Disusun oleh :
Kelompok 5
Alfi Fauzi Zaki 11150920000037
i
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI .......................................................................... i
DAFTAR TABEL ..................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR .................................................................. iii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Gambaran Umum Perusahaan ......................................... 1
1.2 Permasalahan Permodalan Usaha Ternak Bebek ................... 2
1.3 Kondisi Penyaluran Pembiayaan Usaha Ternak Bebek.............. 5
1.4 Siklus Usaha .............................................................. 6
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan................................................................ 18
4.2 Saran ....................................................................... 18
i
DAFTAR TABEL
Halaman
ii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
iii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Gambaran Umum Perusahaan
1
Memakai pakan produksi.
berupa pur ayam dan Memakai pakan
ampas tahu berupa pur ayam dan
ampas tahu.
Uraian Periode 1
Vol. Kuantitas Harga Jumlah
MODAL/ PEMBIAYAAN
Biaya Variabel
1. Bibit / DOD 320 ekor 10000 3200000
2. Pakan /pur 6 karung 25000 150000
3. Obat-obatan 1 buah 25000 25000
4. Tenaga kerja 2 org 2000000 4000000
5. Penyusutan Kandang 1 periode 20000 20000
6. Transport 12.8 liter 7800 100000
Jumlah 7495000
Biaya Tetap
1. Kandang
- Bambu 180 batang 28000 8000000
2
- Terpal 80 meter 11000 880000
- Tali 400000 400000
- Kuli / Pekerja 3500000
- dll 11588000
2. Tempat minum 12 galon 30000 360000
Jumlah 25000000
Penerimaan
Pendapatan Kotor
1. Bebek besar/ periode 200 Ekor 50000 10000000
1 Periode 1
Kuantita
Vol. s Harga Jumlah
MODAL/ PEMBIAYAAN
Biaya Variabel
1. Bibit / DOD 200 ekor 10000 2000000
2. Pakan /pur 30 karung 25000 750000
3. Obat-obatan 1 buah 25000 25000
4. Tenaga kerja 1 org 600000 600000
5. Penyusutan Kandang 1 periode 20000 20000
6. Transport 10 liter 7800 78000
Jumlah 3473000
Biaya Tetap
3
1. Kandang
- Asbes 6 65000 8000000
- baut 1000 kg 200 200000
- Terpal 80 meter 11000 880000
- Bambu 60 buah 400000 400000
- baja ringan 20 batang 72000 1440000
11588000
2. Tempat minum 3 galon 30000 90000
Jumlah 22598000
Penerimaan
Pendapatan Kotor
1. Bebek besar/ periode 180 ekor 40000 7200000
4
1.3 Kondisi Penyaluran Pembiayaan Usaha Ternak Bebek
Penyaluran pembiayaan usaha ternak bebek ini nyatanya masih belum
terealisasi dengan baik. Hal tersebut dapat dilihat pada peternak bebek di
Gunung Sindur dan Bojongsari Depok. Padahal peran penyuluh dalam pertanian
dan peternakan sangatlah diperlukan guna sebagai konsultan pemandu,
fasilitator, dan mediator antara peternak dengan aparatur pemerintahan.
Berikut ini adalah kondisi permodalan diusaha peternakan bebek:
Peternak 1 Peternak 2
5
1.4 Siklus Usaha
Peternak 1
Pembelian
Pembangunan
peralatan untuk
kandang berikut
membangun
Modal Pribadi dengan isi yang
kandang serta
dibutuhkan seperti
pencarian supplier
tempat minum
DOD
Pemasaran
Pada awal pembuatan usaha bebek ini, Bapak Rojalih selaku peternak
pertama menggunakan modal pribadinya. Kemudian, merencanakan untuk
membangun kandang dengan membeli peralatan yang dibutuhkan serta pencarian
supplier DOD. Pada saat pembangunan kandang dibuat, tidak lupa peternak
membeli peralatan yang dibutuhkan untuk proses pembesaran bebek. Lalu
setelah kandang jadi maka peternak membeli DOD, pakan serta obat yang
dibutuhkan. Kemudian setelah itu bebek di besarkan dan menunggu waktu panen
selama 45 hari. Setelah 45 hari siap panen baru kemudin di pasarkan. Pemasaran
biasanya dilakukan secara offline di dekat Pasar Serpong dan Parung.
6
Peternak 2
Pembangunan
Pembelian
kandang berikut
peralatan untuk
Modal Pribadi dengan isi yang
membangun
dibutuhkan seperti
kandang.
tempat minum
Pemberian panen
kepada supplier
untuk
memasarkan.
Pada awal pembuatan usaha bebek ini, Bapak Imam selaku peternak kedua
menggunakan modal pribadinya. Awal pembangunan usahanya membeli peralatan
untuk membangun kandang. Kemudin pembangunan kandang berikut dengan isi
yang dibutuhkan seperti tempat minum. Setelah kandang sekiranya dapat
ditempati, maka peternak membeli dod, pakan serta obat yang dibutuhkan.
Peternak disini memiliki posisi sebagai pembesaran bebek. Setelah bebek sudah
panen maka peternak menelpon supplier untuk mengangkut bebek panennya ,
dan diganti dengan DOD kembali. Supplier bertugas memasarkan bebek yang
telah panen tersebut. Kemudian hasil dari penjualan dibagi hasil antara peternak
dengan supplier.
7
BAB II
TEORI PEMBIAYAAN
8
Secara konsepsional sistem agribisnis dapat diartikan sebagai semua
aktivitas, mulai dari pengadaan dan penyaluran sarana produksi sampai dengan
pemasaran produk-produk yang dihasilkan oleh usahatani serta agroindustri, yang
saling terkait satu sama lain. Dengan demikian sistem agribisnis merupakan suatu
sistem yang terdiri dari:
1. Subsistem Agribisnis Hulu
Meliputi pengadaan sarana produksi pertanian antara lain dari benih,
bibit, makanan ternak, pupuk, pestisida.
2. Subsistem Budidaya
Usahatani menghasilkan produk pertanian berupa bahan pangan, hasil
perkebunan, buah-buahan, bunga dan tanaman hias, hasil ternak,
hewan dan ikan.
3. Subsistem Agribisnis Hilir
Dalam subsistem ini terdapat rangkaian kegiatan mulai dari
pengumpulan produk usahatani, pengolahan, penyimpanan, dan
distribusi. Sebagian produk yang dihasilkan dari usahatani
didistribusikan langsung ke konsumen baik di dalam negeri maupun luar
negeri. Sebagian lainnya mengalami proses pengolahan terlebih dahulu
sebelum didistribusikan ke konsumen.
4. Subsistem Pemasaran
Dalam subsistem ini terdapat jenis apa yang dilakukan petani tersebut
dalam memasarkan produk pertaniannya.
5. Subsistem Pendukung
Subsistem ini adalah semua jenis kegiatan yang berfungsi untuk
mendukung dan melayani serta mengembangkan kegiatan semua
subsistem yang ada. Lembaga-lembaga yang terkait dalam subsistem ini
adalah penyuluh, konsultan, keuangan, dan penelitian.
9
2.1.1 Sistem Agribisnis Pada Usahatani Ternak Bebek Pedaging
1. Subsistem Hulu
Meliputi industri pakan yang memasok pakan bebek seperti ampas
tahu, tahu, dan pur ayam termasuk juga alat-alat seperti tong untuk
meletakkan pakan bebek tersebut. Industri DOD yang memasok DOD ke
peternak dan industri obat ternak yang berguna untuk mengobati
ternak jika terkena penyakit.
2. Budidaya
Berupa usahatani ternak bebek yang dijalani oleh peternak dimulai dari
persiapan kandang, DOD, pakan, dan sebagainya sampai bebek tersebut
bisa dipanen oleh peternak yang kemudian akan dipasarkan. Ciri-ciri
bebek yang dapat di panen adalah memiliki mata yang cerah, bulu yang
mengkilap, gemuk, sehat dan biasanya panen dilakukan setelah 45 hari
untuk bebek jawa dan 35 hari untuk bebek hybrida.
10
3. Subsistem Hilir
Kegiatan ekonomi yang mengolah dan memperdagangkan hasil usaha
ternak bbek dlm industri ini adalah industri daging bebek.
4. Susbsistem Pemasaran
Berupa tujuan pemasaran dari bebek hasil budidaya tersebut yang
berupa rumah makan, rumah sakit, dan pasar tanah abang. Pemasaran
pada bebek ini masih menggunakan sistem offline, dari mulut ke mulut.
5. Subsistem Penunjang
Berupa lembaga penunjang yang dapat memberikan bantuan berupa
permodalan kepada pelaku usaha ternak bebek tersebut. Dalam hal ini,
koperasi dapat memberikan bantuan berupa pinjaman modal dan
penyuluh pertanian dapat memberikan sosialisasi berupa cara
mengembangkan usaha ternak bebek ini menjadi lebih maju lagi.
11
3. Long Term (Pembiayaan jangka panjang), yaitu suatu bentuk
pembiayaan yang berjangka waktu lebih dari tiga tahun.
4. Demand Loan atau Call Loan adalah suatu bentuk pembiayaan yang
setiap waktu dapat diminta kembali.
d) Jenis pembiayaan dilihat dari segi jaminan:
1. Pembiayaan dengan jaminan, yaitu pembiayaan yang diberikan
dengan suatu jaminan, jaminan tersebut dapat berbentuk barang
berwujud atau tidak berwujud atau jaminan orang.
2. Pembiayaan tanpa jaminan, yaitu pembiayaan yang diberikan tanpa
jaminan barang atau orang tertentu. Pembiayaan ini diberikan
dengan melihat prospek usaha dan karakter serta loyalitas atau nama
baik calon peminjam selama ini.
Karena usaha ternak bebek ini pada awalnya berasal dari modal sendiri,
oleh sebab itu belum adanya jenis pembiayaan yang masuk dalam kategori ini.
Selain itu juga, belum pernah meminjam modal dari pihak luar seperti bank
menjadikan usaha ternak bebek ini menjadi sulit untuk berkembang karena
keterbatasan modal yang dimiliki. Keinginan untuk memperluas pasar dan
mengembangkan usaha memang diinginkan oleh pemilik akan tetapi persyaratan
yang sulit menyebabkan pemilik usaha enggan untuk melakukan pinjaman modal,
baik itu di bank maupun koperasi.
12
2. Perum Pegadaian, yaitu suatu lembaga keuangan bukan bank dalam
bentuk perusahaan yang dimiliki oleh pemerintah yang usahanya
untuk melayani suatu kepentingan umum yang membutuhkan
pinjaman uang dalam modal kecil dengan jaminan berupa barang
yang memiliki nilai harga.
3. Perusahaan Asuransi, yaitu suatu perusahaan yang memberi jaminan
atau pertanggungan kepada nasabah yang mengalami suatu kerugian
sesuai dengan surat perjanjian.
4. Dana Pensiun, yaitu suatu perusahaan yang didapat melalui suatu
pemotongan gaji pegawai setiap bulan selama seseorang masih aktif
dalam bekerja, dana tersebut akan dikembalikan apabila pegawai
yang bersangkutan sudah pensiun.
13
BAB III
Skema Pembiayaan Agribisnis
Hasil Panen
Bibit
Mengajukan Pembiayaan
Petani Koperasi Pemasaran
Memberikan pinjaman
Modal + 30%
keuntungan
Hasil
70% Keuntungan Penjualan
Mengajukan Pembiayaan
POKTAN Bank
BEBEK Memberikan pinjaman
Gambar 5. Mekanisme Pembiayaan Usaha Ternak Bebek
Skema dalam gambar diatas terdapat 3 cara petani dalam mendapatkan
pembiayaan
Cara pertama:
1) Petani mengajukan pembiayaan kepada koperasi, petani melengkapi
berkas seperti KK dan KTP serta berkas lainnya seperti Izin usaha.
2) Koperasi memberikan sejumlah pengecekan serta membuat kesepakatan
pada petani.
3) Koperasi memberikan pinjaman berupa dan bantuan yang telah di ajukan
atau sesuai dengan angsuran petani sebelumnya kepada koperasi. Apabila
petani tersebut sebelumnya pernah mengajukan dana.
4) Petani memberikan kembali modal pinjaman kepada koperasi sesuai
dengan perjanjian yang sebelumnya telah disepakati.
14
Cara kedua:
1) Koperasi memiliki peran, dimana koperasi memberikan sejumlah bibit
kepada petani.
2) Petani menerimaa bibit yang diberikan dana merawat bibit tersebut
sampai siap panen, hasil panen kemudian diberitahukan kepada koperasi.
3) Koperasi memberikan naungan sebagai pemasaran produk petani tersebut.
4) Hasil yang didapat dari koperasi yang berupa uang, kemudian dibagi
kepada petani dan koperasi mendapatkan modal awalnya kembali dengan
keuntungan 30% sedangkan keuntungan yang didapat petani sebesar 70%.
Cara ketiga:
1) Petani membuat atau bergabung kepada Kelompok Tani.
2) Dengan adanya gabungan kelompok tani, maka dapat mudah mendapatkan
bantuan pinjaman kepada bank konvensional. Bank bertugas melihat
daftar para petani yang ada di kelompok tersebut dan membuat perjanjian
kepad ketua kelompok tani.
3) Bank memberikan pinjaman sejumlah dana kepada ketua kelompok tani
tersebut.
4) Ketua kelompok tani memberikan dana kepada petani yang ada di
kelompok peternak bebek tersebut.
5) Kemudian para petani dikelompok tersebut membayar iuran sesuai dengan
pinjaman yang di ajukan ditambah dengan bunga yang berlaku di bank
konvensional tersebut.
3.2 Lembaga yang Dianggap Cocok Sebagai Penyalur Pembiayaan Usaha Ternak
Bebek
Lembaga pembiayaan mempunyai syaratnya masing-masing untuk
memberikan bantuan dana kepada sebuah usaha. Karena pada usaha ternak ini
sudah berdiri 2 tahun lamanya, maka jenis pembiayaan yang kurang lebih
mewakili atau dapat dijadikan sebagai bantuan untuk memperluas usaha Bapak
Rojalih yang telah disesuaikan dengan skema pembiayaan adalah Koperasi dan
KUR.
1. Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi simpan pinjam merupakan koperasi yang menghimpun
dana dari para anggotanya kemudian menyalurkan kembali dana
tersebut kepada para anggota koperasi dan masyarakat umum
(Kasmir, 2003;6-7). Artinya para anggota koperasi simpan
pinjam menyimpan uangnya yang sementara belum digunakan.
Kemudian oleh pengurus koperasi, uang tersebut dipinjamkan
kembali pada anggotanya yang membutuhkan termasuk kepada
masyarakat umum yang membutuhkan jika memungkinkan.
Koperasi sendiri memiliki keuntungan berupa adanya:
15
1. Penyuluhan pertanian atau penyuluhan bagaimana mengambangkan
sebuah bisnis.
2. Menampung produk yang akan dijual oleh koperasi.
3. Mendapatkan SHU atau Sisa Hasil Usaha setiap satu tahun sekali
4. Mendapatkan harga yang relatif lebih murah dari non-anggota.
5. Membuat anggota bisa memiliki investasi
6. Mendapatkan pengetahuan mengenai kekoperasian
7. Tidak perlu mengeluarkan biaya administrasi dalam operasional.
8. Bagi hasil yang adil
9. Mendapatkan relasi yang lebih luas.
10. Pengembangan potensi dan ekonomi anggota dilibatkan.
2. Koperasi Produksi
Koperasi Produksi yaitu koperasi yang kegiatan utamanya bergerak
dalam bidang produksi untuk menghasilkan barang dan atau jasa
yang menjadi kebutuhan anggotanya. Sumber- sumber modal koperasi
produksi menggunakan modal untuk pengadaan alat-alat produksi, alat-
alat pengolah hasil produksi, dan pembelian hasil dari para anggotanya
(Kartasapoetra, 2005).
Koperasi produksi adalah koperasi yang anggota-anggotanya
adalah para Produsen dari usaha yang sejenis atau hampir serupa.
Anggota koperasi ini adalah pemilik (owner) dan pengguna pelayanan
(user), dimana dalam kedudukannya sebagai produsen, anggota
koperasi produksi mengolah bahan baku/input menjadi barang
jadi/output, sehingga menghasilkan barang yang dapat
diperjualbelikan, memperoleh sejumlah keuntungan dengan transaksi
dan memanfaatkan kesempatan pasar yang ada.
a. Koperasi ini menjalankan beberapa fungsi, di antaranya :
b. Pembelian ataupun pengadaan input yang diperlukan anggota
c. Pemasaran hasil produksi (output) yang dihasilkan dari usaha
anggota.
d. Proses produksi bersama atau pemanfaatan sarana produksi
secara bersama.
e. Menanggung resiko bersama atau menyediakan kantor
pemasaran bersama.
16
Sistem Informasi Debitur dikecualikan untuk jenis KPR, KKB, Kartu Kredit
dan Kredit Konsumtif lainnya. Kredit Modal Kerja dan atau Kredit Investasi
dengan plafon kredit sampai dengan Rp 500 juta yang diberikan kepada
usaha mikro, kecil dan koperasi yang memiliki usaha produktif yang akan
mendapat penjaminan dari Perusahaan Penjamin.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil ini adalah bahwa kedua usaha
peternak sudah cukup mampu apabila ingin mengambil pinjman, karena usaha
bapak Rojalih dan bapak imam sudah mempunyai pasar kemudian usahanya yang
sudah di dirikan selama 2 tahun. Dalam hasil usahanya juga bapak Rojalih sudah
dapat menghasilkan keuntungan yang dapat menutupi biaya investasi awalnya.
Sehingga usaha ini dapat tergolong menjadi usaha yang menjanjikan. Namun
pada usaha bapak imam masih belum menjanjikan , karena tergntung pada
supplier dalam memasarkan bebeknya. Pebedaan di kedua peternak tersebut
tidak terlalu signifikan. Perbedaannya adalah jenis DOD dan kandang serta
pemasaran. Keseluruhannya memiliki kemiripan seperti penggunaan pakan,
tempat supplier.
Mekanisme pembiayaan yang telah dibuat, lebih merujuk kepada lembaga
pembiayaan koperasi, kaena koperasi memiliki akses kekeluargaan. Selain itu
koperasi juga selain dapat membantu secara finansial, juga dapat membantu
petani dalam mendapatkan bibit. Seperti halnya pak imam yang masih
mengandalakn supplier. Apabila peternak 2 menjadi bgian dari koperasi, maka
akan sangat membantu sekali dalam usaha peternak tersebut.
3.2 Saran
Pada usaha yang digeluti bapak rojalih dan pak imam harus mendaftarkan
usahanya ke SIUP untuk menjmin berjalannya usaha serta memudahkan untuk
meminjam dana. Mengikuti kelompok tani peternak bebek untuk menambah ilmu
dan menambah pengetahuan. Kemudian dengan mengikuti GAPOKTAN itu sendiri
dapat membantu usaha Bapak Rojalih dalam mengambil dananya juga semakin
mudah, serta dapat memiliki akses jaringan pasar yang lebih luas.
Selain itu dari sisi pemerintah juga harus melakukan berupa seminar atau
penyuluhan pertanian betapa pentingya kelembagaan pembiayaan. Selain dapat
meningkatkan hasil petani dari segi Negara pun juga dapat meningkatkan tingat
produktivitas bebek di Indonesia, khususnya di daerah Depok. Karena menurut
pernyataan belum ada pihak kelembagaan yang menawarkan kredit kepada
beliau. Kemudian dari peternak kedua juga belum mau atau belum terfikirkan
untuk mengambil biaya dari lembaga lain.
18
DAFTAR PUSTAKA
Bitar. Lembaga Keuangan: Pengertian, Manfaat, Fungsi, dan Jenis Beserta
Contohnya Secara Lengkap. Diakses pada 19 Mei 2018 Pukul 16:34 WIB melalui
www.gurupendidikan.co.id/lembaga-keuangan-pengertian-manfaat-fungsi-
dan-jenis-beserta-contohnya-secara-lengkap/
Riadi, Muchlisin. Pengertian, Unsur, Tujuan, dan Jenis Pembiayaan. Diakses pada
19 Mei 2018 Pukul 12:42 WIB melalui
https://www.kajianpustaka.com/2014/02/pengertian-unsur-tujuan-jenis-
pembiayaan.html
Wardiyah, Mia Lasmi. 2017. Manajemen Pasar Uang dan Pasar Modal. Bandung.
CV Pustaka Setia. hlm. 48-51
19
LAMPIRAN
20
Lampiran 2. Proses Pengambilan Data Pada Peternak Bebek 1
21
Lampiran 3. Kondisi Kandang Bebek Peternak 1
22
Lampiran 4. Proses Wawancara Dan Kondisi Kandang Bebek Peternak 2
23