1. Tujuan Instruksional
1.1.Tujuan Umum
Mengetahui tata cara penyimpanan ASI yang baik dan benar
1.2.Tujuan Khusus
1. Ibu mampu menjelaskan pentingnya ASI
2. Ibu mampu menyebutkan alat yang dibutuhkan untuk menyimpan ASI
3. Ibu mampu mengetahui waktu kadaluarsa ASI berdasarkan suhu
4. Ibu mampu mengetahui cara penyimpanan ASI yang baik dan benar
5. Ibu mampu mengetahui cara meningkatkan produksi ASI
2. Materi
2.1.Pentingnya ASI
2.2.Alat yang dibutuhkan untuk menyimpan ASI
2.3.Kadaluarsa ASI
2.4.Cara penyimpanan ASI
2.5.Cara meningkakan produksi ASI
3. Metode
Metode yang digunakan adalah :
3.1.Ceramah
3.2.Tanya Jawab
3.3.Diskusi
4. Media
Lembar balik dan leaflet
5. Setting
Setting waktu
Tahap Kegiatan Waktu Kegiatan Perawat Kegiatan Peserta Metode Media dan Alat
Pembukaan 5 menit 1.Salam pembukaan 1.Menjawab salam Ceramah, Lembar balik,
2.Memperkenalkan diri 2.Mendengarkan Tanya jawab leaflet
3.Menjelaskan maksud dan tujuan keterangan penyaji
4.Kontrak waktu
5.Memasang lembar balik di tempat
yang bisa dilihat peserta dan
membagikan lealet
Penyajian 30 1.Menjelaskan pentingnya ASI 1.Memperhatikan dan Ceramah, Lembar balik,
menit 2.Menjelaskan alat yang diperlukan mendengarkan keterangan Tanya jawab, Leaflet
untuk menyimpan ASI penyaji diskusi,
3.Menjelaskan waktu kadalaursa 2.Mengajukan pertanyaan Demonstrasi
penyimpanan ASI apabila ada materi yang
4.Menjelaskan cara menyimpan ASI tidak dimengerti
yang baik dan benar
5.Menjelaskan cara meingkatkan
produksi ASI
Penutup 10 1.Melakukan evaluasi terhadap Mendengarkan dan Ceramah, Leaflet
menit materi yang telah dijelaskan dengan menjawab pertanyaan Tanya jawab
Tanya jawab
2.Menerangkan kembali hal-hal
yang kurang dimengerti dan
menyampaikan kesimpulan
3.Mengucapkan terimakasih dan
menutup penyuluhan
6. Organisasi Kegiatan
6.1.Pembimbing Klinik : Ns.Tatiek S, S.Kep
6.2.Penyaji : Ns.Anindita Ratna P, S.Kep
7. Job Deskripsi
Penyuluh
Uraian tugas :
a. Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan bahasa yang mudah dipahami oleh
keluarga pasien
b. Menjawab pertanyaan peserta
8. Evaluasi
8.1.Evaluasi proses :
a. Peserta mengikuti kegiatan penyuluhan dengan baik dan antusias
b. Peserta terlibat aktif dalam penyuluhan
c. Peserta aktif bertanya
8.2.Evaluasi hasil :
Peserta mampu menjelaskan kembali pentingnya ASI, alat yang dibutuhkan untuk
menyimpan ASI, menyebutkan waktu kadaluarsa ASI, cara penyimpanan ASI yang baik
dan benar, dan cara meningkatkan produksi ASI
9. Materi (terlampir)
Lampiran
Materi Penyuluhan.
PENYIMPANAN ASI
Bagi sebagian besar ibu, cara paling mudah untuk memberikan ASI pada bayi adalah
dengan menetekkan langsung pada payudara. Namun, pada beberapa keadaan tertentu, hal ini
sulit dilakukan sehingga ASI akhirnya diberikan dalam bentuk perahan. Contohnya adalah ketika
bayi lahir dalam kondisi prematur sehingga kemampuan untuk menetek masih belum sempurna,
atau bayi maupun ibu perlu dirawat di rumah sakit sehingga tidak memungkinkan untuk sering
bertemu. Kondisi dimana ibu diharuskan untuk kembali bekerja, sekolah atau menjalankan
kesibukan lainnya juga mempersulit pemberian ASI secara langsung. Banyak ibu juga seringkali
merasa payudaranya penuh dan tidak nyaman, sehingga ASI perlu segera diperah.
Langkah-langkah :
1. Siapkan alat-alat yang dibutuhkan
2. Cuci tangan
3. Bersihkan payudara
4. Melakukan pemerahan ASI
5. Meletakan ASI ke wadah penyimpanan ASI sesuai dengan kebutuhan bayi sekali minum,
misalnya 60-125ml
6. Menuliskan identitas bayi (Nama, tgl lahir, tgl dan jam pemerahan ASI)
7. Menyimpan ASI di kulkas sesuai dengan kebutuhan
ASI perah yang akan diberikan kurang dari 6 jam maka tidak perlu disimpan dilemari
pendingin. Sedangkan untuk ASI yang disimpan di suhu kamar tidak dianjurkan lebih
dari 3-4 jam
ASI untuk waktu 24jam atau lebih sebaiknya disimpan di dalam lemari pendingin pada
suhu 4 derajat celcius akan tetapi jangan sampai beku. Ini dapat menjaga kandungan gizi
didalam ASI yang bermanfaat untuk bayi.
ASI perah yang akan digunakan dalam waktu 1 minggu maka ASI harus didinginkan
dalam lemari pendingin selama 30 menit kemudian dibekukan dalam suhu -18 derajat
celcius atau lebih rendah. Kondisi ASI yang dibekukan dapat bertahan hingga 3-6 bulan.
8. Simpanlah ASI di lemari pendingin bagian tengah atau pada bagian dalam freezer karena
lebih dingin dan memiliki temperatur konstan.
9. Jangan lupa untuk menutup rapat botol setelah diisi dengan ASI
10. Penggunaan botol ASI dari dalam kulkas adalah yang pertama masuk adalah yang
pertama keluar (first in first out – FIFO)
11. Hal-hal yang perlu diperhatikan : jangan mencampurkan ASI yang telah dibekukan
dengan ASI yang masih baru pada wadah penyimpanan, jangan menyimpan sisa ASI yang
sudah dikonsumsi untuk pemberian berikutnya, putarlah kontainer ASI agar bagian yang
mengandung krim pada bagian atas tercampur merata. Jangan mengocok ASI karena dapat
merusak komponen penting dalam susu.
Mengetahui,
Kepala Instalasi Pediatrik dan Penyakit
Jantung Bawaan