Anda di halaman 1dari 39

Perubahan Pola Pikir

dalam
Kurikulum 2013
I. Perubahan
Filosofi Pembelajaran
Apa yang Berubah?
• Selalu berubah
• Ilmu –Teknologi – Sosial – Budaya – Ekonomi:
– Kecepatan
– Interaksi
– Variasi
– Kualitas
– ...
• Model pembelajaran Kurikulum 2013:
– Normal
– Pengayaan
– Remedial
– Pengayaan
Sumber Belajar
• Kurzweil: Law of Accelerating Returns
• Banyak sumber/materi belajar
• Belajar tidak harus dari:
– Buku teks pelajaran
– Guru
• Standar Kompetensi Lulusan Kurikulum 2013:
– SMP: yang dipelajari di sekolah dan sumber lain sejenis
– SMA: pengembangan dari yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain dengan sudut pandang berbeda
Kerjasama
• Hukum Metcalfe: utilization of networks is
proportional to the square of the number of nodes
in the network
• Pentingnya kolaborasi
• Implementasinya dalam Kurikulum 2013:
– Perlunya collaborative learning
– Sedikitnya satu tugas kelompok pada tiap bab/tema
Data
• Ackoff:
– Data  Informasi  Pengetahuan  Kearifan
• Pengetahuan dibentuk melalui kesimpulan terhadap
data hasil pengamatan
• Implementasinya dalam Kurikulum 2013:
– Pentingnya observation based learning
– Pentingnya pemahaman terhadap data:
• Mulai kelas I SD/MI
• Ada pada tiap jenjang kelas
Komputasi
• Hukum Moore: computing power is doubled every 18
months
• Hukum Koomey: energy consumption for computing is
halved every 18 months
• Komputasi akan lebih efisien dikerjakan menggunakan
mesin daripada manusia
• Implementasinya dalam Kurikulum 2013:
– Menghitung bukan lagi bagian terpenting dalam matematika
– Keseimbangan antara numeral dan spatial/shape
– Kemampuan merumuskan masalah, bukan hanya
menyelesaikan masalah
Prosedur
• Hukum Ford
• Menghindari pengetahuan atau keterampilan yang
sifatnya rutin dan mekanistis
• Implementasinya dalam Kurikulum 2013:
– Penekanan pada:
• prosedur penyelesaian masalah
• Kemampuan metakognitif
– Pentingnya algoritma pada pembelajaran matematika
– Rumusan SKL pada ranah pengetahuan
• SMP: kemampuan prosedural
• SMA/K: kemampuan prosedural dan metakognitif
Teknologi Pengetahuan
• Hukum Weiner: Information is neither matter nor
energy
• Pada pengetahuan tidak berlaku:
– Kekekalan massa
– Kekekalan energi
– Aliran berdasarkan beda potensial
• Siswa dapat lebih pandai dari guru
• Siswa dapat belajar sendiri mendahului guru
• Implementasinya dalam Kurikulum 2013:
– Siswa diajak untuk mencari tahu bukan diberitahu
(discovery learning)
– Peran guru sebagai tutor
Pengaruh Terhadap Pembelajaran

• Berpengaruh terhadap pembelajaran:


– Dimana  tanpa sekat jarak (supply/demand)
– Kapan  tanpa sekat hari/jam Guru?
Kelas?
– Siapa  tanpa sekat pribadi Murid?
Mapel?
– Apa  tanpa sekat pengajaran
Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas
Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review:
• 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui
pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik.
• Kebalikannya berlaku untuk kemampuan kecerdasan yaitu: 1/3 dari
pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik.
Pembelajaran berbasis
• Kemampuan kreativitas diperoleh melalui: kecerdasan tidak akan
- Observing [mengamat] memberikan hasil siginifikan
- Questioning [menanya] (hanya peningkatan 50%)
- Experimenting [mencoba] Personal dibandingkan yang berbasis
- Associating [menalar] kreativitas (sampai 200%)
- Networking [Membentuk jejaring] Inter-personal

Berbasis Aktivitas:
Dengar/Lihat  Amati  Lakukan  Sajikan
11
11
Proses Penilaian yang Mendukung Kreativitas
Sharp, C. 2004. Developing young children’s creativity: what can
we learn from research?
Guru dapat membuat peserta didik berperilaku kreatif melalui:
• tugas yang tidak hanya memiliki satu jawaban benar,
• mentolerir jawaban yang nyeleneh,
• menekankan pada proses bukan hanya hasil saja,
• memberanikan peserta didik untuk:
- mencoba,
- menentukan sendiri yang kurang jelas/lengkap informasi,
- memiliki interpretasi sendiri terkait pengetahuan/kejadian,
• memberikan keseimbangan antara kegiatan terstruktur dan
spontan/ekspresif

12
Hukum Kreativitas

• Kreativitas adalah menular (Einstein)


• Kreativitas adalah benda gas (Nathan)
• Kreativitas hanya dibatasi oleh ambisi dan imaginasi
(Nathan)
• Berlaku hukum universal pengetahuan (Wiener)
Pengertian Keterampilan
• Michelangelo: a man paints with his brain and not with his
hands
• Keterampilan berfikir/lojik didahulukan sebelum
keterampilan fisik
• Keterampilan tidak selalu terkait pemanfaatan fisik
anggota tubuh
• Implementasinya dalam Kurikulum 2013:
– Kompetensi keterampilan: memiliki kemampuan pikir dan tindak
yang produktif dan kreatif dalam ranah konkret dan abstrak
– Kompetensi keterampilan: menyajikan pengetahuan yang
dimiliki dengan:
• bahasa yang jelas, logis, sistematis,
• Karya yang estetis
• Tindakan anak sehat, beriman dan berkhlak mulia
Pesan Sejalan Dengan Kurikulum 2013

• “Education is what survives when what has been


learnt has been forgotten.” Skinner
• “Education is what remains after one has
forgotten what one has learned in school.”
Einstein
• “Scientists are not those who gave the right
answers, but those who raised the right
questions” Levi-Strauss
Kerangka Kompetensi Abad 21
Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008

Pembelajaran dan Inovasi Informasi, Media and


Kehidupan dan Karir
• Kreatif dan inovasi Teknologi
• Berinisiatif dan mandiri
• Berfikir kritis • Melek informasi
• Keterampilan sosial dan budaya
• Komunikasi dan kolaborasi • Melek Media
• Produktif dan akuntabel
• Melek TIK
• Kepemimpinan & tanggung jawab

Kerangka ini menunjukkan bahwa


berpengetahuan [melalui core
subjects] saja tidak cukup, harus
dilengkapi:
-Berkemampuan kreatif - kritis
-Berkarakter kuat [bertanggung
jawab, sosial, toleran, produktif,
adaptif,...]
Disamping itu didukung dengan
kemampuan memanfaatkan
informasi dan berkomunikasi
Partnership: Perusahaan, Asosiasi Pendidikan, Yayasan,... 16
II. Perubahan
Bangunan Kurikulum
Elemen Perubahan pada Kurikulum 2013

Elemen Perubahan

18
Tema Pengembangan Kurikulum 2013
(Sesuai UU 20/2003)

Kurikulum yang dapat


menghasilkan insan
indonesia yang:
Produktif, Kreatif,
Inovatif,
Produktif
Kreatif Afektif
Inovatif melalui penguatan
Afektif
Sikap, Keterampilan,
dan Pengetahuan
yang terintegrasi

19
Pengertian Kurikulum UU No. 20/2003
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Tujuan Kompetensi
kurikulum

Isi dan Bahan

Cara Proses

Pengaturan Penilaian
Unsur Rancangan Kurikulum
Pengendalian

Input Output
Proses
(Materi) (Produk)

Teoritis Praktis Produktif


Praksis

Essensialisme Progresivisme Constructionisme


Eclectic
(Sesuai dengan tujuan dan fungsi Pendidikan Nasional, spt tercantum dalam pasal 3, UU 20/2003)
Nilai PISA Matematika SMP Kelas IX atau SMA/SMK Kelas X
2009 2012
100% 100%

90% 90%

80% 80%

70% 70%

60% 60%

50% 50%

40% 40%

30% 30%

20% 20%

10% 10%

0% 0%

Pentingnya High Order Thinking Skill (level 4,5 dan 6)!


Source: OECD PISA 2009 and 2012 Database,
Hasil TIMSS Matematika SMP/MTs Kelas VIII
2007 2011
Very Low Low Intermediate High Advance Very Low Low Intermediate High Advance
100% 100%
90% 90%
80% 80%
70% 70%
60% 60%
50% 50%
40% 40%
30% 30%
20% 20%
10% 10%
0% 0%

Malaysia
Malaysia

Saudi Arabia

Saudi Arabia
Thailand

Thailand
Morocco

Morocco
Iran

Iran
Singapore

Singapore
Japan

Japan
Turkey

Indonesia

Turkey

Indonesia
Korea, Rep. of

Korea, Rep. of
Chinese Taipei

Chinese Taipei
Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara hampir 50%
siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua
anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda
dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional

23
Perbandingan Kurikulum Matematika SMP Kelas VIII dan Materi TIMSS
Domain Topics
Number 1. Computing, estimating, or approximating with whole numbers
2. Concepts of fractions and computing with fractions
3. Concepts of decimals and computing with decimals
4. Representing, comparing, ordering, and computing with integers
5. Problem solving involving percents and proportions
Algebra 1. Numeric, algebraic, and geometric patterns or sequences
2. Simplifying and evaluating algebraic expressions
3. Simple linear equations and inequalities
4. Simultaneous (two variables equations) Merah: Belum Diajarkan di Kelas VIII
5. Representation of functions as ordered pairs, tables, graphs, words, or equations
Geometry 1. Geometric properties of angles and geometric shapes
2. Congruent figures and similar triangles
3. Relationship between three-dimensional shapes and their two-dimensional represent.
4. Using appropriate measurement formulas for perimeters, circumferences, areas, surface
areas, and volumes
5. Points on the Cartesian plane
6. Translation, reflection, and rotation
Data & 1. Reading and displaying data using tables, pictographs, bar, pie, and line graphs
2. Interpreting data sets
Chances
3. Judging, predicting, and determining the chances of possible outcomes
Ada beberapa topik yang tidak terdapat pada kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi siswa
kelas VIII yang mengikuti TIMSS 24
Diskripsi Level Matematika dan Kaitannya dengan Nilai
Level/Lowest score Task descriptions
Level 6 - Mampu menggunakan berbagai informasi, keterkaitannya, dan konversi diantaranya
669 (Create) - Mampu berfikir dan bernalar lanjut, menguasai operasi matematika formal dengan
menggunakan simbol-simbol, dan mengembangkan pendekatan dan strategi baru.
Level 5 - Mampu mengidentifikasi batasan-batasan dan memilih asumsi-asumsi yang diperlukan.
607 (Evaluate) - Mampu memilih, membandingkan, mengevaluasi strategi pemecahan masalah yang
sesuai dengan masalah kompleks yang terkait dengan model yang dipergunakan.
Level 4 - Mampu secara efektif menggunakan model eksplisit yang memiliki batasan dan asumsi
545 (Analyze) - Mampu memilih dan menggabungkan bermacam representasi matematika, termasuk
simbolik, dan mengaitkannya secara langsung dengan aspek situasi dunia nyata.
Level 3 - Dapat menggunakan prosedur yang telah dijelaskan, termasuk yang memerlukan
482 (Apply) keputusan berantai, memilih dan menerapkan strategi pemecahan masalah sederhana
- Mampu menangani persen, pecahan, bilangan desimal, mengerjakan hubungan
proporsional, serta menalar dan membuat interpretasi sederhana
Level 2 - Mampu menginterpretasikan dan mengenali inferensial langsung, mencari informasi
420 (Understand) informasi yang relevan dari sumber tunggal.
- Mampu menggunakan algoritma, rumus, prosedur, atau konvensi sederhana untuk
menyelesaikan masalah terkait bilangan bulat.
Level 1 - Mampu menjawab pertanyaan terkait konteks yang sering dijumpai dimana semua
358 (Know) informasi telah tersedia dan pertanyaannya dinyatakan dengan gamblang.
- Mampu mengidentifikasi informasi dan menjalankan prosedur rutin sesuai dengan
instruksi terkait situasi eksplisit.
Rumusan Proses dalam Kurikulum 2013  SP
Perluasan dan pendalaman taksonomi dalam proses pencapaian kompetensi

Kurikulum 2006 Kurikulum 2013


Creating
Characterizing/
Evaluating Actualizing Communicating Evaluating

Organizing/
Analyzing Internalizing Associating Analyzing

Applying Valuing Experi-


menting Applying

Under- Under-
standing Responding Questioning
standing

Knowing/ Knowing/
Remembering Accepting Observing
Remembering
Knowledge Attitude Skill Knowledge
(Bloom) (Krathwohl) (Dyers) (Bloom)
26
Pembentukan Kompetensi Melalui Pembelajaran
dan Pemanfaatannya
Belajar
Bagaimana

Belajar
Mengapa

Belajar Apa Keterampilan

Keteram- Pengetahuan
Pengetahuan Sikap
pilan

Pembelajaran  K-S-A Sikap

Pemanfaatan  A-S-K 27
Sistem Penilaian Kurikulum 2013
1. Penilaian Otentik
Waktu: terus menerus 1. Ujian Tingkat Kompetensi
2. Penilaian Projek (yang bukan UN)
Waktu: Akhir Bab/Tema Waktu: Tiap tingkat kompetensi
3. Ulangan Harian 2. Ujian Sekolah
Waktu: Sesuai rencana Waktu: Akhir jenjang sekolah
4. UTS/AUS
Waktu: Semesteran
Guru Sekolah

Pemerintah Siswa
1. Ujian Tingkat Kompetensi (UN)
Waktu: Akhir jenjang sekolah Penilaian Diri
2. Ujian mutu Tingkat Kompetensi Waktu: Sebelum ulangan harian
Waktu: Tiap akhir tingkat kompetensi

28
Tingkat Kompetensi dan Ujiannya
Kelas
Tingkat Kompetensi VI Uji Tingkat Kompetensi VI
Kelas XII
Tingkat Kompetensi V Uji Tingkat Kompetensi V
Kelas XI
Kelas X
Tingkat Kompetensi IVa Uji Tingkat Kompetensi IVa
Kelas IX
Tingkat Kompetensi IV Uji Tingkat Kompetensi IV
Kelas VIII
Kelas VII
Tingkat Kompetensi III Uji Tingkat Kompetensi III
Kelas VI
Kelas V
Tingkat Kompetensi II Uji Tingkat Kompetensi II
Kelas IV
Kelas III
Tingkat Kompetensi I Uji Tingkat Kompetensi I
Kelas II
Kelas I
IV. Perubahan
Manajemen dan Budaya Sekolah
Perubahan Manajemen dan Budaya Sekolah
1.Kelas VII-IX dalam penelusuran minat
2.Kelas IX dalam penentuan minat
3.Pindahan dari/ke sekolah yang belum
menerapkan Kurikulum 2013 Menyiapkan
4.Kesulitan dalam perubahan pola dan BK
model pembelajaran
5.Transisi dari KTSP ke Kurikulum 2013
(bagi yang sekarang belum impl.)

1. Kepramukaan dalam 1. Pengamatan di luar kelas


bentuk pengembangan 2. Pemanfaatan TIK
komunitas dan kepedulian Manajemen 3. Pemanfaatan perpustakaan
sosial serta pemanfaatan & 4. Pengerjaan projek
pembelajaran di luar kelas Budaya 5. Pendaftaran mapel pilihan
2. Olahraga, dll Sekolah Menyiapkan
Menyiapkan
Manajemen
kegiatan ko-
Fasilitas dan
dan ekstra-
Administrasi
kurikuler
Sekolah
31
Dukungan Pembelajaran Kreatif

Creative Peran Guru


Teaching

Creative
Pedagogy

Teaching
Peran Creative Peran Buku (Sarpras)
for
Kurikulum Learning dan Budaya Sekolah
Creativity

32
V. Perubahan
Paradigma Implementasi Kurikulum
Kerangka Kerja Pengembangan Kurikulum
Psikologi Pedagogi Sosio-eko-kultural * tidak pernah berhenti belajar
Pribadi beriman, bertakwa, berakhlak mulia
Peserta Didik

Lulusan yang
Kompeten
Pembelajar yang Sukses *
Pembelajaran Individu yang Percaya Diri
WN yang Bertanggung Jawab
Kontributor Peradaban yang Efektif
Kesiapan: Kelayakan: Kebutuhan:
-Fisik -Materi -Individu
-Emosional -Masyarakat, Bangsa, Negara, Dunia
-Metode Penyampaian
-Intelektual
-Metode Penilaian -Peradaban
- Spiritual
Kurikulum

Iklim Akademik dan

Manajemen dan
(SKL, Struktur Kurikulum, Standar-standar: Isi, Proses, dan Penilaian)

Budaya Sekolah

Kepemimpinan
Buku Pegangan (Buku Babon)
(Buku Pegangan Siswa, Buku Pegangan Guru)

Rumusan Kompetensi Guru dan Penyiapan Guru


Peserta Didik 34
Ruang Lingkup Implementasi Kurikulum
Memastikan pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan konsep
dan rancangan Kurikulum 2013:
- Buku
- Penulisan
- Penggandaan dan distribusi
- Guru:
- Pelatihan
- pendampingan
Ruang Lingkup Implementasi
PENGADAAN PELATIHAN PENDAMPINGAN PELAKSANAAN
BUKU GURU GURU PEMBELAJARAN

Variabel Implementasi:
- Jumlah Sekolah
- Lokasi Sekolah
- Jumlah Siswa
- Jumlah Guru
- Kualitas Guru 35
VI. Perubahan
Pola Pikir dan Pembelajaran
Perubahan Pola Pikir
No Pola Pikir
1 Guru dan Buku Teks bukan satu-satunya sumber belajar
2 Kelas bukan satu-satunya tempat belajar
3 Belajar dengan beraktivitas
4 Menggunakan pendekatan saintifik, melalui mengamati, menanya, dst
5 Pembelajaran Pengetahuan  Keterampilan  Sikap
Direct Indirect
6 Mengajak siswa mencari tahu, bukan diberi tahu
7 Membuat siswa suka bertanya, bukan guru yang sering bertanya
8 Menekankan kolaborasi  melalui pengerjaan projek
9 Pentingnya proses : prosedural, pentingnya strategi: metakognitif
10 Mendahulukan pemahaman Bahasa Indonesia
11 Siswa memiliki kekhasan masing-masing: normal, pengayaan, remedial
12 Penekanan pada higher order thinking & mampu berasumsi (realistis)
13 Pentingnya data (terkait pengamatan dll) 37
Perubahan Pola Pembelajaran
No Status Rumusan Kurikulum Baru
1 Belajar dengan beraktivitas (paham karena melakukan)
2 Untuk SD/MI tidak mengenal mapel: Merujuk kepada KI yang bebas mata
pelajaran, Pembelajaran terpadu. IPS/IPA di SMP adalah terpadu
3 Pembelajaran terpadu antara pengetahuan, keterampilan, sikap. Belajar
pengetahuan, untuk menghasilkan keterampilan, dan bermuara pada
membentuk sikap
4 Diawali dengan mengajak siswa untuk mengamati dan menanya:
Menahan diri untuk memberitahu, dan untuk tidak banyak bertanya
5 Pembelajaran dengan pendekatan saintifik
6 Bahasa Indonesia sebagai penghela pengetahuan  diawali dan diakhiri
penguatan BI
7 Menyesuaikan konteks pembelajaran dengan lingkungan sekitar
sekolah/daerah
8 Matematika bukan hanya berhitung: ada pola, bentuk, dll. Matematika tidak
selalu eksak: ada pengandaian (asumsi), pendekatan, penaksiran, perkiraan
9 PJOK-SBK bukan hanya keterampilan psikomotorik.
38
Perubahan Pola Pembelajaran
No Status Rumusan Kurikulum Baru
10 Pentingnya data (mengumpulkan, mengelompokkan, menyajikan,...). Bukan
hanya untuk matematika
11 Keterampilan dapat berbentuk benda konkret, abstrak, dan tindakan
12 Sumber belajar bukan hanya buku teks dan guru
13 Pembelajaran berbasis projek dan pembelajaran kolaboratif (nilai individu:
portofolio & proses) mencakup substansi, bahasa, dan estetika
14 Mengajak siswa menyimpulkan konsep yang sedang dibahas (discovery)
15 Menekankan pentingnya perumusan masalah dan proses pengerjaannya,
bukan hanya hasil
16 Menekankan pada higher order thinking skill
17 Menyiapkan materi remedial, pengayaan, interaksi dengan orang tua
18 Menyocokkan penilaian diri siswa dg nilai ulangan dan mengomentari
19 Mengisi rapor berdasarkan kompetensi masing-masing siswa
20 Memberi motivasi, membuat siswa menggemari pelajaran dan
pembelajarannya
39

Anda mungkin juga menyukai