BAREBOW INDONESIA
Version 1.0
Rev A
Prakata
Kompetisi panahan ronde barebow sudah sangat sering dipertandingkan di Indonesia sejak
pertengahan tahun 2017 lalu. Beberapa diantaranya diselenggarakan bersamaan, atau hanya terpaut
waktu yang sangat singkat.
Sebagai peserta, tentu saja akan menjadi hal yang menyulitkan jika antara satu kompetisi dengan
kompetisi lainnya menerapkan peraturan yang berbeda. Contoh, kompetisi A memperbolehkan
penggunaan plunger dan pemberat, sedangkan kompetisi B yang waktu pelaksanaannya berdekatan
malah melarang keduanya. Calon peserta yang ingin mengikuti kedua kompetisi diatas tentu akan
menghabiskan cukup banyak waktu untuk melakukan tuning ulang peralatannya. Yang pada akhirnya
menyebabkan berkurangnya waktu berlatih.
Contoh lain adalah durasi memanah per rambahan, seorang pemanah tentu memiliki ritme memanah
masing-masing. Akan menjadi hal yang tidak nyaman jika misalkan kompetisi C menggunakan durasi
4 menit per 6 anak panah, sedangkan kompetisi D membatasi durasinya menjadi 2 menit dengan
jumlah anak panah yang sama. Hal ini akan merusak konsistensi ritme si pemanah.
Sayangnya untuk saat ini World Archery sebagai induk organisasi panahan dunia baru mengakui
keberadaan ronde barebow versi F
ield dan 3
D archery saja. Perpani selaku induk organisasi panahan
Indonesia pun sama, karena berkiblat ke World Archery. Oleh karena itu, peraturan standar untuk
ronde barebow versi target archery belum ada yang baku di Indonesia.
Karena hal diatas, Barebow Indonesia membuat Technical Hand Book (THB) ini sebagai pedoman
sementara penyelenggaraan kompetisi ronde barebow di Indonesia. Tujuannya agar antara satu
kompetisi dan kompetisi lain lebih seragam. Baik dari segi peraturan peralatan, jarak tembak, ukuran
target face, durasi memanah, dan lain-lain. THB ini berlaku sampai peraturan resmi ronde b
arebow
versi target archery d
ikeluarkan oleh World Archery atau Perpani.
Standar yang digunakan oleh Barebow Indonesia dalam THB ini diambil dari buku peraturan World
Archery, dengan beberapa penyesuaian. Jadi standar pada THB ini bisa dipertanggungjawabkan
isinya karena diambil dari sumber yang reputasinya jelas.
Akhir kata, dengan adanya standarisasi ini kami berharap para penggiat barebow di Indonesia akan
bisa bersaing di kancah internasional.
a. Pelatih, official dan atlet dianggap telah memahami ketentuan World Archery contitution & rules
(by law).
b. O
fficial ataupun pelatih yang mendampingi atlet tidak diperkenankan mendekati ke sasaran,
kecuali atas ijin dari wasit untuk membantu atlet yang membutuhkan pertolongan.
e. Sebelum mencabut anak panah, atlet diharuskan memberikan tanda pada bekas perkenaan
terlebih dahulu.
f. Apabila anak panah terlanjur dicabut sebelum dilakukan pencatatan skor, maka anak panah
tersebut dinyatakan miss.
g. Perkenaan yang meragukan wajib ditentukan dan diputuskan oleh wasit, keputusan wasit bersifat
final.
h. Apabila ada kesalahan penulisan pada scoring sheet, diwajibkan untuk melapor kepada wasit
untuk dilakukan koreksi/perbaikan dengan tinta merah
i. Protes/banding dapat diajukan oleh manager tim, dengan mengisi formulir yang telah disediakan
dengan uang jaminan sebesar Rp. 500.000,- (tata cara protes/banding diatur dalam fita contitution
and procedures)
k. Atlet dan pelatih diharuskan memakai sepatu dan tidak diperkenankan memakai celana
denim/jeans.
l. Atlet dan pelatih diharuskan memakai pakaian yang sopan dan sangat disarankan memakai pakaian
seragam sesuai klub masing-masing.
m. Atlet diperkenankan memakai celana pendek, dengan catatan masih menutupi lutut keatas.
n. Kesalahan atau kekeliruan yang dilakukan pemanah hanya akan merugikan pemanah itu sendiri
o. Untuk tidak terjadinya manipulasi score adalah menjadi tanggung jawab kita bersama untuk
mencegahnya, dalam rangka upaya mewujudkan tujuan luhur perpani serta pembelajaran terhadap
atlet untuk berlaku jujur
p. Koreksi pada penulisan skor harus dilakukan oleh juri/wasit dengan tinta merah.
r. Demi tertibnya perlombaan, yang berhak berada di area peralatan (equipment area) dan area
tunggu (waiting area) adalah hanya official/pelatih dan atlet yang sedang berlomba.
s. Apabila poin “r” di atas tidak diindahkan, maka akan diberikan peringatan sebanyak 3 kali, jika
setelah 3 kali diperingatkan masih tetap melanggar, maka tim/klub/kontingen tersebut akan
didiskualifikasi (termasuk o
fficial serta atlet yang mengikuti kejuaraan).
t. Untuk penentuan anggota regu, regu dibentuk minimal 3 atlet dari tim yang sama. Apabila
mendaftar 2 regu maka wajib memberikan nama-namanya yang akan masuk ke regu a dan b
(contoh). Apabila hanya mendaftar 1 regu makan akan dibentuk secara best three.
II. T
ie/Nilai Sama
1. Pada saat penentuan juara kualifikasi dan penentuan untuk masuk ke babak eliminasi, apabila
terjadi total skor yang sama, maka dilihat jumlah skor 10 yang lebih banyak. Jika jumlah skor 10
sama, maka dilihat jumlah skor 9 yang lebih banyak. Jika jumlah skor 9 masih sama, akan
dilaksanakan shoot off.
2. Untuk penentuan ranking apabila terjadi total skor yang sama, apabila terjadi total skor yang
sama, maka dilihat jumlah skor 10 yang lebih banyak. Jika jumlah skor 10 sama, maka dilihat jumlah
skor 9 yang lebih banyak. Jika jumlah skor 9 masih sama, akan dilaksanakan coin toss.
1. Pada saat penentuan juara kualifikasi dan penentuan untuk masuk ke babak eliminasi, apabila
terjadi total skor yang sama, maka dilihat jumlah skor 10 yang lebih banyak. Jika jumlah skor 10
sama, maka dilihat jumlah x yang lebih banyak. Jika jumlah x masih sama, akan dilaksanakan shoot
off.
2. Untuk penentuan ranking apabila terjadi total skor yang sama, apabila terjadi total skor yang
sama, maka dilihat jumlah skor 10 yang lebih banyak. Jika jumlah skor 10 sama, maka dilihat jumlah
x yang lebih banyak. Jika jumlah x masih sama, akan dilaksanakan coin toss.
c. Tata cara shoot off
Individu:
Beregu:
- Masing-masing pemanah melepas 1 anak panah. (Total 3 anak panah/regu jika regu terdiri
dari 3 orang)
- Jika skor sama, maka regu yang anak panahnya terdekat dengan titik tengah target yang
dinyatakan sebagai pemenangnya.
- Jika masih sama, maka anak panah kedua atau ketiga yang terdekat dengan titik tengah
target yang dinyatakan sebagai pemenangnya.
III. Peraturan Peralatan
Barebow Indonesia mematuhi secara penuh peraturan peralatan yang dikeluarkan oleh Word Archery
untuk ronde barebow. Aturan tersebut tertuang dalam “Book 4 – Field & 3D Archery Rules” pasal
22.3
22.3.1. Busur jenis apa pun asalkan sesuai dengan pemahaman umum dari kata busur itu sendiri,
yang digunakan dalam target archery, yaitu yang terdiri dari sebuah handle/riser dan grip (bukan dari
jenis s hoot-through) dan dua limbs fleksibel yang masing-masing ujungnya terdapat nock untuk tali
busur. Busur diikat dengan satu tali busur yang dipasang di antara dua ujung n
ock tersebut, dan
untuk menggunakannya, grip dipegang dengan satu tangan sementara jari-jari tangan yang lain
menarik dan melepaskan tali busur.
Busur seperti yang dijelaskan di atas harus tanpa aksesoris kecuali arrow rest dan bebas dari
tonjolan, atau penanda bidikan dan goresan (dalam area s ightwindow busur) yang dapat digunakan
untuk membidik. Busur yang sudah dilengkapi dengan aksesoris yang diperbolehkan, harus bisa
melewati lubang atau cincin berdiameter dalam 12.2 cm +/- 0.5mm.
22.3.1.1. Riser multi warna, dan merek yang terletak di bagian dalam l imbs atas dan bawah atau
pada riser diizinkan. Namun jika di areasight window nya memiliki warna yang bisa digunakan untuk
membidik, maka bagian itu harus ditutupi dengan selotip.
*Riser kayu bagian sight window-nya harus ditutupi dengan selotip/lakban karena memiliki urat-urat
kayu yang bisa digunakan sebagai alat bantu membidik.
22.3.1.2. R
iser yang memiliki palang diperbolehkan asalkan tidak secara konsisten menyentuh
tangan atau pergelangan tangan atlet.
22.3.2.1. Tali busurnya boleh berbeda warna atau berbeda bahan. Boleh juga memiliki center
serving yang berfungsi untuk mengakomodasi jari-jari penarik string, satu atau dua nocking point
juga boleh ditambahkan sesuai yang diperlukan, Tidak diizinkan adanya penanda bibir (kisser) atau
hidung (noser). Tali busur tidak boleh digunakan untuk membantu membidik sasaran, dengan cara
apapun itu; penggunaan lubang intip (peep sight), penanda, atau cara lainnya.
*Warna string dan serving jika berbeda harus memiliki pola yang konsisten.
*Tidak diperbolehkan ada tanda pada center serving selain dari nocking point. C
ontoh: bekas kuku,
coretan spidol, lilitan benang, dll secara disengaja maupun tidak.
22.3.3. Sebuah arrow rest yang bisa diatur dan memiliki lebih dari satu vertical support
diperbolehkan.
*Arrow rest t idak boleh lebih tinggi dari anak panah ketika terpasang, karena bisa dipakai sebagai
alat bantu bidik. Contoh: a
rrow rest tipe b
rush.
22.3.3.1. P
ressure button (plunger) y ang dapat diatur, pressure point a
tau arrow plate semuanya
dapat digunakan pada busur asalkan mereka tidak dapat membantu dalam membidik. Pressure point
tidak boleh lebih jauh dari 2 cm di belakang pivot point dari grip.
22.3.6.1. Peredam getaran yang digunakan sebagai bagian dari busur diperbolehkan asal tidak
mengandung stabilizer.
*contoh: Riser Spigarelli Revolution memiliki karet peredam sebagai bagian dari riser, diperbolehkan.
22.3.6.2. Pemberat boleh ditambahkan di bagian bawah r iser. Pemberat dengan bentuk apapun,
harus dipasang langsung di riser t anpa gagang, ekstensi, koneksi yang bisa diatur sudutnya, atau
peredam getaran.
*Pemberat tidak boleh dipasang di bagian ATAS riser. Titik tengah busur adalah p
ivot point p
ada
grip.
*Tidak ada batasan minimal maupun maksimal dari berat dan ukuran pemberat.
22.3.7. Anak panah tipe apapun boleh digunakan asalkan sesuai dengan definisi anak panah yang
digunakan di target archery dan mereka tidak boleh membuat kerusakan berlebihan pada bantalan
target.
*Anak panah bahan apapun boleh dipergunakan (bambu, kayu, fiber, alumunium, karbon, dll).
*Penggunaan b
roadhead point tidak diperkenankan.
22.3.7.1. Anak panah terdiri dari batang (shaft) dengan ujung tajam (point), n
ocks, fletching dan,
jika diinginkan, hiasan (cresting). Diameter maksimum batang anak panah tidak boleh lebih dari
9.3mm (arrow wrap tidak dianggap sebagai bagian dari batasan ini selama tidak memanjang lebih
dari 22 cm ke arah p
oint ketika diukur dari cekungan n
ock k e ujung arrow wrap). Diameter p
oint
tidak boleh melebihi 9.4mm. Semua anak panah dari setiap atlet harus ditandai dengan nama atlet
atau inisial pada batangnya. Semua anak panah yang digunakan pada setiap rambahan harus identik
dalam penampilan dan harus membawa pola dan warna yang sama dari f letching, nocks dan
cresting, jika ada. Tracernocks (nock elektrik/elektronik) tidak diperbolehkan.
22.3.8. Pelindung jari dalam bentuk tab, sarung tangan, atau selotip untuk menarik dan melepaskan
tali busur diperbolehkan, asalkan mereka tidak memiliki perangkat apa pun yang akan membantu
atlet untuk menahan, menarik, dan melepaskan tali busur.
22.3.8.1. Sebuah pemisah jari-jari boleh digunakan untuk mencegah menjepit anak panah. Anchor
plate a
tau perangkat serupa yang melekat pada pelindung jari (tab) untuk tujuan anchoring
diperbolehkan. Jahitan harus seragam dalam ukuran dan warna. Tanda atau garis dapat ditambahkan
langsung ke tab atau pada selotip yang ditempatkan di depan tab. Tanda-tanda ini harus seragam
dalam ukuran, bentuk dan warna. Catatan tambahan tidak diizinkan. Pada tangan yang memegang
busur, sarung tangan atau barang serupa dapat dikenakan tetapi tidak boleh terpasangpermanen
pada grip dari busur tersebut.
*Tidak boleh ada tanda tambahan yang tidak seragam pada t ab/sarung tangan. Contoh: penanda
jarak tembak.
22.3.9. Teropong, teleskop, dan alat bantu visual lainnya untuk melihat perkenaan anak panah
boleh digunakan:
*Kacamata yang berbeda warna antara kanan dan kiri boleh dipakai.
22.3.9.3. Jika atlit harus menutup mata yang tidak digunakan untuk membidik, lensa kacamata,
plastik, film, selotip atau penutup mata biasa dapat digunakan.
22.3.10.1. Termasuk pelindung lengan, pelindung dada, bow sling, finger sling, dan wadah anak
panah (quiver) yang diletakkan di sabuk, punggung, pinggang, atau di tanah. Pengganjal kaki atau
sejenisnya yang terpasang atau terpisah dari sepatu, diizinkan dengan ketentuan bahwa pengganjal
tersebut tidak mengganggu atlet yang lain di garis tembak atau menonjol lebih dari 2 cm melewati
tapak sepatu. Peredam getaran pada l imbs juga boleh digunakan.
Tambahan:
Penggiat barebow dari berbagai negara sedang memperjuangkan ronde barebow versi t arget archery
agar diakui oleh World Archery. Ronde yang diajukan adalah jarak 18 meter dengan target face
ukuran 40 cm 10 ring untuk indoor, dan jarak 50 meter dengan target face ukuran 122 cm 10 ring
untuk outdoor. Dengan membludaknya peminat barebow di seluruh dunia belakangan ini, besar
kemungkinan untuk World Archery akan segera meresmikannya.
Oleh karena itu, Barebow Indonesia sangat menyarankan agar setiap atlet maupun penyelenggara
kompetisi untuk lebih fokus pada dua ronde tersebut. Adapun ronde lainnya dimaksudkan sebagai
jembatan bagi atlet yang kemampuan maupun peralatannya belum memadai.
a. Ronde Pemula:
● Jarak 15 meter, target face ukuran 80 cm 6 ring. (target face standar outdoor)
Kualifikasi:
Jumlah rambahan: 10 rambahan
Jumlah anak panah: 3 anak panah/rambahan
Waktu: 2 menit/rambahan
Aduan:
Jumlah rambahan: 5 rambahan
Jumlah anak panah: 3 anak panah/rambahan
Waktu: 2 menit/rambahan
Menggunakan set sistem sampai 6 poin.
Kualifikasi:
Jumlah rambahan: 10 rambahan
Jumlah anak panah: 3 anak panah/rambahan
Waktu: 2 menit/rambahan
Aduan:
Jumlah rambahan: 5 rambahan
Jumlah anak panah: 3 anak panah/rambahan
Waktu: 2 menit/rambahan
Menggunakan set sistem sampai 6 poin.
Kualifikasi:
Jumlah rambahan: 6 rambahan
Jumlah anak panah: 6 anak panah/rambahan
Waktu: 4 menit/rambahan
Aduan:
Jumlah rambahan: 5 rambahan
Jumlah anak panah: 3 anak panah/rambahan
Waktu: 2 menit/rambahan
Menggunakan set sistem sampai 6 poin.
a. Jika ada peraturan yang tidak tertulis disini, maka silahkan mengacu ke World Archery rules.
b. Kritik, masukan, saran, pertanyaan, dan lain-lain tentang THB ini bisa dialamatkan ke divisi
pelatihan dan pembinaan Barebow Indonesia:
Azhar A. Suryadiningrat (08112429427)
Arif Maulana Hamid (085697399632)