Anda di halaman 1dari 6

PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

DATA UMUM PASIEN MASUK

Cara Masuk Pasien : Brancard

Pengantar Pasien : Keluarga

I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. R
Umur : 61 tahun
Tanggal Lahir :16 juli 1957
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jebed selatan, Pemalang
Status : Kawin
Perkawinan : Ke-1
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Dukun bayi
Lama Bekerja : 25 tahun
Tanggal Masuk RS : 10 oktober 2018 pukul 02.24 WIB
Tanggal Pengkajian : 10 oktober 2018 pukul 10.00 WIB
Sumber Informasi : Pasien,keluarga,dan rekam medis
Diagnosa Medis : Asma Akut sedang pada asma tidak terkontrol
Penanggung Jawab Pasien
 Nama : Tn. T
 Hubungan dengan Pasien : Anak pasien
 Pekerjaan : Wiraswasta
II. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
a. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan pernah dirawat di RSU santa maria 7 bulan yang lalu
dengan penyakit asma.Pasien mengatakan pernah berobat dipoli paru RSU
Santa Maria 4 kali kontrol dan dinyatakan sudah sembuh.
b. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan memiliki riwayat penyakit asma dalam keluarganya.
c. Riwayat Alergi
Pasien mengatakan alergi terhadap debu.
d. Riwayat Penggunaan Obat-obatan
No Nama Obat Dosis Rute Terakhir Keterangan
minum
1. Metil Prednisolon 4 mg Oral Tanggal 9 Periksa di
oktober poli paru
2018 jam RSU santa
22.00 wib maria
Pertanyaan yang di berikan kepada kelompok 2 :

1. Sindy (kelompok 3)
Mengapa faktor yang berhubungan / etiologi pada dx yang pertama asma? Kan
pada pengkajian dikatakn pasien itu batuk berdahak kenapa tidak mengambil etiologi
penumpukan sekret?
Jawaban :
Di karenakan menurut kelompok kami pasien tersebut mengalami batuk yang
tidak terlalu parah sehingga kurang tepat jika itu diambil etiologi penumpukan sekret,
memang betul terdengar suara ronchi pada pemeriksaan fisik kami tapi menurut
kelompok kami yang tepat adalah etiologi asma, karena pasien juga sudah paham akan
penyakitnya tersebut jadi kita fokuskan pada perawatan sesak yang menjadi keluhan
utama pada pasien kami

2. Alfa (kelompok 1)
Mengapa pada pengakajian kelompok 1 tidak dituliskan pasien asma
dikarenakan alergen, dituliskan dalam Laporan pendahuluan jika asma bronkhial
penyebabnya adalah alergi?
Jawaban :
Memang betul jika asma bronkhial disebabkan oleh alergen tapi pada
pengkajian pasien kami sudah paham akan penyakitnya jadi saat kita mengkaji akan
penyebab asma pasien menjawab sudah tau jika terkena debu akan membuat sesak dan
pasien selalu membawa masker kemana-mana seperti di pola pengkajian kami jadi
menurut kami kurang tepat jika kita memasukkan data padahal pasien tidak sudah
melakukan tindakan mandiri, dan kelompok kami memfokuskan pengkajian tentang
asma yang di sebabkan oleh faktor aktivitas yang berlebih.

3. Dr. Adi (masukan)

Mohon di lengkapi datanya dan masalah tentang data penunjang itu kurang
lengkap, lebih baik jika di tambahkan faktor penyeban dan pengkajian pasien sebelum
sakit di perdalam.
Penambahan dari bu ester
4. Diagnosa intoleransi aktivitas
Diagnosa intoleransi aktivitas di intervensi dengan memasukan data dari pengkajian
masuk pada diagnosa ke 3 di intervensikan memberikan bantuan sampai pasien mampu
melakukan perawatan diri mandiri dan tidak di cantumkan di implementasi karena
keluarga menolak untuk di lakukan tindakan.
7. Diantara serangan asmatik, individu biasanya asimtomatik akan tetapalam
pemeriksaan perubahan fungsi paru mungkin terlihat bahkan diantara serangan
pada pasien yang memiliki asma persisten (Corwin, Elizabeth j: 2009)
A. KOMPLIKASI
1. Pneumo thoraks
2. Pneumomediaastinum
3. Emfisema subkutis
4. Atleltakis
5. Gagal nafas
6. Bronchitism
B. PATOFISIOLOGI
Asma akibat alergi bergantung kepada respons IgE yang dikendalikan oleh
limfosit T dan B. asma diaktifkan oleh interaksi antara antigen dengan molekul IgE
yang berikatan dengan sel mast. Sebagian alergen yang menimbulkan asma bersifat
airbone. Allergen tersebut harus tersedia dalam jumlah banyak dalam periode waktu
tertentu agar mampu menimbulkan gejala asma. Namun dilain kasus terdapat terdapat
pasien yang sangat responsif, sehingga sejumlah kecil allergen masuk kedalam tubuh
sudah dapat mengakibatkan eksaserbasi penyakit yang jelas. Asma menyebabkan
inflamasi pada penderita merupakan dasar kelainan. Kelainan patolgi yang terjadi adah
obstruksi saluran nafas, hiperresponsifitas saluran nafas, kontraksi otot polos bronkus,
hipereksresi mukus, keterbatasan aliran udara yang irefersibel,eksaserbasi, asma
malam dan analisa gas darah.
Obstruksi saluran nafas bersifat difus dan berfariasi derajatnya,dapat membaik
spontan atau dengan pengobatan. Penyempitan saluran nafas ini menyebabkan gejala
batuk, rasa berat di dada,mengi dan hiperesponsifitas bronkus terhadap berbagai
stimulus. Penyebabnya multi faktor yang utama adalah kontraksi otot polos bronkus
yang di profokasi oleh mediator yang di lepaskan sel inflamasi.
Hipereksponsifitas saluran nafas mekanisme pasti hiperksponsifitas belum di
ketahui jelas diduga karena perubahan sifat otot polos saluran nafas sekunder terhadap
perubahan fenotip kontraktilitas. Inflamasi dinding saluran nafas terutama di daerah
peribronkial dapat menambah penyempitan saluran nafas selama kontraksi oto polos
yang dapat di ukur dengan uji profokasi bronkus. Pada penderta asme terjadi
peningkatan pemendekan otot polos bronkus isotonik perubahan fungsi kontraksi
mungkin di sebabkan oleh perubahan aparatus kontraksi. Kontraksi otot polos
menyababkan bronkospasme dam mengakibatkan bertambah sesak saat terlentang
sehingga tidur terganggu. Kontraksi otot dan muskus meningkat menyebabkan saluran
pernafasan tersumbat.

Anda mungkin juga menyukai