GEDUNG DJUANDA I, JALAN DR. WAHIDIN NOMOR I, JAKARTA 10710, KOTAK POS 21
TELEPON (021) 3449230 (20 saluran) FAKSIMILI (021) 3500842: SITUS www.kemenkeu.go.id
KETERANGAN PERS
RAPBN 2017
1/3
3) Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diperkirakan pada kisaran Rp13.300 per dolar AS, yang
antara lain dipengaruhi oleh masih cukup tingginya potensi aliran modal masuk akibat dari
keputusan Inggris keluar dari Uni Eropa (Brexit), perbaikan pertumbuhan ekonomi Amerika
Serikat, serta kebijakan stimulus fiskal di Jepang dan Kawasan Eropa. Sementara, persepsi
positif terhadap kinerja perekonomian nasional serta kebijakan amnesti pajak diperkirakan
akan menjadi faktor positif dari sisi domestik.
4) Tingkat suku bunga SPN 3 bulan diperkirakan pada kisaran 5,3 persen yang dipengaruhi
oleh masih tingginya permintaan surat berharga negara, potensi masuknya dana dari luar
negeri (capital inflow) dengan berlakunya UU Amnesti Pajak, dan laju inflasi yang terkendali.
5) Indonesia Crude Price (ICP) diperkirakan rata-rata mencapai USD45,0 per barel, dipengaruhi
oleh perkiraan penurunan produksi negara-negara Non-OPEC, dan peningkatan permintaan
minyak dari negara-negara OECD dan China. Sementara itu, peningkatan produksi negara-
negara OPEC, dan pencabutan sanksi terhadap Iran, serta penguatan nilai tukar dolar AS,
diperkirakan akan menahan kenaikan harga minyak.
6) Lifting minyak dan gas bumi tahun 2017 diperkirakan masing-masing mencapai 780 ribu
barel per hari dan 1.150 ribu barel setara minyak per hari.
2/3
keuangan, pendidikan, ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, serta peningkatan Dana Desa
untuk mempercepat pembangunan dari pinggiran sesuai nawacita.
Berdasarkan perkiraan pendapatan negara dan rencana belanja negara tersebut, maka defisit
anggaran pada RAPBN tahun 2017 diperkirakan mencapai Rp332,8 triliun (2,41 persen PDB).
Defisit anggaran tersebut akan ditutup dengan sumber-sumber pembiayaan anggaran
yang mengacu pada kebijakan untuk mengendalikan rasio utang terhadap PDB dalam batas
aman, memanfaatkan utang untuk kegiatan produktif dan menjaga keseimbangan
makroekonomi serta mengoptimalkan pembiayaan yang kreatif dan inovatif untuk
mengakselerasi pembangunan. Selain itu, pembiayaan anggaran tahun 2017 juga diarahkan
untuk meningkatkan akses pembiayaan bagi UMKM, mendukung upaya peningkatan ekspor
melalui National Interest Account, membuka akses pembiayaan pembangunan dan investasi
kepada masyarakat secara lebih luas, serta mendukung peningkatan akses terhadap
pendidikan dan penyediaan kebutuhan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
3/3