Anda di halaman 1dari 16

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kosmetika merupakan kebutuhan yang selalu dihubungkan dengan keinginan untuk
mempercantik, memperindah, menambah daya tarik serta mempengaruhi suasana dengan bau-bauan
menjadi demikian rupa sehingga dapat menjadi situasi yang harmoni, menyenangkan serta
membahagiakan lahir dan batin. Dalam hal ini soal yang bersangkutan dengan kesehatan tidak boleh
dilupakan.Kosmetika merupakan produksi yang dipakai oleh manusia sejak lahir sampai mati.
Kebutuhan manusia akan kosmetika memuncak sejak menjelang dewasa - waktu ingin menarik
hati lawan jenis sampai menjelang menopause - waktu ingin tetap awet muda. Dengan terpenuhinya
kebutuhan sandang-pangan,maka kebutuhan akan pemakaian kosmetika cukup meningkat.
Kosmetika didefinisikan sebagai sesuatu yang untuk digosokkan, dituangkan atau disemprotkan
pada anggota badan manusia dengan maksud untuk membersihkan, memelihara, merawat serta bisa
mengubah penampilan seseorang menjadi lebih menarik.Kosmetika merupakan salah satu sediaan
farmasi yang tidak termasuk dalam golongan obat.Produk kosmetika tidak hanya untuk perawatan
wajah saja tetapi juga untuk merawat dan memelihara anggota tubuh yang lain seperti
gigi,rambut,kulit tangan dan kaki serta bagian tubuh yang lain.
Pasta gigi adalah sediaan dasar berupa masa lembek, umumnya tidak begitu berlemak bagian
terbesar dari padatan, digunakan sebagai atau untuk pembuatan sediaan kosmetika untuk berbagai
maksud, umumnya untuk sediaan pembersih seperti pasta gigi dan sampo pasta, sediaan masker
kecantikan, depilator pasta dan sediaan pelindung seperti sediaan sumba surya dan tabir surya.
Dalam makalah ini penulis akan membahas kosmetik untuk kesehatan mulut yaitu pasta gigi .Zat
yang terkandung dalam kosmetik, tidak boleh menggangu kesehatan mulut secara keseluruhan.Hal ini
dikarenakan tingkat kesensitifitasan mulut yang cukup tinggi terutama pada gigi yang sering terjadi
masalah seperti gigi berlubang atau timbulnya plak pada gigi .Sehingga dalam membuat formulasi
untuk sediaan pasta gigi harus diperhatikan benar sifat fisika kimia masing – masing bahan yang
digunakan.
BAB II
DASAR TEORI
2.1 KOSMETIK
Kosmetika didefinisikan sebagai sesuatu yang untuk digosokkan, dituangkan atau disemprotkan
pada anggota badan manusia dengan maksud untuk membersihkan, memelihara, merawat serta bisa
mengubah penampilan seseorang menjadi lebih menarik.Kosmetika merupakan salah satu sediaan
farmasi yang tidak termasuk dalam golongan obat.Produk kosmetika tidak hanya untuk perawatan
wajah saja tetapi juga untuk merawat dan memelihara anggota tubuh yang lain seperti
gigi,rambut,kulit tangan dan kaki serta bagian tubuh yang lain.

2.2 PASTA
2.2.1Pengertian
Pasta gigi adalah sediaan dasar berupa masa lembek, umumnya tidak begitu berlemak bagian
terbesar dari padatan, digunakan sebagai atau untuk pembuatan sediaan kosmetika untuk berbagai
maksud, umumnya untuk sediaan pembersih seperti pasta gigi dan sampo pasta, sediaan masker
kecantikan, depilator pasta dan sediaan pelindung seperti sediaan sumba surya dan tabir surya.
Pasta seperti suspensi, tetapi bagian padatan lebih besar dari bagian cairan. Pasta terdiri dari cairan,
umumnya berupa air atau larutan dalam air, sedangkan padatan berfariasi dalam jenisnya, umumnya
tergolong dalam padatan non lemak yang tidak larut daam bagian cairan.
Sesuai dengan maksud dan penggunaannya, pasta mengandung berbagai macam zat seperti detergen,
humektan, depilator, pigmen, abrasivum dan zat tabir surya. Pasta gigi tidak bermutu mudah berkeringat,
konstisiensinya tidak seragam dan terdapat gumpalan kasar, lagi pula struktur massanya tidak lembut.

2.2.2 Sifat –sifat pasta


1. Ketika digunakan untuk sikat gigi, dapat menghilangkan partikel-partikel asing,substansi makanan,
plak dan membersihkan gigi.
2. Haruslah tidak bersifat toksik, memiliki rasa yang menyenangkan dan meninggalkan mulut dalam
keadaan segar setelah penggunaannya.

2.3 PASTA GIGI


2.3.1 Definisi
Pasta gigi adalah sejenis pasta yang digunakan untuk membersihkan gigi, biasanya dengan sikat
gigi. Di Indonesia, pasta gigi sering juga disebut Odol, yaitu salah satu merek pasta gigi. Walaupun merek
ini sudah berpuluh-puluh tahun tidak lagi dijual di Indonesia, nama Odol telah menjadi nama generik.
Odol pertama kali diproduksi di Jerman oleh Dresden chemical laboratory Lingner, yang sekarang dikenal
sebagai Lingner Werke AG pada tahun1892 sebagai cairan pencuci mulut/mouthwash. Odol moutwash
pada tahun 1900 an adalah merk ternama dan yang paling luas penggunaannya di hampir seluruh daratan
Eropa.
Pasta gigi adalah sediaan dasar berupa masa lembek, umumnya tidak begitu berlemak bagian
terbesar dari padatan, digunakan sebagai atau untuk pembuatan sediaan kosmetika untuk berbagai
maksud, umumnya untuk sediaan pembersih seperti pasta gigi dan sampo pasta, sediaan masker
kecantikan, depilator pasta dan sediaan pelindung seperti sediaan sumba surya dan tabir surya.
Pasta seperti suspensi, tetapi bagian padatan lebih besar dari bagian cairan. Pasta terdiri dari cairan,
umumnya berupa air atau larutan dalam air, sedangkan padatan berfariasi dalam jenisnya, umumnya
tergolong dalam padatan non lemak yang tidak larut daam bagian cairan.
Sesuai dengan maksud dan penggunaannya, pasta mengandung berbagai macam zat seperti detergen,
humektan, depilator, pigmen, abrasivum dan zat tabir surya. Pasta gigi tidak bermutu mudah berkeringat,
konstisiensinya tidak seragam dan terdapat gumpalan kasar, lagi pula struktur massanya tidak lembut.
2.3.2 Sejarah
Karl August Lingner adalah orang yang menciptakan Odol moutwash dan dia adalah orang yang
giat mengampanyekan Hidup Higienis. Dia juga dikenal sebagai orang pertama yang mengadakan
International Hygiene Exhibition pada tahun 1911. Dia mendirikan museum The German Hygyene
Museum di Dresden.

2.3.3 bahan – bahan yang digunakan


Sebuah pasta gigi pada umumnya tersusun atas :

1. Agen Polishing (penggosok)


Merupakan salah satu bahan terpenting pasta gigi yang berfungsi untuk menghilangkan partikel
makanan yang menempel pada gigi dan juga membantu menghilangkan diskolorisasi pada gigi. Pada
umumnya, hampir separuh dari total berat pasta gigi adalah agen ini. Agen yang sering digunakan adalah :
kapur presipitasi, trikalsium fosfat, alumunium fosfat, magnesium trisilikat, dll.

2. Agen Moistener (pelembab)


Biasanya ditambahkan ke dalam pasta gigi untuk menghindarkan terjadinya pengeringan dan
pengerasan pasta. Yang sering digunakan adalah : gliserin, sorbitol, propilen glikol, dll.

3. Agen deterjen dan foaming (pembuat busa)


Berfungsi untuk membantu aksi agen polishing dengan membasahi gigi dan partikel makanan yang
tertinggal di gigi juga berfungsi untuk mengemulsikan mukus (lendir). Jumlah deterjen yang digunakan
bervariasi antara 1.5 – 5 % dari total berat pasta gigi. Bahan deterjen yang paling sering digunakan adalah
: sodium lauril sulfat dan magnesium lauril sulfat. Berfungsi untuk membantu aksi agen dengan
membasahi gigi dan partikel makanan yang tertinggal di gigi juga berfungsi untuk mengemulsikan mukus
(lendir). Jumlah deterjen yang digunakan bervariasi antara 1.5 – 5 % dari total berat pasta gigi. Bahan
deterjen yang paling sering digunakan adalah : sodium lauril sulfat dan magnesium lauril sulfat.
4. Agen pengikat
Agen ini sangat esensial untuk mencegah terjadinya pemisahan bahan pasta. Yang lazim digunakan
adalah:
- Pati (Starch)
- Gum tragacanth.
- Sodium alginat (Manucol SA).
- Modified Irish Moss (Sangat bagus dan menjadikan pasta sangat stabil).
- Sintetik seperti : Propilen glukol.

5. Pemanis
Untuk memberikan rasa manis pada pasta. Yang sering digunakan adalah sakarin dengan
konsentrasi antara 0.1 – 1.3 %. Gula juga dapat digunakan namun sayangnya cenderung mengkristal.

6. Flavour (Pemberi rasa)


Untuk memberikan aroma atau rasa pada pasta dan menghindarkan terjadinya rasaeneg atau mual.
Selain itu juga untuk menambah kesegaran pasta. Yang sering digunakan adalah minyak peppermint.

7. Pengawet
Bahan pengawet haruslah bersifat non toksik dan berfungsi untuk menjaga struktur fisik, kimiawi dan
biologi pasta. Misalnya adalah sodium benzoat atau sodium hidroxibenzoat.

2.3.4 Macam-macam pasta Gigi


a. Pasta gigi dengan fluoride
Bahan yang perlu diperhatikan saat memilih pasta gigi adalah fluoride. Dalam 50 tahun terakhir,
fluoride menjadi bahan paling efektif untuk melindungi email gigi dari kerusakan akibat asam dan
mencegah gigi berlubang.
Fluoride bisa mencegah pembusukan gigi dewasa dan memperkuat gigi yang masih tumbuh. Pada
masa pertumbuhan gigi, fluoride dan kalsium membantu membentuk struktur gigi. Fluoride membuat
email gigi lebih kuat.
Beberapa tahun belakangan, penggunaan fluoride di pasta gigi sempat dipertanyakan. Adanya
penelitian yang menyebutkan bahwa fluoride bisa berbahaya jika tertelan membuat pasta gigi berfluoride
dilarang beredar di beberapa negara.
Tapi penelitian lain menyebutkan, fluoride masih aman digunakan dalam kadar tertentu. Badan
Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) memberikan batasan penggunaan fluoride di pasta gigi sebesar
0,15%.
b. Pasta gigi untuk gigi sensitif
Anda yang memiliki gigi sensitif, sebaiknya memilih pasta gigi khusus. Ciri-ciri gigi senstif
adalah tak tahan makanan atau minuman yang terlalu panas ataupun yang terlalu dingin. Gigi sensitif juga
terkadang bisa membuat rasa ngilu saat memakan bahan makanan tertentu, misalnya gula, permen,
cokelat dan sebagainya.
Pasta gigi untuk gigi sensitif biasanya mengandung potasium nitrat atau strontium klorida. Bahan
tersebut bisa mengurangi sensitivitas gigi dengan memberi perlindungan pada bagian yang terhubung
dengan saraf gigi.

c. Pasta gigi pemutih


Setiap orang mengharapkan senyum indah dengan sederet gigi putig cemerlang. Itulah yang
menyebabkan produk pasta gigi whitening semakin laris.
Pasta gigi pemutih sebetulnya tidak mengandung bahan pemutih. Pasta gigi ini mengandung
bahan abrasif yang bisa mengikis kotoran dan noda di gigi sehingga gigi terlihat lebih cerah.
Banyak anggapan kandungan bahan abrasif pada pasta gigi pemutih bisa mengikis email gigi.
Tapi studi ilmiah membuktikan bahwa bahan abrasif pada pasta gigi pemutih cukup aman dan tidak
merusak pelapis gigi.

2.4 PH MULUT
2.4.1 Tentang Mulut Asam
minuman manis dan soda dapat memainkan peranan besar dalam keasaman mulut yang dapat
menyebabkan kerusakan gigi. Anda dapat menguji keasaman mulut Anda dengan pH stripuntuk
menentukan apakah mulut Anda telah menjadi asam setelah minum dan makan xylitol setelah minuman
manis dapat membantu mengurangi keasaman ini.

2.4.2 Asam Mulut


Yang jelas sebagian besar sumber asam di dalam mulut adalah makanan dan minuman. Lemon dan
cuka adalah contoh asam. Kedua produk ini digunakan sebagai bahan dalam produk pembersih untuk
membubarkan protein dan kalsium untuk "membersihkan"
 Diet minuman dapat asam dan akan merusak gigi, walaupun mereka tidak mengandung gula.
 Bakteri ini tumbuh di mulut asam, dan berkembang dengan baik jika Anda minum soda, minuman
berbuah, jus dll.
 Obat yang kering mulut mendorong "asam membuat bakteri" untuk tumbuh dan membuat mulut asam.
 asam perut kerusakan gigi sebanyak yang lain asam sebagai. Ini terlihat pada pasien dengan refluks
asam atau bulimia.
 bilasan mulut tertentu (misalnya Listerine) secara mengejutkan asam.
Respon: Ketika kamu menggigit menjadi lemon Anda alami menghasilkan air liur dalam mulut Anda. Ini
adalah yang cara alam untuk menghapus keasaman dan melindungi gigi Anda. Tanpa bantuan dari air liur
asam di mulut Anda akan melarutkan kalsium dari gigi Anda.
Air liur membawa kalsium dan mineral pada gigi dan membantu memperbaiki
kerusakan. Dibutuhkan sekitar 20-30 menit untuk alam untuk mencairkan dan menghapus asam merusak
dari mulut Anda. Grafik ini menggambarkan bagaimana menempatkan keasaman mulut Anda di bawah
tingkat yang aman, tetapi ada pemulihan alami dari waktu ke waktu. Masalah terjadi jika Anda minum
asam lagi sebelum mulut telah pulih. Konstan meminum dapat menjaga mulut dalam keadaan asam
selama berjam-jam dan dengan cara ini gigi rusak. Grafik ini menggambarkan cara yang sering digunakan
dapat menjaga mulut pada tingkat yang merusak ...

2.4.3 Kerusakan dalam mulut kering


Siapapun yang memiliki mulut kering akan beresiko lebih besar kerusakan gigi. Tanpa air liur tidak ada
respon alami untuk membersihkan asam. Orang-orang dengan hidung diblokir atau yang bernafas melalui
mulut mereka memiliki kurang air liur. Alergi, masalah sinus, olahraga atau bahkan tidur dapat
menempatkan Anda pada risiko untuk kerusakan asam.

2.4.4 Pengujian pH
Rasa bukanlah cara terbaik untuk menentukan apakah sesuatu bersifat asam. Keasaman yang paling
akurat diukur pada skala pH yang memberikan setiap tingkat keasaman sebuah angka dari 0 hingga 14. Di
tengah skala adalah pH netral (pH 7.0).
 . cairan Alkaline akan memiliki nomor di atas 7. (Evian water has a pH of 7.2). (Air Evian memiliki
pH 7.2).
 cairan Asam akan memiliki jumlah lebih rendah dari 7 (soda diet mempunyai pH 2.2)

2.4.5 enamel gigi larut ketika keasaman kurang dari pH 5.5


 Dalam mulut yang sehat, pH saliva harus beristirahat 6.5 atau lebih tinggi.
 makanan tertentu akan meningkatkan pH air liur Anda.. misalnya (Kentang, susu, pisang, kari)
 ketidakseimbangan hormon dapat membuat suatu asam mulut.
 Mulut kering akan lebih asam.
 asam lambung akan membuat asam mulut.
 Kuman di gigi kotor memproduksi asam dan dapat membuat mulut serendah pH 5.5.
2.5 KARAKTERISTIK BAHAN

1. Kalsium karbonat
Merupakan salah satu bahan terpenting pasta gigi yang berfungsi untuk menghilangkan partikel
makanan yang menempel pada gigi dan juga membantu menghilangkan diskolorisasi pada gigi. Pada
umumnya, hampir separuh dari total berat pasta gigi adalah calcium karbonat.

2. gliserin
Humectants adalah istilah umum yang digunakan untuk menyebutkan bahan-bahan yang mampu
mempertahankan air agar tidak terjadi pengeringan pada sediaan pasta dan biasa dipakai dalam basis
sediaan pasta gigi . Terdapat banyak bahan yang memiliki fungsi-fungsi ini. Humectants yang sering
digunakan adalah glycerin.

3. Sodium Lauryl Sulfat


SLS ini berfungsi untuk membantu aksi agen polishing dengan membasahi gigi dan partikel
makanan yang tertinggal di gigi juga berfungsi untuk mengemulsikan mukus (lendir). Jumlah deterjen
yang digunakan bervariasi antara 1.5 – 5 % dari total berat pasta gigi. Bahan deterjen yang paling sering
digunakan adalah : sodium lauril sulfat dan magnesium lauril sulfat.

4. Pulvis Gummi Arabica


Bahan ini berfungsi sebagai bahan pengikat, bahan ini sangat esensial untuk
mencegahterjadinya pemisahan bahan pasta.

5. Natrium Sakarin
Natrium sakarin merupakan bahan pemanis. Dimana rasa manis dapat mengurangi rasa pedas
yang ditimbulkan oleh menthol, sehingga penggabungan kedua bahan ini dapat diterima oleh mulut.

6. Oleum Ment pip


Oleum ment pip merupakan bahan pemberi rasa. Bahan ini diberikan untuk memberikan aroma
atau rasa pada pasta dan menghindarkan terjadinya rasa eneg atau mual. Selain itu juga untuk menambah
kesegaran pasta. Yang sering digunakan adalah minyak peppermint.

7. Natrium Bicarbonat
Natrium bicarbonate dugunakan sebagai bahan pengembang agar sedian pasta gigi lebih terlihat
banyak dan bagus. Natrim bicarbonate ini juga mudak sekali didapatkan.
8. Menthol
Menthol digunakan sebagai bahan pemberi aroma, hal ini dikarenakan baunya yang khas sekali,
segar dalam mulut dan bahan ini sering sekali digunakan dalam pembutan pasta gigi guda harganya yang
murah dan mudah sekali didapat

9.Sodium benzoat
Bahan ini digunakan sebagai bahan pengawat, karena dalam formulasi pasta gigi pengawet yang
digunakan sebagai biasanya dalah sodium benzoate

2.6 SPESIFIKASI BAHAN


1. Kekentalan (Viskositas)
Sediaan pasta gigi direncanakan memiliki viskositas atau kekentalan yang tinggi dimana pasta merupakan
sediaan yang bagian padatanya lebih besar dibanding bagian cair. Kekentalan yang besar sesuai dengan
persyaratan pasta yang mengharuskan memiliki kekentalan yang tinggi. Oleh karena itu pasta gigiharus
kental dan tidak boleh terlalu cair seperti air.
2. pH
Derajat keasaman atau pH sediaan pasta gigi ini diusahakan untuk disamakan dengan pH fisiologis mulut
atau bila berbeda, pH yang ada haruslah aman bila digunakan. Karena semakin jauh beda antara pH pasta
gigi dengan pH fisiologis mulut (dapat jauh lebih tinggi/ jauh lebih rendah) maka sediaan
dapat menimbulkan efek samping yang negative
3. Warna
Sediaan pasta gigi ini direncanakan untuk memiliki warna putih. Hal ini disesuaikan dengan bahan-bahan
yang tidak mengandung pewarn dan sesuai dengan kebutuhan gigi yang bagus apabila tetap berwarna
putih bersih. Apabila ditambahkan pewarna dikhawatirkan dapat mempengaruhi warna asli gigi.
4. Kemudahan penggosokan dan penimbulan busa
5. Bau dan rasa
Sediaan pasta gigi ini menggunakan bahan perasa dan aroma dari oleum ment pip dan menthol. Hal ini
bertujuan untuk memberikan aroma menthol yang sejuk dan rasa yang pedas dingin. Penggunaan bahan
aroma dan rasa dalam jumlah yang sedikit diharapkan memberiakn rasa yang sedikit pedas tetapi sejuk ,
sesuai dengan cirri khas dari sediaan pasta gigi.
BAB III
FORMULASI

3.1 FORMULASI BAHAN


1. Kalsium karbonat 97,5 g
2. gliserin 52.5 ml
3. Sodium Lauryl Sulfat 52,5 g
4. Pulvis Gummi Arabica 1,5 g
5. Natrium Sakarin 1.5 g
6. Oleum Ment pip 7.5 ml
7. Natrium Bicarbonat 30 g
8. Menthol 150 mg
9 Sodium benzoate 270 mg
10. Aquabidest 28,5 ml

3.2 ALAT DAN BAHAN


a.Alat
1. Mortir dan Stamper
2. Sendok tanduk
3. Beaker Glass
4. Gelas Ukur
5. Neraca + anak timbangan
6. Sudip
7. Kertas perkamen
8. Viskometer Brookfield
9. Kertas indicator
b. Bahan
1. Kalsium karbonat
2. gliserin
3. Sodium Lauryl Sulfat
4. Pulvis Gummi Arabica
5. Natrium Sakarin
6. Oleum Ment pip
7. Natrium Bicarbonat
8. Menthol
9. Aquabidest
3.3 PROSEDUR PEMBUATAN
1. campurkan PGA dengan air aquadest 13,5 ml , aduk sampai mengental (terbentuk mucilage)
2. tambahkan gliserin, aduk sampai homogeny
3. tambahkan kalsiumkarbonat pada no (2) aduk sampai homogen
4. melarutkan Na Sakari dengan air aquadest 7,5 ml
5. tambahkan no (4) ke no (3) aduk sampai homogeny
6. Tambahkan sodium lauryl sulfat di no (5) aduk sampai homogen
7. Tambahkan oleum ment pip ke no (6), aduk sampai homogeny
8. tambahkan Na Bicarbonat ke no (7), tambahkan sedikit-demi sedikit, aduk sampai homogeny
9. tambahkan sodium benzot, aduk sampai homogen
10. tambahkan air aquadest sedikit demi sedikit sampai terbentuk pasta yang sesuai
11. 10 taruh pasta ke tempat yang tertutup baik
12. diamkan selama 24 jam
13. taruh pasta gigi ditempat yang tertutup baik atau wadah tube
14. beri etiket yang menarik

3.4 EVALUASI SEDIAAN


a. pH
1.Pengertian pH
pH adalah pengukuran derajat keasaman suatu sediaan. Pengukuran pH dimaksudkan untuk mengetahui
apakah derajat keasaman dari sediaan kosmetik pasta gigi yang telah dibuat sesuai dengan pH standar .
Apabila pH sediaan pastagigi hasil percobaan tersebut memenuhi rentang pada standar, dapat dikatakan
bahwa pasta gigi yang telah dibuat aman untuk digunakan gigi dan mulut.

2.Prosedur kerja
Pengukuran pH dilakukan dengan cara mencelupkan kertas indikator sampai batas celupan,
mendiamkannya beberapa saat hingga terjadi perubahan warna, kemudian membandingkan perubahan
warna yang terjadi dengan warna indikator. Nilai pH didapatkan dengan melihat persamaan warna dari
kertas indicator yang telah dicelupkan dengan warna pada label.

3.Hasil
Hasil pengukuran pH pada sediaan pasta gigi adalah 9. Nilai Ph pasta gigi ONESMILE sama dengan
pasta gigi pada umumnya yaitu basa sehingga sediaan yang dibuat dikatakan layak untuk digunakan.

b. Viskositas
1. Pengertian viskositas
Viskositas merupakan suatu sifat cairan yang berhubungan erat dengan hambatan untuk mengalir,
kekentalan didefinisikan sebagai gaya yang diperlukan untuk menggerakkan secara berkesinambungan
suatu permukaan datar melewati permukaan datar lain dari kondisi mapan tertentu bila ruang dalam
permukaan tersebut diisi dengan cairan yang akan ditentukan kekentalannya.kekentalan adalah tekanan
geser dibagi laju tegangan geser.
Satuan dasar kekentalan adalah poise yang bernilai 1 poise = 100 centripoise.Penentuan suhu
penting karena kekentalan berubah sesuai suhu,secara umum kekentalan menurun dengan naiknya
suhu,untuk pengukuran sediaan farmasi suhu dipertahankan dalam batas kurang lebih 0,1°.
Alat yang digunakan untuk mengukur viskositas adalah viscometer.Banyak jenis viscometer
tabung kapiler telah dirancang,tetapi viscometer Ostwald dan viscometer Brookfield yang paling sering
digunakan.Dalam evaluasi ini praktikan menggunakan viscometer Brookfield karena sampel yang
dievaluasi memiliki viskositas yang cukup tinggi.
Viskometer Brookfield merupakan salah satu viscometer yang menggunakan gasing atau
kumoaran yang dicelupkan kedalam zat uji dan mengukur tahanan gerak dari bagian yang berputar.
Tersedia kumparan yang berbeda untuk rentang kekentalan tertentu, dan umumnya dilengkapi dengan
kecepatan rotasi. (FI IV,1038). Prinsip kerja dari viscometer Brookfield ini adalah semakin kuat putaran
semakin tinggi viskositasnya sehingga hambatannya semakin besar.

2. Skala pada viscometer Brookfield (poise)


Rotor 3 : 0,3 – 13
Rotor 1 : 3 – 150
Rotor 2 : 100 - 4000
3. Prosedur kerja:
1. Pasang spindel pada gantungan spindel
2. Turunkan spindel sedemikian rupa sehingga batas tercelup kedalam cairan sampel yang
akan diukur viskositasnya.
3. Pasang stop kontak
4. Nyalakan rotor sambil menekan tombol
5. Biarkan spindel berputar dan lihatlah jarum merah pada skala
6. Bacalah angka yang ditunjukkan oleh jarum tersebut untuk menghitung viskositas maka
angka pembaca tersebut dikalikan dengan suatu actor yang dapat dilihat pada table yang
terdapat dibrosur alat
4. Hasil Evaluasi :

No Rotor Viskositas (poise)


1 I >150
2 II 180
3 III -
Jadi kekentalan untuk sediaan pasta gigi adalah sebesar 180 poise.
c. Warna dan Bau
Pengujian warna dan bau dilihat dari organoleptisnya. Cara pengujian organoleptis ini yaitu dengan
menuangkannya pada wadah dan melihat warna yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang
diinginkan yaitu putih . Aromanya diuji dengan cara mencium sediaan tersebut yang menghasilkan aroma
menthol yang dingin dan rasanya diuji dengan cara dicicipi atau dirasakan yang menghasilkan rasa yang
cukup pedas.

d. Penimbulan Busa
Umumnya pasta gigi memberikan busa yang cukup banyak sebagai bahan pengangkat partikel yang
masih tersisa pada gigi . Pengujian penimbulan busa dari sediaan yang kami buat dilakukan dengan cara
menuangkannya pada tangan kemudian membasahinya dengan air lalu menggosok tangan hingga
menimbulkan busa. Namun busa yang dihasilkan dari sediaan kami tidak cukup banyak.

3.8 Pengemasan Sediaan


a. Wadah
Wadah yang digunakan adalah tube plastik yang tertutup baik . Pemilihan wadahnya bersifat
khusus ini karena bahan-bahan yang terkandung dalam sediaan mudah bereaksi dengan
cahaya yaitu mudah teroksidasi. Selain itu, wadah tube plastik lebih ekonomis dan praktis
dari pada tube dari besi sebagai bentuk kemasan pasta gigi.
b. Label
Label atau etiket mencantumkan keterangan antara lain :
· Bagian depan
Merk
Keterangan mengenai pasta gigi
Gambar
Jumlah sediaan ( berat netto)
· Bagian belakang
Merk
Keteranganmengenai pasta gigi
Komposisi bahan
Produsen
Cara penggunaan
Kode produk kosmetik
BAB IV
PEMBAHASAN

Pasta gigi adalah salah satu bentuk sediaan kosmetik yang diperuntukan sebagai pembersish gigi.
Penggunaaanya pada gigi diharuskan menggunakan bahan-bahan tidak akan menimbulkan reaksi negative
pada gigi seperti pengeroposan gigi , timbulnya plakatau gigi berlubang akibat bakteri. Pemilihan bahan
yang tepat harus memperhatikan jugasifat karakteristik bahan dalam formulasi agar menghasilkan sediaan
pasta gigi yang sesuai standar, terutama dilihat dari pH, dan viskositas sediaan tersebut.
Sediaan pasta gigi yang dibuat menggunakan bahan aktif Kalsium Karbonat yang berfungsi
sebagai penghilangkan partikel makanan yang menempel pada gigi, membantu menghilangkan
diskolorisasi pada gigi dan juga memperkuat gigi agar tidak mudah keropos .
Sediaan pasta gigi onesmile ini menggunakan glycerin sebagai basianya . gliserin digunakan untuk
mampu mempertahankan air agar tidak terjadi pengeringan pada sediaan pasta dan biasa dipakai dalam
basis sediaan pasta gigi. Dengan menggunakan bahan tersebut kelembapan pasta gigi akan sangat terjaga
karena bahan-bahan yang digunakan dalam formulasi pasta gigi ada yang dapat bereaksi dengan udara
dan dapat menggurangi kadar air
Sebagai kosmetika kesehatan mulut, pasta gigi haruslah mampu menimbulkan busa yang banyak
dan mudah dibersihkan, hal-hal tersebut dapat dibuktikan dengan pencucian menggunakan air, setelah
diberi air ternyata busa yang dihasilkan cukup banyak dan mudah sekali dibersihkan dengan air tanpa
perlu waktu yang lama. Hal tersebut dikarenakan pembuatanya yang menggunakan bahan pembusa yang
sesuai takaran dan sedikitnya kadar minyaknya yaitu gliserin yang sesuai sehingga cukup dibersihkan
denagn air.
Sediaan pasta gigi haruslah memiliki derajat keasaman yang sesuai dengan bahan bahan yang
digunakan dimana bahan yang digunakan terdiri dari bahan yang memiliki pH basa dan netral sedangkan
pH mulut adalah netral. Mulut yang bersifat asam atau dalam keadaan asam dapat membuat bakteri banya
bersarang didalamnya sehingga keamana kesehatan mulut dan gigi kurang terjaga. pH pasta gigi yang
sudah ada juga memiliki Ph, apabila pasga gigi dipakai akan mengurangi derajat keasaman mulut
sehingga bakteri tidak dapat merusak gigi. Hasil pengukuran derajat keasaman (pH) sediaan sabun muka
kami bernilai 9 ,
Sediaan pasta gigi haruslah memiliki kekentalan yang tinggi, Hal tersebut dikarenakan
persyaratan persediaan pasta yang sedikit mengandung air didalamnya . Nilai viskositasnya yang diukur
dengan viscometer Brookfield yaitu 18000 centi poise. Hasil uji viskositas sediaan pasta gigi onesmile
tersebut menunjukkan hasil yang sangat kental, sehingga cocok digunakan sebagai pasta gigi . Jadi,
kekentalan sediaan pasta gigi onesmile ini baik.
Pasta gigi Onesmile ini memiliki warna putih . Hal ini karena kami memperhatikan fungsinya
yang untuk gigi dimana gigi yang indah adalah gigi yang putih bersih dan konsumen yang memang lebih
menggemari menggunakan pasta gigi yang tidak berwarna. Selain itu, aroma yang dihasilkan dari pasta
gigi Onesmile ini adalah aroma menthol. Jumlah yang diberikan pada sediaan adalah 1.5 mg. Penggunaan
aroma dalam jumlah yang sedikit diharapkan tidak memberikan reaksi negatif seperti rasanya yang terlalu
pedas. Jadi, pasta gigi Onesmile ini memiliki organoleptis sediaan yang baik. Pengemas yang digunakan
adalah tube berwarna putih. Pemilihan tersebut karena bahan-bahan yang terkandung dalam sediaan
ini dapat bereaksi dengan zat-zat tertentu dan lebih aman disimpan dalam wadah yang tertutup rapat.
BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
1. Pasta gigi Onesmile yang menggunakan bahan aktif kalsium krbonat ini berfungsi sebagai
pejaga kesehatan gigi dari plak-plak yang menempel dan memperkuat gigi agar tidak mudah
keropos
2. Pasta Gigi Onesmile ini merupakan sediaan pembersih mulut dan gigi yang cukup baik, dilihat
dari segi kesesuaian pH-nya dengan pH mulut, berwujud pasta yang kental, serta aroma yang
menyegarkan, menimbulkan busa yang cukup banyak juga mudah sekali dibersihkan dengan
air.

5.2 SARAN
1. Memperhatikan konsentrasi bahan- bahan yang digunakan pada sediaan pasta gigi dengan
lebih cermat, terutama bahan- bahan yang dapat menimbulkan efek negative pada gigi dan
mulut.
2. Gunakanlah pasta gigi yang memeng mempunyai funggsi khusus dalam menjaga kesehatan
gigi agar tidak terjadi kerusakan gigi
3. Disarankan untuk menyikat gigi setiap hari, minimal 2 kali sehari yaitu pagi setelah makan
dan malam sebelum tidur, tentunya dengan cara menyikat gigi yang benar
4. Periksakan gigi anda minimal satu kali dalam 6 bulan agar kesehatan dan kebersihan mulut
dan gigi tetap terjaga
DAFTAR PUSTAKA

Eddy Tano, Dipl, Chem. Eng. Teknik Membuat Kosmetik dan Tip Kecantikan.1996
Jakarta. Penerbit Rineka Cipta
Dr. Retno Iswari Traggono, SpKK, Dra Fatwa Latifah, Apt. Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan
Kosmetik. 2007. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama
Sjarif M. Wasitaatmadja. Penuntun Ilmu Kosmetik Medik. 1997. Penerbit Universitas Indonesia.
Jakarta
Kodeks Kosmetik
Anonim. Farmakope Indonesia edisi IV. 1995.Jakarta. Depkes RI

Anda mungkin juga menyukai