Disusun Oleh
JAKARTA
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat membuat dan menyelesaikan penyusunan laporan
observasi berjudul “Manajemen Berbasis Sekolah” sebagai tugas mata kuliah
Manajemen Pendidikan.
Solawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw. sebagai
Nabi umat Islam dan Nabi akhir zaman yang membawa manusia dari zaman
kebodohan menuju zaman penuh pengetahuan.
Tugas ini tidak dapat terselesaikan tepat waktu tanpa bantuan dari berbagai
pihak. Saya mengucapkan terimakasih kepada
1. Drs. Rusli Ishaq, M.Pd. selaku dosen mata kuliah Manajemen Pendidikan.
2. Teman-teman mahasiswa Pendidikan Kimia.
3. Seluruh pihak yang telah membantu menyelesaikan tugas ini.
Penulis menyadari banyak kekurangan dan kekeliruan yang terdapat dalam
laporan ini. Oleh karena itu, kami harapkan pembaca dapat memperbaiki dan
mengevaluasi sebagai kritik yang membangun.
Penulis.
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
4
16. Alamat : Jalan Pendidikan No 49 RT 01/06
Kecamatan Ciputat Kecamatan Ciputat Kota
Tangerang Selatan, Banten 15411
17. Telepon : 021-7401602
18. Fax : 021-7403011
19. Email : smansatutangsel@yahoo.com
20. Website : www.sman1kotatangsel.sch.id
21. Kepala Sekolah : Drs. H. Sujana, M.Pd.
22. Jumlah Pendidik : 50 orang
23. Jumlah Ruang Kelas : 29
24. Jumlah Laboratorium :4
25. Jumlah Perpustakaan :1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana SMAN 1 Tangerang Selatan mengimplementasikan Manajemen
Berbasis Sekolah?
2. Bagaimana tahap pelaksanaan manajemen berbasis sekolah?
3. Bagaimana cara SMAN 1 Tangerang Selatan meningkatkan mutu
pendidikannya?
C. Tujuan
1. Mengetahui implementasi Manajemen Berbasis Sekolah di SMAN 1
Tangerang Selatan.
2. Mengetahui tahap pelaksanaan MBS.
3. Mengetahui cara meningkatkan mutu pendidikan.
5
Bab II
Pembahasan
A. Modifikasi Kurikulum
Kurikulum pendidikan berasal dari pemerintah pusat untuk diberlakukan
secara nasional. Namun, dalam pelaksanaannya setiap sekolah berhak mengubah dan
menyesuaikan kurikulum berdasarkan kondisi sekolah masing-masing, sebab kondisi
sekolah sangat beragam. Sekolah berhak memodifikasi kurikulum selama tidak
mengurangi isi kurikulum yang beralaku secara nasional.
Modifikasi kurikulum pada Manajemen Berbasis Sekolah diterapkan oleh
SMAN 1 Tangerang Selatan. Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum 2013
dan diberikan perubahan menyesuaikan keadaan sekolah. Adapun SMAN 1
Tangerang Selatan menambahkan beberapa keterampilan bagi siswa siswinya yang
tidak tercantum dalam kurikulum 2013.
SMAN 1 Tangerang selatan mengadakan kerjasama dengan Batan (Badan
Tenaga Nuklir Nasional) dalam bidang IPTEK. Sekolah memasukkan muatan
IPTEK ke pelajaran Biologi tentang mutasi, Kimia tantang struktur atom, dan Fisika
tentang fisika inti. Siswa diharapkan dapat terbuka wawasannya melalui program ini
serta dapat meningkatkan minat siswa program Ilmu Pengetahuan Alam terhadap
IPTEK.
Selain modifikasi untuk siswa jurusan IPA, SMAN 1 Tangerang Selatan
juga memberikan wawasan lingkungan kepada siswa siswinya. Sekolah
mencanangkan kepedulian lingkungan dan terciptanya lilngkungan yang asri melalui
6
program ini. Tambahan lainnya adalah pembuatan karya ilmiah untuk kelas 12.
Mereka bebas memilih bahasa Indonesia atau bahasa Inggris untuk karya ilmiahnya.
Menurut kepala Sekolah SMAN 1 Tangerang Selatan, tujuan dari karya ilmiah ini
adalah membiasakan siswa kelas 12 untuk menghadapi perkuliahan yang banyak
didominasi tugas membuat karya tulis.
7
D. Memaksimalkan Potensi Siswa
Siswa adalah yang utama dalam proses pendidikan. Oleh karenanya, siswa
harus dimaksimalkan potensinya agar output sekolah menjadi bagus. Sebab menurut
Rohiat (2008:47), dalam menguraikan karakteristik Manajemen Berbasis Sekolah,
pendekatan sistem pendidikan yaitu input, proses dan output digunakan untuk
memandunya. Hal ini didasari oleh pengertian bahwa sekolah merupakan sebuah
sistem sehingga penguraian karakteristik yang juga karakteristik sekolah efektif
didasarkan pada input, proses dan output.
8
F. Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Sekolah
Monitoring atau pengawasan kegiatan sekolah dilakukan oleh Kepala
Sekolah. Tidak hanya kegiatan sekolah yang dimotor, tetapi proses KBM yang
dilaksanakan oleh guru di kelas juga diawasi oleh kepala Sekolah. Semua
kekurangan dan hal-hal yang perlu diperbaiki utuk meningkatkan mutu sekolah akan
disampaikan oleh kepala sekolah sebagai evaluasi.
9
Bab III
Penutup
A. Kesimpulan
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) menuntut adanya sekolah yang
otonom dan kepala sekolah yang memiliki otonomi, khususnya otonomi
kepemimpinan atas sekolah yang dipimpinnya. Berdasarkan observasi yang
dilakukan kepada kepala sekolah SMAN 1 Tangerang Selatan, kepala sekolah telah
melaksanakan tugasnya sebagai pemimpin sekolah untuk melaksanakan MBS dan
mencapai tujuan-tujuan sekolah. Berbagai kegiatan dan program direncanakan oleh
kepala sekolah dan diterapkan di sekolah dengan memegang prinsip-prinsip MBS
untuk tercapainya visi dan misi sekolah. Pelaksanaan MBS melibatkan seluruh
warga sekolah dan dilakukan secara transparan. Kepala sekolah SMAN Tangerang
Selatan selalu melibatkan warga sekolah dalam mengambil kebijakan.
B. Saran
Sebaiknya sekolah menerapkan prinsip-prinsip MBS. Juga perlu diingat
bahwa kekompakan dan kesinergisan parau pelaku sekolah sebagai pihak internal
dan masyarakat sebagai pihak eksternal merupakan kunci utama keberhasilan
manajemen berbasis sekolah.
10
DAFTAR PUSTAKA
11
LAMPIRAN
12
13