A. Putusan Hakim
Bukan hanya yang diucapkan saja yang disebut putusan, melainkan juga
kepada para pelanggar hak tanpa pandang bulu, hanya saja bedanya
dan atau pemberian ganti rugi kepada pihak yang telah dirugikan atau
1
Sudikno Mertokusumo. 2006. Hukum Acara Perdata Indonesia. Edisi ketujuh.
Yogyakarta: Liberty.
27
28
2. Asas-Asas Putusan
tidak mengandung cacat, diatur dalam Pasal 178 HIR, Pasal 189 Rbg dan
Kehakiman, yakni;
2) Hukum kebiasaan,
3) Yurisprudensi, atau
4) Doktrin hukum.
2
Sarwono. 2011. Hukum Acara Perdata Toeri dan Praktik. Jakarta: Sinar Grafika.
3
M. Yahya Harahap. 2004. Hukum Acara Perdata. Jakarta: Sinar Grafika.
29
Asas ini digariskan dalam Pasal 178 ayat (2) HIR, Pasal 189 ayat
(2) RBG dan Pasal 50 Rv. Putusan harus secara total dan menyeluruh
Asas ini digariskan dalam Pasal 178 ayat (3) HIR, Pasal 189 ayat
meskipun hal ini dilakukan hakim dengan itikad baik maupun sesuai
Prinsip ini didasarkan oleh asas fair trial, menurut asas ini
bersengketa.
30
negara.
Dalam Pasal 196 ayat (1) HIR/Pasal 185 ayat (1) RBG dinyatakan
Namun, putusan ini tidak berdiri sendiri, tapi merupakan satu kesatuan
1) Putusan Preparatoir
4
M. Yahya Harahap. Hukum Acara Perdata. Sinar Grafika, Jakarta , 2004, hlm. 20
33
sebagainya.
2) Putusan Interlocutoir
5
Ibid. Hlm 32
34
HIR.
sita.
yang independen.
3) Putusan Insidentil
penggugat.
4) Putusan provisionil
Diatur dalam Pasal 180 HIR, Pasal 191 RGB. Disebut juga
berlangsung.
b. Putusan akhir
6
H. Zainuddin Mappong. 2010. Eksekusi Putusan Serta Merta (Proses Gugatan Dan Cara
37
1) Putusan Declaratoir
ahli waris yang yang sah, putusan pemilik atas suatu benda yang
sah.
perkara.
Membuat Putusan Serta Pelaksanaan Eksekusi Dalam Perkara Perdata). Malang: Tunggal
Mandiri Publishing.
38
bergerak.
tetap dan pasti antara pihak yang berperkara sebab hubungan hukum
kekuatan hukum yang tetap dan pihak tergugat (yang kalah) tidak
pihak harus taat dan tunduk pada putusan, harus dihormati dan
ketiga.
kekuatan hukum yang pasti maka putusan itu tidak lagi dapat
autentik bertujuan untuk dapat dipergunakan sebagai alat bukti bagi para
hukum pembuktian, putusan diartikan bahwa dengan putusan itu telah diperoleh
44
suatu kepastian tentang suatu peristiwa, karena setiap sarana yang memberi
dan menetapkan hak atau hukumnya, terutama putusan itu harus diselesaikan
pengadilan belum cukup dan tidak berarti apabila putusan itu tidak direalisasi
atau dilaksanakan, karena putusan itu menetapkan dengan tegas hak atau
Ketuhanan Yang Maha Esa” (Pasal 4 ayat (1) Undang-undang No. 4 Tahun
2004) dan semua putusan pengadilan di seluruh Indonesia harus diberi kepala
Yang Maha Esa” (Pasal 435 Rv jo. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang No. 4
Tahun 2004).
45
serta merta (Pasal 180 ayat (1) HIR/Pasal 191 ayat (1) RBG). Upaya
verstek itu.
129 ayat (2) HIR) sampai hari ke-14 (Pasal 153 ayat (2) RBG)
atas suatu putusan verstek (Pasal 125 Jo Pasal 129 HIR 149 Jo
bukannya ditolak.
b. Banding
oleh pengadilan yang lebih tinggi atas permintaan jaksa atau terdakwa
8
H. Zainuddin Mappong. 2010. Eksekusi Putusan Serta Merta (Proses Gugatan Dan Cara
Membuat Putusan Serta Pelaksanaan Eksekusi Dalam Perkara Perdata). Malang: Tunggal
Mandiri Publishing.
47
salah satu pihak tidak menerima putusan hakim pengadilan negeri dalam
(empat belas) hari (Pasal 11 ayat (1) UU No. 20 Tahun 1947, Pasal
tinggi.9
daripada apa yang dituntut atau memutuskan hal-hal yang tidak dituntut.
9
H. Zainuddin Mappong. 2010. Eksekusi Putusan Serta Merta (Proses Gugatan Dan Cara
Membuat Putusan Serta Pelaksanaan Eksekusi Dalam Perkara Perdata). Malang: Tunggal
Mandiri Publishing.
49
dan diputus oleh pengadilan negeri itu dipandand tidak benar dan tidak
92).
bawahnya.
itu:
undang-undang.11
10
M. Yahya Harahap. 2004. Hukum Acara Perdata. Jakarta: Sinar Grafika.
11
H. Zainuddin Mappong. 2010. Eksekusi Putusan Serta Merta (Proses Gugatan Dan Cara
Membuat Putusan Serta Pelaksanaan Eksekusi Dalam Perkara Perdata). Malang: Tunggal
Mandiri Publishing.
51
Mahkamah Agung dan salah satu pihak tidak menerima putusan tersebut
kewenangan :
46 ayat (3) dan (4) UU No. 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung).
52
Jika dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari ternyata pihak yang
K/Sip/1971).
12
H. Zainuddin Mappong. 2010. Eksekusi Putusan Serta Merta (Proses Gugatan Dan Cara
Membuat Putusan Serta Pelaksanaan Eksekusi Dalam Perkara Perdata). Malang: Tunggal
Mandiri Publishing.
53
pemohon kasasi.
telah berkekuatan hukum yang pasti dan sudah tidak dapat diubah serta
tidak tersedia lagi upaya hukum biasa. Upaya hukum ini hanyalah
saja.13
berbunyi bahwa:
memutus:
1) Permohonan kasasi;
13
Bambang Sugeng A.S., Sujayadi. 2011. Hukum Acara Perdata dan Dokumen Litigasi Perkara
Perdata. Jakarta: Kencana Prenada Media Gorup.
54
peninjauan kembali.14
adalah suatu upaya hukum yang dilakukan oleh pihak yang dikalahkan
yang dijatuhkan diluar hadir tergugat (verstek) serta yang tidak lagi
peninjauan kembali (Pasal 385 RV). Untuk itu request civil yang diatur
dalam Pasal 385-401 RV, tidak lain adalah peninjauan kembali suatu
peninjauan kembali dapat dicabut selama belum diputus, tetapi kalau sudah
14
M. Yahya Harahap. 2004. Hukum Acara Perdata. Jakarta: Sinar Grafika.
15
Sarwono. 2011. Hukum Acara Perdata Toeri dan Praktik. Jakarta: Sinar Grafika.
55
dicabut tidak dapat diajukan lagi (Pasal 66 ayat (1-3) UU No. 14 Tahun 1985
dapat ditemukan.
3) Apabila telah dikabulkan suatu hal yang tidak dituntut atau lebih
sama, atas dasar yang sama oleh pengadilan yang sama atau sama
yang lain.
kuasa hukumnya yang diberi kuasa khusus untuk itu secara tertulis
pertama atau hakim yang ditunjuk oleh ketua pengadilan yang akan
berperkara dan tidak mengikat pihak ketiga (Pasal 1917 BW). Akan
para pihak yang bersangkutan dengan cara biasa (Pasal 379 Rv).
16
Retnowulan Sutantio dan Iskandar Oeripkartawinata, 2009, Hukum Acara Perdata dalam Teori dan
Praktek, Cetakan kesebelas, Mandar Maju, Bandung, h. 1-2.
57
pengadilan.18
C. Konsep Novum
bukti baru atau keadaan baru yang disebut Novum. Alasan matriil PK
terdapat dalam Pasal 263 Ayat (2) huruf a KUHAP. Sementara ditemukannya
17
Sudikno Mertokusumo, 2010, Hukum Acara Perdata Indonesia, Cetakan kelima, Universitas Atma
Jaya, Yogyakarta, h. 2-3.
18
Sarwono. 2011. Hukum Acara Perdata Toeri dan Praktik. Jakarta: Sinar Grafika.
58
Tentang Mahkamah Agung yang diubah pertama kali dengan UU No. 5 Tahun
2004 yang diubah kedua kalinya dengan UU No. 3 Tahun 2009. Meskipun
arti yang sebenarnya tidaklah berbeda. Perbedaan hanya terdapat bahwa dalam
perkara pidana tidak disebutkan secara tegas tentang alat buktinya dimana
perdata secarta tegas disebut dengan alat bukti surat. Novum tersebut melekat
dalam alat bukti surat. Oleh karena dalam perkara pidana, tempat melekatnya
alat bukti novum tidak disebut, maka novum dalam perkara pidana bisa
diperoleh dari alat bukti surat maupun saksi. Yang penting isi novum tersebut
pertama, keadaan baru itu belum diungkap dalam persidangan. Novum itu
sebenarnya suatu fakta, dan fakta mestilah melekat pada suatu alat bukti. Alat
syarat:
Pasal 67 huruf b tersebut adalah bukti surat yang isinya memuat suatu
fakta yang sudah terdapat / yang sudah ada pada saat sidang pemeriksaan
59
2. Fakta yang sudah ada dalam suatu surat itu belum diajukan dan diperiksa
terakhir.
1. Konsep Keadilan
dapat disebut teori keadilan Aristoteles dan teori keadilan sosial John Rawl.
19
Theo Huijbers, Filsafat Hukum dalam Lintasan Sejarah, Yogyakarta, Kanisius,1995
60
mesti dianggap sebagai inti dari filsafat hukumnya karena hukum hanya
pengertian kesamaan.
biasa kita pahami tentang kesamaan dan yang kita maksudkan ketika kita
hukum publik yang kedua dalam hukum perdata dan pidana. Kedailan
wilayah keadilan distributif, hal yang penting ialah bahwa imbalan yang
sama-rata diberikan atas pencapaian yang sama rata. Pada yang kedua
20
Carl Joachim Friedrich, Filsafat Hukum Perspektif Historis, Bandung, Nuansa dan Nusamedia,
2004
61
masyarakat.21
memadai bagi pihak yang dirugikan, jika suatu kejahatan telah dilakukan
kasus dan yang didasarkan pada watak manusia yang umum dan lazim
21
Carl Joachim Friedrich, Filsafat Hukum Perspektif Historis, Bandung, Nuansa dan Nusamedia,
2004
22
Ibid
62
manusia.23
adalah ketika suatu peraturan dibuat dan diundangkan secara pasti karena
mengatur secara jelas dan logis. Jelas dalam artian tidak menimbulkan
digariskan oleh aturan hukum. Secara etis, padangan seperti ini lahir dari
23
Carl Joachim Friedrich, Filsafat Hukum Perspektif Historis, Bandung, Nuansa dan Nusamedia,
2004
63
tahun lalu.
dalam pendekatan law and order (hukum dan ketertiban). Salah satu
Sejak saat itu, manusia menjadi komponen dari hukum berbentuk mesin
sekrup, mor atau gerigi, tetapi juga menjauhkan antara apa yang ada dalam
64
Idealitas aturan hukum tidak selalu menjadi fiksi yang berguna dan benar,
mengganggu tanpa ada aturan hukum sebelumnya. Ternyata law and order
Law and order kemudian hanya cukup untuk the order of law, bukan the
dengan mekanika Newton. Bahkan Mekanika Newton pun sudah dua kali
pada pedoman pokok agama islam, yaitu al-qur’an dan hadits. Artinya,
tujuan keadilan melalui jalur hukum harus berawal dari dua segi dan
mengarah kepada keadilan dua segi pula, dikatakan berawal dari dua segi
karena pedoman islam berupa al-qur’an dan hadits di satu segi harus
adalah upaya formulasi alqur’an dan hadits agar mampu tampil sesuai
dengan prinsip keadilan secara umum. Perpaduan dua segi ini diharapkan
Maksud dari muara keadilan dua segi adalah tujuan akhir berupa
keadilan yang harus dicapai oleh sebuah sistem hukum universal mesti
sedangkan muara keadilan kepada Allah adalah produk hukum yang ada
juga tetap berada dalam koridor ibadah kepadaNya. Hal ini sesuai dengan
pedoman itu tidak akan mencapai titik ideal prinsip keadilan. Padahal
66
sebuah prinsip adalah standar yang tidak pernah berubah. Perubahan hanya
menyebut hukum islam adalah : the science of all things, human and
persamaan, tidak dibedakan antara yang kaya dengan yang miskin, antara
kulit hitam dan kulit putih, antara pengusaha dengan rakyat jelata.
kewajiban.
masyarakatnya.
Syari’at islam adalah kode hukum dan kode moral sekaligus. syariat
islam merupakan pola yang luas tentang tingkah laku manusia yang
pemisah antara hukum dan moralitas sama sekali tidak bisa ditarik secara
Berbicara masalah keadilan dan tuntutan hukum tak lepas dari tujuan
makhluk. Syari’at islam ini langsung datang dari Allah. Namun demikian
wahyu Allah itu, baik dengan metode qiyas ataupun metode lainnya.