PENDAHULUAN
A. GAMBARAN UMUM
Sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota (UPTD)
Puskesmas berperan menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional
DinKes Kab/Kota dan merupakan unit pelaksana tingkat pertama serta ujung tombak
pembangunan kesehatan di Indonesia.
UPTD Puskesmas Bayongbong merupakan Puskesmas yang memberikan
pelayanan rawat inap di samping melaksanakan tugas fungsi pokok lainnya. Sehingga
dapat di katakan melaksanakan tugas fungsi puskesmas sekaligus fungsi RS yang
terlaksana dari pelayanan rawat inapnya. UPTD Puskesmas Bayongbong mempunyai
31 tempat tidur di tunjang oleh fasilitas penunjang yang lumayan lengkap, SDM yang
lumayan cukup dan lokasi yang strategis.
Dengan mengemban fungsi yang demikian berat maka pengelolaan puskesmas
harus betul-betul optimal untuk dapat memuaskan masyarakat pelanggan sekaligus
mensukseskan program-program pemerintah yang dibebankan kepada puskesmas.
Salah satu bagian dari pengelolaan yang cukup strategis yaitu pengelolaan keuangan.
Proses pengelolaan keuangan yang selama ini telah dilaksanakan oleh Puskesmas
Bayongbong dengan berpedoman pada Permendagri No. 13 tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Permendagri No. 59 tahun
2007 dan Permendagri N0. 21 tahun 2011 masih banyak mengalami kendala terutama
menyangkut regulasi antara lain :
a. Setor pendapatan Cash flow, sehingga tidak boleh digunakan langsung dan menghambat
operasional Puskesmas pada saat APBD belum ditetapkan
b. Anggaran kaku, dilarang melakukan pinjaman, belanja tidak boleh melebihi pagu, APBD
tidak boleh untuk membayar gaji non PNS, dilarang melakukan investasi dan kerjasama
langsung
c. Pengadaan barang/jasa high cost, harus mengikuti perpres 54/2010, tidak boleh
menghapus aset tetap/tidak tetap
d. Tarif belum mencerminkan unit cost yang dapat berpengaruh kepada mutu pelayanan