Anda di halaman 1dari 4

METODE PELAKSANAAN

METODE PELAKSANAAN

1. PEKERJAAN PERSIAPAN
Pembersihan Lapangan
Tempat proyek harus dibersihkan dari kotoran dan segala sesuatu yang tidak
diperlukan, segala macam barang yang akan mengganggu kegiatan harus
dikeluarkan dari tapak proyek.

Pengukuran dan pemasangan bowplank


Dengan memberitahu dan mendapat izin dari direksi pengukuran dan pemasangan
patok serta bowplank akan dilakukan pada lokasi yang ditentukan sesuai dengan
arahan direksi dan gambar

Pemasangan papan nama proyek

2. PEKERJAAN TANAH / PENGGALIAN


Sebelum pekerjaan dimulai maka lokasi pekerjaan harus dibersihkan dari segala
kotoran dan lain sebagainya yang dianggap mengganggu menghalangi
peelaksanaan, terutama dalam batas pelaksanaan, Bouwplank dipasang sebelum
galian dimulai. Untuk semua keperluan pondasi dan lain- lain sebagainya harus
dilakukan penggalian tanah menurut ukuran yang didasarkan atas apa yang
dinyatakan dalam gambar- gambar yang bersangkutan baik panjang lebar dan
dalamnya.

3. PEKERJAAN PONDASI
Pondasi bangunan yang dipakai adalah pondasi poer beton bertulang.
Pasangan pondasi menggunakan campuran beton ketentuan spesifikasi teknis
sesuai pada spesifikasi pekerjaan beton Susunan lapisan pondasi ialah diawali
dengan lapisan pasir urug, lantai kerja campuran 1:3:5, kemudian konstruksi
pondasi poer

4. PEKERJAAN BETON
Semen yang dipakai untuk mengaduk beton memenuhi syarat sebagaimana dalam
PBI 1971.yang menggunakan molen hingga campuran benar-benar homogen
sebelum dituang dalam bekisting
Besi beton harus dipasang sedemikian rupa sehingga sebelum dan selama
pengecoran serta setelahnya tidak berubah tempat.
Untuk seluruh pekerjaan bekisting dipergunakan kayu kelas II yang lurus dan rata
plywood tebal 3,6 mm.

5. PEKERJAAN KAYU
Papan ulin digunakan untuk dipakai pada bagian lisplang berukuran 2/18
Seluruh permukaan kayu/papan yang digunakan harus sama tebal dan pada bagian
luar yang tampak harus diserut halus permukaannya, sehingga pertemuan antara
masing-masing balok satu dan lainnya rata/tidak bergelombang.
Hubungan/sambungan pada lisplang kayu dilaksanakan dengan hubungan pen dan
lubang atau sesuai dengan peraturan konstruksi kayu yang berlaku.

6. PEKERJAAN LANTAI
METODE PELAKSANAAN

Pemasangan keramik 30X30 digunakan pada lantai bagian tengah lantai atau
sesuai pada gambar kerja menggunakan finishing lantai khusus untuk aksesibilitas
berupa ubin keramik timbul (Braille Blocks).
Pemasangan lantai keramik menggunakan bantuan penyiku agar datar dan lurus.
Sebelum dilaksanakan pasangan penutup lantai, sebagai alas dipasang plesteran
setebal 3 cm.
Sebelum pemasangan keramik/, dilakukan pekerjaan cor-coran beton campuran
1:3:5 di atas permukaan lantai alas dengan ketebalan 3 cm. Seluruh permukaan cor-
coran harus rata dan tidak bergelombang serta memiliki ketebalan yang merata di
setiap permukaan lantai. Sebelum pemasangan keramik, maka permukaan
lantai/cor-coran beton diberi spesi pengikat dengan adukan samen pasir 1:4 dengan
ketebalan menurut petunjuk Direksi/Pengawas Lapangan. Keramik dipasang dengan
nat maksimum 4 mm dan nat-nat tersebut harus merupakan satu garis lurus dan
sejajar satu dengan lainnya.

7. PEKERJAAN DINDING BAWAH


Pasangan batu bata dilaksanakan sesuai dengan petunjuk yang ada pada gambar
rencana. Batu bata yang dipergunakan harus berkualitas baik, masak
pembakarannya, sama ukuran tebal, lebar dan panjangnya, ukuran bata sesuai
dengan ukuran normal. Pasangan bata untuk dinding umumnya dilaksanakan
dengan tebal 1/2 bata, pengikat bata digunakan campuran 1 semen : 4 pasir.
Sebelum dipasang batu bata harus direndam atau disiram dengan air terlebih
dahulu, sehingga tidak mengikat dari air campuran plesteran.
Pemasangan batu bata dikerjakan dengan rapi, teguh dan pola ikatan pemasangan
harus terjalin baik diseluruh pekerjaan, sehingga terdapat siar-siar/voeg yang dikeruk
untuk kemudian diplester.
Pemasangan harus mengikuti ketentuan garis-garis ketinggian, bentuk, besaran
ukuran tembok/dinding yang akan dipasang.

8. PEKERJAAN PLESTERAN
Pekerjaan plesteran meliputi semua pekerjaan plesteran dinding bata dengan tebal
plesteran 15 mm. Untuk dinding pasangan bata dengan adukan 1:4 diplester dengan
adukan 1:4. sedangkan pada bagian yang air dignakan campuran trasraam 1:2.
Sebelum pekerjaan plesteran pada permukaan dinding dilaksanakan, maka
permukaaan tersebut harus bersih dan bebas dari bahan-bahan seperti cat, minyak,
lemak, lumut dan sebagainya yang dapat mengurangi daya lekat plesteran tersebut.
Setelah pekerjaan plesteran selesai dan mulai mengeras, permukaan plesteran
kemudian diaci dengan adukan semen dan air agar permukaannya menjadi halus.
Perawatan dinding plesteran dilakukan dengan cara penyiraman air secukupnya
untuk melindungi plesteran dari penguapan yang berlebihan selama udara panas
dan kering.

9. PEKERJAAN RANGKA KAP/ATAP DAN PLAFOND


Pekerjaan rangka kap terdiri dari bahan-bahan konstruksi dengan material jenis
rangka atap baja ringan (zancalume). Sebelum bahan-bahan yang akan digunakan
didatangkan ke lokasi pekerjaan. Seluruh sambungan kuda-kuda rangka harus
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan/peraturan konstruksi yang berlaku.
Atap yang dipasang yaitu Genteng Metal Prima Color tebal 0,3 mm, Penutup
bubungan (nok) atap digunakan bahan jenis nok metal yang sejenis dengan penutup
atap. Sebelum lembaran-lembaran atap genting metal dipasang, terlebih dahulu
METODE PELAKSANAAN

harus diperiksa ulang terhadap kedudukan gording yang sudah terpasang, sehingga
susunan lembaran atap dapat sempurna dan rapat. Pada permukaan bawah atap
dipasang plafond dari Calsiboard t = 3,6 mm dan rangka plafond dari kayu sejenis
lanan ukuran 5/5. Pemasangan plafond menggunakan nat dan pada bagian tepi
ditutup dengan list plywood yang sama.

10. PEKERJAAN LISTRIK


Semua pekerjaan, perlengkapan/bahan yang akan dilaksanakan/digunakan harus
baru serta sesuai dengan Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) yang berlaku.
Seluruh perlengkapan lampu-lampu dan accesories yang akan dipasang harus
berkualitas baik. Pipa yang menuju ke stop kontak, saklar dan sekering dan lain-lain
harus ditanam dalam tembok atau dinding. Pipa yang ditanam dalam tembok tidak
boleh gepeng atau kemasukan adukan semen atau kotoran lain yang dapat merusak
kualitas kabel instalasi.

11. PEKERJAAN CAT-CATAN


Permukaan bidang yang akan dicat kilat meliputi, seluruh kosen, daun pintu, ventilasi
dan listplank.
Pada seluruh permukaan dinding plesteran dilaksanakan dengan menggunakan cat
tembok.
Semua permukaan kayu yang akan dicat terlebih dahulu harus di cat dasar,
didempul dan diplamur selanjutnya seluruh permukaan diampelas sampai rata/licin.

12. PEKERJAAN AKSESIBILITAS


Pekerjaan Aksesibilitas, yakni berupa Pemasangan Pagar Rambat, Pekerjaan Raam
dan Jalan Beton Cor, Finishing lantai tekstur khusus aksesibilitas
Pemasangan Pagar Rambat menggunakan pipa stainless diameter 2 – 2” dengan
ukuran dan perletakan sesuai dengan gambar kerja. Kondisi pipa berkualitas baik
tidak berkarat, tidak ada permukaan tajam dan sudut harus berbelok, kemudian
sambungan memakai las, dan terpasang kokoh pada dinding atau lantai.
Pemasangan Raam dan Jalan Beton Cor menggunakan beton cor tumbuk dengan
komposisi campuran 1:3:5 dengan ukuran dan perletakan sesuai dengan gambar
kerja serta sesuai dengan ketentuan pemasangan pekerjaan beton.
Pemasangan finishing lantai dengan tekstur khusus aksesibilitas sesuai dengan
gambar kerja dengan mengacu pada pedoman sarana dan prasarana aksesibilitas
bangunan dan lingkungan dari Departemen Pekerjaan Umum.

13. PENUTUP
Sebelum diadakan serah terima pekerjaan diadakan opname lapangan untuk
mencocokkan dengan gambar rencana dengan pelaksanaan dilapangan. semua
tahapan pekerjaan diatas selalu diketahui direksi teknis dan konsultan dan
diadakan pelaporan setiap harian, mingguan dan bulanan disertai dengan
dokumentasi dari awal hingga akhir pekerjaan

Banjarmasin, 8 Maret 2011


CV. ANDROMEDA
METODE PELAKSANAAN

FATHURRAHMAN, ST
Direktur

Anda mungkin juga menyukai