ABSTRAK
Pel ayanatibu hamil K4 (cakupan K4) merupakan cakupan pelayanan antenatal secara lengkap yang
memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM). Pelayanan penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimanakah
implementasi pelaynan ibu hamil dalam kontek K4 oleh bidan berdasarkan SPM di Puskesmas Silungkang tahun
20l2.Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan rnenggunakan metode pendekatan system. Teknik
pengumpulan datapadapenelitian ini adalah melalui wawancara mendalam,focus group discussion, observasi,
dan studi dokumentasi yang dilaksanakan.Validitas data menggunakan standar kredibilitas, transferabilitas,
dependabilitas, dan confirmabilitas. Analisa data terdiri dari reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa cakupan K4 yang dilaporkan belum sesuai dengan SPM. Disarankan kepada
Puskesmas Silungkang segera membenahi semua komponen dengan cara membuat kebijakan, menempatkan
bidan di Puskesmas Pembantu Sei Cacang, melaksanakan supervisi fasilitatif oleh bidan koordinator, melibatkan
kader posyandu pada kegiatan kelas ibu hamil dan program P4K dengan stiker, feed backlaporan pelayanan ibu
hamil dalamkontekK4.
ABSTRACT
Antenatal care K4 (K4 scope) was a complete antenatal care coverage that meets the minimum service
standards (SPM).. This study was aimed to see the implementation of maternal care in context of K4 by midwife
base on Minimum Service Standards in Silungkang Public Health Center 2012.This study was qualitative
research with approach of system. Data collection techniques in this study were in-depth interviews,/acus group
discussions, observation, and documentation studies conducted. The validity of data using the standard
credibility, transferability,dependability,and confirmabilitas. Data analysis consisted of data reduction, data
display and.conclusion. The research results of K4 scope that been reported has not in accordance with the SPM.
The suggestion for Silungkang Public Health Center to immediately fix all the components in a way to make
policy, putting midwives at health center of Sei Cacang, implement facilitative superuision by midwives
coordinator, involving posyandu cadre on classroom activities and programs P4K of pregnant women with
stickers, feedbackreports of antenatal care in the context ofK4
27
Jurnal Kesehatan Masyarakat, September 2013 - Maret 2014, Vol. 8, No. 1
esensial. Pada akhir tahun 1990-an secara kemampuan manajemen ataupun kelangsungan
konseptual telah diperkenalkan lagi upaya untuk program Kesehatan Ibu dan Anak.'
menajamkan strategi dan intervensi dalam Cakupan kunjungan ibu hamil K4 (cakupan
menurunkan angka kematian ibu yaitu Making K4) merupakan salah satu indikator dari Standar
Pregnancy Sa/er (MPS) yang dicanangkan oleh Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan.
pemerintah Indonesia pada tahun 2000. Strategi Indikator standar pelayanan minimal adala\ tolok
MPS ini memfokuskan pada tiga pesan kunci yaitu: ukur prestasi kuantitatif dan kualitatif yang
l. setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan digunakan untuk menggambarkan besaran sasaran
terlatih; 2. setiap kotnplikasi obstetri dan neonatal yang hendak dipenuhi dalam pencapaian suatu
mendapat pelayanan yang adekuat; 3. setiap wanita standar pelayanan minimal tertentu, berupa
usia subur memprmyai akses terhadap upaya masukan, proses dan atau manfaat pelayanan (7).
pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan dan Cakupan K4 juga merupakan salah satu indikator
penaganan komplika ri ke guguran.' pada tujuan MDGs yang ke lima yaitu meningkatkan
Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) kesehatan ibu. Target cakupan K4 pada tahun 20 1 5
merupakan salah satu prioritas utama pembangunan adalah 95Yt. Cakupan K4 yang diberikan oleh
kesehatan di Indonesia. Program kesehatan ibu dan petugas kesehatan atau bidan sesuai standar
anak ini bertanggung jawab terhadap pelayanan dan pelayanan minimal akan berdampak pada
perneliharaan kesehatan bagi ibu hamil, ibu penurunan angka kematian ibu dan bayi.
melahirkan, ibu meneteki, bayi, anak balita, dan Penacapaian cakupan K4 berdasarkan standar
anak pra sekolah (l). Tujuan program kesehatan ibu pelayanan minimal dapat didukung dengan
dan anak adalah tercapainya kemampuan hidup beberapa kegiatan seperti kelas ibu hamil, buku
sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Program
optimal, bagi ibu dan keluarga untuk menuju Norma Ferencanaan Pencegahan Persalinan dan
Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera G\TKKBS) Komplikasi (P4K) dan pemberdayaan masyarakat.
serta meningkatkan derajat kesehatan anak untuk Menurut profil kesehatan Indonesia tahun
menjamin proses tumbuh kembang optimal yang 2009, hasil pencapaian cakupan K4 di kawasan
merupakan landasarr bagi peningkatan kualitas South East Asia Regional Offices (SEARO) yang
manusia seutuhnya.t tertinggi adalah Negara Korea Utaru yaitu 95%o,
Antenatal care merupakan pelayanan diikuti oleh Maladewa (9lYo), dan yang terendah
kesehatan bagi ibu hamil dan janinnya oleh tenaga adalah Bangladesh (21%). Sedangkan pencapaian
profesional yang mtrliputi pemeriksaan kehamilan cakupan K4 di Negara ASEAN yang tertinggi adalah
dengan standar trtelayanan minimal 4 kali Indonesia yaifi 81% dan yang terendah adalah
pemeriksaan selama kehamilan yaitu 1 kali pada Negara Kamboja yaitu 27%. Negara Brunei
trimester satu, I kali pada trimester dua dan 2 kali Darussalam, Laos, Malaysia dan Singapura
pada trirnester tiga. Ifemeriksaan antenatal pada ibu merupakan negara di ASEAN yang tidak ada data
hamil dapat mendeleksi kelainan sedini mungkin tentang hasil pencapaian cakupan K4
sehingga diharapkarr ibu dapat merawat dirinya Berdasarkan laporan tahunan Dinas
selama hamil dan rnempersiapkan persalinannya" Kesehatan Provinsi Sumitera Barat tahun 2011,
Pentingnya pelayaniin antenatal ini karena setiap pencapaian cakupan K4 masih jauh dibawah target
kehamilan dapat berl<embang menjadi masalah atau yang ditetapkan, dimana cakupan K4 sebesar 8l,5yo
komplikasi setiap saat. Itu sebabnya mengapa ibu dibandingkan dengan target provinsi yaitu sebesar
hamil memerlulian pemantauan selama 86% (9). Sedangkan hasil Riskesdas 2010 cakupan
kehamilannya.u K4 Provinsi Sumatera Barat adalah 54,7yo. Dari data
Antenatal Care (,A,NC) yang adekuat diatas terlihat adanyaperbedaan yang sangat jauh
ditunjukkan dengal salah satu indikator yang sekali. Pencapaian cakupan K4 di Kota Sawahlunto
terdapat dalam suatlr sistem pemantauan wilayah tahun 2011 sebesar 88,7yo dan di Puskesmas
setempat program lilA yaitu indikator cakupan Silungkang pencapaian cakupan K4 tahun 2011
pelayanan ibu hanril (cakupan K4). Indikator adalah 89,50 , pencapaian cakupan K4 ini masih
cakupan K4 menrpakan cakupan pelayanan dibawah target Kota Sawahlunto sebesar 9lYotahun
antenatal secara lengkap (memenuhi standar 2011. Dengan demikian hasil pencapaian cakupan
pelayanan dan frekrensi kunjungan yang sesuai K4 masih perlu ditingkatkan seoptimal mungkin
dengan waktu './ang ditetapkan), yang sehingga target pencapaian cakupan sebesar 95oZ
menggambarkan tingkat perlindungan pada ibu pada tahun 20 1 5 dapat terwuj ud.'o
hamil di suatu wilayirh, disamping menggambarkan Pencapaianprogram kesehatan ibu dan anak
28
Jurnal l(t:sehatan ir,4asvaraliai, Scpicrnbtr 20il - Mrrct 2014, Vol. g, IJo. I
di Puskesmas Silungkang dalam dua tahun terakhir sampai Oiitober 2012. Penentuan informan
masih dibawah target. Indikator prgram kesehatan penelitian dilakrrkan seeara ptu"posive sampling,
ibu dan anak tersebut adalah jumlah kematian ibu (secara sengaja) rlengarr prinsip kesesuaian
'terjadi peningkatan dari pada tahun 2010 menjacli I (appropriotenes's) dan liccukupan (adeErasi)".
orang pada tahun 2011, kematian bayi berjumlah 4 lnfbrman penelirian \\.a!\,aucara rnencialarrr
orang pada tahun 2010 dan 2011, kejadian anemia beriurnlah l9 orang" F G tl dilahrkan pada kelompok
pada cakupan K4 terj adi peningkatan dari 5,7 o/o pada ibu harnil clan kelornpok kader. posyandu rji tiap
tahun 2010 menjadi ll,2yo pada tahun 2011, ibu desa, obscn,asi dilakukan kepada bidan ).,ang
hamil Kekurangan Energi Kronik (KEK) terjadi mernt;crikan pelayanan pada ibu harnil, dan studi
peningkatan dari 0,5Yo tahun 2010 menjadi 5,3% dokunrenlasi dilakukan pada dokumen yang
pada tahun 2011, kejadian persalinan komplikasi berhubungan tlerigan cnkupan I(4. Validitas data
terjadi peningkatan dari l},lYo pada tahun 2010 nrenggrurakan standar kredilrilitas, transferabilitas,
menjadi 27,4oA pada tahun 2011 danjumlah bayi dependabilitas, dan confimrabilitas. Analisa data
berat lahir rendah terjadi peningkatan dari 8 orang terdiri dari redtiks;i data, pe nyajian data dan
(3,8%) rnenjadi 14 orang 16,1;, p-encapaian cakupai kcsirnpulan.
pelayanan ibu hamil (cakupan K4) terjadi penurunan
dari 2ll orang ( 1 0 1 %) pada tahun 20 I 0 menj adi I 87 IIasil dan Penibahasan
orang (89,5%o) pada tahun 20 ll .'o Input
Hasil studi dokumentasi di wilayah kerja Kebijakan
Puskesmas Silungkang tentarg cakupan K4,buh*a lmplernentasi pelei,anan rbu hamil dalam
pencapaian cakupan K4 pada bulan Januari dan kontcl< K4 oleh bidan trerdasarkarr stanclar
Februari tahun 2012 adalah 34 orang. Cakupan K4 pelayanan ntinirnal di Puskcsr)as Silungkang
yang memenuhi standar pelayinanTT dan rnengacu kcpada pctrrniuk teknis yang dtkeluarkan
frekuensui kunjungan berdasarkan standar oleh l(eurcnkes Rl d.ul target yang telah ditetapkan
pelayanan minimal hanya satu orang (2,94%). Hal oleh Dinas Keseh;rtan Llait Sosial Kota Sawahlunto
ini disebabkan karena tidak lengkapnya pencatatan yang seltarusuy,a pedoural ini dituangkan kembali
hasil pelayanan ibu hamil dan *it t" kunjungan ibu lebih ianjut rnenjadi petr:njuk operasional dengan
hamil dalam kontek K4padakohort ibu. Kohort ibu keputusan kepala pr.rskesrnas. Hal ini tidak
merupakan sumber data untuk membuat rekapitulasi dilaksanakan oleh ['irskesmas Silungkang karena
cakupan K4, sehingga akan berpengaruh terhadap puskesntas rnenrpakan rrnit pelaksana teknis dinas
kualitas maupun kuantitas dari pelayanan ibu hamil kesehatan liabupatcnikota sehitrgga segala sesuatu
dalam kontek K4, kebijakan progranl nterlr.ulggu dari Dtnas Kcsehatan
Permasalahan diatas merupakan kendala pada dan Sosial Kota Saii'ahlunto dan pada rapat evaluasi
implementasi pelayanan ibu hamil dalam kontek K4 pro-qram titlak ada mer-nbahas tentang kebrjakan
berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM), se1 ta instrulisi untrrk r-trerxt]uar liebijakan
untuk itu perlu dilakukan analisis implementasi operasionai untuk rnelalisauakan suatu program.
terhadap implementasi pelayanan ibu hamil dalam yang akitrarrr),a merrin:ltullran persepsi yang berbeda
kontek K4 oleh bidan berdasarkan SPM di antar petugas tentang standar pelayanan dan
Puskesmas Silungkang. Berdasarkan uraian diatas kunjungan ibu lrarnil dalarnkorrtek I(4.
perlu dil ihat bagaimanakah implementasi pelayanan Ilasil penelitran ini lrarnpir sanra deugan
ibu hamil dalam kontek K4 oleh bidan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hasanbasn yang
SPM di Puskesmas Silungkang t ahun2}12. nreneiiti tentang prograrn kesehatan ibu dan anak di
Penelitian ini bertujuan untuk menggali dan puskesmas studi fungsi Dinas Kcsehatan l(eerom
menganalisa sehingga mendapatkan pernahanan Papua 3,ang rnenyirnpulkan tratiwa kebijakan 1,ang
yang nendalam tentang implementasi pelayanan ibu dilaksanatrcan oleh pirskesmas lnengacLl kepacia
hamil dalam kontek K4 oleh bidan berdasarkan SpM target pencapaian prograrn keschatan ibu dan anak
di Puskesmas Silungkang tafu;rr-2}l2. yang telah ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Keerom
, Papua.''
Metode Keinenteria n ltcseiratan telah mengeluarkan
Penelitian ini menggunakan metode pedornan sebagai pemnjLrk pelaksanaan pelayanan
kualitatif dengan pendekatin system.Teknik pada ibu hamil dalam kontek K4 Nomor.
pengumpulan data dilakukan melalui wawancara 828/lUE|,lKESi SK/IXi 2008 tentang Petunjuk
mendalam, focus group discussion, observasi; dan Teknis Stanclar I'e1a1,3p3n lv{inimal (SPI\4) Bidang
sfudi dokumentasi yang dilaksanakan di wilayah Keseltatan di Kahrrpatcn/Kota. Pedontan ini
kerja Puskesmas Silungkang mulai bulan Mei menegaskan balilvapclayanan pada ibu hanlil dalam
29
Jumal Kesehatan Masyarakat, September 2013 - Maret 2014, Vol. 8, No. 1
30
Jurnal Kesr'haiari illas;rarirkat, Scpiember 20i3 - h,,iarlt 201,i, Vol. 8, l.io. I
31
Jurnal Kesehatan Masyarakat, September 2013 - Maret 2014, Vol. 8, No. I
32
Jumal l(esehatan Nlasyarakat, September 2013 - Maret 2014, Vol. 8, No. I
Daft*r Fmstaka
1. Dinkes Pro,,, Sunbar, Pedornan }lr:inantauan 8. Kemenkes RI, Profil kesehatan Indonesia Tahun
Wilayah Seter::,pat KIA(PWS-KIA): 20I i. 2AA9 . Jakarta1.2A10.
2. Departernen Kesehirtan RI, Penyeliaan Fasilttatif 9" Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat,
Prograr,i,'(es ehatarrilb Anak. Jaka r:ta ; 2 0 C 8 .
u dair Profil kesehatan Tahun 20 1 0 ; 20 I 1.
3. Wido',vati, Christina, lr4anjernen Pelayanan KtrA 10. Dinas Kesehatan dan Sosial triota Sawahlunto,
dan krralitas ANC di Puskesmas Semang Flam. Profi 1 Kesehatan Tahun 2 011 ; 2012.
Tcsis, Llniversitas Gajah lJada. Ybg_vakart;i; 11. Sugiyono, Memahami Penelitian
2006. Kualitatif.rvww.google.com. (11 April 20 12) ;
4. Saifudin, AB, Buku Acuan Pelal,anan N{aternal 2409
dan Neonatal, YBN SP Jakarta; 2001 lr2. Hasatt Basri. Mrtbasyyir, Program KIA dr
5. Nuraini, Costi, Srstcrn Infblmasr Peia:,anart Pusleesmas Studi Fungsi Dinkes di di Keerom
Kesehatarr Ibu dan Anak Lil Papua, Tesis, Unirrersitas Gajah N.{ada,
Puskesrnas,rvww.gcoele.coni" (1-1 April 20 L2); Yogyakarta; 2001 .
20r1. 13. Dhiah Farida Ar.rus11i, Analisis Kualiats
6. Manuaba" tGB, Ilrnlt kelri,fanan. pcr',731i1 Antenatal oleh Bidan di Puskesmas di
kandungan, dan KB .;ntuk oendrdikan Kabupaten Purbalingga.Tesis. Universitas
bidan.Penerbit Buku Kedrtkrr-ran F.GC. Jakarta; Diponegoro;2010.
I 998. 14. Notoatmojo, Soekidjo, Pendidikan dan Perilaku
7. Dep Kes Rl, Keputusan Mentn Keselratan Rl Kesehatan, Rineka Cipt a, J akarta: 2003 .
Nomor :82S/tuiENKES/SK/iXr'2009 tenrang 15. K-enenkes RI, Surveilans Gizi Ditingkat
Peturrjtrk'Icklis Siander PeiAyanau [{iniinal Kab/Kota, Jakarta; 2A10,.
Bidang I(cseiiata;r di Katupatek/Kora, Jakarta;
2008.
33