BAB I
PENDAHULUAN
tindakan yang harus dilakukan untuk mendapatkan hasil belajar yang lebih
saling berkaitan satu sama lainnya. Peran guru dalam mengajar sangat penting.
Interaksi antara guru dengan peserta didik pada saat proses belajar mengajar
merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peranan penting dalam
semua jenjang pendidikan mulai dari Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi.
1
2
berlangsung siswa terlihat malas, jenuh dan bosan sehingga pada kegiatan
kurangnya minat siswa untuk belajar. Minat ini besar pengaruhnya terhadap
belajar, karena minat siswa merupakan faktor utama yang menentukan derajat
keaktifan siswa, apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan
minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya karena tidak ada
daya tarik baginya. Selain itu, rendahnya minat siswa terhadap suatu mata
oleh guru dalam menyampaikan materi yang bersifat monoton. Oleh karena
itu, guru hendaknya menggunakan variasi gaya mengajar supaya siswa tidak
yang telah dilakukan di kelas VIII C MTs Nurul Salam Wanarata Kabupaten
Pemalang, pada saat proses kegiatan belajar terdapat siswa yang merasa malas
untuk mengikuti pelajaran matematika. Hal tersebut dapat dilihat pada saat
malu bertanya jika materi kurang paham, dan jika guru memberikan latihan
soal masih sedikit siswa yang mengerjakan, ada juga yang menunggu jawaban
3
dari teman dan menyontek jawabannya. Dari beberapa hal ini menunjukkan
bahwa masih terdapat siswa yang kurang berminat terhadap mata pelajaran
matematika. Karena minat yang kurang pada mata pelajaran matematika maka
berpengaruh terhadap prestasi belajar yang dicapai oleh siswa. Hal tersebut
dapat dilihat dari rata-rata nilai matematika yang terdapat di tabel dibawah ini:
Nilai Ketidaktuntasan
Kelas Ketuntasan belajar
rata-rata belajar
VIII A 73,0 69,7% (dari 33 siswa) 30,3%
VIII B 68,1 50% (dari 32 siswa) 50%
VIII C 62,9 39,4% (dari 33 siswa) 60,6%
Dari tabel diketahui bahwa nilai mata pelajaran matematika kelas VIII C
paling rendah diantara kelas yang lain dan nilai mata pelajaran matematika
rata-rata masih belum berada pada batas KKM yaitu 70. Adapun pembelajaran
yang berlangsung di dalam kelas ini yaitu guru menjelaskan materi dan siswa
metode ini masih dominan. Kondisi pembelajaran matematika seperti ini akan
siswa tidak dapat melihat hubungan antar materi pelajaran yang telah
dipelajari dengan materi berikutnya, ini diperparah dengan sikap guru yang
adalah apa yang telah diketahui oleh siswa berupa materi pelajaran yang telah
baru dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini dimaksudkan agar siswa dapat
informasi atau ide baru. Namun sering terjadi siswa tidak mampu
penghubung yang dapat menjembatani informasi atau ide baru dengan materi
pelajaran yang telah diterima oleh siswa. Alat penghubung yang dimaksud
belajar, karena apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan
minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya karena tidak ada
pada diri siswa. Ini dapat dicapai dengan jalan memberikan informasi pada
siswa mengenai hubungan antara suatu bahan pelajaran yang akan diberikan
dengan bahan pelajaran yang lalu, menguraikan kegunaan bagi siswa dimasa
kebanyakan siswa.
Pemalang, minat belajar yang rendah menjadi permasalahan yang cukup serius
akan peneliti terapkan dalam penelitian ini adalah dengan model pembelajaran
yang dikaitkan dengan pengetahuan yang telah ada pada pembelajaran, artinya
awal.
pembelajaran matematika sekolah adalah suatu model yang berpijak pada teori
belajar bermakna dari David Ausubel. Salah satu konsep yang akan dipakai
6
B. Rumusan Masalah
Organizer berbantu peta konsep minat siswa kelas VIII C MTs Nurul Salam
C. Tujuan Penelitian
konsep pada siswa kelas VIII C MTs Nurul Salam Wanarata Kabupaten
D. Manfaat Penelitian
pendidikan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Belajar
perubahan relatif permanen yang terjadi karena hasil dari praktek atau
yang tercantum di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa belajar adalah
suatu perubahan perilaku seseorang dari tidak tahu menjadi tahu atau kurang
baik menjadi lebih baik berdasarkan pengalaman yang pernah terjadi pada
dirinya.
siswa, secara garis besar dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu (dalam
Aunurrahman, 2011:177) :
a. Faktor internal
Yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri, yang
8
9
1) Faktor fisiologis
siswa yang memiliki kekurangan dalam faktor ini pada umumnya akan
2) Faktor psikologis
3) Faktor sosial
b. Faktor eksternal
adalah:
1) Faktor lingkungan
2) Faktor instruksional
pelajaran yang tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar
dengan sebaik-baiknya karena tidak ada daya tarik baginya (dalam Sholeh dan
11
Gozi, 2004). Selain itu, minat adalah kecenderungan yang tetap untuk
perkembangan mental tanpa adanya minat. Minat adalah dasar dari perhatian
(Slameto, 2003:57).
akan dapat tercapai. Minat merupakan faktor internal yang memiliki peranan
kemauan siswa untuk belajar. Oleh karena itu seorang guru hendaknya
terkandung bahan pengajaran dengan cara membangun sikap positif serta hal-
hal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari pada diri siswa pada saat
mempunyai ciri-ciri antara lain: (1) minat tidak dibawa sejak lahir melainkan
hubungannya dengan obyek, (2) minat dapt berubah-ubah, (3) minat tidak
12
dapat berdiri sendiri melainkan mengandung relasi terhadap suatu obyek, (4)
Ada dua hal yang menyangkut minat yang perlu diperhatikan yaitu:
faktor lain, baik itu kebutuhan maupun lingkungan. Minat semacam ini
2. Minat muncul karena adanya pengaruh dari luar, maka minat seseorang bisa
saja berubah karena adanya pengaruh dari luar, seperti: lingkungan, orang
Dari dua hal minat di atas peneliti ingin meneliti dari dua hal yang kedua
yaitu minat yang muncul karena ada pengaruh dari luar, yaitu dengan
skor siswa yang diperoleh dari tes minat belajar yang mengukur aspek:
(1) kesukacitaan, (2) ketertarikan, (3) perhatian, dan (4) keterlibatan. Dari
oleh guru.
13
diajar berminat atau tidak dalam mempelajari sesuatu materi pelajaran, jika
lain:
siswa dapat menyerap, mencerna, dan mengingat bahan belajar dengan baik
pengetahuan baru yang dikaitakan dengan pengetahuan yang telah ada pada
Pengatur awal mengarahkan para siswa ke materi yang akan dipelajari, dan
umum dari materi yang akan diajarkan. Dia adalah kerangka utama yang
prinsip dan hukum-hukum yang ada di dalam sesuatu disiplin ilmu. Kerangka
berikutnya.
3) Sebagai jembatan antara struktur kogitif lama dan struktur kognitif yang
akan diperoleh.
konsep itu sendiri. Fase pertama ini terdiri dari kegiatan, yaitu menyajikan
Fase kedua, presentase tugas materi pelajaran. Fase kedua ini terdiri dari
dengan fase kedua, di sini lebih ditekankan kepada keaktifan siswa. Siswa
harus banyak saling bertukar pikiran dalam fase ini. Siswa harus dapat
berperan sebagai penangkap yang aktif dan mampu berpikir kritis. Dan guru
sistem persamaan linear dua variabel terdapat pada kelas VIII untuk
E. Kerangka Berpikir
Indikator minat:
1. Kesukacitaan siswa dalam mengikuti pelajaran.
2. Ketertarikan siswa dalam mengikuti pelajaran.
3. Perhatian siswa pada mata pelajaran matematika.
4. Keterlibatan siswa dalam mengikuti pelajaran.
Gambar 1.
Kerangka Berfikir Model Pembelajaran Advance Organizer berbantu Peta
Konsep Untuk Meningkatkan Minat Belajar Matematika
18
konsep itu sendiri. Pada tahap ini guru menunjukan bentuk advance organizer
dengan peta konsep yang merupakan ringkasan struktur materi di depan kelas
melalui media layar LCD, dan menerangkan setiap atribut dalam advance
peta konsep yang menarik (menggunakan media layar LCD) disertai dengan
peta konsep materi yang terarah sehingga memperjelas siswa untuk dapat
memahami materi dengan cepat. Oleh karena itu, tahap ini sesuai untuk
Fase kedua, presentasi tugas materi pelajaran. Pada tahap ini guru
menjadi lebih logis, sistematis dan mudah diterima siswa. Dalam tahap ini
itu tahap ini sesuai untuk mengembangkan indikator minat yang kedua yaitu
kepada keaktifan siswa, siswa harus banyak saling bertukar pikiran. Misalkan
pada waktu mengerjakan LKS secara berkelompok yang menuntut kerja sama
Wanarata.
F. Hipotesis
minat belajar matematika pada siswa kelas VIII C MTs Nurul Salam Wanarata
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
MTs Nurul Salam Wanarata kabupaten Pemalang dari tanggal 06 Oktober 2011
B. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah kelas VIII C MTs Nurul Salam Wanarata
dengan jumlah siswa 33 yang terdiri dari 18 siswa perempuan dan 15 siswa
laki-laki. Alasan memilih kelas VIII C sebagai subyek penelitian adalah kelas
yang lainnya.
C. Jenis Penelitian
D. Prosedur Penelitian
Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini terdiri dari 3 (tiga) siklus,
dimana setiap siklus terdiri dari tiga kali pertemuan yaitu dua kali pertemuan
untuk menyampaikan materi dan satu kali pertemuan untuk tes evaluasi. Tiap
20
21
1. Perencanaan Tindakan
masing-masing 6 buah.
f. Membuat soal evaluasi berupa tes tertulis dan kunci jawaban dengan
2. Pelaksanaan Tindakan
persamaan linear dua variabel dengan metode subtitusi dan pada pertemuan
dengan sistem persamaan linear dua variabel dan pada pertemuan II guru
penafsirannya.
b) Elaborasi
Guru mempersilakan siswa untuk Siswa berkumpul sesuai
berkumpul sesuai dengan kelompok dengan kelompok yang
yang telah dibentuk pada pertemuan telah dibentuk.
sebelumnya.
Fase 3: Penguatan organisasi kognitif
Guru membagikan LKS pada masing- Siswa mengerjakan LKS
masing kelompok, agar dikerjakan secara berdiskusi dengan
bersama dengan kelompoknya. kelompoknya.
Guru memberikan bimbingan pada Siswa bertanya kepada
siswa apabila mengalami kesulitan. guru saat menemukan
kesulitan.
Guru mengaktifkan dan mengawasi Siswa saling berbagi dan
jalannya diskusi dalam kelompok. menanggapi gagasan.ide
kelompoknya.
Guru membantu siswa dalam Siswa mendengarkan
menyiapkan hasil diskusi yang akan arahan guru dan
dipresentasikan. menyiapkan hasil
diskusi.
Guru memberi kesempatan kepada Siswa aktif berdiskusi.
salah satu kelompok yang ingin
mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya, dan salah satu anggota
dari kelompok tersebut mewakili
kelompoknya untuk
mempresentasikan hasil diskusinya.
c) Konfirmasi
Guru mengecek dan mengklarifikasi Siswa menanggapi dan
hasil presentasi siswa serta membahas menemukan jawaban
bersama-sama. yang benar bersama-
sama.
Guru membantu siswa untuk Siswa mempertahankan
melakukan evaluasi dan refleksi hasil pendapat, member dan
dari diskusi. menerima saran dari
kelompok lain.
3. Kegiatan akhir (10 menit)
a) Guru bersama siswa bertanya jawab Siswa menyimak
meluruskan kesalahan pemahaman, kembali kesimpulan dari
memberi penguatan dan penyimpulan guru dan melengkapi
tentang konsep materi yang baru catatannya.
25
dipelajari.
b) Guru memberikan tugas rumah. Siswa menerima tugas
yang diberikan.
c) Guru menutup pertemuan dengan Siswa menjawab salam.
mengucapkan salam.
3. Observasi
minat siswa maka dibagikan angket minat kepada siswa pada setiap akhir
siklus.
4. Evaluasi
konsep.
26
5. Refleksi
Pada tahap ini seluruh hasil observasi dan evaluasi direfleksi untuk
yang akan dilaksanakan oleh guru sebagai upaya tindak lanjut dalam siklus
1. Observasi
PR.
28
2. Angket (Kuesioner)
Angket adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang
yang akan diukur (Arikunto, 2007). Jadi, angket merupakan suatu daftar
kepada siswa kemudian diisi oleh siswa untuk mengetahui minat siswa
3. Tes
dilakukan setiap akhir siklus dan model tes adalah essay, bertujuan untuk
grafik.
subtitusi.
eliminasi.
1. Angket
tidak pernah, sehingga skor maksimum adalah 60. Siswa tinggal memilih
adalah:
2. Observasi
K1 K2
Nilai rata-rata tiap indikator =
2
K1 K2
Nilai rata-rata tiap indikator =
2
Dimana: K1 = Skor tiap indikator pertemuan 1
K2 = Skor tiap indikator pertemuan 2
3. Tes
n
Persentase (%) = x 100%
N
Keterangan :
(Sudjana, 1990)
G. Indikator Keberhasilan
minat dan prestasi siswa yang ditandai dengan peningkatan skor minat siswa
dan juga nilai rata-rata tes pada akhir siklus dan secara klasikal 85% siswa
BAB IV
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus, tiap siklusnya terdiri dari
tiga kali pertemuan yaitu dua kali pertemuan untuk penyampaian materi
pelajaran dan satu kali pertemuan diberikan tes evaluasi dan pengisian angket
minat oleh siswa. Alokasi waktu untuk setiap pertemuan memerlukan waktu 2
berikut:
a. Hasil perencanaan
berikut:
I dan pertemuan II, serta tes evaluasi untuk mengukur prestasi siswa
siklus I. (lampiran C, D)
34
35
b. Pelaksanaan tindakan
diferensiasi progresif.
kesempatan pada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum jelas.
prestasi belajar siswa pada siklus I dan memberikan angket minat pada
pertemuan berikutnya.
c. Observasi
dikumpulkan meliputi:
yaitu kegitan awal, kegiatan inti dan penutup. Secara rinci hasil
sebagai berikut:
pertama.
(baik).
siswa apabila ada hal yang kurang jelas. Sehingga guru hanya
pertemuan.
kelas.
sudah paham degan materi yang telah dibahas, maka dari itu
Skor Rata-
No. Aspek yang diamati Kriteria
PI P II rata
1. Kesukacitaan siswa dalam mengikuti
pembelajaran
a. Kehadiran siswa. 3 4 3,5 Sangat baik
b. Kelompok bersedia maju di 1 1 1 Kurang baik
depan kelas untuk
mempresentasikan hasil diskusi.
Skor total indikator 4,5
Rata-rata indikator 2,25 Cukup baik
2. Ketertarikan siswa dalam mengikuti
pembelajaran
1 2 1,5 Kurang baik
a. Siswa bertanya kepada guru
tentang materi yang belum jelas.
2 2 2 Cukup baik
b. Siswa mengerjakan LKS sesuai
47
perintah guru.
Skor total indikator 3,5
Rata-rata indikator 1,75 Cukup baik
3. Perhatian siswa pada mata pelajaran
matematika
a. Siswa mendengarkan penjelasan 2 2 2 Cukup baik
yang disampaikan guru.
b. Siswa memperhatikan presentasi 1 2 1,5 Cukup baik
kelompok lain.
c. Siswa berkonsentrasi saat 2 2 2 Cukup baik
mengerjakan LKS.
Skor total indikator 5,5
Rata-rata indikator 1,83 Cukup baik
4. Keterlibatan siswa dalam mengikuti
pembelajaran
a. Siswa terlibat aktif dalam
2 2 2 Cukup baik
diskusi.
b. Siswa saling berbagi dan
2 2 2 Cukup baik
menanggapi ide/gagasan.
c. Siswa menjawab pertanyaan
2 2 2 Cukup baik
yang diajukan guru.
Skor total indikator 6
Rata-rata indikator 2 Cukup baik
Skor Total 19,5
Cukup
Rata-rata 1,95
baik
siswa.
baik).
diperoleh skor total 19,5 dengan skor rata-rata 1,95. Sehingga pada
51
I)
d. Evaluasi
1) Aktivitas guru
memperoleh skor rata-rata 2,06 dengan kriteria cukup baik. Dan skor
dipelajari..
mempersiapkan diri.
2) Minat siswa
dapan kelas.
belum jelas. Pada tahap ini, minat siswa hanya memperoleh skor
e. Refleksi
konsep diperoleh skor rata-rata sebesar 1,82 dengan kriteria cukup baik.
skor rata-rata minat siswa adalah 1,95 dengan kriteria cukup baik,
dengan kriteria sedang untuk perhatian, dan 60% dengan kriteria sedang
berikutnya adalah:
dipelajari.
dengan baik.
a. Hasil perencanaan
berikut:
b. Pelaksanaan tindakan
baik berupa kritik ataupun saran. Selain itu guru juga harus lebih
c. Observasi
progresif.
e. Guru mempertahankan Cukup
2 2 2
perhatian. baik
Jumlah 38 48 43
kegitan awal, kegiatan inti dan penutup. Secara rinci hasil observasi
berikut:
kepada siswa apabila ada hal yang kurang jelas. Oleh karena
umpan.
mengerjakan LKS.
66
kelas.
mereka berbeda.
presentasi.
dibahas.
Skor Rata-
No. Aspek yang diamati Kriteria
PI P II rata
1. Kesukacitaan siswa dalam mengikuti
pembelajaran
4 4 4 Sangat baik
a. Kehadiran siswa.
2 3 2,5 Baik
b. Kelompok bersedia maju di depan
kelas untuk mempresentasikan
70
hasil diskusi.
Skor total indikator 6,5
Rata-rata indikator 3,25 Sangat baik
2. Ketertarikan siswa dalam mengikuti
pembelajaran
a. Siswa bertanya kepada guru 2 3 2,5 Baik
tentang materi yang belum jelas.
b. Siswa mengerjakan LKS sesuai 2 2 2 Cukup baik
perintah guru.
Skor total indikator 4,5
Rata-rata indikator 2,25 Cukup baik
3. Perhatian siswa pada mata pelajaran
matematika
a. Siswa mendengarkan penjelasan 2 3 2,5 Baik
yang disampaikan guru.
b. Siswa memperhatikan presentasi 2 2 2 Cukup baik
kelompok lain.
c. Siswa berkonsentrasi saat 2 3 2,5 Baik
mengerjakan LKS.
Skor total indikator 7
Rata-rata indikator 2,3 Cukup baik
4. Keterlibatan siswa dalam mengikuti
pembelajaran
2 3 2,5 Baik
a. Siswa terlibat aktif dalam diskusi.
b. Siswa saling berbagi dan
2 2 2 Cukup baik
menanggapi ide/gagasan.
c. Siswa menjawab pertanyaan yang
2 3 2,5 Baik
diajukan guru.
Skor total indikator 7
Rata-rata indikator 2,3 Cukup baik
Skor Total 25
Rata-rata 2,5 Baik
indikator yang diamati untuk mengukur minat siswa ada empat yaitu
sebagai berikut:
(a) Siswa bertanya pada guru tentang materi yang belum jelas
baik).
mendengarkan.
73
2 (cukup baik).
pada lampiran I)
75
d. Evaluasi
1) Aktivitas guru
skor total rata-rata untuk siklus II adalah 2,52 dengan kriteria baik.
siswa jika diantara siswa ada yang terlihat bingung atau kurang
jelas.
dipelajari.
2) Aktivitas siswa
(Cukup baik). Hal tersebut terlihat dari siswa yang terlibat untuk
lainnya.
78
siswa dengan minat sangat tinggi, 14 siswa dengan minat tinggi, dan
adalah 68%, artinya minat siswa tinggi, yang berarti siswa berminat
secara klasikal 85% siswa tuntas belajar dengan niai minimum 70.
e. Refleksi
konsep diperoleh skor rata-rata sebesar 2,52 dengan kriteria baik. Hal ini
skor rata-rata minat siswa adalah 2,5 dengan kriteria baik, dengan kata
untuk ketertarikan, 64% dengan kriteria tinggi untuk perhatian, dan 67%
Dari hasil nilai rata-rata tes evaluasi siswa siklus II diperoleh 73,18
berikutnya adalah:
keberanian.
3. Pelaksanaan tindakan siklus III didasarkan pada hasil refleksi siklus II,
a. Hasil perencanaan
berikut:
b. Pelaksanaan tindakan
sama pada siklus I dan siklus II. Pada siklus III guru lebih
Guru juga harus selalu memberikan kesempatan kepada siswa jika ada
c. Observasi
tahapan, yaitu kegitan awal, kegiatan inti dan penutup. Secara rinci
sempurna.
berkaitan.
87
mencatat.
(baik).
(sangat baik).
sedang presentasi.
dibahas.
Skor Rata-
No. Aspek yang diamati Kriteria
PI P II rata
1. Kesukacitaan siswa dalam mengikuti
pembelajaran
a. Kehadiran siswa. 4 4 4 Sangat baik
b. Kelompok bersedia maju di 3 3 3 Baik
depan kelas untuk
mempresentasikan hasil diskusi.
Skor total indikator 7
Rata-rata indikator 3,5 Sangat baik
2. Ketertarikan siswa dalam mengikuti
pembelajaran
a. Siswa bertanya kepada guru 3 3 3 Baik
93
sangat baik.
maju.
(a) Siswa bertanya pada guru tentang materi yang belum jelas
(a) Siswa terlibat aktif dalam diskusi mendapat skor rata-rata 3,5
siswa tinggi. (skor angket minat siswa siklus III terdapat pada
lampiran I)
98
Sedangkan untuk tes evaluasi pada siklus III ini diperoleh nilai
d. Evaluasi
siklus III pada pertemuan pertama diperoleh skor rata-rata 3,17 dan
jadi skor rata-rata pada siklus III adalah 3,38 dimana artinya kinerja atau
siklus III pada pertemuan pertama diperoleh skor rata-rata 3,0 dan
Jadi skor rata-rata pada siklus III adalah 3,2 dimana artinya minat belajar
Dari hasil angket yang diberikan pada siklus III, didapat 7 siswa
dengan kriteria tinggi untuk perhatian, dan 70% dengan kriteria tinggi
Tes evaluasi pada siklus III diperoleh nilai rata-rata sebesar 76,27
maka hasil penelitian pada siklus III mengalami kenaikan dan sudah
klasikal 85% siswa tuntas belajar dengan niai minimum 70. Dari hasil
B. Pembahasan
Hasil penelitian dari pelaksanaan siklus I sampai dengan siklus III adalah
sebagai berikut:
siklus III. Hal ini dikarenakan guru selalu berupaya untuk memperbaiki
kriteria cukup baik. Pada siklus II nilai rata-rata guru sebesar 2,52 dengan
100
kriteria baik. Dan pada siklus III nilai rata-rata guru sebesar 3,38 dengan
kriteria Sangat baik. Hasil perolehan skor rata-rata aktivitas guru melalui
4
3.5
3
2.5
siklus I
2
siklus II
1.5
siklus III
1
0.5
0
a b c d e f g h i j k l m n o p q
Keterangan:
a. Guru menyampaikan Menyampaikan tujuan pembelajaran dan model
yang digunakan
b. Guru memotivasi siswa dengan memberi penjelasan tentang
pentingnya materi ini.
c. Guru menunjukan advance organizer di LCD yang merupakan
ringkasan struktur dari materi SPLDV.
d. Guru menyebutkan setiap atribut didalam advance organizer.
e. Guru mengingatkan kembali dengan tanya jawab tentang materi
sebelumnya yang berkaitan dengan materi yang sedang dipelajari.
f. Guru mempresentasikan fokus materi dengan menggunakan
differensiasi progresif.
g. Guru mempertahankan perhatian.
h. Guru mempersilakan siswa untuk berkumpul sesuai dengan kelompok
yang telah dibentuk pada pertemuan sebelumnya.
i. Guru membagikan LKS pada masing-masing kelompok, agar
dikerjakan bersama dengan kelompoknya.
j. Guru memberikan bimbingan pada siswa apabila mengalami kesulitan.
k. Guru mengaktifkan dan mengawasi jalannya diskusi dalam
kelompok.
l. Guru membantu siswa dalam menyiapkan hasil diskusi yang akan
dipresentasikan.
101
advance organizer berbantu peta konsep dari siklus I sampai dengan siklus
rata-rata sebesar 1,82 yang termasuk dalam kriteria cukup baik. Pada siklus
II diperoleh nilai rata-rata aktivitas guru sebesar 2,52 yang termasuk dalam
kriteria baik. Sedangkan pada siklus III diperoleh nilai rata-rata aktivitas
guru sebesar 3,38 yang termasuk dalam kriteria sangat baik. Hal ini
tanya jawab tentang hal yang belum dipahami siswa, dan membimbing
Siklus
No. Indikator Minat
I II III
Kesukacitaan siswa dalam mengikuti
1. 2,25 3,25 3,5
pembelajaran.
Ketertarikan siswa dalam mengikuti
2. 1,75 2,25 3,25
pembelajaran.
Perhatian siswa pada mata pelajaran
3. 1,83 2,3 3
matematika.
Keterlibatan siswa dalam mengikuti
4. 2 2,3 3,16
pembelajaran.
Rata-rata 1,95 2,5 3,2
Cukup Sangat
Kriteria Baik
baik baik
Hasil observasi siswa pada tabel di atas dapat dibuat sebuah grafik
sebagai berikut:
4
3
skor
2
1
Rata-rata
0
Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3
Rata-rata 1.95 2.5 3.38
Dari gambar grafik tersebut, terlihat bahwa minat siswa pada setiap
menjadi 2,5 pada siklus II dan 2,5 pada siklus II menjadi 3,2 pada siklus
III.
103
berikut:
berikut:
Indikator 1
4
3.25 3.5
2 2.25 Skor rata-
rata
0
Siklus I Siklus II Siklus III
kenaikan, yaitu dari rata-rata skor 2,25 ke 3,25, dan dari 3,25 menjadi
untuk dapat memahami materi dengan cepat. Oleh karena siswa dapat
berikut:
104
Indikator 2
4
3.25
2 2.25
1.75 Skor rata-rata
0
Siklus I Siklus II Siklus III
kenaikan, yaitu dari rata-rata skor 1,75 ke 2,25, dan dari 2,25 menjadi
Indikator 3
4
2 3
2.3
1.83 Skor rata-rata
0
Siklus I Siklus II Siklus III
kenaikan, yaitu dari rata-rata skor 1,83 ke 2,3, dan dari 2,3 menjadi 3.
presentasi.
berikut:
Indikator 4
4
3.16
2 2.3
2 Skor rata-rata
0
Siklus I Siklus II Siklus III
kenaikan, yaitu dari rata-rata skor 2 ke 2,3, dan dari 2,3 menjadi
untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini siswa
digunakan oleh guru serta sikap siswa yang bersedia bekerja sama
baik.
Hasil angket minat siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
minat siswa yang dilihat dari angket minat siswa. Siswa dengan minat
yang tinggi mengalami peningkatan dari setiap siklus yaitu siklus I dengan
7 siswa, siklus II dengan 14 siswa, dan siklus III telah mencapai 20 siswa.
100%
80% Siklus 3
Siklus 2
60%
Siklus 1
40%
Kesukacit Ketertarik Perhatian Keterlibat
aan an an
Siklus 1 64% 60% 58% 60%
Siklus 2 74% 67% 64% 67%
Siklus 3 83% 71% 74% 70%
80%
Prosentase
70%
60%
50%
40%
Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3
Rata-rata 60% 68% 74%
siklus III juga mengalami peningkatan, dimana pada siklus I diperoleh nilai
rata-rata tes evaluasi sebesar 68,76 dengan ketuntasan belajar 66,67% dan
pada siklus II diperoleh nilai rata-rata tes evaluasi sebesar 73,36 dengan
ketuntasan belajar 78,79%, sedangkan untuk siklus III diperoleh nilai rata-
rata tes evaluasi sebesar 76,27 dengan ketuntasan belajar 87,87%. Dalam
dibutuhkan.
konsep.
Adapun nilai rata-rata dalam siklus I, siklus II dan siklus III dapat
Tabel 18.
Nilai evaluasi siklus I, siklus II, dan siklus III
Siklus Nilai rata-rata Ketuntasan
I 68,76 66,67%
II 73,36 78,79%
III 76,27 87,87%
peta konsep juga dapat meningkatkan nilai rata-rata prestasi siswa dari
BAB V
A. Kesimpulan
minat belajar matematika. Hal tersebut dapat dilihat dari skor rata-rata minat
semakin meningkat dalam setiap siklus. Pada siklus I memperoleh skor rata-
rata minat belajar matematika sebesar 1,95 dan prosentase rata-rata angket
minat siswa sebesar 60%, pada siklus II memperoleh skor rata-rata minat
belajar matematika sebesar 2,5 dan prosentase rata-rata angket minat siswa
sebesar 68% dan pada siklus III memperoleh skor rata-rata minat belajar
sebesar 74%.
2. Prestasi belajar siswa juga meningkat dari siklus I ke siklus II, siklus II ke
siklus III. Pada siklus I mendapat nilai rata-rata tes evaluasi sebesar 68,76
78,79% dan pada siklus III mendapat nilai rata-rata tes evaluasi sebesar
meningkat.
110
111
B. Saran
matematika.
dan efisien.
konsep ini. Hal ini perlu dilakukan demi kelancaran proses pembelajaran