LAPORAN PENDAHULUAN
A. DEFINISI
Menurut DepKes RI (2007) pelayanan antenatal merupakan pelayanan terhadap individu yang
berseifat preventive care untuk mencegah terjadinya masalah yang kurang baik bagi ibu maupun
janin. Pelayanan antenatal merupakan upaya kesehatan perorangan yang memperhatikan presisi
dan kualitas pelayanan medis yang diberikan. Antenatal care adalah pengawasan sebelum persalinan
terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Sedangkan
pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada ibunya disebut antenatal care.
Dalam sumber lain disebutkan bahwa pelayanan antenatal ialah suatu upaya untuk mencegah
adanya komplikasi obstetrik bila mungkin dan memastikan bahwa komplikasi obstetrik dideteksi
sedini mungkin dan ditangani secara memadai.
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan yg diberikan kepada ibu selama masa
kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan antenatal seperti yang ditetapkan dalam buku
Pedoman Pelayanan Antenatal bagi Petugas Puskesmas.
B. TUJUAN
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin
3. Mengenali dan menanggulangi secara dini adanya penyulit-penyulit atau komplikasi yang
mungkin terjadi selama kehamilan, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan
pembedahan
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan dan persalinan yang aman dengan trauma seminimal
mungkin
5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan mempersiapkan ibu agar dapat
memberikan ASI secara eksklusif
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran janin agar dapat tumbuh
kembang secara normal
7. Mengurangi bayi lahir premature, kelahiran mati dan kematian neonatal
Perubahan-perubahan dan adaptasi fisiologis organ-organ tubuh pada masa kehamilan adalah
sebagai berikut:
Seseorang yang mengalami kehamilan akan menunjukkkan gejala-gejala yang berasal dari janin dan
plasenta.
b. Masalah gastrointestinal
· Morning Sickness
· Anoreksia
· Saliva berlebihan
d. Perubahan janin
e. Tanda-tanda piscaseck
f. Traktus urinarius
Kehamnilan mengakibatkan uterus membesar dan menekan kandung kemih sehingga didapatkan
ibu sering buang air kecil
g. Kardiovaskuler
· Diafragma terdorong kearah atas oleh karena pembesaran uterus, posisi jantung pada bagian
kiri atas
· Kardiak output
h. Uterus
i. Payudara
Membesar, tegang dan sedikit nyeri disebabkan pengaruh estrogen dan progesteron yang
merangsang duktus alveoli payudara
j. Vagina
· Peningkatan vaskularisasi
k. Respirasi
l. Muskuluskeletal
· Relaksasi persendian
· Perubahan postural
- Sakit anggota bagian atas oleh karena bahu dan dada terdsorong kedepan
m. Kulit
Oleh karena pengaruh estrogen, kulit mengalami hiperpigmentasi, kloasma, linianigra dan strie
gravidalum.
a. Uterus
b. Serviks
- terus memanjang
c. Vagina
- Mukosa tebal
- Adanya lorchea
- PH asam : 3,5-6,0
d. Payudara
e. Sistem kardiovaskuler
- Hb menurun akibat eskpirasi plasma lebih besar dari pada sel darah merah
f. Sistem respiratory
g. Sistem Urinary
- Perubahan ukuran pada kandung kemih meningkat
- Ekskresi glokosa, polipeptida, elektrolit dan vitamin yang larut dalam air meningkat
h. Sistem muskuloskeletal
i. Sistem integumen
- adanya linianigra
j. Sistem gastrointestinal
- Esofagus dan gaster: Kapasitas lambung menurun, sekresi asam hidroverolik dan pepsin dalam
lambung menurun.
- Pankreas: Hipertropi, hiperplasia dan hiperaktif yang sering terjadi pada sel-sel beta, Kebutuhan
fisiologis kehamilan, pencetus diabetus gestasional.
k. Sistem endokrin
- Pituitary: Sekresi hormon luteinising dan folikel stimulating hormon, Prolaktin meningkat.
- Adrenal: Sekresi adenocorticotropik hormon (ACTH) meningkat, Level kortisol meningkat, Level
aldesteron meningkat
a. Sistem reproduksi
- Uterus
Ukuran bertambah besar, distensi miometrium, dinding menipis, kontraksi “broxon hicks” semakin
jelas.
- Servik
- Vagina
- Payudara
b. Sistem kardiovaskuler
- COP meningkat 40 %
- HR meningkat 15 kali/menit
- Kerja kardiovaskuler meningkat sangat beresiko pada ibu dengan masalah jantung
c. Sistem pernafasan
- Iga-iga ekspansi
d. Sistem perkemihan
e. Sistem musculoskeletal
f. Sistem integumen
h. Sistem endokrin
Ketika hamil, seorang wanita akan mengalami beberapa perubahan. Menurut George Adriaanz
(2008), perubahan yang terjadi ketika hamil antara lain:
a. Uterus
Pembesaran uterus merupakan perubahan anatomi yang paling nyata pada ibu hamil. Peningkatan
konsentrasi hormon estrogen dan progesteron pada awal kehamilan akan menyebabkan hipertrofi
miometrium. Hipertrofi tersebut dibarengi dengan peningkatan yang nyata dari jaringan elastin dan
akumulasi dari jaringan fibrosa sehingga struktur dinding uterus menjadi lebih kuat terhadap
regangan dan distensi. Hipertrofi myometrium juga disertai dengan peningkatan vaskularisasi dan
pembuluh limfatik. Peningkatan vaskularisasi, kongesti dan edema jaringan dinding uterus dan
hipertrofi kelenjar serviks menyebabkan berbagai perubahan yang dikenali sebagai tanda Chadwick,
Goodell dan Hegar.
b. Payudara
Konsentrasi tinggi estrogen dan progesteron yang dihasilkan oleh plasenta menimbulkan perubahan
pada payudara (tegang dan membesar), pigmentasi kulit dan pembesaran uterus. Adanya chorionic
gonadotropin (hCG) digunakan sebagai dasar uji imunologik kehamilan. Chorionic somatotropin
(Human Placental Lactogen/HPL) dengan muatan laktogenik akan merangsang pertumbuhan
kelenjar susu di dalam payudara dan berbagai perubahan metabolik yang mengiringinya.
Secara spesifik, estrogen akan merangsang pertumbuhan sistem penyaluran air susu dan jaringan
payudara. Progesteron berperan dalam perkembangan sistem alveoli kelenjar susu. Hipertrofi alveoli
yang terjadi sejak 2 bulan pertama kehamilan menyebabkan sensasi noduler pada
payudara. Chorionic somatotropin dan kedua hormon ini menyebabkan pembesaran payudara yang
disertai dengan rasa penuh atau tegang dan sensitif terhadap sentuhan (dalam dua bulan pertama
kehamilan), pembesaran puting susu dan pengeluaran kolostrum (mulai terlihat atau dapat
diekspresikan sejak kehamilan memasuki usia 12 minggu). Hipertrofi kelenjar sebasea berupa
tuberkel Montgomery atau folikel disekitar areola mulai terlihat jelas sejak dua bulan pertama
kehamilan. Pembesaran berlebihan dari payudara dapat menyebabkan striasi (garis-garis hipo atau
hiperpigmentasi pada kulit). Selain membesar, dapat pula terlihat gambaran vena bawah kulit
payudara.
c. Kulit
Walaupun tidak diketahui secara pasti tetapi pigmentasi kulit terjadi akibat efek stimulasi melanosit
yang dipicu oleh peningkatan hormon estrogen dan progesteron. Bagian kulit yang paling sering
mengalami hiperpigmentasi adalah puting susu dan areola disekitarnya serta umumnya pada linea
mediana abdomen, payudara, bokong dan paha. Chloasma gravidarum adalah hiperpigmentasi pada
area wajah (dahi, hidung, pipi dan leher). Area atau daerah kulit yang mengalami hiperpigmentasi
akan kembali menjadi normal setelah kehamilan berakhir. Pengecualian terjadi pada striae dimana
area hiperpigmentasi akan memudar tetapi guratan pada kulit akan menetap dan berwarna putih
keperakan
d. Sistem gastrointestinal
Hal lain yang terkait dengan perubahan hormonal dan dikaitkan dengan tanda kehamilan adalah rasa
mual dan muntah yang berlebihan atau hiperemesis. Walaupun demikian, kondisi ini juga tidak
dapat dikategorikan sebagai tanda pasti kehamilan karena berbagai penyebab metabolik lain dapat
pula menimbulkan gejala yang serupa. Hiperemesis pada kehamilan digolongkan normal apabila
terjadinya tidak lebih dari trimester pertama
Hampir 50% wanita hamil mengalami mual dan biasanya mual dimulai sejak awal kehamilan.
Mual muntah di usia kehamilan muda disebut morning sickness tetapi mual muntah ini dapat terjadi
setiap saat. Mual ini biasanya akan berakhir pada 14 mingggu kehamilan. Pada beberapa kasus dapat
berlanjut sampai kehamilan trimester kedua dan ketiga.
b. Pembesaran Payudara
Payudara akan membesar dan mengencang, karena terjadi peningkatan hormon kehamilan
yang menimbulkan pelebaran pembuluh darah dan untuk mempersiapkan pemberian nutrisi pada
jaringan payudara sebagai persiapan menyusui.
Keinginan sering buang air kecil pada awal kehamilan ini dikarenakan rahim yang membesar dan
menekan kandung kencing. Keadaan ini akan menghilang pada trimester II dan akan muncul kembali
pada akhir kehamilan, karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin.
Keluhan ini juga sering dialami selama awal kehamilan, karena peningkatan hormon
progesteron yang menyebabkan relaksasi otot sehingga usus bekerja kurang efisien. Adapun
keuntungan dari keadaan ini adalah memungkinkan penyerapan nutrisi yang lebih baik saat hamil.
e. Sakit Kepala/Pusing
Sakit kepala atau pusing sering dialami oleh pada ibu hamil pada awal kehamilan karena adanya
peningkatan tuntutan darah ke tubuh sehingga ketika akan mengubah posisi dari duduk / tidur ke
posisi yang lain (berdiri) tiba-tiba, sistem sirkulasi darah merasa sulit beradaptasi. Sakit kepala /
pusing yang lebih sering daripada biasanya dapat disebabkan oleh faktor fisik maupun emosional.
Pola makan yang berubah, perasaan tegang dan depresi juga dapat menyebabkan sakit kepala.
f. Kram Perut
Kram perut saat trimester awal kehamilan seperti kram saat menstruasi di bagian perut bawah
atau rasa sakit seperti ditusuk yang timbul hanya beberapa menit dan tidak menetap adalah normal.
Hal ini sering terjadi karena adanya perubahan hormonal dan juga karena adanya pertumbuhan dan
pembesaran dari rahim dimana otot dan ligamen merenggang untuk menyokong rahim.
g. Meludah
Keinginan meludah yang terjadi pada ibu hamil yang terus menerus dianggap normal sebab hal
ini termasuk gejala morning sickness.
Pada akhir trimester pertama wanita hamil akan merasa kesulitan memasang kancing / rok
celana panjangnya, hal ini bukan berarti ada peningkatan berat badan yang banyak tapi karena
rahim telah berkembang dan memerlukan ruang juga, dan ini semua karena pengaruh hormon
estrogen yang menyebabkan pembesaran rahim dan hormon progresteron yang menyebabkan
tubuh menahan air
Setelah usia kehamilan 12 minggu, rahim akan membesar dan melewati rongga panggul.
Pembesaran rahim akan tumbuh sekitar 1 cm setiap minggu. Pada kehamilan 20 minggu, bagian
teratas rahim sejajar dengan pusar (umbilicus). Setiap individu akan berbeda-beda tapi pada
kebanyakan wanita, perutnya akan mulai membesar pada kehamilan 16 minggu.
Sendawa dan buang angin akan sering terjadi pada ibu hamil hal ini sudah biasa dan normal
karena akibat adanya perenggangan usus selama kehamilan. Akibat dari hal tersebut perut ibu hamil
akan terasa kembung dan tidak nyaman.
Rasa panas diperut adalah keluhan yang paling sering terjadi selama kehamilan, karena
meningkatnya tekanan akibat rahim yang membesar dan juga pengaruh hormonal yang
menyebabkan rileksasi otot saluran cerna sehingga mendorong asam lambung kearah atas.
Perubahan hormonal juga menyebabkan kuku bertumbuh lebih cepat dan rambut tumbuh lebih
banyak dan kadang di tempat yang tidak diinginkan, seperti di wajah atau di perut. Tapi, tidak perlu
khawatir dengan rambut yang tumbuh tak semestinya ini, karena akan hilang setelah bayi lahir.
Pada kehamilan 18-24 minggu, ibu hamil akan merasa nyeri di perut bagian bawah seperti
ditusuk atau tertarik ke satu atau dua sisi. Hal ini karena perenggangan ligamentum dan otot untuk
menahan rahim yang semakin membesar. Nyeri ini hanya akan terjadi beberapa menit dan bersifat
tidak menetap.
f. Pusing
Pusing menjadi keluhan yang sering terjadi selama kehamilan trimester kedua, karena ketika
rahim membesar akan menekan pembuluh darah besar sehingga menyebabkan tekanan darah
menurun.
Perubahan hormonal dan peningkatan aliran darah ke seluruh tubuh termasuk ke daerah hidung
dan gusi selama masa kehamilan akan menyebabkan jaringan disekitarnya menjadi lebih lembut dan
lunak. Akibatnya, hidung dan gusi akan bisa berdarah ketika menyikat gigi. Keluhan ini akan hilang
setelah melahirkan.
h. Perubahan kulit
Perubahan kulit timbul pada trimester ke-2 dan 3, karena melanosit yang menyebabkan warna
kulit lebih gelap. Timbul garis kecoklatan mulai dari pusar ke arah bawah yang disebut linea nigra.
Kecoklatan pada wajah disebut chloasma atau topeng kehamilan. Tanda ini dapat menjadi petunjuk
kurangnya vitamin folat. Strecth mark terjadi karena peregangan kulit yang berlebihan, biasanya
pada paha atas, dan payudara. Akibat peregangan kulit ini dapat menimbulkan rasa gatal, sedapat
mungkin jangan menggaruknya. Strecth mark tidak dapat dicegah, tetapi dapat diobati setelah
persalinan. Kulit muka juga akan menjadi lebih berminyak sehingga dapat menimbulkan jerawat
i. Payudara
Payudara akan semakin membesar dan mengeluarkan cairan yang kekuningan yang disebut
kolostrum. Putting dan sekitarnya akan semakin berwarna gelap dan besar. Bintik-bintik kecil akan
timbul disekitar putting, dan itu adalah kelenjar kulit.
j. Sedikit Pembengkakan
Pembengkakan adalah kondisi normal pada kehamilan, dan hampir 40% wanita hamil
mengalaminya. Hal ini karena perubahan hormon yang menyebabkan tubuh menahan cairan. Pada
trimester kedua akan tampak sedikit pembengkakan pada wajah dan terutama terlihat pada kaki
bagian bawah dan pergelangan kaki. Pembengkakan akan terlihat lebih jelas pada posisi duduk atau
berdiri yang terlalu lama.
Sakit pada bagian tubuh belakang (punggung-pinggang), karena meningkatnya beban berat dari
bayi dalam kandungan yang dapat memengaruhi postur tubuh sehingga menyebabkan tekanan ke
arah tulang belakang.
b. Konstipasi
Pada trimester ini sering terjadi konstipasi karena tekanan rahim yang membesar kearah usus
selain perubahan hormon progesteron.
c. Pernafasan
Karena adanya perubahan hormonal yang memengaruhi aliran darah ke paru-paru, pada
kehamilan 33-36 minggu, banyak ibu hamil akan merasa susah bernapas. Ini juga didukung oleh
adanya tekanan rahim yang membesar yang berada di bawah diafragma. Setelah kepala bayi turun
kerongga panggul ini biasanya 2-3 minggu sebelum persalinan pada ibu yang baru pertama kali hamil
akan merasakan lega dan bernapas lebih mudah, dan rasa panas diperut biasanya juga ikut hilang,
karena berkurangnya tekanan bagian tubuh bayi dibawah diafragma/tulang iga ibu.
Pembesaran rahim ketika kepala bayi turun ke rongga panggul akan makin menekan kandungan
kencing ibu hamil.
e. Varises
Peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan akan menekan daerah panggul dan
vena di kaki, yang mengakibatkan vena menonjol, dan dapat juga terjadi di daerah vulva vagina.
Pada akhir kehamilan, kepala bayi juga akan menekan vena daerah panggul yang akan memperburuk
varises. Varises juga dipengaruhi faktor keturunan.
f. Kontraksi perut
Braxton-Hicks atau kontraksi palsu ini berupa rasa sakit di bagian perut yang ringan, tidak
teratur, dan akan hilang bila ibu hamil duduk atau istirahat.
g. Bengkak
Perut dan bayi yang kian membesar selama kehamilan akan meningkatkan tekanan pada daerah
kaki dan pergelangan kaki ibu hamil, dan kadang membuat tangan membengkak. Ini disebut edema,
yang disebabkan oleh perubahan hormonal yang menyebabkan retensi cairan.
Menurut Sulistyawati,2009, perubahan psikologis pada ibu hamil menurut trimester adalah:
a. Ibu merasa tidak sehat dan kadang-kadang merasa benci dengan kehamilannya
b. Kadang muncul penolakan, kecemasan dan kesedihan. Bahkan kadang ibu berharap agar dirinya
tidak hamil saja
c. Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil. Hal ini dilakukan sekedar
untuk meyakinkan dirinya
d. Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat perhatian dengan seksama
e. Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seseorang yang mungkin akan
diberitahukannya kepada orang lain atau bahkan merahasiakannya
a. Reaksi – reaksi psikologis dan fokus perhatiannya, perasaan “Well being” menyadari bahwa
kehamilan akan mudah dikenal orang lain.
Reflikasi berlanjut, peran model yang diperlukan untuk pergerakan janin, internalisasi dan fantasi.
d. Fantasi
Semakin erat dan penting, tukar pengalaman, perlu penerimaan ibunya yang membutuhkan support.
Sadar dengan adanya pergerakan janin, memulai perilaku kontak dengan janin, gerak janin diartikan
sebagai “Bentuk komunikasi yang rutin”.
g. Body image
Janin merupakan bagian yang terpisah dari ibu, tanda-tanda kehamilan mulai dapat diobservasi.
Kehamilan tidak akan lama lagi berakhir, ibu berfokus pada janinnya, ibu mungkin menarik diri dari
orang lain.
a. Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormone yang tinggi
e. Libido meningkat
g. Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari dirinya
h. Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada orang lain yang baru menjadi
ibu
i. Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran, dan persiapan untuk peran
baru
a. Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak menarik
c. Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan, khawatir akan
keselamatannya
d. Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi yang mencerminkan
perharian dan kekhawatirannya
h. Libido menurun
Berikut ini adalah perubahan psikologis yang dapat dialami oleh ibu dan ayah selama trimester III:
a. Butuh perhatian, kecemasan meningkat, merasa kehilangan, personal freedom, covvod sindrom
berat
Apabila terdapat kelainan atau penyulit kehamilan, seperti mual, muntah, keracunan kehamilan,
perdarahan, kelainan letak dan lain-lain frekuensi pemeriksaan disesuaikan dengan kebutuhan.
Dalam sumber lain juga disebutkan interval kunjungan pada pemeriksaan prenatal yaitu setiap 4
minggu sekali sampai minggu ke-28, kemudian setiap 2-3 minggu sekali sampai minggu ke-36, dan
sesudahnya setiap minggu.
Standar minimal asuhan antenatal care (10 T), yaitu sebagai berikut (Depkes RI, 2009) :
Tekanan darah perlu diukur untuk mengetahui perbandingan nilai dasar selama masa kehamilan,
tekanan darah yang adekuat perlu untuk mempertahankan fungsi plasenta, tetapi tekanan darah
sistolik 140 mmHg atau diastolik 90 mmHg pada saat awal pemeriksaan dapat mengindikasi potensi
hipertensi.
Apabila usia kehamilan di bawah 24 minggu pengukuran dilakukan dengan jari, tetapi apabila
kehamilan di atas 24 minggu memakai pengukuran mc Donald yaitu dengan cara mengukur tinggi
fundus memakai cm dari atas simfisis ke fundus uteri kemudian ditentukan sesuai rumusnya.
Pemberian imunisasi tetanus toxoid pada kehamilan umumnya diberikan 2 kali saja, imunisasi
pertama diberikan pada usia kehamilan 16 minggu untuk yang kedua diberikan 4 minggu kemudian.
Akan tetapi untuk memaksimalkan perlindungan maka dibentuk program jadwal pemberian
imunisasi pada ibu hamil.
Imunisasi TT 0,5 cc
Keterangan :
* artinya dalam waktu 3 tahun WUS tersebut melahirkan, maka bayi yang dilahirkan akan terlindung
dari TN (Tetanus Neonatorum).
5) Pemberian Tablet Besi minimal 90 tablet selama kehamilan
Menganjurkan untuk pemeriksaan Infeksi Menular Seksual (IMS) lain pada kecurigaan adanya resiko
IMS.
Tujuan pemantauan janin itu adalah untuk mendeteksi dari dini ada atau tidaknya faktor-faktor
resiko kematian prenatal tersebut (hipoksia/asfiksia, gangguan pertumbuhan, cacat bawaan, dan
infeksi). Pemeriksaan denyut jantung janin adalah salah satu cara untuk memantau janin.
Pemeriksaan denyut jantung janin harus dilakukan pada ibu hamil. Denyut jantung janin baru dapat
didengar pada usia kehamilan 16 minggu / 4 bulan. Gambaran DJJ:
Pada ibu hamil (bumil) pengukuran LiLA merupakan suatu cara untuk mendeteksi dini adanya Kurang
Energi Kronis (KEK) atau kekurangan gizi. Malnutrisi pada ibu hamil mengakibatkan transfer nutrient
ke janin berkurang, sehingga pertumbuhan janin terhambat dan berpotensi melahikan bayi dengan
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). BBLR berkaitan dengan volume otak dan IQ seorang anak. Kurang
Energi Kronis atau KEK (ukuran LILA < 23,5 cm), yang menggambarkan kekurangan pangan dalam
jangka panjang baik dalam jumlah maupun kualitasnya.
a. Menentukan titik tengah antara pangkal bahu dan ujung siku dengan meteran
b. Lingkarkan dan masukkan ujung pita di lubang yang ada pada pita LiLA. Baca menurut tanda
panah
c. Menentukan titik tengah antara pangkal bahu dan ujung siku dengan pita LiLA.
9) Tatalaksana kasus
Temu wicara pasti dilakukan dalam setiap klien melakukan kunjungan. Bisa berupa anamnesa,
konsultasi, dan persiapan rujukan. Anamnesa meliputi biodata, riwayat menstruasi, riwayat
kesehatan, riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas, biopsikososial, dan pengetahuan klien.
Memberikan konsultasi atau melakukan kerjasama penanganan. Tindakan yang harus dilakukan
bidan dalam temu wicara antara lain :
g. Merujuk ke dokter untuk konsultasi dan menolong ibu menentukan pilihan yang tepat.
i. Meminta ibu untuk kembali setelah konsultasi dan membawa surat hasil rujukan
H. PEMERIKSAAN ANTENATAL
a. Anamnesa
Anamnesa pada kunjungan pelayanan antenatal pertama dari ibu hamil meliputi:
1. Identifikasi ibu (nama, nama suami, usia, pekerjaan, agama & alamat ibu)
2. Keluhan utama atau apa yang diderita, apakah ibu datang untuk memeriksakan kehamilan atau
ada masalah lain
4. Riwayat perkawinan
· Berapa kali hamil, anak yang lahir hidup, persalinan tepat waktu, persalinan premature,
keguguran atau kegagalan kehamilan, persalinan dengan tindakan (dengan forcep, vakum, ekstraksi
atau operasi caesar)
· Perdarahan pada kehamilan, persalinan, kelahiran atau paska persalinan
· Persalinan yang lalu: spontan atau buatan, aterm atau premature, perdarahan, siapa yg
menolong
· Riwayat hipertensi
· Bayi yg dilahirkan: jenis kelamin, BB & panjang badan, hidup atau mati, bila mati umur berapa &
penyebabnya
8. Riwayat keluarga meliputi penyakit keturunan, anak kembar, penyakit menular, dll
· Status perkawinan
· Riwayat KB
· Dukungan keluarga
· Kebiasaan makan dan gizi yang dikonsumsi (gizi seimbang), dengan perhatian pada vitamin A dan
zat besi
· Kebiasaan hidup sehat meliputi kebiasaan merokok, minum obat/alcohol/obat tradisional, &
olahraga
1. Ibu mempunyai riwayat haid yang tidak teratur atau tidak haid
2. Ibu hamil saat masih menyusui dan belum pernah haid lagi
3. Ibu hamil setelah berhenti mengkonsumsi pil KB dan belum haid lagi
b. Pemeriksaan fisik
1. Pemeriksaan Luar
a. Pemeriksaan umum
· Keadaan jantung dan paru, periksa suhu badan, TD, denyut nadi, dan pernapasan
· Oedema
· TB
· BB
· Reflek
· Pemeriksaan laboratorium sederhana bila ada, untuk kadar Hb, golongan darah dan urine rutin
b. Pemeriksaan Kebidanan
Inspeksi
· Dada: bentuk payudara, pigmentasi putting susu, keadaan putting susu (simetris atau tidak),
keluarnya kolostrum (dilakukan pemeriksaan setelah usia kehamilan >28 minggu)
· Perut: membesar kedepan atau kesamping (acites), keadaan perut, linea alba, ada gerakan anak
atau tidak, kontraksi rahim, striae gravidarum, & bekas luka operasi
Palpasi
Cara melakukan palpasi menurut Leopold terdiri atas 4 bagian, yaitu: (Manuaba, 1998)
Leopold 1
· Pemeriksa menghadap ke arah muka ibu hamil
· Konsistensi fundus
Leopold 2
Leopold 3
Leopold 4
3,5 cm
Auskultasi
Digunakan stetoskop atau Doppler, untuk mendengan bunyi jantung janin, bising tali pusat, gerakan
janin, bising rahim, bunyi aorta, dan bising usus
2. Pemeriksaan Dalam
Pemeriksaan dalam dilakukan pada saat kunjungan pertama pemeriksaan antenatal pada hamil
muda dan sekali lagi pada kehamilan trimester III untuk menentukan keadaan panggul
Yang dimaksud dengan kunjungan ulang yaitu setiap kunjungan pemeriksaan antenatal yang
dilakukan setelah kunjungan pemeriksaan antenatal pertama. Kunjungan ulang lebih diarahkan
untuk mendeteksi kompliaksi-komplikasi, mempersiapkan kelahiran, dan mendeteksi
kegawatdaruratan, pemeriksaan fisik yang terarah serta penyuluhan bagi ibu hamil.
· Riwayat kehamilan sekarang: gerak janin, setiap masalah atau tanda bahaya, keluhan-keluhan
lazim dalam kehamilan, kekhawatiran-kekhawatiran lain
· Pemeriksaan fisik: BB, TD, pengukuran TFU, palpasi abdomen untuk mendeteksi kehamilan ganda,
maneuver Leopold, bunyi jantung janin, menghitung taksiran BB janin
Kunjungan Kunjungan
Variabel Penilaian & Penanganan Kunjungan II Kunjungan III
I IV
1. Penilaian antenatal:
Riwayat kehamilan √ √ √ √
Riwayat kebidanan √ - - -
Riwayat kesehatan √ - - -
Riwayat sosial √ - - -
√ √ √
Pemeriksaan kebidanan (luar) √
- - √
Pemeriksaan kebidanan (dalam) √
Pemeriksaan laboratorium
Jika ada Jika ada Cek Hb &
√
indikasi indikasi periksa lab
lain jika ada
indikasi
2. Penanganan:
√ √
c. Diagnosa
Setelah dilakukan anamesa & pemeriksaan fisik, maka dapat ditegakkan diagnosa. Selain itu dapat
pula diketahui:
· Usia kehamilan
· Letak anak
d. Prognosa
Prognosa atau ramalan persalinan dibuat setelah ditegakkan diagnose. Prognosa persalinan dapat
diperkirakan apakah akan berjalan normal dan lahir spontan atau sulit dan berbahaya.
e. Terapi
Tujuan terapi pada ibu hamil adalah untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi tingginya
dalam kehamilan & menjelang persalinan. Berikan konseling pada ibu hamil mengenai kehidupan
waktu hamil, hygiene dan gizi, pemeriksaan antenatal, tanda-tanda bahaya, dll.
· Tarikan tang/vakum :4
· Uri dirogoh :4
· Diberi infuse/transfuse :8
· Kurang darah :4
· Malaria :4
· TB paru :4
· Payah jantung :4
· DM/kencing manis :4
· PMS :4
20. PEB/kejang :8
Bila skor ≥ 14, disarankan untuk bersalin di Rumah Sakit atau di Sp.OG
J. PATHWAY ANC
Trimester I
Konsepsi
Fertilitas
Implantasi
Embryogenesis
Maturasi janin
Instabilitas Penekanan
hormone Peningkatan TD vesika urinaria
karena
Ansietas Perubahan
pembesaran
peran sebagai
uterus
calon ibu
Frekuensi BAK
Koping
meningkat
individu tdk
Perub.proses efektif
Nyeri
keluarga Rasa
sebah/mual
Gangguan
eliminasi urin
Muntah
Kebersihan
genital
menurun
Intake makanan
menurun
Kelembaban
meningkat
Perub.nutrisi
kurang dari
kebutuhan
Resiko infeksi
Trimester II
TRIMESTER II
fisiologis
Pe
psiko
intasi Retensi H2O & Na+ Saliva & asam Postur tubuh
Sensitifitas Kulit lambung berubah Ekspansi
serviks meregang meningkat paru tidak
meningkat Pe
y maksimal
volume plasma angg
meningkat Lordosis dlam
Striae Peristaltic berlebihan
Rangsang gravidarum Gangguan
menurun
seksual pola nafas
Ansi
iac TD meningkat
Nyeri
Perub.body Peru
Perub.pola image Pengosongan
seksual lambung lambat
Sakit kepala
ra
ternal
Kembung, mual,
Nyeri
muntah
Perub.nutisi
kurang dari
kebutuhan
Deficit volume
cairan
Trimester III
TRIMESTER III
Perubahan
psikologis
Perubahan fisiologis
Edema ekstremitas
Menekan saraf
Kelebihan volume
sekitar
cairan Hipertrofi
ventrikel
Pelepasan Penurunan
mediator nyeri cardiac output
(prostaglandin,
histamin)
Resiko cidera
janin &
maternal
Nyeri
1. Pengkajian
q. Riwayat ginekologi
r. Riwayat KB
t. Pemeriksaan fisik
u. Persiapan persalinan
2. Diagnosa Keperawatan
TRIMESTER I
a. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b. Ansietas
TRIMESTER II
c. Kurang pengetahuan
TRIMESTER III
a. Nyeri akut
3. Intervensi Keperawatan
TRIMESTER I
Tujuan :
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2x24 jam kekurangan nutrisi klien tercukupi
Kriteria hasil :
Pantau kandungan nutrisi dan kalori pada Memastikan kandungan nutrisi dan kalori
catatan asupan pada asupan sesuai dengan kebutuhan klien
Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian Untuk mengontrol mual dan muntah
antiemetic
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk Jumlah kalori dan jenis zat gizi yang tepat
menentukan jumlah kalori dan jenis zat gizi dan sesuai kebutuhan akan dapat
yang dibutuhkan klien menyeimbangkan nutrisi klien
TRIMESTER II
Tujuan :
Setelah dilakukan intervensi keperawatan dalam waktu 1x24 jam, klien menunjukkan keefektifan
pola nafas
Kriteria hasil :
INTERVENSI RASIONAL
Informasikan kepada klien dan keluarga Agar klien dapat melakukannya di rumah
tentang teknik relaksasi untuk
meningkatkan pola pernafasan
TRIMESTER III
Tujuan :
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 jam kelebihan volume cairan dapat teratasi
Kriteria hasil :
INTERVENSI RASIONAL
Monitor hasil lab yang sesuai dengan retensi Menentukan penyebab edema dan
cairan memudahkan untuk intervensi selanjutnya
Kaji lokasi dan luas edema Mengontrol perubahan edema yang terjadi
Pertahankan catatan intake dan output yang Mengontrol intake dan output cairan, intake
akurat dan output yang tidak seimbang akan dapat
menyebabkan kelebihan volume cairan
Bagian Obstetri dan Ginekologi FK Unpad Bandung. (2000). Obstetri Fisiology. Bandung: Elemen.
Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & KB untuk Pendidikan
Bidan. http://books.google.co.id. Diakses tanggal 18 Juni 2012. Pukul 18.31 WIB.
Manuaba. (2001). Kapita selekta penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan KB. Jakarta: EGC.
Muchtar Rustam.(1998). Sinopsis Obstetri fisiologi Obstetri Patologi Edisi: 2. Jakarta: EGC.
Wilkinson, Judith M. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria
Hasil NOC. Diterjemahkan oleh: Widyawati, dkk. Jakarta. EGC.