Bab III Teknik Pelaksanaan
Bab III Teknik Pelaksanaan
TEKNIK PELAKSANAAN
71
Gambar 3.2 Tampak Atas Lokasi Proyek
Sumber. Dokumen Pribadi, 2018
72
2. Data Proyek
Pembangunan Underpass Katamso adalah konstruksi jalan yang terdiri dari
jembatan dan jalan raya guna mengatasi kemacetan. Secara umum data proyek
Pembangunan Underpass Katamso adalah sebagai berikut:
a. Nama Proyek : Pembangunan Underpass Katamso
b. Lokasi Proyek : Jl. Jend. Abdul Haris Nasution, Simpang Jl.
Brigjend. Katamso – Jl. Brigjend Zein Hamid
c. Pemilik Proyek : PPK 18
d. Konsultan : PT. Jasa Mitra Manunggal
e. Kontraktor : PT. Hutama Karya
f. Logistik : CV. Menara Hijau Mandiri
g. Luas Bangunan : Panjang = 1,675 km
Lebar = 22,5 m
h. Luas Underpass : Panjang = 45 m
Lebar = 22,5 m
3. Struktur Organisasi
Adapun pihak yang terlibat dalam proyek Pembangunan Underpass Katamso
adalah sebagai berikut:
a. Pemilik Proyek : PPK 18
b. Konsultan : PT. Jasa Mitra Manunggal
c. Kontraktor : PT. Hutama Karya
73
Gambar 3.3 Struktur Organisasi PPK 18
Sumber. PPK 18, Metropolitan Medan Selatan
74
Gambar 3.4 Struktur Organisasi Konsultan
Sumber. PPK 18, Metropolitan Medan Selatan
75
Gambar 3.5 Struktur Organisasi Kontraktor
Sumber. PPK 18, Metropolitan Medan Selatan
76
B. Penggunaan peralatan dan pembahasan
Peralatan yang digunakan dalam proyek Pembanunan Underpass Katamso adalah
sebagai berikut:
1. Concrete Batching Plant
Concrete Batching Plant digunakan untuk penetapan dan penakaran komposisi
bahan pembuatan beton untuk diolah menjadi beton ready mix. Pada proyek
Pembangunan Underpass Katamso ini digunakan Batching Plant PT. Kraton
(Kreasibeton Nusapersada).
77
Gambar 3.7 Concrete Miixer Truck
Sumber. Dokumen Pribadi, 2018
3. Dump Truck
Dump Truck digunakan untuk mengangkut bahan-bahan dasar dari gudang ke
lokasi proyek ataupun mengangkut tanah hasil pengerukan. Dump Truck yang digunakan
adalah tipe Hino FM 260 JD dengan kapasitas 20 m3.
4. Excavator
Excavor digunakan untuk membantu proses pengerukan tanah, membantu
pembersihan lahan dan penghamparan material tanah sebelum diratakan dengan
menggunakan Tandem Roller.
78
Gambar 3.9 Excavator
Sumber. Dokumen Pribadi, 2018
5. Container Truck
Container Truck digunakan untuk mengangkut bahan-bahan dasar dari gudang ke
lokasi proyek.
79
tidak terhenti di dalam pipa tremie, dan tujuan pembuatan benda uji untuk test kuat tekan
beton
80
8. Dry Boring (Bor Kering)
Dry Boring atau bor kering digunakan untuk pengeboran bore pile khusunya
untuk pelaksanaan pengeboran primary pile. Tiang bor pada mata bor kering ini lebih
besar daripada bor basah. Auger berfungsi untuk membuat lubang bor dan mengangkut
material tanah keluar dari lubang bor. Alat berat bor kering ini dengan tipe Sany SR 150.
81
Gambar 3.14 Odong-odong
Sumber. Dokumen Pribadi, 2018
82
besar dan jika menggunakan aliran listrik PLN mungkin akan terkendala mati lampu ataupun
sebagainya.
83
13. Casing Temporary (Casing Sementara)
Casing digunakan untuk pencetakan beton pada lubang bor, casing ini
berdiameter 80cm dan memiliki panjang 6 m. Casing di masukkan ke dalam lubang bor
agar material tanah tidak longsor dan membantu dalam mengeluarkan lumpur dan
material tanah lainnya keluar selama proses pengecoran berlangsung.
84
15. Bucket
Bucket digunakan untuk wadah penuangan beton kedalam pipa tremie. Nantinya
bucket akan di pasang di atas pipa tremie dan di kunci dengan bantuan alat pengunci
rantai.
85
17. Waterpass dan Theodolit
Waterpass dan theodolit digunakan untuk mencari titik as Bor pile , serta
menentukan batas pengecoran pada bor pile dan pile cap. Agar saat pengecoran
dilakukan tidak terjadi kesalahan seperti tinggi pengecoran yang tidak sama, atau
kelebihan beton. Karena batas pengecoran di butuhkan untuk banyaknya beton yang
dibutuhkan pada satu kali pengecoran.
86
Gambar 3.23 Bak Ukur
Sumber. Dokumen Pribadi, 2018
87
20. Selang Air
Selang air digunakan untuk mengalirkan air dari pompa air menuju ke tiang bor
dan untuk mengalirkan air dalam proses pengeboran.
88
Peralatan tangan yang digunakan seperti meteran, cangkul, sekop, waterpass
sederhana, dan lain-lain.
89
Gambar 3.27 e Sekop Gambar 3.27 f Sikat Baja
90
C. Penggunaan Bahan Dan Pembahasan
Bahan-bahan bangunan merupakan syarat yang harus dipenuhi dalam mendirikan
suatu bangunan. Bahan-bahan yang digunakan untuk membangun harus bermutu baik
sehingga bangunan yang dihasilkan kuat. Bahan-bahan yang digunakan dalam Proyek
Pembangunan Underpass Katamso adalah sebagai berikut:
1. Beton Ready Mix
Beton ready mix adalah campuran semen, agregat, air dan bahan tambah(jika
diperlukan) dengan takaran yang tepat dan diciptakan dengan bahan-bahan pilihan,
berkualitas dan lulus uji kelayakan untuk keperluan pengecoran.
Pada pekerjaan Secant Pile proyek Pembangunan Underpass Katamso
menggunakan beton ready mix yang dipesan oleh pihak kontraktor dari PT. Kraton.
Mutu kuat tekan beton yang digunakan dalam proyek ini khususnya secant pile adalah
fc’15 untuk primary pile (bore pile) dan fc’ 29 untuk secondary pile (bore pile). Mutu
kuat tekan beton lain yang digunakan pada proyek ini adalah fc’ 25 dan fc’ 30 untuk pile
cap dan fc’ 20 untuk Dinding Penahan Tanah (DPT). Semua kebutuhan ready mix
tersebut diangkut menggunakan Concrete truck mixer dengan kapasitas 5 m3 – 7 m3.
Pengujian beton ready mix diuji menggunakan slump test dan uji kuat tekan
beton. Pengujian slump test dilakukan saat beton ready mix tiba di lokasi proyek. Hal
ini dilakukan untuk melihat kesesuaian nilai slump test pada beton ready mix yang
digunakan. Nilai slump test yang diperoleh adalah 18. Faktor air untuk setiap betonnys
0,5
91
Gambar 3.28 Hasil Slump Test
Sumber. Dokumen Pribadi, 2018
92
a. Semen
Dalam proyek Pembangunan Underpass Katamso ini semen yang digunakan
adalah semen portland type I. Semen merupakan semen curah yaitu semen padang yang
didatangkan dari padang. Karena beton yang dipakai merupakan ready mix jadi
semennya langsung dari tempat pembuatan ready mixnya.
b. Agregat
1) Agregat halus
Agregat halus yang digunakan untuk salah satu bahan beton ready mix yang
harus dibersihkan, digradasi dan diuji sesuai dengan ASTM C33, SNI-03-2834-2000 dan
PBI 1971. Agregat halus didatangkan dari sungai Sei Wampu Binjai.
93
Gambar 3.31 Agregat Kasar
Sumber. Dokumen Pribadi, 2018
c. Air
Air yang digunakan pada campuran beton ready mix adalah air yang berasal dari
batching plant seperti hal nya semen dan agregat. Dari pengamatan secara kasat mata,
air yang digunakan dalam campuran semen pada proyek pembangunan Underpass
Katamso Medan telah layak digunakan. Karena air tersebut jernih dan tidak
mengandung minyak. Air digunakan dalam adukan beton decking, serta perawatan
beton.
94
2. Baja Tulangan
Baja tulangan yang digunakan dalam proyek Pembangunan Underpass Katamso
adalah jenis besi baja ulir. Baja tulangan tersebut digunakan untuk membuat tulangan
Bore pile, pile cap, pembatas jalan dan lainnya pada Underpass Katamso Medan. Pada
pembangunan underpass terbuka, baja tulangan ulir dengan mutu baja fy 390 Mpa pada
sebuah pile mempunyai ukuran sebagai berikut:
Daerah utama sepanjang 12m
Spesifikasi : untuk tulangan utama, dibutuhkan 26 batang untuk 1 pile
untuk tulangan spiral, dengan jarak 10 cm
95
Gambar 3.35 Detail Pekerjaan Tulangan pada Secondary Pile
Sumber. Dokumen Pribadi, 2018
96
4. Beton Decking
Beton Decking atau tahu beton adalah beton yang dibentuk sesuai dengan ukuran
selimut beton minimal 100mm dengan bentuk silinder. Fungsi beton decking adalah
untuk menjaga tulangan agar sesuai dengan posisi yang diinginkan atau untuk membuat
selimut beton.
97
5. Kawat Las
Kawat las digunakan untuk proses pengelasan penyambungan tulangan ataupun
untuk memperkuat ikatan penulangan besi. Kawat las yang digunakan adalah LB 52 dan
RB 26. Jenis kawat RB dan LB adalah kawat las yang dipakai pada jenis Las listrik
SMAW (biasa disebut las stick). Kekuatan tariknya adalah 52 000 kg/cm2 pada KOBE
STEEL LB 52. Sedangkan kawat las RB kekuatan tariknya sampai dengan 26 000 kg/
cm2 pada KOBE STEEL RB 26.
a b
Gambar 3.40 a dan b Kawat Las
Sumber. Dokumen Pribadi, 2018
6. Oli
Oli digunakan untuk pelumas pada mesin alat berat, dan digunakan untuk
keperluan perbaikan pada mesin – mesin seperti perbaikan pada mesin alat berat ataupun
mesin odong – odong.
98
Gambar 3.41 Oli
Sumber. Dokumen Pribadi, 2018
7. Minyak Gemuk
Minyak gemuk digunakan untuk mengolesi area penyambungan sambungan pipa
tremie dan bucket, antar pipa tremie, antar tang bor maupun mata bor agar
mempermudah mengunci maupun membuka mempermudah penyambungan tersebut.
99
D. Proses Pelaksanaan Dan Pembatasan
Secant Pile merupakan bagian dari bangunan yang mempunyai fungsi untuk
menghindari agar tanah dan material lainnya tidak longsor atau runtuh, juga untuk
menjaga kestabilan daya dukung tanah. Adapun kegiatan-kegiatan yang ada pada proses
pelaksanaan pekerjaan secant pile adalah sebagai berikut:
Persiapan K3
Pembacaan Gambar
Pekerjaan Pembersihan
Lapangan
Pekerjaan Pengukuran
Pekerjaan Pengeboran
Pengecoran
100
1. Pekerjaan Persiapan
a. Persiapan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
Persiapan K3 ini merupakan tahapan langkah awal yang harus dilakukan suatu
perusahaan sebelum memulai pekerjaan. Dari mulai persiapan, evaluasi dan cara
mengatasi.
b. Pembacaan Gambar
Dari pembacaan gambar berupa shop drawing yaitu gambar yang dibuat oleh
Kontraktor yang disetujui oleh Konsultan. Shop Drawing yang menjadi dasar
pelaksanaan pekerjaan. Dengan Shop Drawing dapat diketahui detail karakteristik
konstruksi, spesifikasi elemen struktural yang akan dibangun, menunjukkan dimensi dari
sebuah konstruksi.
101
d. Pekerjaan Pengukuran
Pengukuruan dilakukan bertujuan untuk mengatur titik as pondasi bore pile untuk
mendapatkan posisi yang benar pada saat pengeboran. Pada pekerjaan pengukuran ini
digunakan theodolite dan waterpas. Setelah dibaca dilakukan pemberi tanda as pada
lantai kerja.
102
e. Persiapan Alat dan Bahan
Alat-alat berat di cek keadaan mesinnya, agar saat pekerjaan berlangsung tidak
terjadi kendala seperti keruskan mesinnya. Dan pada bahan tulangan juga dapat dirakit.
Pemelihan tempat untuk merakit tulangan sangat penting , tidak boleh terlalu jauh dan
masih terjangkau oleh alat berat tetapi tidak boleh menggangu maneuver alat berat
tersebut.
2. Pekerjaan Lapangan
Secant pile adalah bore pile yang dibuat saling berpotongan sehingga terdapat
interlock antar bore pile. Untuk menambah tahanan terhadap tarik, maka diberi tulangan
pada bore pile secara berselang-seling. Jenis pekerjaan secant pile terdiri atas pekerjaan
primary pile dan secondary pile.
103
a. Primary Pile
1) Pengeboran
Mencari titik yang tepat untuk melakukan pengeboran sesuai titik as yang
ditentukan, biasanya dilakukan menggunakan waterpas sederhana oleh
surveyor, tetapi di dalam mesin operator sudah ada pemberitahuan jika sudah
tepat.
104
Pengeboran dilakukan setiap 1m, dikarenakan auger/mata bor sepanjang 1m,
pengeboran dihentikan saat kedalaman sesuai yang diinginkan.
3) Pengecoran
Beton ready mix telah disiapka di Batching Plant
Pengambilan sample untuk slump test 18 + 2 dan pembuatan benda uji untuk
test kuat tekan beton
Instalisasi alat berat (Concrete Mixer) dan penempatan corong di atas pipa
tremie (agar beton segar tidak menyebar) lalu dikunci agar corong tetap stabil
Menuangkan beton segar ke dalam lubang bor
105
Pengecoran dilakukan secara terus menerus sampai beton mendorong lumpur/
air yang ada di bawah menuju keluar
Setelah pipa tremie penuh dengan ujung pipa tremie dipenuhi beton, pipa
tremie digerakkan atau naik turun unuk memperlancar pengecoran dan sebagai
pemadatan
Pengecoran dihentikan setelah keluar beton segar (tanpa ada lumpur) dari
lubang bor
Setelah pengecoran selesai, alat yang digunakan saat pengecoran yaitu casing,
pipa tremie, corong dilepas dan dibersihkan.
b. Secondary Pile
1) Persiapan Sebelum Proses Pengeboran
Membersihkan bak pengendap/ bak penampung lumpur untuk sirkulasi air saat
pengeboran
106
Setting mesin pompa air
2) Pekerjaan Pengeboran
Instalisasi Wash Boring
Memasukkan mata bor ke dalam lubang bor.
107
Pembersihan selang air dan pemasangan selang air ke pipa soket
108
pertama sampai titik yang di tentukan, begiu juga dengan pemasangan stang
bor ketiga.
- Pengeboran tanah dibantu dengan semprotan air lewat lubang stang bor
- Pengeboran dihentikan saat kedalaman sesuai rencana yang ditentukan
dengan cara melakukan lot (menjatuhkan tali tambang yang diujungnya
diberi besi) kedalaman 16 m
- Sirkulasi air tetap mengalir untuk mengeluarkan lumpur pada lubang bor
- Setelah pengeboran dihentikan/ sudah selesai, dilakukan pembongkaran pada
stang bor
- Meletakkan/ pemasangan casing ke dalam lubang bor
109
Gambar 3.57 Pemasangan tulangan Gambar 3.58 Penyambungan tulangan
Sumber. Dokumen Pribadi, 2018
110
5) Pengecoran
Beton ready mix telah disiapkan di Batching Plant
Pengambilan sample untuk slump test 18 + 2 dan pembuatan benda uji untuk
test kuat tekan beton
Instalisasi alat berat (Concrete Mixer) dan penempatan corong di atas pipa
tremie (agar beton segar tidak menyebar) lalu dikunci agar corong tetap stabil
111
Menuangkan beton segar ke dalam lubang bor
112
Setelah pipa tremie penuh dengan ujung pipa tremie dipenuhi beton, pipa
tremie digerakkan atau naik turun unuk memperlancar pengecoran dan sebagai
pemadatan
Pengecoran dihentikan setelah keluar beton segar (tanpa ada lumpur) dari
lubang bor
Setelah pengecoran selesai, alat yang digunakan saat pengecoran yaitu corong,
tremie, dan casing dilepas dan dibersihkan
113
E. Kendala-Kendala Yang Terjadi Dilapangan Dan Solusinya
Adapun kendala-kendala yang dihadapi dalam proyek Pembangunan Underpass
Katamso adalah sebagai berikut:
1. Faktor Keselamatan Kerja
Dalam proyek Pembangunan Underpass Katamso mengutamakan keselamatan
kerja termasuk menyediakan Alat Pelindung Diri (APD). Namun beberapa pekerja
masih kurang mematuhi peraturan yang ada seperti tidak memakai helm saat mobilisasi
alat berat, tidak menggunakan sarung tangan ketika melakukan pekerjaan perakitan
tulangan. Pengawasan juga telah diberikan oleh Superintendent K3 dengan memberikan
peringatan kepada pekerja yang tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).
Solusinya adalah setiap pekerja harus memiliki kesadaran bahwa APD (Alat Pelindung
Diri) adalah penting untuk menjaga keselamatan para pekerja.
2. Faktor Pelaksanaan
Alat merupakan hal yang penting dalam proyek Pembangunan Underpass
Katamso. Namun, beberapa kali alat mengalami kerusakan, salah satunya Wash Boring,
sehingga pekerjaan mengalami penundaan. Solusinya adalah pihak penyuplai peralatan
atau logistic harus menyediakan peralatan lebih untuk menghindari penundaan
pekerjaan.
Pada pekerjaan pondasi proyek Pembangunan Underpass Katamso memiliki
kendala pipa PDAM dan pipa gas. Solusinya adalah pihak kontraktor berkonsultasi
dengan pihak PDAM maupun gas guna mendapatkan kesepakatan bersama untuk
pemindahan pipa PDAM dan pipa gas di area yang aman.
Proyek Pembangunan Underpass Katamso memiliki 972 titik bore pile. Namun,
pekerjaan pada sisi kanan Underpass titik R175-230 dihentikan sementara, karena belum
pembebasan lahan. Solusinya adalah pihak pemilik proyek dan kontraktor harus
menyegerakan masalah yang ada untuk pekerjaan titik R175-230 agar pembangunan
tidak terlambat.
114
3. Kebersihan
Kesadaran pekerja terhadap kebersihan masih kurang. Hal tersebut dapat dilihat
dari sampah sisa makanan yang terdapat di daerah Pembangunan Underpass. Upaya
telah dilakukan, namun tidak di gubris oleh para pekerja. Solusinya adalah kesadaran
dari pihak pekerja untuk menjaga kebersihan lingkungan tempat kerja.
4. Penyimpanan Material
Penyimpanan material di proyek Pembangunan Underpass Katamso terdapat di
area terbuka yang secara langsung terkena sinar matahari dan hujan. Akibatnya besi
mengalami korosi atau berkarat. Solusinya adalah memberikan penempatan khusus
untuk material bangunan agar mutunya terjaga.
115