Anda di halaman 1dari 8

Jurnal J-ENSITEC, 01 (2014)

PERENCANAAN STRATEGIS DAN SISTEM ARSITEKTUR INFORMASI


(STUDI KASUS DI PDAM KABUPATEN MAJALENGKA)

Harun Sujadi , S.T.


Fakultas Tekn ik, Universitas Majalengka
harunsujadi@g mail.co m

Bagi perusahaan memiliki strategi bisnis saja tidak cukup untuk menghadapi persaingan dewasa ini yang
semakin ketat. Strategi bisnis yang biasa dituangkan dalam dokumen atau cetak biru Business Plan harus
pula dilengkapi dengan strategi teknologi informasi atau I/T Strategy. Persaingan yang semakin meningkat
dan ketat dalam bidang penyediaan air bersih sudah barang tentu memerlukan suatu strategi yang jitu guna
memenangkan persaingan tersebut. Dalam upaya mencapai tujuan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
di Kabupaten Majalengka yang dirumuskan dalam visi dan misi, memerlukan suatu strategi bisnis yang
didukung dengan strategi SI/TI. Untuk memenangkan persaingan dalam kompetisi tersebut, PDAM
Kabupaten Majalengka merancang suatu rencana strategis SI/TI yang selaras dengan strategis bisnis. Untuk
membuat rencana strategis SI/TI yang baik, diperlukan suatu kerangka kerja yang dapat memberikan peran
strategis SI/TI dalam organisasi, dapat meningkatkan nilai (value) bisnis serta dapat menciptakan
keunggulan kompetitif (competitive advantage) PDAM Kabupaten Majalengka.
Hasil yang dicapai dari penelitian adalah membuat suatu kerangka kerja perencanaan strategi SI/TI yang
terintegrasi sehingga memudahkan manajemen mengelola sumberdaya yang tersedia untuk menghasilkan
informasi yang dibutuhkan, akurat, tepat waktu, dan dapat digunakan secara bersama oleh pihak-pihak
yang berkepentingan dan merancang sebuah arsitektur PDAM di Kabupaten Majalengka.

Kata Kunci : Perencanaan, Strategi, Arsistektur, Sistem, Teknologi Informasi.

1. PENDAHULUAN Permasalahan lain dalam penerapan TI adalah


Perkembangan pemakaian teknologi informasi investasi TI masih belum berhasil memberikan
(TI) saat ini semakin meningkat di berbagai industri. manfaat yang diharapkan kepada organisasi (Ward
Hal ini terjadi dengan suatu kesadaran bahwa and Peppard, 2003). Pimpinan perusahaan sering
pemamfaatan informasi yang baik dan benar tidak dihadapkan pada kenyataan bahwa belanja modal
hanya akan memberikan efisiensi dan meningkatkan (capital expenditure) untuk TI tidak membuahkan
produktifitas, tetapi juga akan meningkatkan hasil hingga nilai tertentu sesuai dengan besarnya
layanan dan keunggulan bersaing organisasi. investasi yang telah dilakukan. Perusahaan
Kesadaran pemanfaatan teknologi informasi menggunakan TI untuk pengelolaan akuntansi dan
tersebut dilanjutkan dengan proses implementasi keuangan, operasional pemasaran, layanan
teknologi informasi, baik dari sisi perangkat lunak pelanggan, koordinasi antar kantor cabang,
(software) maupun perangkat keras (hardware) dan perencanaan produksi, pengendalian persediaan,
infrastruktur. Tentu saja dengan harapan agar mengurangi lead time, melancarkan distribusi dan
teknologi informasi yang dibangun mampu lain sebagainya. Namun tidak jelas apakah
memberikan mamfaat sesuai dengan yang penggunaan TI semacam ini sudah secara nyata
diharapkan. menghasilkan output yang lebih banyak (Robert
Namun sering ditemukan bahwa penerapan TI Solow dan McCarty, 2001).
kurang berpengaruh terhadap peningkatan kinerja Salah satu penelitian tentang Langkah-langkah
dan kesuksesan bisnis organisasi maupun Perencanaan Strategis Sistem Informasi oleh Ari
peningkatan daya saing organisasi. Hal tersebut Wedhasmara, dari hasil penelitian tersebut dapat
terjadi akibat penerapan TI yang hanya berfokus diambil suatu kesimpulan bahwa Untuk bisa
pada teknologinya saja. Oleh karena itu, cara efektif menerapkan pengelolaan teknologi informasi yang
untuk mendapatkan manfaat strategis dari penerapan baik, diperlukan perencanaan strategis
TI adalah dengan berkonsentrasi pada kaji ulang pengembangan sistem informasi sehingga pola
bisnis (rethinking business) melalui analisis masalah investasi dan pengembangan sistem yang akan
bisnis saat ini dan perubahan lingkungannya serta dilakukan berjalan sesuai dengan tahapan-tahapan
mempertimbangkan TI sebagai bagian solusi (Earl, yang telah ditentukan sebelumnya, serta agar
1992). penerapan TI Optimal dibutuhkan suatu strategi TI

35
yang selaras dengan strategi bisnis organisasi. dan TI. Keadaan tersebut dapat terjadi karena
Begitu pula dengan PDAM Kabupaten Majalengka, rencana strategis SI dan TI yang kurang fokus pada
merupakan salah satu perusahaan milik daerah yang bisnis, dilakukan oleh bagian yang kurang mengerti
bergerak dibidang penyediaan kebutuhan air bersih peluang bisnis, dan hanya membuat strategi karena
bagi kepentingan publik yang saat ini terus kebutuhan teknologi semata. Oleh karena itu John
melakukan pembenahan dan peningkatan pelayanan Ward membuat kerangka Perencanaan Strategis
diberbagai aspek dengan tujuan untuk meningkatkan SI/TI yang didasarkan pada kebutuhan bisnis.
daya saing. Sehingga melihat kondisi tersebut sudah Tahapan-tahapan Perencanaan Strategis SI/TI
sewajarnnya PDAM Kabupaten Majalengka tersebut dibagi dalam 2 tahapan yaitu tahapan
memodelkan Perancangan Strategis Sistem masukan dan tahapan keluaran.
Informasi guna mendukung tujuan dari perusahaan
tersebut. 5. ANALISIS SWOT
Analisis SWOT (Strengths , Weaknesses,
Opportunities , Threats ) digunakan untuk menilai
2. IDENTIFIKASI MASALAH kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan dari
Untuk menentukan strategi TI yang dapat sumber daya yang dimiliki oleh
mendukung pencapaian visi dan misi organisasi, organisasi/perusahaan dan kesempatan-kesempatan
maka perlu pemahaman tentang strategi bisnis eksternal dan tantangan-tantangan yang dihadapi.
organisasi. Pemahaman tersebut mencakup 1. Mengidentifikasi kekuatan-kekuatan
penjelasan terhadap hal-hal berikut : mengapa suatu organisasi/perusahaan dan kemampuan sumber
bisnis dijalankan, kemana tujuan, dan arah bisnis, dayanya. Suatu kekuatan adalah sesuatu yang
kapan tujuan tersebut dicapai, bagaimana cara baik yang dilakukan oleh organisasi/perusahaan
mencapai tujuan dan adakah perubahan yang harus atau suatu karakteristik organisasi/perusahaan
dilakukan. Jadi dalam membangun suatu strategi yang meningkatkan daya saing. Suatu kekuatan
SI/TI, yang menjadi isu sentral adalah penyelarasan dapat berupa beberapa wujud sebagai berikut :
(alignment) strategi SI/TI dengan strategi bisnis a. Suatu keahlian atau kepandaian.
organisasi. b. Aktiva fisik yang bernilai.
c. Aktiva manusia yang bernilai.
3. TUJUAN d. Aktiva organisasi yang bernilai.
Tujuan dari Perencanaan Strategis Sistem Informasi e. Aktiva tidak berwujud yang bernilai.
ini, yaitu : f. Kemampuan kompetensi.
1. Mengidentifikasi kebutuhan informasi yang g.Suatu prestasi atribut yang meletakkan
dapat menunjang operasional perusahaan. organisasi/perusahaan diposisi
2. Menghasilkan usulan perencanaan strategi menguntungkan di pasar supaya menjadi
sistem dan teknologi informasi pada PDAM terkemuka dipangsa pasar.
Kabupaten majalengka h. Kerjasama atau saling menguntungkan.
3. Merancang sebuah arsitektur jaringan sistem
informasi pada PDAM Kabupaten Majalengka 2. Mengindentifikasikan kelemahan perusahaan dan
kecacatan sumber dayanya. Suatu kelemahan
4. METODOLOGI PENGEMBANGAN adalah sesuatu yang perusahaan tidak memilikinya
Membahas mengenai hasil analisis dari atau yang dilakukan dengan jelek atau kondisi
informasi tentang organisasi PDAM Kabupaten yang meletakkan perusahaan ke posisi tidak
Majalengka, proses bisnis yang ada, penanganan menguntungkan. Kelemahan-kelemahan internal
permasalahan dan pemecahannya terkait dengan didalam organisasi/perusahaan dapat berupa
penggunaan teknologi informasi. dan Metode yang sebagai berikut :
dipakai dalam perencanaan strategis sistem a. Kemampuan sumber daya yang terbatas
informasi yang akan digunakan mengacu pada berhubungan dengan kompetisi.
konsep Ward and Peppard. b. Tidak mempuyai aktiva fisik, manusia,
1. Metodologi Perencanaan Strategis Sistem organisasi atau aktiva tidak.
Informasi menurut John Ward dan Peppard . b. berwujud yang penting untuk berkompetisi.
Konsep pemikiran Perencanaan Strategis SI/TI c. Kehilangan atau melemahnya kemampuan
dari John Ward berangkat dari adanya kondisi kompetisi di area-area kunci.
investasi SI dan TI di masa lalu yang kurang dapat 3. Mengidentifikasikan kesempatan pasar. Strategi
memberikan manfaat bagi tujuan bisnis organisasi, yang baik adalah dapat mengarahkan kekuatan dan
menangkap peluang bisnis, dan adanya fenomena kelemahan sumber daya organisasi/perusahaan
semakin meningkatnya keunggulan kompetitif untuk meraih kesempatan pasar yang ada.
organisasi karena mampu memanfaatkan potensi SI Kesempatan pasar yang paling relevan adalah dapat
36
meningkatkan pertumbuhan keuntungan,
meningkatkan sesuatu yang dapat membuat 6. PERANCANGAN STRATEGI BISNIS
organisasi/perusahaan mendapat keuntungan Proses perencanaan strategis memberikan urutan
kompetitif dan yang sesuai dengan kemampuan langkah-langkah yang bertujuan untuk mencapai
sumber daya keuangan dan organisasi yang sudah puncak dalam pengembangan dan pelaksanaan yang
dimiliki oleh perusahaan atau nantinya dapat meliputi perencanaan strategi bisnis. Langkah-
dimiliki. langkah dalam menentukan rencana strategi bisnis
4. Mengidentifikasikan ancaman-ancaman yang terdiri dari :
dihadapi oleh perusahaan dimasa akan datang. 1. Assesment : Aktifitas pengembangan yang
Beberapa faktor lingkungan luar transparan dan cermat, mengerti situasi bisnis
organisasi/perusahaan yang dapat menyebabkan dari pandangan internal dan eksternal.
ancaman terhadap keuntungan dan posisi pasar 2. Strategy : Mengidentifikasi apa yang diinginkan
perusahaan. dimasa yang akan datang dari bisnis (posisi di
Ancaman-ancaman dapat berupa munculnya masa yang akan datang), tujuan spesifik yang
teknologi baru yang lebih murah, produk yang lebih akan dicapai dan langkah strategis yang
baik dan lebih baru yang dikenalkan oleh masing- diperlukan untuk merealisasikan tujuan dan
masing pesaing dan yang lainnya. Tugas dari keadaan di masa yang akan datang.
manajemen adalah mengidentifikasikan ancaman- 3. Execution : Aksi dari perencanaan yang diusulkan
ancaman ini dan kemudian mengevaluasinya untuk kedalam tindakan. Strategi akan membuat
menentukan strategi apa yang harus dilakukan untuk operasional melalui program implementasi
menetralkan atau mengurangi pengaruh dari dengan membaginya kedalam multiple projects.
ancaman tersebut.
Dengan demikian menganalisis kekuatan-
kekuatan perusahaan dan kemampuan sumber daya
yang dimiliki perusahaan dan kesempatan eskternal
dan tantangan yang dihadapi meliputi hal-hal
sebagai berikut :
1. Mengidentifikasikan kekuatan-kekuatan
perusahaan dan kemampuan sumber dayanya
untuk dapat membangun kemampuan-
kemampuan kompetisi.
GambarKeterkaitan antara perencanaan proses
2. Mengidentifikasikan kelemahan-kelemahan
bisnis dengan perencanaan sistem informasi
perusahaan dan kelemahaan sumber dayanya.
(Sumber : John Ward, Joe Peppard pp,39)
3. Menangkap kesempatan-kesempatan pasar yan
paling sesuai dengan kemampuan sumber daya
Tingkatan pertama dan yang tertinggi adalah
perusahaan.
business planning level tempat dimana corporate
4. Mempertahankan ancaman-ancaman dari luar
maupun individual strategic business unit yang
terhadap bisnis perusahaan dengan membangun
bertanggung jawab terhadap semua elemen internal
suatu basis sumber daya yang dapat digunakan
dan eksternal strategic framework. Pada tingkatan
mempertahankan dari ancaman tersebut.
kedua yaitu business IS/IT (demand planning)
Analisis SWOT dapat digunakan untuk
menerima data dari business planning level
menganalisis kekuatan-kekuatan dan kelemahan-
mengenai strategi bisnis yang menjadi input utama
kelemahan sumber daya organisasi/perusahaan,
dalam proses perencanaan strategis IS/IT. Dalam
peluang dan ancaman luar perusahaan. Analisis
lingkungan perencanaan IS/IT yang matang,
SWOT tidak hanya mengidentifikasikan keempat
berbagai ide mengenai aplikasi informasi dan
hal tersebut saja tetapi harus dapat digunakan untuk
teknologi akan keluar sebagai umpan balik bagi
menarik kesimpulan sebagai berikut ini :
perumusan strategi bisnis. Di level ketiga adalah
1. Bagaimana cara terbaik untuk
tactical planning level atau IT (supply) planning
menggunakansumber daya perusahaan dengan
yang bertanggung jawab terhadap penerjemahan
mempertimbangankan situasi internal dan
IS/IT (demand planning) menjadi perencanaan
eksternal perusahaan, yaitu untuk membangun
penyediaan infrastruktur dan jasa teknologi
kompetitisi berdasarkan kekuatan internal dan
informasi. Perencanaan di tingkatan ini akan
peluang pasar yang tersedia, untuk mengatasi
menggunakan informasi kebutuhan pengguna (user
kelemahan internal yang dimiliki dan untuk
requirements) serta beberapa analis mengenai
mempertahankannya dari ancaman luar.
keahlian, sumber daya dan kapasitas serta data lain
2. Bagaimana membangun basis sumber daya
agar penyediaan infrastruktur dan jasa teknologi
perusahaan dimasa depan.
37
informasi tersebut sesuai dengan apa yang
diharapkan. Pada tingkatan terakhir ialah
development and implementation activities sebagai
penerapan dari IT (supply).
planning. Tingkatan ini perlu memperhatikan
tingkat kepuasan pengguna dan secara terus
menerus meningkatkan kualitas teknologi informasi
hasil evaluasi efektifitas dan analisis dampak serta
ide-ide inovatif yang potensial.
Karena keterkaitan yang begitu erat antara
perencanaan strategi bisnis dengan perencanaan
strategis untuk sistem informasi seperti yang
digambarkan pada gambar 2.7 pada halaman 30, Gambar Skema Arsitektur Informasi (Sumber :
maka dengan menggabungkan keduanya, langkah- Turban ,McLean dan Wetherbe, 1999)
langkah diatas dapat diaplikasikan untuk
perencanaan strategi bisnis dan perencanaan sistem
informasi.

7. ARSITEKTUR INFORMASI

Arsitektur informasi atau arsitektur teknologi


informasi atau arsitektur sistem informasi atau
infrastruktur teknologi informasi adalah suatu
pemetaan atau rencana kebutuhan-kebutuhan
informasi di dalam suatu organisasi (Turban,
McLean, Wetherbe, 1999). Arsitektur ini berguna
sebagai penuntun operasi sekarang atau menjadi
cetak biru (blueprint) untuk arahan dimasa
mendatang. Tujuan dari arsitektur ini adalah agar
bagian teknologi informasi memenuhi kebutuhan-
kebutuhan bisnis strategi organisasi. Oleh karena
itu, arsitektur informasi memadukan kebutuhan
informasi, komponen sistem informasi, dan
teknologi pendukung sebagaimana diperlihatkan
pada gambar
Tabel Definisi Arsitektur Informasi

Gambar melukiskan bahwa arsitektur informasi


mencakup area fungsional (keuangan, akuntansi,
dan sebagainya) dan juga sistem-sistem yang
mendukungnya (seperti TPS dan MIS).

Sebagai contoh arsitektur informasi dapat dilihat


pada Gambar sebagai berikut :

38
Gambar dibawah ini merupakan salah satu contoh dari implementasi arsitektur informasi

Gambar Contoh Arsitektur Informasi (Sumber : Turban ,McLean dan Wetherbe, 1999)

Berdasarkan keterhubungan fungsional /entitas


8. Dalam tahapan perancangan, yang guna pengembangan basis data/aplikasi sesuai
dilakukan adalah : dengan tujuan organisasi.
1. Pembuatan Arsitektur Informasi
Pembuatan arsitektur informasi bertujuan 9. IMPLEMENTASI PERENCANAAN
untuk menghubungkan fungsi bisnis dengan STRATEGIS SI/TI
subyek data berdasarkan pengelompokan Dengan adanya kerangka kerja perencanaan
fungsi berupa area bisnis. Produk yang strategis SI/TI yang diusulkan pada bab
dihasilkan dalam tahap ini berupa matriks sebelumnya, maka pada bab ini dilakukan
fungsi bisnis vs subyek data yang sudah implementasi kerangka kerja tersebut guna
dikelompokan, fungsi bisnis vs subyek data membuat perencanaan strategis SI/TI di PDAM
model dan area bisnis. Kabupaten Majalengka. Adapun visi dari
2. Pembuatan Matriks Fungsional perencanaan strategis SI/TI adalah untuk
Matriks fungsional dibuat guna mengetahui memastikan kemana perusahaan akan dibawa, apa
keterkaitan antara area bisnis satu dengan yang yang diinginkan oleh perusahaan sedangkan misi
lainnya melalui subyek data yang tersedia. dari perencanaan strategis SI/TI adalah
Produk yang dihasilkan pada tahap ini berupa menjelaskan mengapa TI dibutuhkan dan sekaligus
matriks fungsi bisnis vs subyek data diterapkan diperusahaan, tujuan dan fungsi TI
keterkaitan. serta mengkaji ulang untuk menidentifikasi tema
3. Pembuatan Jaringan Komunikasi Infrastruktur dan ide.
dan Aturan
Disesuaikan dengan hasil analisis guna
kepentingan implementasi saat ini dan
mendatang.
4. Pembuatan ERD

39
Dibawah ini uraian mengenai tabel analisis SWOT PDAM Kabupaten Majalengka :

Dalam analisis ini, faktor yang perlu diperhatikan


antara lain ancaman pendatang baru, pesaing yang
10. Analisis Lima Daya Porter (Porter’s Five sudah ada, pencemaran lingkungan sumber air
Force) baku, penggunaan teknologi yang tidak terlalu
Dengan menggunakan model Porters Five rumit, sumber daya maupun bahan baku tersedia
Forces, selanjutnya dilakukan analisis terhadap cukup banyak memungkinkan persaingan dari segi
lingkungan eksternal. Analisis ini menggunakan 5 harga.
(lima) kekuatan yang mempengaruhi posisi PDAM
Kabupaten Majalengka dalam usaha jasa penyedia 1. Faktor Pesaing-pesaing yang sudah ada
tenaga penjualan untuk meningkatkan kemampuan (Current Competitor)
didalam persaingan dan peluang usaha lain serta a. Pemberian tarif management fee yang cukup
meningkatkan competitif advantage. Analisis lima rendah.
ancaman Porter ini di gambarkan pada gambar 8.1 b. Model bisnis yang berbeda antara BUMD
dan Swasta.
2. Faktor Pendatang Baru
a. Pendatang baru dalam usaha ini sangat besar
sekali kemungkinannya karena pada
dasarnya peluang pasar masih terbuka,
apalagi untuk lingkup nasional, hanya
beberapa perusahaan saja yang mampu
melayaninya.
b.Melihat peluang usaha yang masih luas,
ancaman pesaing bukan saja datang dari
perusahaan lokal namun juga sudah menarik
minat perusahaan global untuk
Gambar Analisis Lima Ancaman Porter PDAM memasukinya. Hal yang betul-betul perlu
Kabupaten Majalengka diwaspadai adalah selain manajemen yang

40
lebih baik mereka pun telah didukung
dengan pemanfaatan teknologi informasi 4. Faktor Pencemaran Lingkungan Sumber Air
sebagai sarana pendukung didalam Baku
menjalankan operasionalnya. Pencemaran terhadap lingkungan sumber air
3. Penggunaan Teknologi Yang Tidak Terlalu baku bisa terjadi akibat alam maupun ulah
Sulit dan Semakin Canggih manusia, dengan adanya pencemaran terhadap
Pesatnya perkembangan informasi dan sumber air baku, bisa menyebabkan pruduktivitas
komunikasi dewasa ini membuat perubahan dan distribusi air bersih bisa terganggu.
didalam pola belanja yang dilakukan oleh
konsumen. Konsumen menjadi semakin pintar 11. Analisis Lingkungan SI/TI Internal
didalam memilih produk karena semua informasi PDAM Kabupaten Majalengka belum
yang diperlukan relatif tersedia. Konsumen juga menerapkan sistem jaringan. Maka dari itu
akan mencari tempat belanja yang nyaman dan penelitian ini akan menerapkan teknologi
mudah untuk mendapatkan produk yang informasi dalam mendukung kegiatan bisnisnya.
diinginkannya. Begitu pula dengan model pasar Teknologi informasi yang digunakan meliputi
yang semakin hari semakin berkembang, yang teknologi jaringan yang menghubungkan seluruh
sangat mungkin tidak lagi diperlukannya tenaga divisi yang ada dalam perusahaan. Berikut adalah
penjualan untuk melayani konsumen karena semua gambar perancangan arsitektur jaringan yang ada
informasi tentang produk dan mekanisme jual beli pada PDAM Kabupaten Majalengka.
yang dibuat secara otomatis.

Gambar 10.1 Perancangan Jaringan Komputer Perusahaan PDAM Kabupaten Majalengka

12. DAFTAR PUSTAKA 2. Alter, Steven. Information Systems: A


1. Alter, S., Information Systems ems – The Management Perspective. The
Foundation of e-Business, Prentice Hall, Benjamin/Cummings Publishing
New Jersey, 2002. Company, Inc. 1992.

41
3. Alter, Steven. The Information Systems:
The Foundation of E-Business. 4th
Edition, New Jersey: Pearson Education,
Inc. 2002.
4. Andrews, Kenneth The Concept of
Corporate Strategy, 2nd Edition. Dow –
Jones Irwin,1980.
5. Ari Wedhasmara, Langkah-langkah
Perencanaan Strategis Sistem Informasi
dengan Menggunakan Metode Ward and
Peppard 2002.
6. Barry, Bryan W. Strategic Planning
Workbook for Nonprofit Organizations.
St. Paul, MN: Amherst H. Wilder
Foundation, 1986.
7. Burlton, Roger T, Business Process
Management, Profiting From Process,
SAMS Publishing,Indianapolis, USA,
2001.
8. Dess, Gregory, Miller, Alex, Strategic
Management, McGraw-Hill International
Editions, New York, 1993.
9. Earl, M. J., “Putting IT in its place: A
Polemic for the Nineties” Journal of
Information Technology, vol. 7, pp. 100-
108M, 1992.
10. Haag, Stephen., Cummings, Maeve.,
Dawkins, James. Management
Information Systems for the Information
Age. 2nd Edition, Irwin/MacGraw-Hill.
2000.
11. Hall, James A, Sistem Informasi
Akuntansi , Edisi Ketiga, Cetakan
Pertama, Terjemahan : Amir Abadi Jusuf,
Salemba Empat, Buku Satu, Jakarta, 2001.
12. Hall, James A. Accounting Information
Systems. 3rd Edition, South Western
College Publishing. 2001.
13. Harrington, H. James, Business Process
Improvement, The Breakthrough Strategy
For Total Quality, Productivity, and
Competitiveness, McGraw-Hill Inc. New
York, 1991.
14. Henderson, J.C and Venkatraman, N.
Strategic Alignment: Leveraging
Information Technology for Transforming
Organization. IBM Systems Journal, 1993.

42

Anda mungkin juga menyukai