Anda di halaman 1dari 2

Tindakan Pengendalian Perilaku Kekerasan

1) Seklusi
Pengertian
Seklusi adalah bentuk terapi dengan mengurung klien dalam ruangan khusus. Klien
tidak dapat meninggalkan ruangan tersebut secara bebas. Bentuk seklusi berupa pengurungan
diruangan tidak terkunci sampai pengurungan dalam ruangan terkunci dengan kasur tanpa
seprei, tergnatung dari tingkat kegawatan klien.
Indikasi
Indikasi seklusi yaitu klien dengan perilaku kekerasan yang mebahayakan diri
sendiri, orang lain dan lingkungan.

Kontraindikasi
Kontraindikasi dari terapi ini adalah:
o Risiko bunuh diri.
o Klien dengan gangguan sosial
o Kebutuhan untuk observasi masalah medis.
o Hukuman
2) RESTRAIN
Pengertian Restrain
Restrain adalah terapi dengan menggunakan alat-alat mekanik atau manual untuk
membatasi mobilitas fisik klien. Alat tersebut meliputi penggunaan manset untuk
pergelangan tangan atau kaki dan kain pengikat. Restrain harus dilakukan pada kondisi
khusus, hal ini merupakan intervensi yang terakhir jika perilaku klien sudah tidak dapat
diatasi atau dikontrol dengan strategi perilaku maupun modifikasi lingkungan.
Indikasi
Adapun dari indikasi tindakan restrain adalah sebagai berikut:
a. Perilaku kekerasan yang membahayakan diri sendiri dan lingkungannya.
b. Perilaku agitasi yang tidak dapat diatasi dengan obat-obatan.
c. Klien yang mengalami gangguan kesadaran.
d. Klien yang membutuhkan bantuan untuk mendapatkan rasa aman dan pengendalian diri.
e. Ancaman terhadap integritas tubuh berhubungan dengan penolakan klien untuk istirahat,
makan dan minum.
Prinsip Tindakan
Prinsip dari tindakan restrain ini adalah melindungi klien dari cedera fisik dan
memberikan lingkungan yang nyaman. Restrain dapat menyebabkan klien merasa tidak
dihargai hak asasinya sebagai manusia, untuk mencegah perasaan tersebut perawat harus
mengidentifikasi faktor pencetus pakah sesuai dengan indikasi terapi, dan terapi ini hanya
untuk intervensi yang paling akhir apabila intervensi yang lain gagal mengatasi perilaku
agitasi klien. Kemungkinan mencederai klien dalam proses restrain sangat besar, sehingga
perlu disiapkan jumlah tenaga perawat yang cukup dan harus terlatih untuk mengendalikan
perilaku klien. Perlu juga dibuat perencanaan pendekatan dengan klien, penggunaan restrain
yang aman dan lingkungan restrain harus bebas dari benda-benda berbahaya.
Teknik Restrain
Lebih baik lima atau minimal empat orang harus digunakan untuk mengikat klien. Pengikat
kulit adalah jenis pengikatan yang paling aman dan paling menjamin.
ü Jelaskan kepada pasien mengapa mereka akan diikat.
ü Seorang anggota keluarga harus selalu terlihat dan menetramkan pasien yang diikat.
Penentraman membantu menghilangkan rasa takut, ketidakberdayaan, dan hilangnya kendali
klien.
ü Klien harus diikat dengan kedua tungkai terpisah dan satu lengan diikat di satu sisi dan
lengan lain diikat diatas kepala pasien.
ü Pengikatan harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga aliran darah klien tidak
tertekan/terhambat.
ü Kepala klien agak ditinggikan untuk menurunkan perasaan kerentanan dan untuk
menurunkan kemungkinan tersedak.
ü Pengikatan harus diperiksa secara berkala demi keamanan dan kenyamanan.
ü Setelah diikat, keluarga harus menenangkan klien dengan cara berkomunikasi.
ü Setelah klien dikendalikan, satu ikatan sekali waktu harus dilepas dengan interval lima
menit sampai klien hanya memiliki dua ikatan. Kedua ikatan lainnya harus dilepaskan pada
waktu yang bersamaan, karena tidak dianjurkan membiarkan klien hanya dengan satu ikatan.
ü Memasung klien gangguan jiwa tidak dianjurkan, dimana klien diikat/dirantai, tangan dan
atau kakinya dipasang pada sebuah balok kayu agar tidak berbahaya bagi dirinya sendiri
ataupun orang lain dan lingkungan sekitarnya. Pemasungan yang berlangsung lama akan
mengakibatkan anggota tubuh yang dipasung menjadi kecil dan tidak dapat berfungsi secara
normal seperti biasanya.
ü Cara pemasungan lainnya yang tidak dianjurkan adalah pengandangan. Kandang penderita
dibangun diluar desa dan dikunci rapat dan diasingkan.

Anda mungkin juga menyukai