Anda di halaman 1dari 2

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


IV.1 Hasil
IV.1.1 Herbarium

Gambar 1. Sasak Bambu Gambar 2. Sasak Tripleks

IV.2 Pembahasan
Herbarium berasal dari kata “Hortus dan Botanicus”, artinya kebun botani
yang dikeringkan. Secara sederhana yang dimaksud herbarium adalah koleksi
spesimen yang telah dikeringkan, biasanya disusun berdasarkan sistem
klasifikasi. Herbarium merupakan suatu spesimen dari bahan tumbuhan yang
telah dimatikan dan diawetkan mellui metode tertentu dan dilengkapi dengan
data-data mengenai tumbuhan tersebut. Membuat herbarium yaitu pengumpulan
naman kering untuk keperluan studi maupun pengertian, tidak boleh diabaikan
yaitu melalui pengumpulan, pengeringan, pengaweta, dan dilakukan pembuatan
herbarium. (Onrizal, 2005)
Fungsi dari herbarium adalah sebagai bahan peraga tentang pelajaran atau
menjadi bahan penelitian agar dapat membantu mengidentifikasi tanaman
sebagai bukti keanekaragaman spesimen. Sebagai pusat referensi yang
merupakan sumber utama untuk identifikasi tumbuhan bagi para ahli taksonomi,
ekologi, petugas yang menangani jenis tumbuhan langka, pecinta alam, para
petugas yang bergerak dalam konversi alam. Sebagai lembaga dokumentasi yang
merupakan koleksi yang mempunyai nilai sejarah, seperti tipe dari taksa baru,
contoh penemuan baru, tumbuhan yang mempunyai nilai ekonomi dan lain-lain.

17
Sebagai pusat penyimpanan data yaitu ahli kimiamemanfaatkannya untuk
mempelajari alkaloid, ahli farmasi menggunakan untuk mencari bahan ramuan
untuk obat kanker, dan sebagainya (Ramdhanil, 2003)
Kelebihan herbarium kering adalah dapat bertahan lama hingga ratusan
tahun , namun tetap memiliki kekurangan yaitu spesimen mudah mengalami
kerusakkan akibat perawatan yang kurang memadai karena banyak digunakan
untuk identifikasi dan pengecekkan data secara menual.(Wibobo dan Abdullah,
2007)
Dalam pembuatan herbarium kita harus mengikuti langkah-langkah yang
tepat seperti menyiapkan alat dan bahan , kemudian melakukan penyucian dan
penyortiran spesimen yang akan dibuat herbarium yang bertujuan untuk
memisahkan bagian-bagian yang rusak atau tidak dibutuhkan dalam pembuatan
herbarium, selanjutnya mengeringkan spesimen/sampel herbarium ditempat
teduh yang terlindung dari sinar matahari langsung karena jika dijemur langsung
dibawah sinar matahari ditakutkan dapat membuat spesimen menjadi rusak,
selanjutnya ialah sortir kering dan pensterilan spesimen menggunakan Alkohol
70% karena dengan kadar tersebut alkohol dapat membunuh mikroba tanpa
merusak jaringan sel spesimen tersebut, selanjutnya disusun diatas koran untuk
proses pengepakkan agar, setelah itu dilakukan pengepresan menggunakan sasak
bambu maupun sasak tripleks, dan penyimpanannya dibawah tempat tidur atau
belakang lemari dengan suhu kamar (15-25℃) agar spesimen tidak lembab
karena jika lembab dapat membuat spesimen berjamur dan rusak, selama kurang
lebih 3-4 bulan.(Anggraini, 2017)

17

Anda mungkin juga menyukai