ID Analisa Derajat Kejenuhan Akibat Pengaru PDF
ID Analisa Derajat Kejenuhan Akibat Pengaru PDF
ABSTRAK
Masalah lalu lintas seperti tundaan, antrian dan kemacetan terjadi dibeberapa kawasan di
kota Manado. Salah satunya pada ruas jalan Piere Tendean yang merupakan kawasan
komersil di kota Manado. Untuk mengatasi masalah tersebut maka terlebih dahulu mengkaji
karakteristik jalan tersebut seperti kecepatan kendaraan, volume lalu lintas, dan kapasitas,
yakni dengan melakukan studi pada ruas jalan tersebut. Studi dilakukan dalam penelitian ini
bersifat riset yang dilakukan diruas jalan Piere Tendean selama tujuh hari survey. Studi ini
bertujuan untuk menganalisa hubungan derajat kejenuhan akibat pengaruh kecepatan. Serta
untuk mengetahui tingkat pelayanan jalan tersebut dengan menggunakan pendekatan secara.
Hubungan derajat kejenuhan akibat pengaruh kecepatan untuk arah Malalayang ke Pasar 45
selama seminggu dari hasil analisa dan perhitungan didapat nilai koefisien determinasi (R2)
terendah yakni 25,50% dan nilai koefisien determinasi (R2) terbesar yaitu 86,53% dengan
model persamaan Y = 1,146244 – 0,023009.x dan perbandingan antara thitung = 19,466357
dan ttabel = 2,00105. Untuk arah Pasar 45 ke Malalayang, hubungan derajat kejenuhan akibat
pengaruh kecepatan selama seminggu dari hasil analisa dan perhitungan didapat nilai
koefisien determinasi (R2) terendah yakni 17,33% dan nilai koefisien determinasi (R2)
terbesar yaitu 72,62% dengan model persamaan Y = 0,712415 – 0,012575.x dan
perbandingan antara thitung = 12,508237 dan ttabel = 2,00105.
Serta untuk nilai indeks tingkat pelayanan jalan berdasarkan persamaan Davidson selama
seminggu untuk arah Malalayang ke Pasar 45 didapat nilai (a) terendah yaitu 0,417961 dan
nilai (a) tertinggi yaitu 1,499699, dengan nilai koefisien determinasi (R2) terkecil yakni
22,97% dan yang terbesar yaitu 84,44%. Sedangkan untuk arah Pasar 45 ke Malalayang,
nilai indeks tingkat pelayanan jalan berdasarkan persamaan Davidson selama seminggu
didapat nilai (a) terendah yaitu 0,217119 dan nilai (a) tertinggi yaitu 2,717964, dengan nilai
koefisien determinasi (R2) terkecil yakni 14,47% dan yang terbesar yaitu 79,92%.
Kata kunci: kecepatan, derajat kejenuhan, indeks tingkat pelayanan, persamaan Davidson
608
Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.9, Agustus 2013 (608-615) ISSN: 2337-6732
609
Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.9, Agustus 2013 (608-615) ISSN: 2337-6732
dua buah definisi tentang tingkat pelayanan FVW = Penyesuaian kecepatan untuk
suatu ruas jalan yaitu (Tamin, 2003) : lebar jalan (km/jam)
1. Tingkat Pelayanan Tergantung Arus FFVSF = Faktor penyesuaian untuk
(Flow Dependent)
2. Tingkat Pelayanan Tergantung Fasilitas hambatan samping dan lebar bahu
(Facility Dependent) atau jarak kereb penghalang
FFVCS = Faktor penyesuaian kecepatan
untuk ukuran kota
KARAKTERISTIK ARUS LALU
LINTAS Kapasitas
Karakteristik arus lalu lintas perlu Kapasitas adalah arus maksimum
diketahui dan dipelajari untuk menganalisa melalui suatu titik di jalan yang dapat
arus lalu lintas. Untuk merepresentasikan dipertahankan per satuan jam pada kondisi
karakteristik arus lalu lintas, maka dikenal 3 tertentu. Nilai kapasitas diamati melalui
parameter utama yang saling berhubungan pengumpulan data lapangan. Kapasitas
secara matematis (Tamin, 2003), yaitu dinyatakan dalam satuan mobil penumpang
Volume, Kecepatan dan Kepadatan. (smp). Satuan mobil penumpang (smp) yang
Hubungan matematis antara volume, digunakan untuk jalan perkotaan ditunjukkan
kecepatan dan kepadatan dapat dinyatakan melalui tabel berikut (MKJI 1997) :
dalam sebuah persamaan, yaitu :
Tabel 1 Satuan mobil penumpang (smp) untuk
(1) jalan perkotaan terbagi dan satu arah
Tipe jalan : Smp
Arus lalu lintas
Dimana : V = Volume (kend/jam) Jalan satu arah
total dua arah
D = Kepadatan (kend/km) dan HV MC
(kend/jam)
jalan terbagi
S = Kecepatan (km/jam)
Dua-lajur satu
arah (2/1) 1,3 0,40
dan 0 ≥ 1050
KINERJA JALAN Empat-lajur 1,2 0,25
Kecepatan Arus Bebas terbagi (4/2 D)
Kecepatan arus bebas (FV) adalah Tiga-lajur satu
kecepatan pada tingkat arus nol, yaitu arah (3/1) 1,3 0,40
kecepatan yang akan dipilih pengemudi jika dan 0 ≥ 1100
mengendarai kendaraan bermotor tanpa Enam-lajur 1,2 0,25
dipengaruhi oleh kendaraan bermotor lain di terbagi (6/2 D)
jalan. Kecepatan arus bebas kendaraan Sumber : MKJI, Bina Marga, 1997
ringan dipilih sebagai kriteria dasar untuk
kinerja segmen jalan pada arus = 0. Persamaan dasar untuk menentukan
Kecepatan arus bebas untuk mobil kapasitas adalah sebagai berikut:
penumpang biasanya 10-15% lebih tinggi
dari tipe kendaraan ringan lain (MKJI 1997). (3)
Persamaan untuk kecepatan arus bebas
yaitu : Dimana :
C = Kapasitas (smp/jam)
( ) (2) C
O
= Kapasitas dasar (smp/jam)
FCW = Faktor penyesuaian lebar jalan
Dimana :
FV = Kecepatan arus bebas kendaraan FCSP = Faktor penyesuaian pemisahan arah
ringan pada kondisi lapangan (hanya untuk jalan tak terbagi)
(km/jam) FCSF = Faktor penyesuaian hambatan
FV0 = Kecepatan arus bebas dasar samping dan bahu jalan/kereb
kendaraan ringan pada jalan yang FCCS = Faktor penyesuaian ukuran kota
diamati
610
Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.9, Agustus 2013 (608-615) ISSN: 2337-6732
611
Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.9, Agustus 2013 (608-615) ISSN: 2337-6732
612
Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.9, Agustus 2013 (608-615) ISSN: 2337-6732
1700
Arah Malalayang - Pasar 45 Arah Pasar 45 - Malalayang
1650
1600
Volume (smp/jam)
1550
1500
1450
1400
1350
1300
1250
1200
Senin, 25 Selasa, 26 Rabu, 27 Kamis, 28 Jumat, 01 Sabtu, 02 Minggu, 03
Februari 2013 Februari 2013 Februari 2013 Februari 2013 Maret 2013 Maret 2013 Maret 2013
1600
dikalikan dengan faktor ekivalen satuan 1550
1500
mobil penumpang (smp). 1450
1400
1350
1300
1250
1200
1150
1100
Senin, 25 Selasa, 26 Rabu, 27 Kamis, 28 Jumat, 01 Sabtu, 02 Minggu, 03
Februari 2013 Februari 2013 Februari 2013 Februari 2013 Maret 2013 Maret 2013 Maret 2013
Waktu
613
Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.9, Agustus 2013 (608-615) ISSN: 2337-6732
0,3500
0,2000
Dari hasil analisa yang dilakukan untuk
0,1500
lokasi penelitian di jalan Piere Tendean
22,00
16,00
18,00
20,00
24,00
26,00
28,00
30,00
32,00
34,00
36,00
38,00
40,00
42,00
44,00
khususnya di segmen jalan depan Manado
Town Square Manado didapat : Kecepatan (S)
DS Lapangan DS Model Linier (y)
Hubungan antara kecepatan kendaraan
(S) dan derajat kejenuhan (Ds) yang paling Gambar 7 Hubungan Kecepatan dan Derajat Kejenuhan
baik selama penelitian ini yaitu : Jumat 01 Maret 2013
a. Arah Malalayang ke Pasar 45, terjadi Sumber : Hasil Survey dan Analisa, 2013
pada hari Minggu tanggal 03 Maret
2013 dengan nilai koefisien determinasi
(R2) = 86,53%. Persamaan garis Dari hasil analisa nilai indeks tingkat
regresinya adalah pelayanan (a) berdasarkan persamaan
. Davidson dengan pendekatan linier
Dari perbandingan thitung = 19,466357 diperoleh:
dan ttabel = 2,00105 (dengan pengujian 2 a. Arah Malalayang ke Pasar 45, (a)
sisi dan taraf signifikansi (α) = 0,05 tertinggi sebesar 1,499699 terjadi pada
serta derajat kebebasan (dk) n-k-1 = 61- hari Jumat 01 Maret 2013 dengan
1-1 = 59) maka thitung > ttabel. koefisien determinasi (R2) = 49,49%.
b. Arah Pasar 45 ke Malalayang, (a)
0,5000
tertinggi sebesar 2,717964 terjadi pada
0,4500 y = -0,023009x + 1,146244
hari Jumat 01 Maret 2013 dengan
Derajat Kejenuhan (Ds)
0,3000 KESIMPULAN
0,2500 Dari hasil analisa yang dilakukan untuk
0,2000
lokasi penelitian di jalan Piere Tendean
0,1500
khususnya di segmen jalan depan Manado
0,1000
Town Square Manado, dapat disimpulkan
0,0500
bahwa :
30,00
32,00
34,00
36,00
38,00
40,00
42,00
44,00
46,00
48,00
614
Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.9, Agustus 2013 (608-615) ISSN: 2337-6732
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Jendral Bina Marga, 1997, Manual Kapasitas Jalan Indonesia, Departemen
Pekerjaan Umum, Jakarta
Direktorat Jendral Bina Marga, 1990, Panduan Survai dan Perhitungan Waktu Perjalanan
Lalu Lintas, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta
Hobbs, F. D. 1995, Perencanaan dan Teknik Lalu Lintas, Gajah Mada University Press,
Yogyakarta.
Kusnandar, E. 2005, Hubungan Kecepatan Kendaraan dengan Derajat Kejenuhan, Database
Jurnal Ilmiah Indonesia, Jurnal Jalan-Jembatan, Penerbit Pusat Penelitian Dan
Pengembangan Jalan Dan Jembatan, Departemen Pekerjaan Umum.
Tamin O. Z. 2003, Perencanaan dan Pemodelan Transportasi: Contoh Soal dan Aplikasi,
Penerbit ITB, Bandung
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38, 2004. Tentang Jalan, Jakarta
.
615