METODE PELAKSANAAN
1. PEKERJAAN PERSIAPAN
Pembersihan Lapangan
Tempat proyek harus dibersihkan dari kotoran dan segala sesuatu yang tidak
diperlukan, segala macam barang yang akan mengganggu kegiatan harus
dikeluarkan dari tapak proyek.
3. PEKERJAAN PONDASI
Pondasi bangunan yang dipakai adalah pondasi poer beton bertulang.
Pasangan pondasi menggunakan campuran beton ketentuan spesifikasi teknis
sesuai pada spesifikasi pekerjaan beton Susunan lapisan pondasi ialah diawali
dengan lapisan pasir urug, lantai kerja campuran 1:3:5, kemudian konstruksi
pondasi poer
4. PEKERJAAN BETON
Semen yang dipakai untuk mengaduk beton memenuhi syarat sebagaimana dalam
PBI 1971.yang menggunakan molen hingga campuran benar-benar homogen
sebelum dituang dalam bekisting
Besi beton harus dipasang sedemikian rupa sehingga sebelum dan selama
pengecoran serta setelahnya tidak berubah tempat.
Untuk seluruh pekerjaan bekisting dipergunakan kayu kelas II yang lurus dan rata
plywood tebal 3,6 mm.
5. PEKERJAAN KAYU
Papan ulin digunakan untuk dipakai pada bagian lisplang berukuran 2/18
Seluruh permukaan kayu/papan yang digunakan harus sama tebal dan pada bagian
luar yang tampak harus diserut halus permukaannya, sehingga pertemuan antara
masing-masing balok satu dan lainnya rata/tidak bergelombang.
Hubungan/sambungan pada lisplang kayu dilaksanakan dengan hubungan pen dan
lubang atau sesuai dengan peraturan konstruksi kayu yang berlaku.
6. PEKERJAAN LANTAI
METODE PELAKSANAAN
Pemasangan keramik 30X30 digunakan pada lantai bagian tengah lantai atau
sesuai pada gambar kerja menggunakan finishing lantai khusus untuk aksesibilitas
berupa ubin keramik timbul (Braille Blocks).
Pemasangan lantai keramik menggunakan bantuan penyiku agar datar dan lurus.
Sebelum dilaksanakan pasangan penutup lantai, sebagai alas dipasang plesteran
setebal 3 cm.
Sebelum pemasangan keramik/, dilakukan pekerjaan cor-coran beton campuran
1:3:5 di atas permukaan lantai alas dengan ketebalan 3 cm. Seluruh permukaan cor-
coran harus rata dan tidak bergelombang serta memiliki ketebalan yang merata di
setiap permukaan lantai. Sebelum pemasangan keramik, maka permukaan
lantai/cor-coran beton diberi spesi pengikat dengan adukan samen pasir 1:4 dengan
ketebalan menurut petunjuk Direksi/Pengawas Lapangan. Keramik dipasang dengan
nat maksimum 4 mm dan nat-nat tersebut harus merupakan satu garis lurus dan
sejajar satu dengan lainnya.
8. PEKERJAAN PLESTERAN
Pekerjaan plesteran meliputi semua pekerjaan plesteran dinding bata dengan tebal
plesteran 15 mm. Untuk dinding pasangan bata dengan adukan 1:4 diplester dengan
adukan 1:4. sedangkan pada bagian yang air dignakan campuran trasraam 1:2.
Sebelum pekerjaan plesteran pada permukaan dinding dilaksanakan, maka
permukaaan tersebut harus bersih dan bebas dari bahan-bahan seperti cat, minyak,
lemak, lumut dan sebagainya yang dapat mengurangi daya lekat plesteran tersebut.
Setelah pekerjaan plesteran selesai dan mulai mengeras, permukaan plesteran
kemudian diaci dengan adukan semen dan air agar permukaannya menjadi halus.
Perawatan dinding plesteran dilakukan dengan cara penyiraman air secukupnya
untuk melindungi plesteran dari penguapan yang berlebihan selama udara panas
dan kering.
harus diperiksa ulang terhadap kedudukan gording yang sudah terpasang, sehingga
susunan lembaran atap dapat sempurna dan rapat. Pada permukaan bawah atap
dipasang plafond dari Calsiboard t = 3,6 mm dan rangka plafond dari kayu sejenis
lanan ukuran 5/5. Pemasangan plafond menggunakan nat dan pada bagian tepi
ditutup dengan list plywood yang sama.
13. PENUTUP
Sebelum diadakan serah terima pekerjaan diadakan opname lapangan untuk
mencocokkan dengan gambar rencana dengan pelaksanaan dilapangan. semua
tahapan pekerjaan diatas selalu diketahui direksi teknis dan konsultan dan
diadakan pelaporan setiap harian, mingguan dan bulanan disertai dengan
dokumentasi dari awal hingga akhir pekerjaan
FATHURRAHMAN, ST
Direktur