Anda di halaman 1dari 32

PEDOMAN

PENGORGANISASIAN
INSTALASI LABORATORIUM

RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK III


TEBING TINGGI

PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI LABORATORIUM i


DAFTAR ISI

Daftar isi ..................................................................................................................... i


BAB I Pendahuluan ............................................................................................. 1
BAB II Gambaran Umum Rumah Sakit Bhayangkara Tk III Tebing Tinggi........... 2
A. Gambaran Umum ............................................................................... 2
BAB III Visi, Misi, Motto, dan Nilai-Nilai Dasar,Rumah Sakit Bhayangkara.......... 4
BAB IV Struktur Organisasi Rumah Sakit Bhayangkara Tk III Tebing Tinggi ........ 5
A. Struktur Organisasi Rumah Sakit Bhayangkara Tk III Tebing Tinggi. . 5
BAB V Visi, Misi Instalasi Laboratorium ............................................................... 7
BAB VI Struktur Organisasi Instalasi Laboratorium ............................................... 8
A. Struktur Organisasi ............................................................................. 8
BAB VII Uraian Jabatan .......................................................................................... 10
BAB VIII Tata Hubungan Kerja Unit Laboratorium .................................................. 19
A. Instalasi Gawat Darurat (IGD) ............................................................ 19
B. Instalasi Rawat Jalan .......................................................................... 19
C. Instalasi Rawat Inap ........................................................................... 19
D. Ruang Kebidanan ............................................................................... 19
E. Ruang Operasi .................................................................................... 20
F. High Care Unit (HCU) ......................................................................... 20
G. Rumah Sakit/Laboratorium lain .......................................................... 20
BAB IX Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil ................................................ 21
A. Definisi ................................................................................................ 21
B. Tujuan ................................................................................................. 21
C. Jumlah, Komposisi dan Kualifikasi Tenaga di Ruang Laboratorium . . 21
D. Perhitungan Ketenagaan .................................................................... 21
BAB X Kegiatan Orientasi ..................................................................................... 22
A. Pendahuluan ....................................................................................... 22
B. Latar Belakang .................................................................................... 22
C. Tujuan ................................................................................................. 22
D. Kegiatan Pokok ................................................................................... 22
E. Cara Melaksanakan Kegiatan ............................................................ 23
F. Sasaran .............................................................................................. 23
G. Pencatatan, Pelaporan, dan Evaluasi Kegiatan ................................. 23
BAB XI Pertemuan Rapat ...................................................................................... 24
BAB XII Pencatatan dan Pelaporan ....................................................................... 25
A. Pencatatan .......................................................................................... 25
B. Pelaporan ........................................................................................... 25

PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI LABORATORIUM ii


BAB XIII Penutup ..................................................................................................... 28
Daftar Pustaka ............................................................................................................ 29

PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI LABORATORIUM iii


BAB I
PENDAHULUAN

Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal
dipersatukan dalam satu kerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi
yang terdapat pada suatu perusahaan atau organisasi, dalam menjalankan kegiatan
operasional untuk mencapai tujuan. Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas
pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana
hubungan aktifitas dan fungsi tersebut dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik
harus menjelaskan hubungan horizontal maupun vertikal yang jelas antar bagian.
Organisasi rumah sakit menurut undang-undang No. 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit Pasal 33 ayat 2 disebutkan bahwa paling sedikit terdiri atas kepala rumah
sakit, unsur pelayanan medik, unsur keperawatan dan unsur penunjang medik, komite
medik dan satuan pengawas internal serta administrasi umum dan keuangan.
Unsur penunjang medis diantaranya Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS),
Laboratorium, Radiologi, Fisioterapi, Rekam Medik, dan Gizi.
Pelayanan Laboratorium kesehatan merupakan sarana kesehatan yang
melaksanakan pengukuran, penetapan dan pengujian terhadap bahan yang berasal
dari manusia atau bahan bukan berasal dari manusia untuk penentuan jenis penyakit,
penyebab penyakit, kondisi ksehatan atau faktor yang dapat berpengaruh pada
kesehatan masyarakat. Laboratorium kesehatan merupakan sarana penunjang upaya
pelayanan kesehatan, khususnya bagi kepentingan preventif, kuratif bahkan promotif
dan rehabilitatif. Pelayanan laboratorium sebagai bagian dari pelayanan kesehatan
yang berfungsi untuk mendiagnosa dan menetapkan penyebab penyakit, pemberian
pengobatan dan pemantauan hasil pengobatan. Sedangkan laboratorium klinik adalah
laboratorium kesehatan yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan di bidang
hematologi, kimia klinik, mikrobiologi klinik, parasitologi klinik, imunologi klinik atau
bidang lain yang berkaitan dengan kepentingan kesehatan perorangan terutama untuk
menunjang upaya diagnosis penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan. Indikator kemajuan laboratorium adalah dibuktikan dengan adanya
peningkatan jumlah pemeriksaan dan pendapatan dari sebuah laboratorium.
Dengan adanya susunan organisasi dalam lingkup rumah sakit maka segala
kegiatan pelayanan kesehatan dapat berfungsi dengan baik dan terarah sebagaimana
mestinya. Sehinggga akan meningkatkan kualitas akan sumberdaya dari masing-
masing pelaksana kesehatan rumah sakit itu sendiri.

PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI LABORATORIUM 1


BAB II
GAMBARAN UMUM
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK III TEBING TINGGI

A. Gambaran Umum
Kota tebing Tinggi adalah satu dari tujuh kota yang ada di Provinsi Sumatera
Utara, yang berjarak sekitar 78 kilometer dari Kota Medan. Kota Tebing Tinggi terletak
pada 30 19’00” - 30 21’00” Lintang Utara dan 98 0 11’ - 980 21’ Bujur Timur. Kota Tebing
Tinggi berada dibagian tengah Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai
yang dibatasi oleh PTPN II Rambutan di Sebelah Utara, PT Socfindo Kebun Tanah
Besih disebelah Timur, PTPN III Kebun Pabatu disebelah Selatan, dan PTPN III Kebun
Gunung Pamela Bandar Bajambu di sebelah Barat.
Hingga Desember 2015, Kota Tebing Tinggi terdiri dari 5 Kecamatan dan 35
kelurahan dengan luas wilayah 38.438 km2. Kecamatan Padang Hilir merupakan
Kecamatan yang terluas dengan luas 11.441 km 2 atau 27,76 persen dari luas Kota
Tebing Tinggi. Sebagian besar (45,55 persen) lahan di Kota Tebing Tinggi digunakan
sebagai lahan pertanian.

Sejarah Rumah Sakit Bhayangkara TK III Tebing Tinggi. Bangunan Induk Rumah
Sakit ini didirikan pada tahun 1956, hasil gotong royong ibu-ibu istri Polri yang
tergabung dalam Bhayangkari, dimana awalnya sebagai Klinik Bersalin. Rumah Sakit
tersebut diberi nama Rumah Sakit Dharma Bhakti, oleh karena dari kepolisian belum
ada tenaga, maka Rumah Sakit tersebut dipercayakan kepada suster-suster Misi
Khatolik dengan Ijin Penyelenggaraan Rumah Sakit Bhayangkara Tk III Tebing Tinggi
No YM.02.04.3.1.1154 tanggal 25 Pebruari 2007, terletak di jalan Pahlawan No. 17
Tebing Tinggi.

Dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Bhayangkara Tk III


Tebing Tinggi di atur dengan sedangkan peraturan untuk Susunan Organisasi dan Tata
kerja Rumah Sakit Bhayangkara Tk III Tebing Tinggi ditetapkan berdasarkan Keputusan
Kapolri Nomor : 11 tanggal 30 Juni 2011 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja
Rumah Sakit Bhayangkara Tk III Tebing Tinggi. Rumah Sakit Bhayangkara Tk III Tebing
Tinggi adalah Rumah Sakit Kelas C dengan jumlah 103 tempat tidur.

PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI LABORATORIUM 2


BAB III
VISI, MISI, MOTTO, TUJUAN DAN NILAI-NILAI DASAR
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK III TEBING TINGGI

Visi :
Menjadi Rumah Sakit Bhayangkara yang terdepan dalam pelayanan gawat darurat di
Kota Tebing Tinggi.

Misi :
1. Meningkatkan pelayanan kesehatan dibidang kegawat daruratan;
2. Mengembangkan pelayanan unggulan dibidang Kedokteran Kepolisian; dan
3. Menjadikan Rumah Sakit yang dibanggakan POLRI/PNS dan Keluarga beserta
masyarakat sekitarnya.

Motto :
Melayani Sepenuh hati.

Nilai-nilai dasar :
1. Jujur (Honest)
2. Amanah (Trust)
3. Rukun (Harmony)
4. Kompak (Integrity)
5. Kerjasama yang baik (Team work)
6. Mujhid Muzhid (efektif dan efisien)

Tujuan :
1. Terjaminnya pelayanan kesehatan terhadap anggota Polri, PNS Polri, Keluarga dan
masyarakat umum di Kota Tebing Tinggi dan sekitarnya.
2. Memberikan dukungan fungsi kesehatan dan Kedokteran Kepolisian dalam
mendukung tugas pokok Polri secara humanis, professional, dan akuntabel.
3. Tersedianya SDM tercukupi yang berkompetensi.
4. Terpenuhinya fasilitas sarana dan prasarana yang memadai dan modern.
5. Terwujudnya sistem administrasi keuangan dan anggaran yang efektif, efisien,
transparan dan akuntabel.

PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI LABORATORIUM 3


BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK III TEBING TINGGI

Susunan Organisasi Rumah Sakit Bhayangkara Tk III Tebing Tinggi terdiri dari :
1. Unsur Pimpinan
a. Karumkit
b. Waka Rumkit

2. Unsur Pembantu
a. Kasubbagwasintern
1. Kaurwasbin
2. Kauropsyan
b. Kasubbagrenmin
1. Kaurtu
2. Kaurren
3. Kaurmin
4. Kaurkeu
c. Kasubagbingfung
1. Kaur SIM dan RM
2. Kaurdiklit

3. Unsur Pelaksana Utama


a. Kasubbidyanmeddokpol
1. Kauryanmed
2. Kauryanwat
3. Kauryandokpol
4. Pelayanan Instalasi
- Instalasi Gawat Darurat (IGD)
- Intensive Care Unit (ICU)
- Instalasi Bedah Sentral (IBS)
- Insalasi Rawat Inap (IRNA)
- Instalasi Rawat Jalan (IRJA)
- Kesehatan Gigi dan Mulut (Kesgilut)
- Perawatan Tahanan (Wattah)
- Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) korban kekerasan terhadap pererempuan
dan anak
- Narkoba

PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI LABORATORIUM 4


b. Kasubbidjangmedum
1. Kaurjangmed
- Laboratorium Patologi Klinik
- Radiologi
- Rehabilitasi Medik
- Farmasi
- Gizi

2. Kaurjangum
- Laundry
- Pengolahan Kebersihan dan Limbah (IPKL)
- Central Sterilisazation, Supply Device (CSSD)
- Pemeliharaan Peralatan Rumah Sakit (IPPRS)

PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI LABORATORIUM 5


STRUKTUR RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK III TEBING TINGGI

PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI LABORATORIUM 6


BAB V
VISI, MISI INSTALASI LABORATORIUM

VISI :
Mewujudkan laboratorium rumah sakit yang terpercaya bagi klinisi dan masyarakat.

MISI :
Memberikan pelayanan laboratorium yang yang terbaik bagi klinisi dan masyarakat
secara cepat, tepat dan terjangkau.

MOTTO :
Melayani Sepenuh hati

PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI LABORATORIUM 7


BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI LABORATORIUM

A. Struktur Organisasi
1. Secara struktur organisasi, instalasi laboratorium berada
dibawah bagian penunjang medik. Dalam hal yang berkaitan dalam SDM
keperawatan dan sarana prasarana rawat inap akan berkoordinasi dengan
bagian keperawatan rawat Inap.
2. Instalasi laboratorium adalah unit pelyanan yang dipimpin
oleh seorang kepala instalasi yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan
penunjang medis pemeriksaan laboratorium.
3. Struktur organisasi Instalasi laboratorium sebagai berikut:

PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI LABORATORIUM 8


KEPOLISIAN DAERAH SUMATERA UTARA
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK III TEBING TINGGI
Jln. Pahlawan No. 17 Tebing Tinggi 20633

STRUKTUR ORGANISASI LABORATORIUM


RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK III TEBING TINGGI

KARUMKIT
AKBP dr. ANTONIUS GINTING, Sp.OG, MARS

KASUBBIDJANGMEDUM
PENDA TK I JUNITA L SIHOTANG, AMR

KEPALA INSTALASI LABORATORIUM


dr. SALOMO FAJAR SIAHAAN, Sp.PK

KEPALA RUANG LABORATORIUM


SITI MASITAH, A.Md. AK

ANALIS PELAKSANA I ANALIS PELAKSANA II

1. RISDIANTO GULTOM, A.Md.AK 1. NURHALIJAH


2. MUNAWIR
2. NUR INDAH MUTHIA, A.Md. AK

3. SITI MASITAH,Amd.AK

PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI LABORATORIUM 9


BAB VII
URAIAN JABATAN

Uraian Jabatan
Berikut ini dipaparkan Daftar Nama Jabatan dan Uraian Tugas Tenaga di
Laboratorium Klinik Rumah Sakit Bhayangkara Tk III Tebing Tinggi :
1. Nama : dr. SALOMO FAJAR SIAHAAN
Sp.PK
NIK :-
Pendidikan Formal : S2 Kedokteran
Jabatan : Kepala Unit Laboratorium
Tugas dan tanggung jawab :
1. Menyusun Standar Pelayanan Profesi Medis
2. Menyusun Standar Administrasi
3. Merencanakan pengembangan staf dan kebutuhan sarana
dan prasarana pelayanan medik
4. Menyusun program dan perencanaan pengembangan mutu
pelayanan medik
5. Menyusun program dan perencanaan kegiatan instalasi
laboratorium.
6. Menyelesaikan masalah pelayanan medis yang timbul
dalam bidangnya.
7. Meneliti dan menandatangani hasil laboratorium
8. Memberi catatan / mengevaluasi hasil pemeriksaan
laboratorium.
9. Mengadakan pertemuan kelompok Staf Medik Fungsional
10. Memelihara dan meningkatkan hubungan kerjasama yang
baik dengan bagian lain yang terkait
11. Mengawasi pelaksanaan kontrol kualitas internal dan jika
ada eksternal
12. Mengawasi dan mengevaluasi pelayanan profesi dan
administrasi dan ditindaklanjuti dengan perbaikan-perbaikan

Wewenang :

1. Memberi teguran kepada staf laboratorium.


2. Mengajukan promosi staf laboratorium.
3. Memberikan penilaian DP3 staf laboratorium

PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI LABORATORIUM 10


PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI LABORATORIUM 11
2. Nama : Siti Masitah , A.Md.A.K
Pendidikan Formal : D3 Analis Medis
Pangkat Jabatan : Kepala Ruang Laboratorium
Tugas dan tanggung jawab :
1. Mengatur jadwal Rotasi tugas analis.
2. Membantu kerja analis.
3. Melakukan pengecekan berkala terhadap persediaan reagen, alat habis
pakai.
4. Melakukan pemesanan reagen dibuku permintaan untuk pengajuan
pembuatan surat permintaan (SP) dan alat habis pakai ke bagian
pemesanan.
5. Memantau penyimpanan dan penggunaan alat serta reagen laboratorium.
Menghubungi rekanan kalau ada alat yang rusak
6. Memantau rekanan alat untuk maintenen rutin.
7. Mengawasi penampilan kerja pelaksana laboratorium.
8. Mengikuti rapat setiap ada undangan rapat di SMF.
9. Stock opnam reagen laporan 3 bulan, 6 bulan dan 1 tahun
10. Membuat laporan bulanan jumlah pemeriksaan laboratorium untuk
dilaporkan ke RM
11. Menggantikan kepala instalasi laboratorium memimpin rapat rutin
laboratorium jika kepala instalasi berhalangan.
12. Melaporkan semua kegiatan kepada kepala instalasi laboratorium.
13. Bertanggung jawab atas pengamanan harta dan peralatan dilaboratorium.
Wewenang :
1. Memberi teguran secara lisan.
2. Menggantikan pekerjaan analis yang berhalangan
3. Mengatur jadwal dinas pelaksana Laboratorium.
4. Melaporkan kepada Ka.Instalasi bila dijumpai kesulitan-kesulitan yang
dialami analis dalam pekerjaannya dan mencari jalan keluarnya

PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI LABORATORIUM 12


3. Nama : Nurhalijah
Pendidikan Formal : SMAK
Jabatan : Analis Pelaksana 2
Tugas dan tanggung jawab :
1. Sebagai Pelaksana administrasi
a. Menginput identitas pasien dan permintaan pemeriksaan sesuai Formulir
Permintaan Pemeriksan Laboratorium (FPPL).
b. Menginput identitas pasien dan permintaan pemeriksaan sesuai FPP/
buku permintaan pemeriksaan laboratorium dan membuat tarif
pemeriksaan
c. Mengecek dan menyiapkan reagen yang harus disediakan / yang hampir
habis.
d. Membuat rekapitulasi jumlah pemeriksaan laboratorium harian,
bulanan,tahunan (hematologi, kimia klinik, urinnologi, faeces)
e. Mengarsip hasil pemeriksaan laboratorium yang telah dicetak
2. Bertanggung jawab terhadap kesiapan alat kesehatan
a. Melakukan perendaman, pencucian,dan pembilasan serta pengeringan
alat kesehatan/tabung reaksi
b. Melakukan sterilisasi alat kesehatan/tabung reaksi.
c. Menempatkan alat kesehatan/tabung reaksi yang telah disterilissi pada
tempatnya masing-masing.
3. Bertanggung jawab terhadap kegiatan pemeliharaan alat Gluco dr baik
harian, mingguan, dan bulanan sesuai dengan petunjuk manual alat.
4. Melakukan perbaikan alat Gluco dr apabila ada kerusakan sebelum teknisi
datang
5. Menghubungi teknisi alat Gluco dr apabila ada kerusakan.
6. Bertanggung jawab terhadap pengelolaan dokumen adminiastrasi
laboratorium yaitu register pasien laboratorium, buku arsip pemeriksaan
(kimiaklinik,hematologi, imunologi-serologi)
7. Melaksanakan dan mentaati peraturan dan prosedur yang ditetapkan.
8. Melaporkan adanya kesalahan, kekeliruan dalam melaksanakan tugas
kepada Ka.Instalasi.
9. Membersihkan dan merapikan tempat pemeriksaan dan lingkungan kerja
10. Turut bertanggungjawab atas pengamanan harta dan peralatan di
laboratorium

PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI LABORATORIUM 13


4. Nama : Siti Masitah, A.Md.A.K
Pendidikan Formal : D3 Analis Kesehatan
Jabatan : Analis Pelaksana 1
Tugas dan tanggung jawab :
1. Menyiapkan pasien sebelum melakukan pengambilan
spesimen sesuai dengan permintaan pemeriksaan.
2. Melakukan pengambilan spesimen secara tepat dengan
kualitas spesimen yang maksimal sesuai permintaan pemeriksaan
3. Menangani spesimen sebelum dilakukan pemeriksaan
(labeling, penanganan, pengawetan, fiksasi, pemrosesan, penyimpanan, dan
pengiriman spesimen
4. Melakukan prosedur analisa bidang hematologi, kimia
klinik, imunologi-serologi dan mikrobiologi sesuai jadwal rotasi
5. Menginput identitas pasien dan permintaan pemeriksaan
sesuai Formulir permintaan pemeriksan laboratorium (FPPL)
6. Mengecek, membuat, menyiapkan reagen yang
digunakan untuk pemeriksaan.
7. Melakukan kalibrasi terhadap alat
8. Melakukan Kegiatan pemantapan mutu internal (PMI)
yaitu pemeriksaan kontrol sebelum melakukan pemeriksaan terhadap
sampel pasien setiap harinya.
9. Bertanggung jawab terhadap kegiatan pemeliharaan alat
caretium elektrolit analyser baik harian, mingguan, dan bulanan sesuai
dengan petunjuk manual alat.
10. Melakukan perbaikan alat caretium elektrolit analyser
apabila ada kerusakan sebelum teknisi datang
11. Menghubungi teknisi alat caretium elektrolit analyser
apabila ada kerusakan.
12. Menginput hasil pemeriksaan laboratorium dan mencetak
hasil pemeriksaan
13. Mengarsip hasil pemeriksaan laboratorium yang telah
dicetak
14. Melakukan pemeriksaan PME
15. Melaksanakan dan mentaati peraturan dan prosedur
yang ditetapkan.
16. Melaporkan adanya kesalahan, kekeliruan dalam
melaksanakan tugas kepada Ka.Instalasi.
17. Membersihkan dan merapikan tempat pemeriksaan dan
lingkungan kerja
18. Turut bertanggung jawab untuk pengamanan harta dan
peralatan di laboratorium
19. Melakukan tugas / fungsinya secara professional sesuai
kode etik profesi.

PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI LABORATORIUM 14


5. Nama : Risdianto Gultom, A.Md.A.K
Pendidikan Formal : D3 Analis Kesehatan
Jabatan : Analis Pelaksana 1
Tugas dan Tanggung Jawab :
1. Menyiapkan pasien sebelum melakukan pengambilan
spesimen sesuai dengan permintaan pemeriksaan.
2. Melakukan pengambilan spesimen secara tepat dengan
kualitas spesimen yang maksimal sesuai permintaan pemeriksaan
3. Menangani spesimen sebelum dilakukan pemeriksaan
(labeling, penanganan, pengawetan, fiksasi, pemrosesan, penyimpanan, dan
pengiriman spesimen
4. Melakukan prosedur analisa bidang hematologi, kimia
klinik, imunologi-serologi dan mikrobiologi sesuai jadwal rotasi
5. Menginput identitas pasien dan permintaan pemeriksaan
sesuai Formulir permintaan pemeriksan laboratorium (FPPL)
6. Mengecek, membuat, menyiapkan reagen yang
digunakan untuk pemeriksaan.
7. Melakukan kalibrasi terhadap alat
8. Melakukan Kegiatan pemantapan mutu internal (PMI)
yaitu pemeriksaan kontrol sebelum melakukan pemeriksaan terhadap
sampel pasien setiap harinya.
9. Bertanggung jawab terhadap kegiatan pemeliharaan alat
mikropipet baik harian, mingguan, dan bulanan sesuai dengan petunjuk
manual alat.
10. Melakukan perbaikan alat mikropipet apabila ada
kerusakan sebelum teknisi dating.
11. Menulis pada formulir perbaikan alat dan melaporkan ke
bagian IPSRS.
12. Menginput hasil pemeriksaan laboratorium dan mencetak
hasil pemeriksaan
13. Mengarsip hasil pemeriksaan laboratorium yang telah
dicetak
14. Melakukan pemeriksaan PME
15. Melaksanakan dan mentaati peraturan dan prosedur
yang ditetapkan.
16. Melaporkan adanya kesalahan, kekeliruan dalam
melaksanakan tugas kepada Ka.Instalasi.
17. Membersihkan dan merapikan tempat pemeriksaan dan
lingkungan kerja
18. Turut bertanggung jawab untuk pengamanan harta dan
peralatan di laboratorium
19. Melakukan tugas / fungsinya secara professional sesuai
kode etik profesi.

PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI LABORATORIUM 15


6. Nama : Munawir
Pendidikan Formal : SMAK
Jabatan : Analis Pelaksana 2
Tugas dan Tanggung Jawab :
1. Sebagai Pelaksana administrasi
a. Menginput identitas pasien dan permintaan pemeriksaan sesuai
Formulir Permintaan Pemeriksan Laboratorium (FPPL).
b. Menginput identitas pasien dan permintaan pemeriksaan sesuai FPP/
buku permintaan pemeriksaan laboratorium dan membuat tarif
pemeriksaan
c. Mengecek dan menyiapkan reagen yang harus disediakan / yang
hampir habis.
d. Membuat rekapitulasi jumlah pemeriksaan laboratorium harian,
bulanan,tahunan (hematologi, kimia klinik, urinnologi, faeces)
e. Mengarsip hasil pemeriksaan laboratorium yang telah dicetak
2. Bertanggung jawab terhadap kesiapan alat kesehatan
a. Melakukan perendaman, pencucian,dan pembilasan serta pengeringan
alat kesehatan/tabung reaksi
b. Melakukan sterilisasi alat kesehatan/tabung reaksi.
c. Menempatkan alat kesehatan/tabung reaksi yang telah disterilissi pada
tempatnya masing-masing.
3. Bertanggung jawab terhadap kegiatan pemeliharaan alat
centrifuge baik harian, mingguan, dan bulanan sesuai dengan petunjuk
manual alat.
4. Melakukan perbaikan alat centrifuge apabila ada
kerusakan sebelum teknisi datang
5. Menulis pada formulir perbaikan alat dan melaporkan ke
bagian IPSRS.
6. Bertanggung jawab terhadap pengelolaan dokumen
adminiastrasi laboratorium yaitu register pasien laboratorium, buku arsip
hasil pemeriksaan (urinalisa, faeces) , Buku administrasi penerimaan
spesimen kultur dan jaringan,buku rujukan spesimen ke luar.
7. Melaksanakan dan mentaati peraturan dan prosedur
yang ditetapkan.
8. Melaporkan adanya kesalahan, kekeliruan dalam
melaksanakan tugas kepada Ka.Instalasi.
9. Membersihkan dan merapikan tempat pemeriksaan dan
lingkungan kerja
10. Turut bertanggungjawab atas pengamanan harta dan
peralatan di laboratorium.

PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI LABORATORIUM 16


7. Nama : Nurindah Muthia, A.Md.AK
Pendidikan Formal : D3 Analis Kesehatan
Jabatan : Analis Pelaksana 1
Tugas dan Tanggung Jawab :
1. Menyiapkan pasien sebelum melakukan pengambilan
spesimen sesuai dengan permintaan pemeriksaan.
2. Melakukan pengambilan spesimen secara tepat dengan
kualitas spesimen yang maksimal sesuai permintaan pemeriksaan
3. Menangani spesimen sebelum dilakukan pemeriksaan
(labeling, penanganan, pengawetan, fiksasi, pemrosesan, penyimpanan, dan
pengiriman spesimen
4. Melakukan prosedur analisa bidang hematologi, kimia
klinik, imunologi-serologi dan mikrobiologi sesuai jadwal rotasi
5. Menginput identitas pasien dan permintaan pemeriksaan
sesuai Formulir permintaan pemeriksan laboratorium (FPPL)
6. Mengecek, membuat, menyiapkan reagen yang
digunakan untuk pemeriksaan.
7. Melakukan kalibrasi terhadap alat
8. Melakukan Kegiatan pemantapan mutu internal (PMI)
yaitu pemeriksaan kontrol sebelum melakukan pemeriksaan terhadap
sampel pasien setiap harinya.
9. Bertanggung jawab terhadap kegiatan pemeliharaan
hematologi analyzer DIRUI 3000 baik harian, mingguan, dan bulanan
sesuai dengan petunjuk manual alat.
10. Melakukan perbaikan alat hematologi analyzer DIRUI
3000 apabila ada kerusakan sebelum teknisi datang
11. Menghubungi teknisi alat hematologi analyzer DIRUI
3000 apabila ada kerusakan.
12. Menginput hasil pemeriksaan laboratorium dan mencetak
hasil pemeriksaan
13. Mengarsip hasil pemeriksaan laboratorium yang telah
dicetak
14. Melakukan pemeriksaan PME
15. Melaksanakan dan mentaati peraturan dan prosedur
yang ditetapkan.
16. Melaporkan adanya kesalahan, kekeliruan dalam
melaksanakan tugas kepada Ka.Instalasi.
17. Membersihkan dan merapikan tempat pemeriksaan dan
lingkungan kerja
18. Turut bertanggung jawab untuk pengamanan harta dan
peralatan di laboratorium
19. Melakukan tugas / fungsinya secara professional sesuai
kode etik profesi.

PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI LABORATORIUM 17


BAB VIII
TATA HUBUNGAN KERJA UNIT LABORATORIUM

A. Instalasi Gawat Darurat (IGD)


a. Jika ada pasien IGD yang akan melakukan pemeriksaan laboratorium,
maka perawat IGD akan mengambil specimen yang dibutuhkan oleh
laboratorium kemudian mengantarkannya ke laboratorium dengan formulir
permintaan pemeriksaan laboratorium (FPPL) untuk kemudian diperiksa.
b. Hasil Laboratorium yang sudah jadi, kemudian diantar oleh analis jaga
laboratorium ke IGD untuk kemudian diserahkan kepada dokter jaga.

B. Instalasi Rawat Jalan


a. Jika ada pasien rawat jalan yang akan melakukan pemeriksaan
laboratorium, maka perawat akan mengantar pasien ke laboratorium dengan
FPPL yang telah didisi lengkap identitas dan pemeriksaan yang akan dilakukan.
b. Hasil laboratorium yang sudah jadi, kemudian diberikan kepada perawat
rawat jalan untuk kemudian dibrikan kepada dokter dan pasien pada saat
pulang.

C. Instalasi Rawat Inap


a. Jika ada pasien rawat inap yang akan melakukan pemeriksaan
laboratorium, maka perawat rawat inap mengantarkan FPPL ke laboratorium.
b. Pengambilan specimen dilakukan sesuai jam sampling laboratorium.
c. Apabila pasien cito, maka perawat mengantarkan FPPL beserta dengan
specimen yang ingin di periksa ke ruang laboratorium.
d. Untuk specimen urine,faeces,sputum, tiap shift analis jaga mengambil ke
ruang pasien.
e. Hasil laboratorium yang sudah jadi, Analis jaga menyerahkan ke ruang
perawat untuk kemudian dilaporkan kepada dokter penanjung jawab pelayanan
(DPJP)

D. Ruang Kebidanan
a. Jika ada pasien kebidanan yang akan melakukan pemeriksaan
laboratorium, maka perawat rawat inap mengantarkan FPPL ke laboratorium.
b. Pengambilan specimen dilakukan sesuai jam sampling laboratorium.
c. Apabila pasien cito, maka perawat mengantarkan FPPL beserta dengan
specimen yang ingin di periksa ke ruang laboratorium.

PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI LABORATORIUM 18


d. Hasil laboratorium yang sudah jadi, Analis jaga menyerahkan ke ruang
kebidanan untuk kemudian dilaporkan kepada dokter penanjung jawab
pelayanan (DPJP)

E. Ruang Operasi
a. Jika ada jaringan dari tindakan operasi, maka jaringan tersebut akan
diantar oleh perawat kamar operasi beserta formulir permintaan patologi
anatomi yang sudah diisi lengkap beserta tanda tangan dokter.
b. Analis jaga laboratorium mengirim jaringan patologi anatomi ke
laboratorium yang telah ditunjuk.
c. Hasil laboratorium patologi anatomi yang sudah jadi diserahkan ke unit
terkait dengan ekspedisi hasil laboratorium.

F. High Care Unit (HCU)


a. Jika ada pasien HCU yang akan melakukan pemeriksaan
laboratorium, maka perawat rawat inap mengantarkan FPPL ke laboratorium.
b. Pengambilan specimen dilakukan oleh analis jaga dengan segera.
c. Hasil laboratorium yang sudah jadi, Analis jaga menyerahkan ke
ruang perawat untuk kemudian dilaporkan kepada dokter penanjung jawab
pelayanan (DPJP)

G. Rumah Sakit / Laboratorium lain


a. Pemeriksaan tertentu yang tidak dapat dikerjakan di laboratorium
Rumah sakit Bhayangkara Tk III Tebing Tinggi akan di rujuk ke
laboratorium rekanan.
b. Apabila ada pemeriksaan tertentu yang tidak dapat dilakukan di
Rumah Sakit Bhayangkara Tk III Tebing Tinggi, tetapi pemeriksaan
bersifat cito, maka petugas laboratorium mencari kurir untuk kemudian di
rujuk ke rumah sakit terdekat yang dapat melayani pemeriksaan
tersebut.
Instalasi Rawat
Inap/HCU

Instalasi Rawat Laboratorium Ruang


Jalan
Kebidanan

Ruang Operasi Instalasi Gawat


Darurat

PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI LABORATORIUM 19


RS Lain
PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI LABORATORIUM 20
BAB IX
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

A. Definisi
Adalah Ketentuan yang mengatur jumlah kebutuhan tenaga analis laboratorium di
unit laboratorium dengan mempertimbangkan jumlah tenaga dan kualifikasi yang
diharapkan.

B. Tujuan
1. Menentukan jumlah dan komposisi tenaga di ruang
laboratorium berdasarkan kualifikasi.
2. Melakukan perhitungan agar sesuai kebutuhan.
3. Mengatur agar penyediaan ketenagaan tetap efektif dan
efisien

C. Jumlah, komposisi dan kualifikasi tenaga di ruang laboratorium


Berdasarkan data kepegawaian per januari 2017 maka jumlah petugas diruang
laboratorium ada 6 orang. Komposisi dan kualifikasi tenaga yang bekerja di ruang
laboratorium adalah :
No Komposisi Tenaga Jumlah Kualifikasi

1. Kepala Ruang 1 D III Analis Kesehatan

2 Analis Pelaksana 3 D III Analis Kesehatan

3. Analis Pelaksana 2 SMAK (Masa penyetaraan D III AK)

D. Perhitungan Ketenagaan
Kualifikasi sumber daya manusia di instalasi laboratorium terdiri dari :
1. Kepala ruang laboratorium
Dalam perhitungan ketenagaan maka, kepala ruang laboratorium dihitung
sebagai tenaga analis laboratorium

2. Analis Pelaksana
Dinas harian analis terdiri dari 3 shift yaitu pagi, siang, malam

PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI LABORATORIUM 21


BAB X
KEGIATAN ORIENTASI

A. PENDAHULUAN

Program orientasi merupakan salah satu kegiatan di instalasi laboratorium bekerja


sama dengan bagian personalia dalam rangka memberikan pengarahan dan bimbingan
serta mempersiapkan analis baru agar dapat bekerja sesuai dengan peran dan
fungsinya.
Analis baru umumnya adalah analis yang sudah lulus dari pendidikan yang belum
mengenai lingkungan kerja serta peraturan atau kebijakan yang ada di Rumah Sakit
Bhayangkara Tk III Tebing Tinggi. Sehubungan dengan hal tersebut, maka perlu
diadakan program orientasi bagi analis baru untuk kelancaran dalam bekerja.

B. LATAR BELAKANG

Seiring dengan upaya Rumah Sakit Bhayangkara Tk III Tebing Tinggi untuk
menjalankan visinya yaitu menjadi rumah sakit pilihan utama masyarakat, maka supaya
sumber daya manuasia bisa memberikan pelayanan professional dan berpengalaman.
Dengan bertambahnya kebutuhan akan tenaga analis, maka Rumah Sakit Bhayangkara
Tk III Tebing Tinggi perlu melakukan pengenalan pada tenaga analis baru untuk
memenuhi kebutuhan tersebut.

C. TUJUAN

1. Tujuan Umum
Memberikan pengetahuan dan gambaran tentang laboratorium Rumah Sakit
Bhayangkara Tk III Tebing Tinggi.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan dan profesionalis dalam lingkungan kerja.
b. Meningkatkan pengetahuan tentang visi, misi, motto dan tata nilai Rumah Sakit
Bhayangkara Tk III Tebing Tinggi.
c. Meningkatkan ketrampilan dalam pelayanan kesehatan di Laboratorium Rumah
Sakit Bhayangkara Tk III Tebing Tinggi.

D. KEGIATAN POKOK

Kegiatan pokok : mengadakan orientasi analis baru di laboratorium Rumah


Sakit Bhayangkara Tk III Tebing Tinggi.

PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI LABORATORIUM 22


Rincian kegiatan :

1. Menyusun kegiatan tentang program orientasi analis baru di Rumah Sakit


Bhayangkara Tk III Tebing Tinggi.
2. Melakukan pencatatan, pelaporan, evaluasi, analisa dan tindak lanjut dari
program orientasi analis baru di Rumah Sakit Bhayangkara Tk III Tebing
Tinggi.
3. Menyelenggarakan orientasi analis baru di Rumah Sakit Bhayangkara Tk III
Tebing Tinggi.

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Membuat permohonan penambahan analis baru ke manajemen Rumah Sakit
Bhayangkara Tk III Tebing Tinggi.
2. Menyusun program orientasi analis baru.
3. Melakukan perekrutan analis baru Rumah Sakit Bhayangkara Tk III Tebing Tinggi
meliputi :
a. Perekrutan analis baru meliputi tes tertulis, praktek dan wawancara
b. Orientasi atau pengenalan Rumah Sakit Bhayangkara Tk III Tebing Tinggi
c. Penempatan analis baru di laboratorium
d. Orientasi ruang laboratorium
e. Orientasi reagen laboratorium
f. Orientasi administrasi laboratorium
g. Melakukan sampling di laboratorium dan ke ruang perawatan pasien
4. Rapat koordinasi

F. SASARAN
Sasaran orientasi adalah karyawan baru di Laboratorium Rumah Sakit
Bhayangkara Tk III Tebing Tinggi.

G. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN

1. Unit kerja wajib mencatat, dan melaporkan kegiatan ke bagian personalia


2. Bagian Subbagremin menganalisa hasil kegiatan ke karumkit
3. Evaluasi kegiatan program orientasi dilaksanakan setiap unit dari rumah sakit

PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI LABORATORIUM 23


BAB XI
PERTEMUAN RAPAT

Dalam lingkup Rumah Sakit Bhayangkara Tk III Tebing Tinggi selalu dilakukan
rapat. Pertemuan Rapat ini sangat bermanfaat untuk masing-masing unit guna
memberikan informasi dan pengetahuan yang berhubungan dengan peningkatan
pelayanan rumah sakit. Kegiatan rapat ini bias dilakukan hanya dalam unit laboratorium
sendiri atau bias juga dilakukan rapat antar unit lainnya. Kegiatan rapat ini biasanya
dihadiri oleh seluruh staf laboratorium.
Kegiatan yang dibahas meliputi banyak kegiatan baik dari pelaporan kerja,
kebutuhan sarana dan prasarana dilapangan, maupun berbagai hal yang menyangkut
kelangsungan dan kelancaran laboratorium. Sehingga dengan dilakukan rapat rutin ini
dapat dilakukan tindak lanjut untuk kendala yang dihadapi dilapangan maupun yang
dihadapi di unit internal itu sendiri. Dalam kegiatan rapat ini dibuat undangan, daftar
hadir dan notulen hasil rapat yang nantinya dilaporkan kepada kepala bagian
penunjang medik Rumah Sakit Bhayangkara Tk III Tebing Tinggi.

PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI LABORATORIUM 24


BAB XII
PENCATATAN DAN PELAPORAN

Pencatatan dan pelaporan kegiatan laboratorium diperlukan dalam perencanaan,


pemantauan, dan evaluasi serta pengambilan keputusan untuk peningkatan pelayanan
laboratorium. Untuk itu kegiatan ini harus dilakukan secara cermat dan teliti, karena
kesalahan dalam pencatatan dan pelaporan akan mengakibatkan kesalahan dalam
menetapkan suatu tindakan.

A. PENCATATAN
Pencatatan kegiatan laboratorium dilakukan sesuai dengan jenis kegiatannya.
Ada 5 Jenis pencatatan yaitu :
1. Pencatatan kegiatan pelayanan
2. Pencatatan keuangan
3. Pencatatan logistik
4. Pencatatan kepegawaian
5. Pencatatan kegiatan lainnya, seperti pemantapan mutu internal,
keamanan laboratorium.
Dalam bab ini hanya akan dibahas pencatatan kegiatan pelayanan saja.
Pencatatan kegiatan pelayanan dapat dilakukan dengan membuat buku sebagai berikut
1. Buku registrasi pasien yang berisi data-data secara lengkap baik rawat
inap, rawat jalan, macam pemeriksaan, biaya pemeriksaan, serta staus
pembayaran (umum/asuransi).
2. Buku bantu arsip pemeriksaan (hematologi, kimia klinik, imunologi, dll)
3. Buku ekspedisi pengambilan hasil pemeriksaan rawat inap dan rawat
jalan.
4. Buku administrasi rujukan pemeriksaan.
5. Buku penerimaan specimen jaringan dan kultur.
6. Formulir komunikasi pertukaran petugas jaga (Shift).
7. Formulir pencatatan control harian.

B. PELAPORAN
Pelaporan kegiatan pelayanan laboratorium terdiri dari :
1. Laporan kegiatan rutin harian
Laporan harian ini dilakukan setiap hari.Kegiatan pelaporan harian ini dilakukan
oleh kepala unit laboratorium atau petugas laboratorium baik secara lisan maupun
tulisan. Pelaporan harian ini seperti laporan mengenai jumlah petugas laboratorium
yang dinas dengan jumlah pasien yang ditangani dan kendala yang dihadapi setiap

PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI LABORATORIUM 25


harinya, pelaporan keluhan pasien atau pegawai yang berhubungan dengan
pengambilan specimen, hasil pemeriksaan laboratorium, dan pelaporan tentang
kebutuhan sarana dan prasarana unit laboratorium baik pengadaan bahan reagen
ataupun peralatan. Pelaporan harian ini biasanya disampaikan kepada kepala unit atau
bidang terkait.
2. Laporan kegiatan rutin bulanan
Laporan bulanan dilakukan setiap bulan sebagai tindak lanjut dari laporan
kejadian setiap hari dalam kegiatan pelayanan laboratorium. Pelaporan ini biasanya
menyangkut kegiatan program kerja yang dilakukan unit laboratorium dalam kurun
waktu setahun. Laporan ini dapat berupa : laporan rapat bulanan intern, laporan
inventaris pemeliharaan barang instalasi laboratorium, laporan penilaian karyawan,
lapran indicator mutu, laporan evauluasi program kerja instalasi laboratorium, laporan
kebutuhan karyawan, laporan kejadian K3RS, dll.
3. Laporan tahunan
Laporan tahunan biasanya dilakukan setiap akhir tahun. Tujuan laporan tahunan
ini untuk mengevaluasi seluruh laporan harian dan bulanan sehingga dapat dilihat total
kegiatan yang berlangsung dalam pelayanan laboratorium sehingga dapat dilakukan
tindak lanjut dari evaluasi laporan tahun ini. Laporan tahunan kegiatan pelayanan dapat
berupa rekapitulasi total pasien yang melakukan pemeriksaan hematologi, kimia klinik,
urinalisa, faeces, bakteriologi, elektrolit dll, rekapitulasi laporan total keluhan pasien,
rekapitulasi indikator mutu, dll
4. Laporan pemeriksaan
a. Tanggung jawab manajemen untuk membuat format hasil :
Manajemen laboratorium harus membuat format laporan hasil pemeriksaan.
Format laporan dan cara mengkomunikasikanya kepada pemakai harus ditentukan
dengan mendiskusikanya dengan pengguna jasa laboratorium.
b. Penyerahan hasi tepat waktu
Manajemen laboratorium ikut bertanggung jawab atas diterimanya hasil
pemeriksaan kepada orang yang sesuai dalam waktu yang disepakati.
c. Komponen laporan hasil pemeriksaan
Hasil harus dapat dibaca tanpa kesalahan dalam tulisan, dan dilaporkan kepada
orang yang diberi wewenang untuk menerima dan menggunakan informasi medis.
Laporan setidaknya harus mencakup hal - hal berikut :
1. Identifikasi dari pemeriksaan yang jelas dan tidak ragu – ragu, termasuk
prosedur pengukuran bila perluIdentifikasi laboratorium yang menerbitkan
laporan
2. Identifikasi khas dan bila mungkin lokasi pasien serta tujuan dari laporan.
3. Nama atau identitas khas lain dari pemohon dan alamat pemohon

PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI LABORATORIUM 26


4. Tanggal dan waktu pengumpulan sampel primer, apabila tersedia dan
relevan dengan pelayanan pasien, serta waktu penerimaan oleh
laboratorium.
5. Tanggal dan waktu penerbitan laporan. Jika tidak tercantum pada laporan,
tanggal dan waktu penerbitan laporan harus dapat diperoleh dengan segera
bila diperlukan.
6. Sumber dan system organ sampel primer. Misalnya : darah vena, pus.
7. Bila dapat digunakan, hasil pemeriksaaan dilaporkan dalam unit Standar
Internasional atau telusur hingga unit Standar Internasional.
8. Interval acuan biologis, apabila dapat digunakan.
9. Interpretasi hasil, apabila sesuai.
10. Identifiasi dari petugas yang diberi wewenang mengeluarkan hasil .
11. Jika relevan, hasil asli dan hasil yang diperbaiki.
12. Apabila mungkin, tandatangan atau otorisasi dari petugas yang memeriksa
atau menerbitkan laporan.

PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI LABORATORIUM 27


BAB XIII
PENUTUP

Peran Rumah Sakit Bhayangkara Tk III Tebing Tinggi sangat penting dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, sehingga perlu ditingkatkan kemampuan
pelayanan pengelolaan rawat inap agar mampu memberikan pelayanan kesehatan
yang komprehensif dan terpadu. Koordinasi internal dan eksternal Rumah Sakit perlu
selalu dilakukan dalam upaya peningkatan kegiatan pelayanan rawat inap di Rumah
Sakit Bhayangkara Tk III Tebing Tinggi.
Kepala Rumah Sakit diharapkan selalu memperhatikan dan mendorong
peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat di Rumah Sakit, serta fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya dalam rangka meningkatkan kesehatan masyarakat di
wilayah kerjanya, melalui monitoring, pembinaan dan dukungan dana agar terwujud
peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat

KEPALA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK III TEBING TINGGI

dr. ANTONIUS GINTING, Sp.OG, MARS


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 65070864

PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI LABORATORIUM 28


DAFTAR PUSTAKA

1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 tahun 2013 tentang


Cara Penyelenggaraan laboratorium Klinik Yang Baik.
2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 370 tahun 2007 tentang
Standar profesi Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan.
3. Buku Perencanaan SDM Rumah Sakit oleh Yaslis Ilyas diterbitkan oleh Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia cetakan keempat, September 2013.

PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI LABORATORIUM 29

Anda mungkin juga menyukai