Anda di halaman 1dari 3

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut bencana banjir dapat meningkatkan transmisi penyakit

menular. Penyebaran penyakit terbagi menjadi dua cara: lewat air dan ditularkan melalui vektor.

Penyakit-penyakit yang dibawa oleh air meliputi demam tifoid, kolera, leptospirosis, dan hepatitis A.
Sementara beberapa penyakit seperti malaria, demam berdarah, demam kuning, dan demam west
nile menyebar lewat vektor.

Kontak langsung pada air tercemar juga meningkatkan risiko infeksi penyakit seperti luka, dermatitis,
konjungtivitis, infeksi telinga, hidung, dan tenggorokan. Namun, penyakit-penyakit tersebut tidak rawan
epidemi.

Satu-satunya infeksi rawan epidemi yang ditularkan langsung lewat air adalah leptospirosis. Penyakit
zoonosis ini ditularkan dari darah atau urine hewan terinfeksi, utamanya anjing, hewan pengerat seperti
tikus, dan kelompok hewan ternak seperti sapi atau babi.

“Penularan melalui kontak kulit dan selaput lendir dengan air, tanah basah, vegetasi atau lumpur
terkontaminasi,” tulis WHO

Berikut ini penjelasan mengenai penyakit-penyakit yang bisa ditimbulkan oleh bencana banjir:
1. Diare

Ketika banjir semua sampah, got, septic tank, serta berbagai kotoran lainnya sudah bercampur baur
menjadi satu. Ketika air banjir surut dan kering, kotoran serta kumannya tertinggal pada benda-benda
yang terkena banjir, serta dapat terbang terbawa angin.

Cara mengatasinya : cucilah semua perabotan dengan baik menggunakan karbol atau desinfektan.
Jangan hanya terfokus pada bidang horisontal (mendatar), tetapi sekalah juga bidang vertikal (tegak)
seperti dinding lemari bagian luar maupun dalam.

Selalu cucilah tangan dan peralatan makan baik-baik sebelum digunakan, walaupun tidak terkena banjir.
Hindari jajan di tepi jalan atau membeli makanan dari restoran yang Anda tidak ketahui kebersihannya.

2. Tifoid
Demam tifoid merupakan penyakit yang mengancam kesehatan bahkan nyawa, yang disebabkan oleh
bakteri Salmonela Typhi yang dapat hidup di dalam tubuh manusia. Bakteri tersebut berkembang
biak dan menyebar melalui aliran darah dalam tubuh manusia dan tubuh bereaksi dengan deman dan
gejala lainnya.

Orang yang menderita demam tifoid, walau sudah sembuh tapi masih membawa bakteri tersebut dalam
tubuh mereka dapat menyebarkan bakteri tersebut ke orang lain. Hal ini dapat dibuktikan dari kotoran
mereka yang mengandung bakteri Salmonella Typhi.

Gejalanya adalah para penderita akan mendapatkan demam hingga 40 derajat Celcius, lemas, sakit
perut dan sakit kepala, bahkan nafsu makan berkurang. Beberapa orang juga akan mendapatkan diare.

3. Kolera
Penyakit yang diakibatkan oleh bakteria Vibrio cholerae. Biasanya penyakit ini diperoleh akibat
meminum dan memakan makanan yang terkontaminasi.
Ini adalah penyakit yang paling mengancam para korban karena dapat berkembang dengan cepat.
Bahkan penyakit ini dapat membunuh seseorang hanya kurang dalam waktu satu hari.

4. Leptosirosis
Penyakit ini disebabkan oleh kuman pada air kencing dan kotoran tikus yang masuk ke tubuh kita
melalui luka. Gejalanya adalah panas, menggigil, dan sakit kepala.

Cara mengatasinya : hindari terkena air banjir, terutama bila kita sedang mengalami luka. Gunakan
sepatu bila terpaksa berjalan di tengah banjir, supaya tidak terkena paku atau benda tajam lainnya yang
dapat melukai kita.

5. Hepatitis A dan E
Penyakit ini menyebar karena kehigienitasan manusia yang sangat kurang, yaitu lewat kotoran manusia.
Penyalurnya adalah makanan dan minuman.

Tidak ada perawatan spesifik ataupun antibiotik untuk menangani masalah ini. Mereka yang terkena
Hepatitis A dan E sebaiknya beristirahat, tetap terhidrasi dan makan makanan bernutrisi.

6. Demam Berdarah
Nyamuk penyebab demam berdarah berkembang biak di air bersih, tetapi setelah banjir penyakit ini
sering mewabah karena kita cenderung menampung air bersih, serta curah hujan yang tinggi membuat
banyak wadah terisi air hujan di sekitar rumah kita.

Gejalanya : panas tinggi tak kunjung reda. Demam mungkin turun setelah meminum obat pereda panas,
tetapi suhu badan naik kembali setelah efek obat hilang dan berlangsung beberapa hari.

Cara mengatasinya :

Buang semua genangan air yang tidak berguna. Kuras air di bak kamar mandi minimal setiap 3 hari
sekali. Jangan tunda ke dokter bila demam tidak sembuh setelah 2-3 hari.

7. ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut)

Gejalanya adalah demam dan batuk, serta dapat disertai sesak nafas atau nyeri dada.

Cara mengatasinya : tutuplah mulut bila batuk atau bersin, tidak meludah sembarangan, tingkatkan
kekebalan tubuh, banyak istirahat dan ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.

8. Dermatitis

Kotoran pada air dapat menyebabkan penyakit kulit, mulai dari yang ringan seperti gatal-gatal hingga
yang berat seperti infeksi.

Cara mengatasi : selalu membersihkan diri setelah terkena air banjir, dan gunakan obat yang sesuai bila
sudah terkena penyakit kulit tersebut.
WHO memberi beberapa panduan meminimalisir risiko penyakit menular dari banjir.

Pertama, untuk mengurangi faktor transmisi dari air, dibutuhkan klorinasi air sebagai desinfektan. Klorin
terbukti efektif melawan hampir semua patogen yang menular melalui air, langkah ini termasuk
memastikan penyediaan air minum aman.

Kedua, perlu adanya vaksinasi terhadap hepatitis A untuk kelompok berisiko tinggi, seperti orang yang
terlibat dalam pengelolaan air minum dan limbah.

“Hepatitis A merupakan endemik di sebagian besar negara berkembang. Kelompok ini terdeteksi di Aceh
setelah tsunami Desember 2004,” ungkap Watson dalam penelitiannya.

Penanganan ketiga dapat dilakukan pencegahan malaria, salah satunya dengan menyemprot ruangan
untuk meminimalisir nyamuk. Cara ini juga akan meminimalisir jenis penyakit lain yang ditularkan oleh
nyamuk.

Keempat, terapkan pendidikan kesehatan dengan memastikan makanan higienis dan disiapkan secara
aman. Air harus direbus atau diklorin terlebih dulu, serta pastikan diagnosis dini malaria dalam 24 jam
onset demam.

Anda mungkin juga menyukai