CARA MELAKSANAKAN LATIHAN ROM Range of M
CARA MELAKSANAKAN LATIHAN ROM Range of M
LATIHAN R O M
Tujuan :
Petunjuk :
- Latihan pasif
- Latihan aktif
5. Range of motion harus dilakukan sekitar 7-10 kali dan dikerjakan sekurang-kurangnya
dua kali sehari. Lakukan pelan-pelan dan hati-hati dan tidak melelahkan klien.
6. Dalam merencanakan suatu program latihan, perhatikan umur klien, diagnosa, tanda-
tanda vital dan lama bedrest (tirah baring).
7. Latihan seringkali diprogramkan dokter dan dikerjakan oleh para terapis fisik.
8. Bagian tubuh yang akan dilakukan latihan range of motion adalah: leher, jari, lengan,
siku, bahu, tumit, kaki, pergelangan kaki.
9. Latihan terapeutik dilakukan, dapat dikerjakan pada semua persendian tubuh atau hanya
pada bagian-bagian yang dicurigai mengalami proses penyakit.
10. Waktu melakukan latihan yang tepat misalnya setelah memandikan atau perawatan.
Pelaksanaan
1. Kaji klien dan rencanakan program latihan yang sesuai untuk klien
2. Memberitahu klien tentang tindakan yang akan dilakukan, area yang akan digerakkan dan
peran klien dalam latihan
3. Jaga privacy klien
4. Jaga/atur pakaian yang menyebabkan hambatan pergerakan
5. Angkat selimut sebagaimana diperlukan
6. Anjurkan klien berbaring dalam posisi yang nyaman
7. Lakukan latihan sebagaimana dengan cara berikut
8. Kaji pengaruh/efek latihan pada klien
9. Atur klien pada posisi yang nyaman
10. Benahi selimut dan linen
a. Atur posisi lengan klien menjauhi sisi tubuh dengan siku menekuk dengan lengan
b. Pegang tangan klien dengan satu tangan dan tangan lainnya memegang pergelangan
tangan klien
c. Tekuk tangan klien ke depan sejauh mungkin
LATIHAN R O M PASIF
Latihan pasif seringkali dilakukan oleh perawat epada klien yang menderita paralysis atau
lemah otot pada salah satu bagian tubuh. Pemilihan latihan yang spesifik tergantung batas
kemampuan klien.
Petunjuk dalam melakukan latihan pasif terdiri dari :
- Pastikan bahwa klien mengerti alasan dilakukannya latihan ROM
- Gunakan body mekanik yang baik sewaktu melakukan ROM, untuk mencegah keseleo atau
injury pada perawat atau klien
- Gerakkan hanya bagian yang akan dilatih untuk menghindari klien merasa malu
- Tahan persendian untuk menghindari injury dengan menggunakan telapak tangan
- Gerakkan bagian otot tersebut dengan lembut, perlahan dan teratur
- Hindari melakukan gerakan yang pasien tersebut tidak mampu karena injury bisa saja terjadi.
Sendi engsel
Fleksi : Angkat tangan mendekati bahu. Jarak normal : 150o. Otot utama : biceps brachii,
brachialis dan brachioradialis.
Ekstensi : Gerakkan lengan bawah ke depan dan menurun kemudian lurus. Jarak normal: 150o.
Otot utama : triceps brachii.
Hiperekstensi : Gerakkan lengan bawah dipindah ke belakang dari posisi lurus. Jarak normal : 0
– 15o. Otot utama : triceps brachii.
Rotasi untuk supinasi : Putar tangan dan lengan bawah sehingga telapak tangan menghadap ke
atas. Jarak normal : 70 – 90o. Otot utama : biceps brachii dan supinator.
Rotasi untuk pronasi : putar tangan dan lengan bawah sehingga telapak tangan menghadap ke
bawah. Jarak normal : 70 -90o. Otot utama : promator teres dan pronator quadratus.
Sendi Lutut
Fleksi : Bengkokkan kaki ke belakang, dekatkan ke paha. Jarak normal : 120 – 130o. Otot utama
: rectus femoris, vastus lateralis, vastus mdialis, vastus intermedius.
Extensi : Lururskan masing-masing kaki kembali ke posisi semula di samping kaki yang lain.
Jarak normal : 120 -130o. Otot utama : biceps femoris, semitendinosus, semimembranosus.
Hiperekstensi : Beberapa orang dapat hiperekstensi lutut 10o. Otot utama : rectus femoris,
vastus lateralis, vastus medialis, vastus intermedius.