Anda di halaman 1dari 5

CARA MENANGANI MASALAH

Apakah Anda merasa dikelilingi oleh banyak masalah dan menjadi seorang jagoan dengan peran sebagai tokoh yang jahat?
Mungkin Anda hanya mempunyai satu masalah besar saja tetapi Anda tidak tahu bagaimana cara menyelesaikannya. Apakah Anda
sedang bertengkar dengan orang yang Anda cintai atau Anda merasa terancam akan kehilangan pekerjaan Anda, ada beberapa
langkah yang bisa Anda lakukan untuk mengendalikan masalah-masalah Anda.

Metode1

Menangani Konflik Pribadi

1. Hindarilah perilaku yang bisa membuat masalah semakin parah.

Jika Anda mempunyai masalah dengan seseorang, mungkin dengan orang yang Anda cintai atau teman biasa, kadang-kadang
mudah saja terjadi sesuatu yang membuat masalah semakin parah sebelum Anda mempunyai kesempatan untuk memperbaiki
keadaan.

• Contohnya, jika Anda sedang bertengkar dengan pacar Anda sebab dia berpikir Anda berbohong kepadanya (namun Anda tidak
berbohong), jangan membuat masalah ini semakin parah dengan menghabiskan waktu berkumpul dengan gadis-gadis yang lain.
Cara ini hanya akan membuat Anda terlihat lebih buruk dan akan sulit pada saat berdebat dengan pacar Anda dari sisi moral.
Sebaiknya Anda tidak berkumpul dengan orang-orang sampai Anda menyelesaikan masalah ini dengan pacar Anda.

• Contoh lain dari masalah dengan seorang teman misalnya jika teman baik Anda marah kepada Anda karena Anda tidak datang
ke pestanya dengan tujuan ingin bertemu dengan orang lain. Dalam situasi ini, Anda harus berusaha agar tidak bersikap
menghindar atau tidak peduli pada perasaan mereka. Sebaiknya Anda berusaha melakukan sesuatu yang menyenangkan untuk
mereka.

2. Ketahuilah dengan jelas apa masalahnya.

Sebelum mulai berdebat dengan seseorang dan menemukan solusi atas masalah yang Anda berdua hadapi, pastikan Anda
mengerti dulu apa sebetulnya yang membuat mereka terusik. Kadang-kadang seseorang sepertinya marah karena suatu hal tetapi
sebenarnya mereka marah karena ada hal yang lain. Jika Anda sungguh-sungguh ingin menyelesaikan masalah, sebaiknya Anda
memastikan dulu bahwa Anda sedang mengatasi masalah yang sebenarnya.

• Contohnya, pacar Anda mungkin mengatakan bahwa dia marah karena Anda memutuskan untuk pindah ke kampus yang lebih
besar di kota lain dan tidak mau melanjutkan di kampus setempat bersamanya. Tentu saja Anda berdua masih bisa saling bertemu
setiap saat dan berkencan tanpa masalah yang serius: apa yang sebenarnya pacar Anda khawatirkan adalah jika Anda mempunyai
waktu bebas di saat Anda sedang sendirian, ada kemungkinan Anda akan bertemu dengan seseorang.

3. Berusahalah melihat dari sudut pandang orang lain.

Pada saat Anda sedang bertengkar dengan seseorang, biasanya Anda merasa Andalah yang benar atau cara Andalah yang terbaik
dalam melakukan sesuatu. Pada akhirnya Anda hanya berpegang pada pikiran Anda sendiri. Namun, orang-orang biasanya
berdebat dengan Anda tidak hanya karena ingin menentang. Mereka akan melakukan yang terbaik yang mereka bisa dengan apa
yang mereka ketahui dan situasinya akan terlihat sangat berbeda dari sudut pandang mereka. Cobalah melihat dari sisi mereka
agar Anda bisa mendapatkan titik temunya di tengah-tengah.

• Kadang-kadang, jika Anda merasa sulit untuk mengerti pandangan mereka, akan sangat membantu jika Anda bertanya kepada
mereka. Mintalah mereka memberikan penjelasan, secara rinci, mengapa mereka berpendapat akan lebih baik jika memilih rute
yang lain. Anda bisa mengatakan: “Bisa tolong jelaskan kepada saya apa pemikiran Anda? Saya benar-benar ingin mengetahuinya
dengan lebih baik.” Dengan mengetahui perasaan dan proses berpikir mereka, Anda seringkali bisa mendapatkan pengertian yang
lebih baik atas masalahnya dan cara untuk menyelesaikannya.

4. Pastikan bahwa mereka merasa dihargai dan memegang kendali.

Pada saat orang-orang merasa tidak dihargai dan dipojokkan, mereka akan menjadi lebih suka berdebat dan menyerang, bahkan
jika mereka biasanya akan setuju dengan Anda. Jika Anda melihat situasinya membaik, cobalah mengambil langkah-langkah yang
bisa membuat mereka merasa bahwa merekalah yang lebih memegang kendali dan dihargai. Anda akan melihat bahwa mereka
tiba-tiba mau bicara.

• Contohnya, Anda perlu menyusun ulang kalimat Anda. Jangan merendahkan mereka atau menggunakan kalimat yang menuduh
seperti "Anda seharusnya ______".

• Buatlah agar mereka merasa memegang kendali dengan memberikan pilihan atau kebebasan, dan cara ini akan membuat
mereka merasa sudah mendapatkan solusi yang adil atas masalah yang sedang dihadapi.
5. Ajaklah bicara.

Setelah Anda melakukan langkah-langkah awal tadi sebagai dasar untuk memecahkan masalah, Anda harus mulai membahas
solusinya. Kuncinya adalah dengan melakukan komunikasi, dan sebuah komunikasi lebih dari sekedar mengatakan kepada mereka
apa yang Anda pikirkan. Anda harus berpikir sebelum Anda bicara, berhati-hatilah dalam mempertimbangkan apa yang
selanjutnya ingin Anda katakan. Anda juga harus bisa menjadi seorang pendengar yang baik, perhatikan baik-baik apa yang
mereka katakan dan berusahalah memahami mereka.

• Dalam pembicaraan serius yang terkait dengan pemecahan masalah ini, biasanya Anda harus menyediakan cukup banyak waktu
dan ajaklah bertemu di suatu tempat yang tenang dimana Anda bisa melakukan percakapan secara pribadi.

• Dengan mengajak bicara, Anda menunjukkan bahwa Anda menempatkan niat Anda untuk memperbaiki keadaan sebagai
prioritas, yang bisa membantu Anda dan membuat mereka bersedia mencari solusi.

6. Temukan jalan tengah.

Solusi atas konflik yang lebih terkait dengan hubungan antar pribadi biasanya bisa ditemukan dengan mencari jalan tengah. Ini
artinya Anda tidak bisa lagi melihat segala sesuatunya atas dasar benar atau salah. Jangan menggunakan istilah "cara saya" dan
"cara Anda". Anda berdua adalah orang-orang baik dan mempunyai begitu banyak yang bisa Anda tawarkan satu sama lain, jadi
bicarakanlah dan gunakan istilah "cara kita."

• Contohnya, jika pacar Anda merasa kecewa karena Anda tidak setuju akan berkumpul dengan keluarga siapa pada hari Natal,
Anda bisa mengajukan pilihan ketiga: satu minggu sebelum Natal, Anda berdua berkumpul dengan keluarga pacar Anda, satu
minggu setelahnya Anda berdua berkumpul dengan keluarga Anda, dan pada hari Natal, Anda berdua menghabiskan waktu hanya
berdua saja.

• Contoh lainnya, jika teman Anda kecewa karena ingin mengambil kelas yang sama dengan Anda tetapi Anda memilih kelas yang
lain, Anda bisa mengusulkan agar Anda berdua tetap mengambil kelas yang berbeda tetapi Anda mengatur waktu belajar sehingga
Anda berdua bisa belajar bersama di perpustakaan.

Metode 2. Menangani Masalah yang Tidak Terkait dengan Orang-Orang

1. Tetap tenang.

Agar Anda bisa mengatasi masalah-masalah seputar situasi yang rumit dan penuh dengan tekanan seperti pemecatan, kehilangan
apartemen, atau kendaraan Anda mogok, paling baik jika Anda memulainya dengan berusaha untuk tetap tenang. Jangan panik
atau membiarkan diri Anda merasa seolah-olah dunia sudah kiamat. Sampai sejauh ini, Anda sudah berhasil melewati setiap
masalah dalam kehidupan Anda dan matahari tetap saja terbit; kami yakin 100% Anda pasti bisa menyelesaikan masalah ini
juga.

• Jika Anda merasa kesulitan untuk menenangkan diri, sebaiknya Anda memusatkan perhatian pada napas Anda. Tarik dan buang
napas perlahan-lahan sampai Anda merasa lebih tenang dan siap melakukan apa yang harus Anda lakukan.

2. Dapatkan informasi sebanyak mungkin yang Anda bisa.

Semakin banyak yang Anda ketahui tentang situasi yang sedang Anda hadapi dan pilihan-pilihan yang tersedia bagi Anda,
kemampuan Anda akan semakin baik dalam menghadapi masalah apapun. Anda bisa mencari informasi ini melalui Google,
bicaralah dengan orang-orang yang pernah menghadapi masalah yang sama, dan pertimbangkan baik-baik tentang rencana C dan
jangan terkurung terus dalam rencana A dan B.

• Contohnya, kita umpakan Anda baru saja kehilangan pekerjaan. Daripada Anda panik memikirkan apa yang sekarang ini harus
Anda lakukan, pergilah ke kantor penempatan tenaga kerja setempat. Anda bisa menemui para konselor yang akan membantu
mempersiapkan berkas Anda dan mencarikan peluang agar Anda bisa secepatnya mendapatkan pekerjaan lagi (seperti menyusun
biodata).

3. Lakukan evaluasi sumber daya apa saja yang Anda miliki.

Setiap orang memiliki sumber daya yang tersedia bagi mereka pada saat mengalami krisis. Kadang-kadang sumber daya ini
berbentuk uang atau waktu. Kadang-kadang sumber ini datang dalam bentuk teman atau keluarga yang sungguh-sungguh
mengerti apa yang sedang mereka bicarakan. Namun adakalanya sumber yang tersedia ini sulit untuk Anda temukan. Bahkan
kemampuan pribadi Anda (seperti kecerdasan dan tekad) bisa menjadi dukungan yang sangat besar bagi Anda dalam
menyelesaikan masalah ini.
• Contohnya, jika Anda tahu bahwa Anda mempunyai keahlian yang baik dalam hubungan antar pribadi, maka Anda bisa
menggunakan keahlian ini untuk memecahkan masalah Anda. Seandainya saat ini belum ada cara yang jelas yang bisa Anda
gunakan, tidak berarti bahwa kesempatannya tidak akan datang.

4. Buatlah peta tentang apa yang akan terjadi.

Setelah Anda bisa mendapatkan informasi sebanyak mungkin dan mengetahui sumber daya apa saja yang tersedia bagi Anda
untuk mewujudkannya, buatlah rencana kerja. Ada sebuah alasan mengapa para tentara biasanya menyusun strategi perang:
susunlah rencana, bahkan jika hanya rencana yang paling sederhana, masih lebih baik daripada terus berdebat dan mengharapkan
yang terbaik. Buatlah sebuah daftar tentang hal-hal yang akan terjadi dan kapan. Anda akan bisa langsung melihat bahwa
cara ini ternyata lebih mudah dilakukan daripada apa yang pernah Anda pikirkan.

• Bagilah solusinya ke dalam sederetan tujuan, lalu bagi lagi tujuan ini ke dalam sederetan kegiatan. Tentukan kapan Anda ingin
melakukan setiap kegiatan dan dalam kondisi apa Anda bisa memperoleh cukup banyak bantuan dan sebelum Anda
mengetahuinya, Anda akan sudah siap dengan rencana yang hebat.

• Meskipun hanya sekedar mempunyai rencana dan berusaha mencapai tujuan Anda, cara ini seringkali membuat keadaan
menjadi lebih mudah sebab ini akan membuat para "penjaga gawang" Anda akan lebih bersedia memberikan Anda kemudahan
dan waktu untuk menyelesaikan masalah Anda. Orang-orang ini, seperti guru, atasan dan para kreditur, akan merasa lebih mudah
memaafkan jika Anda mempunyai rencana yang bisa membuktikan bahwa Anda memang bersungguh-sungguh.

5. Siap bertindak.

Sekarang, setelah Anda tahu apa yang harus Anda lakukan, lakukanlah! Tidak ada waktu seperti saat ini, kata mereka. Semakin
cepat Anda mulai mengatasi masalah, akan semakin mudah masalahnya diatasi. Mengatasi masalah memang cukup
menakutkan sebab sulit mengetahui apa yang akan terjadi, tetapi Anda harus merasa yakin bahwa semuanya akan berjalan baik
pada akhirnya.

• Bayangkan hidup Anda seperti sebuah bioskop. Pertunjukannya tidak akan berhenti hanya karena tokoh jahatnya mulai
membuat masalah. Ceritanya tidak akan berjalan seperti yang Anda inginkan tetapi akan ada penyelesaian pada akhirnya.
Dan hidup Anda sama sekali bukan cerita dalam film The Day After Tomorrow, jadi Anda akan baik-baik saja.

6. Berkomunikasilah dengan orang-orang.

Nasihat terakhir, ada beberapa masalah yang tidak bisa diselesaikan tetapi setidaknya bisa terbantu dengan lebih banyak
berkomunikasi. Manusia diciptakan agar bisa saling menolong satu sama lain dan pada saat Anda menceritakan masalah Anda,
tiba-tiba saja Anda menyadari bahwa masalahnya bisa lebih mudah diatasi. Ceritakanlah kepada orang-orang yang mengerti
tentang masalah yang sedang Anda hadapi. Ceritakanlah kepada mereka yang punya keahlian dalam membantu menyelesaikan
masalah Anda. Ceritakanlah kepada teman-teman Anda dan keluarga Anda. Mintalah bantuan mereka. Bahkan hanya dengan
mengatakan bahwa Anda sedang dalam kesulitan bisa membuat seseorang langsung menunjukkan solusi yang tepat kepada Anda.

• Komunikasi yang buruk juga bisa menjadi sumber dari masalah Anda, dan ini bisa berarti bahwa lebih banyak berbicara adalah
apa yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah Anda.

• Jika tidak ada cara lain, komunikasikan keinginan untuk bersabar. Katakan kepada orang-orang bahwa Anda sedang berusaha
menyelesaikan masalah tetapi Anda sudah membuat rencana dan ingin mengarahkan seluruh energi Anda agar bisa membuat
segala sesuatunya menjadi baik.

Metode 3. Menyeimbangkan Banyak Masalah

1. Lupakan saja apa yang tidak bisa Anda ubah.

Jika Anda menghadapi begitu banyak masalah yang harus ditangani melampaui kemampuan manusia, sebaiknya Anda melupakan
saja hal-hal yang tidak bisa Anda ubah. Kita sering berada dalam situasi seperti ini, lalu kita berusaha mencari cara agar bisa
mengembalikan lagi keadaan seperti semula. Ini akan menghabiskan energi dari masalah yang sebenarnya bisa kita selesaikan.
Fokuskan diri untuk melangkah ke depan, jangan lagi membahas tentang masa lalu.

• Lupakan saja masa lalu Anda. Lupakan semua kesalahan Anda. Lupakan saja teman yang tidak mau memaafkan Anda atas
kesalahan yang pernah Anda lakukan. Fokuskan perhatian Anda untuk menyelesaikan masalah Anda yang lain dan berusahalah
menjalani seluruh kehidupan Anda dan melakukan setiap tindakan Anda dengan sebaik mungkin.

• Masalah-masalah dari masa lalu Anda seringkali datang dengan membawa jalan keluar yang lebih baik jika Anda
mengusahakan masa depan yang lebih baik…bahkan jika ini berarti bahwa Anda mulai menyadari bahwa kesalahan-kesalahan
ini tidak menentukan siapa Anda.
2. Bersiaplah untuk melakukan pengorbanan.

Pada saat Anda menghadapi banyak masalah, ini akan selalu berarti ada hal-hal yang harus dikorbankan. Anda biasanya tidak bisa
menemukan solusi yang hasilnya 100% sesuai dengan cara Anda. Ini berlaku bahkan jika Anda hanya mempunyai satu masalah
saja. Hidup ini keras dan Anda harus menentukan prioritas.

• Temukan apa yang paling berarti bagi Anda dan fokuskan diri Anda untuk mewujudkannya. Biarkan hal-hal yang lain berjalan
dengan hambatan yang paling kecil agar tidak menghabiskan seluruh waktu dan energi Anda…bahkan jika ini berarti akan berakhir
tidak baik bagi Anda.

• Contohnya, jika Anda mempunyai masalah dengan keluarga Anda, masalah di sekolah, dan masalah di tempat kerja, Anda harus
memilih mana yang paling penting. Biasanya, keluarga Anda akan selalu memberikan dukungan dan Anda bisa mendapatkan
pekerjaan yang lain. Namun jika masalahnya di sekolah, dukungan seperti ini jarang terjadi.

3. Berhentilah menunda-nunda.

Pada saat kita mempunyai setumpuk masalah yang harus dihadapi, menunda menyelesaikan masalah bukanlah sesuatu yang tidak
biasa. Anda mungkin, sadar atau tidak, akan tidak berdaya karena ketakutan. Apa yang akan terjadi jika Anda membuat pilihan
yang salah? Semakin cepat Anda membuat keputusan, ini berarti akibatnya akan mulai terjadi, benar kan? Akan tetapi, menunda
menentukan pilihan sebenarnya (dengan sendirinya) sudah membuat pilihan. Seringkali pilihan ini akan membuat masalah
menjadi lebih buruk. Jangan membiarkan masalah. Mulailah menyelesaikannya secepat mungkin.

• Memikirkan hal ini seperti mempunyai tumpukan raksasa dari tugas-tugas pekerjaan rumah. Anda bisa segera melakukannya
agar tidak terbeban atau Anda menjadi ketakutan akan gagal dan membiarkannya menumpuk. Anda akan dinilai gagal jika Anda
tidak membereskannya. Tumpukan ini tidak akan menghilang jika Anda terus mengabaikannya.

4. Selesaikan satu per satu.

Pada saat Anda mulai membereskan tumpukan raksasa masalah Anda, cara terbaik adalah dengan menyelesaikannya satu per
satu. Tentukan langkah pertama dan lakukan. Jangan khawatir dengan urutan yang harus sempurna; nanti Anda akan menemukan
cara yang lebih baik dan kita memang jarang melakukan segala sesuatunya dengan sempurna dalam hidup ini.

• Membuat bagan dari langkah-langkah yang harus Anda lakukan dalam penyelesaian setiap masalah seringkali bisa sangat
membantu. Perangkat yang akan selalu terlihat ini bisa menjadi cara yang lebih baik dalam memahami bagaimana segala
sesuatunya saling mendukung satu sama lain.

5. Carilah bantuan.

Berusahalah agar tetap bijaksana dan selesaikan masalah dengan cara yang terbaik. Jangan pernah merasa bahwa Anda hanya
sendirian dalam menghadapi masalah. Anda selalu dikelilingi oleh orang-orang yang mencintai Anda dan bersedia membantu
Anda. Bahkan orang yang sama sekali tidak Anda kenal seringkali mau membantu Anda jika Anda menemukan orang yang
tepat. Mencari bantuan tidak membuat Anda menjadi orang yang bersalah, lemah, atau tidak layak. Manusia adalah makhluk
sosial dan kita dirancang melalui proses evolusi untuk saling menolong satu sama lain.

• Sebagai contoh, katakan saja Anda sedang berusaha menemukan cara menulis tinjauan kerja. Coba lakukan pencarian secara
daring dan Anda akan menemukan begitu banyak orang yang melakukan pekerjaan ini setiap saat. Pasanglah tulisan Anda di forum
dan Anda akan melihat begitu banyak orang yang mengatakan seperti, "Tidak ada yang pernah mengajari saya cara melakukan hal
ini dan saya sangat berharap ada yang bisa membantu. Seharusnya ini tidak sedemikian sulitnya."

6. Berusahalah melihat sisi baiknya.

Menghadapi begitu banyak masalah pada saat yang bersamaan bisa membuat Anda tidak berdaya. Wajar saja jika Anda merasa
putus asa dalam situasi seperti ini. Rasanya tidak ada yang akan berubah dan ini akan menjadi hidup Anda untuk selamanya.
Namun jika Anda menjaga sikap yang positif dan selalu positif, Anda akan melihat semua masalah Anda sudah menghilang
sebelum Anda menyadarinya.

• Ada baiknya jika Anda bisa belajar untuk menghargai kehadiran masalah dalam kehidupan Anda. Jika Anda tidak punya
masalah dalam kehidupan Anda, Anda tidak bisa mengetahui cara menghargai hal-hal baik yang sudah Anda miliki. Hal ini
terutama berlaku jika ada masalah terkait dengan orang-orang yang kita cintai. Kita seringkali lupa betapa kita mencintai mereka
sampai terjadi sesuatu yang menunjukkan betapa beratnya jika harus bertahan pada saat kita mengalami kehilangan.

Tips

• Perhatikan diri Anda sendiri. Orang yang paling penting dalam situasi yang sulit adalah Anda.
• Sadarilah bahwa ada banyak orang dengan masalah yang jauh lebih berat dalam kehidupan ini. Kenalilah masalah Anda yang
sebenarnya agar Anda bisa melewati rintangan dan menyadari betapa beruntungnya Anda.

• Buatlah sebuah daftar untuk diri Anda sendiri tentang hal-hal yang harus diubah. Anda tidak bisa menghilangkan semua masalah,
tetapi Anda bisa belajar dari masalah ini agar masalah yang sama tidak terulang lagi.

Peringatan

• Tidak semua masalah harus Anda selesaikan sendiri. Jika Anda harus membuat keputusan penting, sebaiknya Anda
menyampaikan dulu keputusan ini kepada atasan Anda atau mendiskusikannya secara rinci dengan orang lain agar bisa dilakukan
pengambilan keputusan dalam kelompok.

Anda mungkin juga menyukai