Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KASUS GOUTARTHRITIS
DI INSTALASI RADIOLOGI RSUD dr. SOEDONO MADIUN
Disusun Oleh :
2018
PENGESAHAN
Laporan ini telah diperiksa dan disetujui untuk diajukan sebagai laporan
kasus guna memenuhi tugas Praktek Kerja Lapangan 1 Program Studi Diploma IV
NIM : P1337430217018
KATA PENGANTAR
2
Laporan kasus ini disusun untuk memenuhi tugas Praktek Kerja Lapangan
Dalam penyusunan laporan kasus ini tidak akan lepas dari segala bantuan
dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis juga mengucapkan terima
laporan ini
4. Bapak Santoso Adi P., Amd.Rad. selaku Clinical Instructure (CI) Praktek
Madiun
6. Semua pihak yang terlibat dalam pembuatan laporan kasus ini
Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam penyusunan
laporan kasus ini. Oleh karena itu, penulis menerima kritik dan saran yang
juga berharap laporan kasus ini bermanfaat bagi penulis maupun para pembaca.
Penulis
3
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................7
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................8
2.1. Anatomi..........................................................................................12
BAB IV PENUTUP...............................................................................................39
4.1. Kesimpulan....................................................................................39
4.2. Saran..............................................................................................39
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................40
5
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. Goutarthritis.........................................................................................14
Gambar 11. Posisi Pasien Teknik Radiografi Ossa Manus Proyeksi PA...............31
Gambar 12. Posisi Objek Teknik Radiografi Ossa Manus Proyeksi PA...............32
Gambar 13. Posisi Objek Teknik Radiografi Ossa Manus Proyeksi Oblik..........34
6
BAB I
PENDAHULUAN
dan efektif berupa jasa pelayanan rumah sakit. Salah satu jenis
Soedono Madiun”
Madiun?
4. Apakah radiograf yang dihasilkan telah cukup memberikan informasi
yang diharapkan?
1.3. Tujuan Penulisan
kasus goutarthritis.
4. Untuk mengetahui informasi dari radiograf yang dihasilkan.
1.4. Metode Pengumpulan Data
pembahasan masalah.
2. Metode Observasi
Yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan melakukan
8
ossa manus dengan kasus goutarthritis di Instalasi Radiologi RSUD dr.
Soedono Madiun.
3. Metode Dokumentasi
Yakni metode pengumpulan data dengan mengambil data dari
dan bagi para pembaca pada umumnya mengenai patologi goutarthritis serta
BAB I, Pendahuluan
Bab ini terdiri atas latar belakang masalah, rumusan
BAB II
DASAR TEORI
2.1. Anatomi
kelompok, yaitu :
sesamoid.
Terdiri dari caput (berarticulasi dengan phalanx), corpus dan basis
styloideus.
hamate.
11
Gambar 2. Goutarthritis
menyerang pria berusia paruh baya hingga lanjut usia dan pada wanita
ini disebabkan oleh deposisi yang patologis pada sendi, setelah itu akan
tersebut yang dianggap sebagai antigen. Pada tahap lanjut akan dijumpai
Asam urat merupakan kristal putih tidak berbau dan tidak berasa
12
asam urat dalam darah dipengaruhi oleh intake purin, biosintesis asam
kemerahan pada bagian bawah sendi dari ibu jari kaki, yang terjadi
kristal asam urat didalam sinovia dan tulang rawan. Asam urat didalam
orang berada yang memakan makanan yang kaya akan DNA, yang
13
Terdapat beberapa faktor risiko yang dapat membuat seseorang
goutarthritis, yaitu faktor yang tidak dapat dimodifikasi dan faktor yang
14
Subkomite The American Rheumatism Association menetapkan
sendi
Hiperurikemia, yaitu pembengkakan sendi secara asimetris
dilakukan dini agar tidak terjadi kerusakan sendi ataupun komplikasi lain
2.3.1. Proyeksi PA
Posisi pasien
Pasien duduk menyamping meja pemeriksaan dengan sisi
dengan nyaman.
berhimpit.
16
3) Atur kedua processus stiloideus berjarak sama terhadap kaset
pasien.
kaset.
2) Titik bidik/central pint (CP) : Pada metacarpophalangeal
grid
17
Gambar 5. Radiograf Ossa Manus Proyeksi PA
Kriteria radiograf
1) Tampak gambaran carpal, metacarpal dan phalang dalam
Posisi pasien
Pasien duduk menyamping meja pemeriksaan dengan sisi
18
duduk sehingga lengan dapat diletakkan di atas meja pemeriksaan
dengan nyaman.
Posisi objek
1) Fleksikan lengan pada meja pemeriksaan dan atur tangan
kaset
2) Titik bidik/central pint (CP) : Pada metacarpophalangeal
joint digiti II
19
3) Focus Film Distance (FFD) : 100 cm
4) Ukuran film dan kaset : 18 x 24 cm
5) Eksposi : 40-50 kvp, 4-5 mAs, non
grid.
20
2.3.3. Proyeksi Oblik
Posisi pasien
Pasien duduk menyamping meja pemeriksaan dengan sisi
dengan nyaman.
Posisi objek
1) Fleksikan lengan pada meja pemeriksaan dan atur tangan
21
Pengaturan sinar dan eksposi
6) Arah sinar/central ray (CR) : Vertikal tegak lurus terhadap
kaset
7) Titik bidik/central pint (CP) : Pada metacarpophalangeal
grid.
22
Gambar 10. Radiograf Ossa Manus Proyeksi Oblik tanpa
posisi oblik.
2) Tampak caput metacarpal 3,4 dan 5 sedikit overlap.
3) Soft tissue dan trabecula tampak.
4) MCP dan interphalangeal membuka.
23
Pemeriksaan dengan sinar-x hanya dilakukan atas permintaan
dokter
Mengatur luas lapangan pemeriksaan sesuai dengan kebutuhan
Menggunakan faktor eksposi yang tepat untuk menghindari
pengulangan foto
Tidak terjadi pengulangan foto karena kesalahan
Waktu penyinaran sesingkat mungkin
Pasien menggunakan apron
Pasien hamil pada triwulan pertama ditunda pemeriksaannya
bertugas
pemeriksaan
Apabila diperlukan orang lain untuk membantu jalannya
BAB III
PROFIL KASUS DAN PEMBAHASAN
Nama : Ny. S
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 67 Tahun
Alamat : Madiun
No. RM : 6523069
No. Foto : 4623018
Dr. Pengirim : dr. X, Sp.Ot.
Tanggal Pemeriksaan : 03 Oktober 2018
24
Permintaan Pemeriksaan : Manus dextra dan sinistra proyeksi AP dan
Oblik
rontgen ossa manus dextra dan sinistra dengan proyeksi AP dan Oblik.
Posisi pasien
Pasien duduk menyamping meja pemeriksaan dengan sisi
dengan nyaman.
Posisi objek
26
6) Letakkan lengan pada meja pemeriksaan dan letakkan telapak
berhimpit.
8) Atur kedua processus stiloideus berjarak sama terhadap kaset
pasien.
PA
Pengaturan sinar dan eksposi
1) Arah sinar/central ray (CR) : Vertikal tegak lurus terhadap
kaset.
2) Titik bidik/central pint (CP) : Pada metacarpophalangeal
27
5) Eksposi : 40-50 kVp, 4-5 mAs, non
grid
Kriteria radiograf
4) Tampak gambaran carpal, metacarpal dan phalang dalam
Posisi pasien
Pasien duduk menyamping meja pemeriksaan dengan sisi
dengan nyaman.
Posisi objek
1) Fleksikan lengan pada meja pemeriksaan dan atur tangan
kaset
12) Titik bidik/central pint (CP) : Pada metacarpophalangeal
grid.
Kriteria radiograf
5) Tampak gambaran tulang carpal, metacarpal, phalang dalam
posisi oblik.
6) Tampak caput metacarpal 3,4 dan 5 sedikit overlap.
7) Soft tissue dan trabecula tampak.
8) MCP dan interphalangeal membuka.
Tak terlihat dislokasi tulang, phalang distal digit 4 dextra dan phalang distal
29
Gambar 14. Foto Hasil Pemeriksaan Radiografi Ny.S
30
3.5. Pembahasan Kasus
kalsium hidroksiapatit, dan kalsium oksalat. Penyakit ini biasanya menyerang pria
berusia paruh baya hingga lanjut usia dan pada wanita biasanya terjadi setelah
yang patologis pada sendi, setelah itu akan terjadi reaksi inflamasi sebagai respon
tubuh terhadap deposit kristal tersebut yang dianggap sebagai antigen. Pada tahap
lanjut akan dijumpai deposisi kristal dalam jumlah banyak dan mengalami
terjadinya penyakit s e p e r t i y a n g t e l a h d i j e l a s k a n s e b e l u m n y a .
P a d a f a s e a k u t d i m a n a t e r j a d i d e p o s i s i k r i s t a l dalam jumlah
mencolok berupa rasa panas, nyeri, bengkak, dan warna kemerahan pada sendi
persendian ossa manus, dianjurkan untuk dibuat proyeksi AP dan Oblik. Maksud
31
dari dibuatnya proyeksi antero-posterior (AP) dan oblik adalah untuk
memperlihatkan sendi-sendi pada ossa manus. Selain itu juga untuk melihat sendi
Dengan proyeksi ini akan terlihat sendi-sendi dari ossa manus yang
terkena goutarthritis pada sendi dari phalang ossa manus dextra dan sinistra digit 3
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
dan oblik sehingga sendi-sendi dari ossa manus dapat dilihat dan
dibandingkan..
32
2. Proyeksi antero-posterior (AP) dan oblik ossa manus dengan kasus
(AP) dan obik pada ossa manus sangat informatif untuk menegakkan
4.2. Saran
pasien.
33
DAFTAR PUSTAKA
http://digilib.unila.ac.id/6587/15/BAB%20II.pdf
https://id.scribd.com/doc/297407743/Paper-Gambaran-Foto-Polos-Pada-Gout-
Arthritis
34