1. Definisi
Ditandai dengan hilangnya lapisan epitel karena suatu sebab yang terjadi akibat
pecahnya suatu vesikel maupun bulla. Adapun ulkus yang terbentuk memiliki tipe
kerusakan yang lebih dalam dibandingkan dengan erosi sehingga penyembuhannya
dapat ditandai dengan terbentuknya jaringan parut. (Regezi et al dan Langlais et al,
2009)
2. Epidemiologi
Adanya lesi di rongga mulut yang berhubungan dengan trauma adalah kondisi
yang sering ditemui dalam praktek dokter gigi. Berbagai kelainan mukosa pada
rongga mulut disebabkan oleh trauma akut dan kronis. Ciri lesi dalam mukosa
mulut terlihat seperti ulkus akut atau kronis, lesi putih atau merah, mukositis, dan
hiperplasia reaktif atau bis terlihat saat tulang terbuka dengan sequestration (Anura,
2014).
Ulkus traumatikus dapat terjadi pada berbagai usia baik pria maupun wanita.
Lokasi yang paling sering terjadi pada mukosa labial atau bukal, palatum dan tepi
lidah (Langlais et al, 2009)
4. Etiopatogenesis
Iritasi bahan kimia di rongga mulut bisa menyebabkan ulserasi. Bahan kimia
dapat menimbulkan ulkus karena keasaman atau alkalinitas, atau bahan itu
menyebabkan iritasi lokal atau alergen kontak yang dapat menginduksi pasien atau
iatrogenik. Salah satu penyebab yang umum adalah pemberian tablet aspirin atau
medikamen yang bersifat kaustik pada gigi/mukosa yang sakit yang mengakibatkan
terbentuknya ulkus pada mukosa yang berdekatan dengan gigi tersebut atau
dibawah dari gigi palsu. Luka bakar karena aspirin sering ditemui, meskipun
jumlahnya tidak signifikan. Bila asam asetisalisilat ditempatkan secara tidak tepat
di mukosa untuk meredakan sakit gigi, maka dapat terjadi luka bakar pada mukosa
atau coagulative necrosis. Tingkat luka bergantung pada durasi dan jumlah aspirin
yang diberikan. Terdapat banyak obat untuk mengatasi rasa sakit pada gigi, ulkus
aphtous. Luka karena gigitan pada pengguna gigi palsu dapat merusak mukosa jika
penggunaannya tidak tepat. Medikamen saluran akar terutama yang mengandung
fenol dapat menyebabkan ulkus secara iatrogenik. Bahan etsa juga dihubungkan
dengan luka bakar termal pada mukosa. Prosedur endodontic dan vital bleaching
yang menggunakan zat pengoksidasi kuat seperti hidrogen peroksida 30%, juga
menghasilkan luka bakar (Lewis et al, 2004 dan Regezi et al, 2012).
Ulkus pada rongga mulut yang disebabkan luka bakar karena panas
jarang terjadi, tetapi luka pada langit langit dapat terjadi yang disebabkan oleh keju
panas. Luka bakar juga bisa terlihat setelah penggunaan bahan cetak termoplastik
secara iatrogenik (Regezi et al, 2012).
Ulkus yang disebabkan oleh faktor lokal dapat sembuh secara spontan dalam
7-14 hari dengan mengeliminasi faktor penyebab. Penatalaksaan dapat meliputi
penggunaan obat kumur antiseptik (0.2% aqueous chlorhexidine gluconate), obat
kumur 0.1% benzydamine dapat mengurangi rasa nyeri dan penggunaan covering
agent sederhana orabase dalam proses penyembuhan ulser (Scully et al, 2010 dan
Field et al, 2003). Untuk self-injured trauma, pasien jarang mengakui bahwa
dirinya yang menyebabkan terjadinya lesi tersebut, sehingga sedikit menyulitkan
karena sebenarnya pasien membutuhkan perawatan spesialis. Terapi sikap serta
penggunaan proteksi pelindung plastik mungkin dapat membantu penatalaksanaan
self-injured trauma. Tetapi pada beberapa pasien, pemberian obat-obatan
psikotropika mungkin dibutuhkan (Scully et al, 2010 dan Field et al, 2003).
Sangat penting menghindari terjadinya trauma berulang. Pemeliharaan oral
hygiene yang baik serta kumur dengan air garam hangat sampai sejauh ini dapat
memberi manfaat. Bagi dokter gigi, diharapkan agar berhati-hati dalam
memberikan perawatan agar tidak menimbulkan masalah baru di rongga mulut
(Scully et al, 2010 dan Greenberg et al, 2008).
Tabel dibawah ini merupakan pilihan terapi untuk traumatic ulcer namun terapi
yang diberikan tergantung tingkat keparahan dan frekuensi. Yang paling penting
dalam terapi ini yaitu untuk menghilangkan ketidaknyamanan, menyembuhkan lesi
ulseratif dan mencegah lesi tersebut terjadi lagi.
Jenis Terapi
9. Prognosis
Tingkat keberhasilan perawatan baik, karena ulkus traumatikus dapat sembuh
secara spontan dalam 7-14 hari setelah faktor penyebab dieliminasi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Anura, A. 2014. Traumatic Oral Mucosal Lesions: A Mini Review and Clinical
Update. OHDM Vol. 13(2).
2. Field, A., Longman, L. 2003. Tyldesley’s Oral Medicine 5th edition. Oxford
University Press.
3. Greenberg, M., Glick, M., Ship, J. 2008. Burket’s Oral Medicine 11th edition.
BC Dekker Inc.
4. Langlais, RP., Miller, CS. 2009. Color atlas of common oral disease 4th edition.
Lippincott Williams&Wilkins:Philadelphia.
5. Lewis, M., Jordan, CK. 2004. A Colour Handbook of Oral Medicine. Manson
Publishing Ltd:London.
6. Regezi, J., Sciubba, J., Jordan, R. 2012. Oral pathology : clinical pathologic
correlations 6th edition. Saunders:USA.
7. Scully, C. 2010. Oral Medicine and Pathology at a glance. Blackwell Publishing
Ltd: UK