Anda di halaman 1dari 9

Makalah Hildegard E Peplau

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Keperawatan merupakan kebutuhan pokok manusia sebagaimana halnya dengan semua usaha untuk
memajukan kesejahteraan. Uraian tentang keperawatan yang baik harus dilakukan oleh seseorang
perawat dengan sendirinya harus dimulai perawat itu sendiri.
Model keperawatan yang dijelaskan oleh Hildegard peplau mencakup segala sesuatu tentang diri
individu itu sendiri yang tepatnya didalam dirinya, yaitu interpersonal, dan ini mengarah pada kejiwaan
seseorang.ini lah model konsep teori yang dijadikan acuan perawat untuk melakukan tindakan
keperawatan.
Kesehatan Jiwa adalah Perasaan Sehat dan Bahagia serta mampu mengatasi tantangan hidup,
dapat menerima orang lain sebagaimana adanya serta mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri
dan orang lain. Mampu menghadapi kecemasan didalam diri individu.
Jika seseorang tidak sanggup untuk mengatasi permasalahn didalam hidup mereka, terutama
pada dalam diri mereka sendiri, akan timbul permasalahan permasalahan yang akan berakibat fatal
yang tentunya akan mengganggu kehidupan orang yang mengalami permasalahan interpersonal ini.
untuk itu diperlukan peran perawat dalam mengatasi masalah ini, untuk membantu pasien mengatasi
masalah yang mungkin tidak bisa diselesaikan sendiri oleh seseorang.
Perawat juga harus tau apa saja yang harus dilakukan, untuk inilah penulis mengangkat model
konseputual jiwa interpersonal yang dimana model konsep ini erat sekali dengan teori Hildegard E.
Peplau. sehingga perawat memiliki gambaran untuk melakukan tindakan keperawatan yang tepat.
Untuk menjalankan tugas keperawatan, banyak teori keperawatan yang digunakan, salah
satunya adalah Hildegard E. Peplau. Model konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh Peplau
menjelaskan tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan
dasar hubungan antar manusia yang mencakup 4 komponen sentral yaitu klien, perawat, masalah
kecemasan yang terjadi akibat sakit sumberkesulitan dan proses interpersonal.

1.2 Rumusan masalah


Adapun problem yang perlu dibahas dalam makalah ini adalah mengenai bagaimanakah model
keperawatan menurut Hildegard E. Peplau, yaitu :
1. Bagaimanakah sejarah Hildegard E Peplau?
2. Bagaimanakah teori keperawatan Hildegard E Peplau?
3. Bagaimanakah tahapan interpersonal menurut Hildegard E Peplau dalam keperawatan?
4. Bagaimanakah hubungan antara fase-fase Hildegard E Peplau dan proses keperawatan?
5. Bagaimanakah teori peplau dan konsep empat besar?

1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui bagaimanakah sejarah Hildegard E Peplau
2. Mengetahui bagaimanakah teori keperawatan Hildegard E Peplau
3. Mengetahui bagaimanakah tahapan interpersonal keperawatan Hildegard E Peplau
4. Mengetahui bagaimanakah hubungan antara fase-fase Hildegard E Peplau dan proses
keperawatan
5. Mengetahui bagaimanakah teori Hildegard E Peplau dan kosep empat besar

BAB II
PEMBAHASAN

1. Biografi Dan Sejarah Hildegard E Paplu


Hildegard E. Peplau (1909) lahir di Reading, Pennsylvania. Dr Peplau lulus dari program
diploma keperawatan di Pottstown, Pennsylvania, pada tahun 1931. Dia lulus dari Bennington College
dengan gelar BA dalam bidang Psikologi interpersonal pada tahun 1943, dan dari Columbia University
di New York dengan MA dalam Keperawatan Psikiatri tahun 1947, dan Edd dalam Pengembangan
Kurikulum pada tahun 1953. Pengalaman keperawatan Dr Peplau termasuk di rumah sakit swasta dan
tugas umum dalam keperawatan jiwa. Dia telah mengajar pascasarjana keperawatan psikiatri selama
bertahun-tahun dan merupakan Profesor Emeritus dari Rutgers University. Program keperawatan
postbaccalaureate pertama di Eropa difasilitasi oleh Dr Peplau di Belgia. Hildegard E. Peplau, yang
dikenal sebagai jiwa ibu menyusui menerbitkan bukunya hubungan interpersonal dalam keperawatan
pada tahun 1952 . Ia juga menerbitkan banyak artikel dalam majalah-majalah professional dengan
topik mulai konsep interpersonal sampai issue terkini dalam bidang keperawatan. Pamfletnya prinsip
dasar bagi konseling keperawatan yang berasal dari hasil penelitianya dan lokakaria pengalaman kerja.
Dr.Peplau telah bekerja pada berbagai organisasi, termasuk WHO, lembaga nasional
kesehatan jiwa, dan kesatuan keperawatan. Ia juga mantan direktur eksekutif dan presiden persatuan
Perawat Amerika dan anggota akademi keperawatanAmerika. Dia telah bekerja/melayani sebagai
konsultan keperawatan bagi berbagai Negara-negara asing dan bagian bedah umum angkatan udara
US.
Pensiun pada tahun 1974 dan masih aktif dalam keperawatan. Bukunya yang pernah di terbitkan pada
tahun 1952 telah diterbitkan kembali pada tahun 1988. Kontribusinya yang banyak bagi keperawatan
adalah hasil kualitas rintisanya dalam komunikasi dan persepsinya mengenai keperawatan.
Hildegrad Peplau menerbitkan bukunya hubungan antar-pribadi dalam keperawatan,
sehubungan dengan bukunya teori parsial untuk praktek keperawatan Peplau membahas mengenai
tahap-tahap proses hubungan antar-pribadi, peran dalam kerja keperawatan, dan metode-metode
dalam mempelajari keperawatan sebagai satu proses interpersonal.

2. Latar belakang teori Hildegard E Peplau


Menurut Peplau, keperawatan adalah terapeutik yaitu satu seni menyembuhkan, menolong
individu yang sakit atau membutuhkan pelayanan kesehatan. Keperawatan dapat dipandang sebagai
satu proses interpersonal karena melibatkan interaksi antara dua atau lebih individu dengan tujuan
yang sama. Dalam keperawatan tujuan bersama ini akan mendorong kearah proses terapeutik dimana
perawat dan pasien saling menghormati satu dengan yang lain sebagai individu, kedua-duanya mereka
belajar dan berkembang sebagai hasil dari interaksi.
Untuk mencapai tujuan ini atau tujuan-tujuan yang lain di capai melalui penggunaan
serangkaian langkah-langkah dan pola yang pikiran yang pasti. Saat hubungan perawat dan pasien
berkembang pada pola terapeutik ini, ada cara yang fleksibel dimana fungsi perawat dalam berpraktik
dengan membuat penilaian dengan keahlian yang didapatkan melalui ilmu pengetahuan, dengan
menggunakan kemampuan teknis dan peran asumsi.
Ketika perawat dan pasien mengidentifikasi satu masalah pertama kalinya dan mulai fokus
pada tindakan yang tepat, pendekatan yang dilakukan melalui perbedaan latar belakang dan keunikan
individu. Setiap individu dapat pandang sebagai satu struktur yang unik bio-psyko-spri-sos yang satu
dengan yang lain tidak bertentangan.
Setiap individu telah belajar dari lingkungan, adat-istiadat, kebiasaan, dan kepercayaan yang
berbeda yang membentuk budaya individu tersebut. Setiap orang datang dari pemikiran sudut pandang
yang berbeda sehingga mempengaruhi persepsi dan perbedaan persepsi ini sangat penting dalam
proses interpersonal. Sebagai tambahan bagi perawat dari latar belakang pendidikan, yang mengerti
tentang teori perkembangan, konsep adaptasi kehidupan, respon konflik, juga wawasan yang luas
tentang peran keperawatan professional dalam proses hubungan interpersonal.
Sebagai perawatdanpasien yang berhubungan terus harus mengerti peran masing-masing dan faktor
sekitar yang meningkatkan masalah hingga keduanya saling berbagi atau berkolaborasi dalam
mencapai tujuan bersama.
Perawat dan klien bekerja sama dan hasilnya akan saling mengenal dan akan matang
secara proses. Peplau memandang keperawatan sebagai kekuatan yang matang dan instrument yang
mendidik. Dia percaya bahwa keperawatan adalah hasil pengalaman belajar mengenai diri sendiri dan
orang lain yang terlibat dalam hubungan interpersonal. Konsep ini didukung oleh Genevieve Burton
penulis lain tentang keperawatan mengatakan tingkah laku orang lain harus dimengerti agar dapat
mengerti diri sendiri secara jelas. Orang-orang yang tersentuh dengan diri sendiri akan lebih sadar
terhadap berbagai ragam jenis reaksi bujukan individu yang lain.
Sebagai perawat adalah mengarahkan pasien untuk penyelesaian masalah yang dihadapi
setiap hari, sehingga metode dan prinsip-prinsip yang digunakan dalam berpraktik secara professional
akan meningkat secara efektif. Setiap permasalahan akan mempengaruhi kepribadian perawat dan
meningkatkan professionalisme. Inilah cirri diri perawat yang memiliki perubahan langsung
dalam terapeutik, hubungan interpersonal.
3. Definisi dan Konsep Utama
Peplau (1952/1988) mendefinisikan manusia sebagai organisme yang "berusaha dengan caranya
sendiri untuk mengurangi ketegangan yang dihasilkan oleh kebutuhan." Klien adalah seorang individu
dengan kebutuhan yang dirasakan.
Kesehatan didefinisikan sebagai "simbol kata yang menyiratkan gerakan maju kepribadian dan
proses manusia lainnya yang sedang berlangsung ke arah kreatif, konstruktif, produktif, personal, dan
masyarakat hidup."
Meskipun Peplau tidak secara langsung menangani masyarakat / lingkungan, dia tidak mendorong
perawat untuk mempertimbangkan budaya dan adat istiadat pasien ketika pasien menyesuaikan
dengan rutinitas rumah sakit.
Dia mendefinisikan sebagai "hubungan manusia antara individu yang sakit atau membutuhkan
pelayanan kesehatan, dan perawat berpendidikan khusus untuk mengenali dan merespon perlu
bantuan. "
4. Teori Keperawatan Hildegard E Peplau
Teori yang dikembangkan Hildegard E Peplau adalah keperawatan spikodinamik. Teori ini
dipengaruhi oleh model hubungan interpesonal yang bersifat terapeutik. Hildegard E. Peplau
mendefenisikan teori keperawatan psikodinamikanya sebagai berikut:
“Perawatan psikodinamik adalah kemampuan untuk memahami perilaku seseorang untuk membantu
mengidentifikasikan kesulitan-kesulitan yang dirasakan dan untuk mengaplikasikan prinsip-prinsip
kemanusiaan yang berhubungan dengan masalah-masalah yang muncul dari semua hal atau kejadian
yang telah dialami.”
Teori Hildegard Peplau tahun 1952 berfokus pada individu, perawat, dan proses interaktif yang
menghasilkan hubungan antara perawat dan klien. Berdasarkan teori ini klien adalah individu dengan
kebutuhan perasaan, dan keperawatan adalah proses interpersonal dan terapeutik. Tujuan
keperawatan adalah untuk mendidik klien dan keluarga dan untuk membantu klien mencapai
kematangan perkembangan kepribadian. Oleh sebab itu perawat berupaya mengembangkan
hubungan antara perawat dan klien, dimana perawat bertugas sebagai narasumber, konselor, dan wali.
Pada saat klien mencari bantuan, pertama perawat mendiskusikan masalah dan menjelaskan
jenis pelayanan yang tersedia. Dengan berkembangnya hubungan antara perawat dan klien, perawat
dan klien bersama-sama mendefinisikan masalah dan kemungkinan penyelesaian masalahnya. Dari
hubungan ini klien mendapatkan keuntungan dengan memanfaatkan pelayanan yang tersedia untuk
memenuhi kebutuhannya dan perawat membantu klien dalam hal menurunkan kecemasan yang
berhubungan dengan masalah kesehatannya. Teori Peplau merupakan teori yang unik dimana
hubungan kolaborasi perawatdengan klien membentuk suatu “kekuatan mendewasakan” melalui
hubungan interpersonal yang efektif dalam membantu pemenuhan kebutuhan klien. Ketika kebutuhan
dasar telah diatasi, kebutuhan yang baru mungkin muncul. Hubungan interpersonal perawat-klien
digambarkan sebagai fase-fase yang saling tumpang tindih seperti berikut ini adalah orientasi,
identifikasi, penjelasan, dan resolusi
Peplau menerbitkan Buku Interpersonal Relation in Nursing pada tahun 1952 di majalah-
majalah profesional dan topik konsep-konsep interpersonal sampai pada isu-isu keperawatan yang
terbaru. Dan selanjutnya Peplau mengembangkan teori keperawatan yang dikenal dengan
Psychodynamic Nursing.
Model konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh Peplau menjelaskan tentang
kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar hubungan antar
manusia yang mencakup 4 komponen sentral :
1. Pasien
2. Perawat
3. Masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit
4. Proses interpersonal
Penjelasannya sebagai berikut:
1) Pasien
Sistem dari yang berkembang terdiri dari karakteristik biokimia, fisiologis, interpersonal dan
kebutuhan serta selalu berupaya memenuhi kebutuhannya dan mengintegrasikan belajar pengalaman.
Pasien adalah subjek yang langsung dipengaruhi. .Oleh adanya proses interpersonal.
2) Perawat
Perawat berperan mengatur tujuan dan proses interaksi interpersonal dengan pasien yang
bersifat partisipatif, sedangkan pasien mengendalikan isi yang menjadi tujuan. Hal ini berarti dalam
hubungannya dengan pasien, perawat berperan sebagai mitra kerja, pendidik, narasumber, pengasuh
pengganti, pemimpin dan konselor sesuai dengan fase proses interpersonal.

3) Masalah Kecemasan yang terjadi akibat sakit


Ansietas berat yang disebabkan oleh kesulitan mengintegrasikan pengalaman interpersonal
yang lalu dengan yang sekarang ansietas terjadi apabila komunikasi dengan orang lain mengancam
keamanan psikologi dan biologi individu. Dalam model peplau ansietas merupakan konsep yang
berperan penting karena berkaitan langsung dengan kondisi sakit.
4) Proses Interpersonal
Proses interpersonal yang dimaksud antara perawat dan pasien ini menggambarkan metode
transpormasi energi atau ansietas pasien oleh perawat yang terdiri dari 4 fase. Peplau
mengidentifikasi empat tahapan hubungan interpersonal yang saling berkaitan yaitu: orientasi,
identifikasi, eksploitasi, resolusi. Setiap tahap saling melengkapi dan berhubungan sebagai satu proses
untuk penyelesaian masalah.

5. Tahapan Inter Personal Menurut Hildegard E Peplau dalam Keperawatan


Untuk mencapai tujuan dari hubungan interpersonal tersebut maka harus melalui penggunaan
step-step atau fase-fase sebagai berikut:
1). Fase Orientasi
Pada fase ini perawat dan klien masih sebagai orang yang asing. Pertemuan diawali oleh
pasien yang mengekspresikan perasaan butuh, perawat dan klien malakukan kontrak awal untuk
membangun kepercayaan dan terjadi proses pengumpulan data. Pada fase ini yang paling penting
adalah perawat bekerja sama secara kolaborasi dengan pasien dan keluarganya dalam menganalisis
situasi yang kemudian bersama-sama mengenali, memperjelas dan menentukan masalah untuk ada
setelah masalah diketahui, diambil keputusan bersama untuk menentukan tipe bantuan apa yang
diperlukan. Perawat sebagai fasilitator dapat merujuk klien ke ahli yang lain sesuai dengan kebutuhan.
2). Fase Identifikasi
Fase ini fokusnya memilih bantuan profesional yang tepat, pada fase ini pasien merespons
secara selektif ke orang-orang yang dapat memenuhi kebutuhannya. Setiap pasien mempunyai
respons berbeda-beda pada fase ini.
Respons pasien terhadap perawat:
a. Berpartisipasi dan interpendent dengan perawat
b. Anatomy dan independent
c. Pasif dan dependent

3). Fase Eksploitasi


Fase ini fokusnya adalah menggunakan bantuan profesional untuk alternatif pemecahan
masalah. Pelayanan yang diberikan berdasarkan minat dan kebutuhan dari pasien. Pasien mulai
merasa sebagai bagian integral dari lingkungan pelayanan. Pada fase ini pasien mulai menerima
informasi-informasi yang diberikan padanya tentang penyembuhannya, mungkin berdiskusi atau
mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada perawat, mendengarkan penjelasan-penjelasan dari perawat
dan sebagainya.
4). Fase Resolusi
Terjadi setelah fase-fase sebelumnya telah berjalan dengan sukses. Fokus pada fase ini
mengakhiri hubungan profesional pasien dan perawat dalam fase ini perlu untuk mengakhiri hubungan
teraupetik meraka. Dimana pasien berusaha untuk melepaskan rasa ketergantungan kepada tim medis
dan menggunakan kemampuan yang dimilikinya agar mampu menjalankan secara sendiri.

4.1) Tabel Fase-Fase Peplau dengan Fokusnya


Fase Fokus
Orientasi perawat bekerja sama dengan pasien dalam menganalisis masalah
Identifikasi Pemilihan bantuan profesional yang tepat
Eksploitasi Penggunaan bantuan profesional untuk pemecahan masalah
Resolusi Pemutusan hubungan profesional pasien dengan perawat

6. Hubungan Antara fase-faseHildegard E Peplau dan Proses Keperawatan


Kontinum Peplau pada empat fase orientasi, identifikasi, eksploitasi, dan resolusi dapat
dibandingkan dengan proses keperawatan seperti yang dibahas dalam tabel. Proses keperawatan
didefinisikan sebagai aktivitas intelektual yang disengaja dimana praktik keperawatan didekati secara
tertib, sistematis.
Ada banyak kesamaan antara proses keperawatan dan fase interpersonal Peplau. Fase Peplau
dan proses keperawatan berurutan dan fokus pada interaksi terapeutik. Keduanya bila menemui
“stress” harus menggunakan tehnik problem solvingsecara kolaboratif, dengan tujuan akhir adalah
menemukan kebutuhan pasien.. Keduanya menggunakan observasi, komunikasi,
dan recording sebagai alat dasar untuk praktek perawat.
Ada perbedaan juga antara fase Hildegard E Peplau dan proses keperawatan. Keperawatan
profesional saat ini memiliki pengertian tujuan yang lebih jelas dan memiliki area praktek yang spesifik.

4.1 Tabel Hubungan Fase-Fase Peplau dengan Proses Keperawatan


PROSES KEPERAWATAN FASE-FASE PEPLAU
Pengkajian Orientasi
Pengumpulan data dan analisis Perawat dan pasien sebagai orang yang asing,
Tidak perlu selalu berarti "kebutuhan yang pertemuan diawali oleh pasien yang mengekspresikan
dirasakan" mungkin perawat dimulai. perasaan butuh, bekerja sama mengenali dan
DiaDiagnosa keperawatan menentukan masalah
Ringkasan pernyataan berdasarkan analisis. (Catatan: pengumpulan data kontinu.)
Pasien menjelaskan "kebutuhan yang dirasakan."

Perencanaan Identifikasi.
Saling menetapkan tujuan. Meletakkan tujuan yang sama, pasien mempunyai
perasaan memiliki dan merespons secara selektif
untuk memenuhi kebutuhannya.
Pelaksanaan Eksploitasi
Rencana memulai ke arah pencapaian tujuan Pelayanan yang diberikan berdasarkan minat dan
yang saling ditetapkan.Dapat dicapai dengan kebutuhan dari pasien. Pada fase ini pasien mulai
perawatan pasien, kesehatan profesional, menerima informasi-informasi yang diberikan padanya
atau keluarga pasien. tentang penyembuhannya
Evaluasi Resolusi
Berdasarkan perilaku akhir yang Terjadi setelah fase-fase yang lain sukses secara
diharapkan.Dapat menyebabkan lengkap kemudian dilakukan pengakhiran
penghentian atau inisiasi rencana baru. hubunganpasien dengan perawat

7. Aplikasi teori peplau dalam pendidikan, penelitian, layanan praktek.

Dalam bidang pendidikan


perawat sebagai pendidik yaitu perawat merupakan kombinasi dari semua peran yang lain. Perawat
harus memberikan bimbingan,pelatihan pada klien/keluarga terutama dalam mengatasi masalah
kesehatan. Contoh : perawat memberikan bimbingan pada klien agar tetap menjaga kesehatannya.

dalam bidang penelitian


perawat harus sering melakukan penelitian atau penyuluhan-penyuluhan kepada klien yang berada di
bawah tanggung jawabnya. Contohnya : penelitian dalam lingkungan tempat tinggal.

Dalam bidang layanan praktik


perawat harus melayani klien yang datang berobat ke rumah sakit dengan baik. Dengan proses
interpersonal dan komunikasi terapeutik ( sesuai dengan apa yang di inginkan klien )
contoh : perawat memberikan asuhan keperawatan sebaik-baiknya.

8. Jurnal Teori Hildegard E Peplau

Tujuan dari jurnal ini adalah untuk meninjau literatur untuk mengeksplorasi pemahaman mendalam
tentang konsep kesadaran diri dan bagaimana hal itu mempengaruhi hubungan klien perawat. Makalah
ini lebih menekankan pada pentingnya dan bagaimana kesadaran diri dapat dikembangkan.
Kesadaran diri adalah proses pemeriksaan obyektif dari diri sendiri dan merupakan salah satu yang
penting komponen dalam hubungan perawat-klien. Kesadaran diri dianggap sebagai alat penting untuk
mengembangkan terapi hubungan dengan pasien untuk penyembuhan terapi.
Sebuah pencarian literatur yang komprehensif dilakukan dengan menggunakan kata kunci tertentu.
Fokus utama dari literatur pencarian adalah tentang kesadaran diri dan hubungannya dengan
perawatan dan hubungan terapeutik dalam keperawatan. Literatur kebanyakan diterbitkan dalam 10
tahun terakhir ini dimasukkan, dengan pengecualian beberapa literatur landmark di lapangan. Sebagai
tambahan Johari Jendela diintegrasikan sebagai kerangka untuk memahami konsep dengan cara yang
praktis.
Tinjauan literatur menunjukkan bahwa kesadaran diri adalah proses yang berkelanjutan dan perlu
upaya sadar. Ini penting bagi perawat untuk mengetahui diri dengan baik dan pada akhirnya membantu
mereka untuk membangun lingkungan terapeutik peduli dan penyembuhan. Makalah ini lebih
menekankan pada pentingnya kesadaran diri dalam kehidupan profesional dan juga mengembangkan
analisis mendalam tentang bagaimana kesadaran diri dapat dikembangkan. Banyak strategi praktis
yang disorot di media cetak untuk mengembangkan kesadaran diri pada tingkat individu dan
profesional.
Sebagai kesimpulan, kesadaran diri dianggap sebagai alat terapi untuk hubungan klien perawat. Itu
lebih perawat akan sadar diri semakin lingkungan terapi untuk peduli akan ditingkatkan. Oleh karena
itu, merekomendasikan bahwa kurikulum keperawatan harus mencakup beberapa aspek pada
pengembangan kesadaran diri. Harus ada juga ada beberapa kesempatan untuk perawat profesional di
mana mereka bisa mendapatkan bantuan dan bimbingan untuk belajar tentang diri sebagai proses
pembelajaran yang berkelanjutan.

BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Teori Hildegard E. Peplau berfokus pada individu, perawat, dan proses interaktif. Hildegard E.
Peplau yang menghasilkan hubungan antara perawat dan klien. Berdasarkan teori ini klien adalah
individu dengan kebutuhan perasaan, dan keperawatan adalah proses interpersonal dan terapeutik.
Tujuan keperawatan adalah untuk mendidik klien dan keluarga dan untuk membantu klien mencapai
kemantapan pengembangan kepribadian. Teori dan gagasan Peplau dikembangkan untuk memberikan
bentuk praktik keperawatan jiwa. Oleh sebab itu perawat berupaya mengembangkan hubungan antara
perawat dan klien dimana perawat bertugas sebagai narasumber, konselor dan wali.

2. DAFTAR PUSTAKA
Buku Ajar FUNDAMENTAL KEPERAWATAN, POTTER and PERRY
(http://www.currentnursing.com/nursing.../interpersonal_theory.html.)
(Peplau, H.E. Interpersonal Relation in Nursing, 1952.)
Potter, Patricia Ann et al. 2011. Basic Nursing. Missouri. Mosby Elsevier
Patricia A.Potter, Anne G.Perry (2009). Fundamental Keperawatan. Buku 1, ed.7. Jakarta :
Salemba Medika
Patricia A.Potter, Anne G.Perry (2009). Fundamental Keperawatan. Buku 2, ed 7. Jakarta :
Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai