LP Ispa
LP Ispa
KONSEP DASAR
A. PENGERTIAN
B. ETIOLOGI
Yang menjadi penyebab atau sebagai triger munculnya halusinasi
antara lain klien menarik diri dan harga diri rendah (Stuart dan
Laraia, 2001). Akibat rendah diri dan kurangnya keterampilan
berhubungan sosial klien menjadi menarik diri dari lingkungan.
Dampak selanjutnya klien akan lebih terfokus pada dirinya.
Stimulus internal menjadi lebih dominant dibandingkan stimulus
eksternal. Klien lama kelamaan kehilangan kemampuan
membedakan stimulus internal dengan stumulus eksternal.
Kondisi ini memicu terjadinya halusinasi.
D. AKIBAT
E. PENATALAKSANAAN
F. KONSEP KEBUTUHAN DASAR PSIKOSOSIAL
PENGKAJIAN FOKUS
1. PENGKAJIAN PSIKOLOGIS
a. Pengkajian emosional
- Apakah emosi sesuai perilaku?
- Apakah klien dapat mengendalikan emosi?
- Bagaimana perasaan hati sekarang merupakan ciri khas
klien?
- Apa yang klien lakukan jika marah atau sedih?
b. Konsep diri
- Bagaimana klien menilai dirinya sebagai manusia?
- Bagaimana orang lain menilai diri klien?
- Apakah klien suka akan dirinya?
c. Cara komunikasi
- Apakah klien mudah merespons?
- Apakah spontanitas atau hanya jika ditanya?
- Bagaimana perilaku non verbal klien dalam
berkomunikasi?
- Apakah klien menolak untuk memberi respons?
d. Pola interaksi
- Kepada siapa klien mau berinteraksi?
- Siapa yang penting atau berpengaruh bagi klien?
- Bagaimana sifat asli klien: mendominasi atau positif?
2. PENGKAJIAN SOSIAL
a. Pendidikan dan pekerjaan
- Pendidikan terakhir
- Keterampilan yang mampu dilakukan
- Pekerjaan klien
- Status keuangan
b. Hubungan sosial
- Teman dekat klien
- Bagaimana klien menggunakan waktu luang?
- Apakah klien berkecimpung dalam kelompok
masyarakat?
c. Faktor kultur sosial
- Apakah agama dan kebudayaan klien?
- Bagaimana tingkat pengetahuan klien tentang agama?
- Apakah bahasa klien memadai untuk berkomunikasi
dengan orang lain?
d. Pola hidup
- Dimana tempat tinggal klien?
- Bagaimana tempat tinggal klien?
- Dengan siapa klien tinggal?
- Apa yang klien lakukan untuk menyenangkan diri?
e. Keluarga
- Apakah klien sudah menikah?
- Apakah klien sudah mempunyai anak?
- Bagaimana status kesehatan klien dan keluarga?
- Masalah apa yang terutama dalam keluarga?
- Bagaimana tingkat kecemasan klien?
1. Masalah Keperawatan
a. Risiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan
b.Perubahan sensori perseptual : halusinasi
c. Isolasi sosial : menarik diri
2. Data yang perlu dikaji
2) Data Objektif
Klien terlihat lebih suka sendiri, bingung bila disuruh
memilih alternatif tindakan, ingin mencederai diri/ingin
mengakhiri hidup.
5. DIAGNOSA KEPERAWATAN
6. FOKUS INTERVENSI
Tindakan :
1.1 Salam terapeutik – perkenalan diri – jelaskan tujuan –
ciptakan lingkungan yang tenang – buat kontrak yang
jelas (waktu, tempat, topik).
1.2 Beri kesempatan mengungkapkan perasaan.
1.3 Empati.
1.4 Ajak membicarakan hal-hal yang ada di lingkungan.
2) Klien dapat mengenal halusinasinya.
Tindakan :
Tindakan:
Tindakan:
2.1 Kaji pengetahuan klien tentang perilaku menarik
diri dan tanda-tandanya
K-P
K-P-P lain
K-P-P lain- K lain
K-Kel/Kelp/Masy
4.3 Beri reinforcement positif terhadap keberhasilan
yang telah dicapai
Tindakan:
Tindakan:
RESUME ASKEP
A. PENGKAJIAN FOKUS
1. Biodata
Nama : Eddy prijono
Umur : 60 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Suku bangsa : Jawa
Agama : Islam
Status perkawinan : kawin
Pendidikan : SMK
Alamat : Branggah Rt 1 / Rw 8, Semarang
Tanggal masuk : 17 Desember 2011
No. Reg : 6800278
Diagnosa Medis : Psikosis
2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama
Bicara ngelantur, pusing
b. Riwayat penyakit sekarang
Pasien bicara terus, ngelantur, sudah beberapa lama
mengeluh mendengar suara-suara untuk mengingatkan
ibadah. Pasien mengeluh lelah karena tugasnya sebagai
ketua RT.
c. Riwayat perawatan dan kesehatan dahulu
Dahulu pernah satu kali pingsan dirumah, pernah dipasung
selama 3 minggu
d. Riwayat keluarga
Tidak ada yang pernah mengalami hal sama dari keluarga
dahulu.
3. Pengkajian Fokus Psikososial
PENGKAJIAN PSIKOLOGIS
a. Pengkajian emosional
- emosi pasien sesuai dengan perilaku
- pasien dapat mengendalikan emosinya
- perasaan hati pasien saat ini bingung
- pasien akan berdoa dan shalat jika sedih dan marah,
suka melakukan aktifitas ibadah dan membaca buku-
buku keagamaan.
b. Konsep diri
- Pasien menganggap dirinya adalah ciptaan Allah, maka
harus taat dalam beribadah kepadaNya
- Warga masyarakat mengenal pasien sebagai pribadi
yang baik, dan dapat dipercaya, terbukti dimasyarakat
pasien diberi amanah sebagai ketua RT
- Pasien sangat bangga dengan dirinya karena meskipun
sudah tua masih dipercaya orang dan mempunyai
teman yang banyak
c. Cara komunikasi
- Pasien mudah merespon apa yang dilakukan orang lain
padanya
- Merespon secara spontanitas dan terkadang berbicara
panjang lebar membicarakan masalah agama seperti
layaknya ustadz dan suka berbicara tentang buku yang
pernah ia baca
- Pasien suka berbicara dengan gaya tangan digerakkan
dan meyakinkan lawan bicara
- Pasien tidak menolak untuk berinteraksi justru sangat
antusias
d. Pola interaksi
- Pasien mau berinterasi dengan siapa pun
- Yang penting bagi pasien adalah Allah Swt
- Sifat asli pasien positif
7. PENGKAJIAN SOSIAL
a. Pendidikan dan pekerjaan
- Pendidikan terakhir pasien adalah SMK
- Pasien memiliki keterampilan dalam berbicara, sangat
meyakinkan
- Pekerjaan klien adalah pensiun PNS
- Status keuangan menengah
b. Hubungan sosial
- Teman dekat pasien sangat banyak, terutama warga
sekitar
- Pasien menggunakan waktu luang untuk shalat sunah,
zikir,dan membaca buku
- Pasien aktif dalam organisasi masyarakat, sebagai
ketua RT
c. Faktor kultur sosial
- Pasien beragama islam, menerapkan kebudayaan jawa
dalam keluarga dan agama islam
- Pengetahuan agama pasien tentang agama sangat
banyak, karena pasien juga sering membaca dan
belajar mendalami agama islam
- bahasa klien memadai untuk berkomunikasi dengan
orang lain
d. Pola hidup
- Pasien tinggal di jalan Branggah Rt 1/Rw 8 Semarang
- Pasien tinggal bersama isteri dan anak-anaknya
- Pasien suka menghibur diri dengan membaca buku
e. Keluarga
- Pasien telah menikah dan memiliki anak
- klien sudah mempunyai anak?
- Status kesehatan keluarga baik dan tidak ada keluhan
seperti pasien
- Keluarga pasien khawatir dengan keadaan pasien yang
suka berbicara sendiri dan ngelantur
- Tingkat kecemasan pasien sedang
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan sensori perseptual : halusinasi pendengaran
2. Gangguan hubungan sosial : menarik diri berhubungan dengan
harga diri rendah.
C. POHON MASALAH
D. FOKUS INTERVENSI
No DP IMPLEMENTASI EVALUASI
No DP IMPLEMENTASI EVALUASI
- Keluarga
menyambut
- Menanyakan bagaimana kabar keluarga. dengan baik salam
- Mengingatkan kebali kontrak waktu dan dari perawat.
DP II topik pembicaraan yang akan dilakukan - Keluarga
TUK 4 saat itu. menjawab kontak
- Memvalidasikan keluarga mengenai dengan tepat.
percakapan hari Kamis. - Keluarga mampu
- Menjelaskan perkembangan klien. menyebutkan
- Menjelaskan masalah klien yang kedua pertanyaan
yaitu harga diri rendah. perawat tentang
- Menjelaskan pada keluarga mengenai menarik diri.
tanda-tanda harga diri rendah dan hal-hal - Keluarga
yang menyebabkannya. mendengarkan
- Memberikan motivasi kepada keluarga penjelasan perawat
untuk menjelaskan kembali dari apa tentang harga diri,
yang sudah diperbicarakan. rendah.
- Memberikan motivasi kepada keluarga - Kelurga kooperatif
untuk selalu memberikan dorongan yang dan berusaha
positif pada klien. untuk
- Memberikan pujian atas usaha yang melaksanakan
dilakukan keluarga untuk menjelaskan anjuran perawat.
tanda-tanda dan penyebab harga diri. - Keluarga mampu
DP II - Mengekspresikan penyebab harga diri menjelaskan
TUK 5 rendah selama dirumah. kembali
- Mengakhiri pertemuan dan menjelaskan penjelasan dengan
bahwa perawat terakhir berinteraksi sederhana.
dengan keluarga dan klie, mengucapkan - Keluarga bersedia
salam perpisahan. membantu proses
penyembuhan
klien .
- Keluarga berterima
kasih atas tindakan
yang dilakukan
perawat.
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA