Anda di halaman 1dari 13

SISTEM PEMBANGKIT

Oleh:
Tiara Khoirun Nisa
03041181520009

Dosen Pengampuh : Djulil Amri, S.T ., M.T.

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu
penambah pengetahuan mengenai Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Indralaya, 19 Maret 2018

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Energi merupakan salah satu kebutuhan utama dalam kehidupan manusia. Peningkatan
kebutuhan energi dapat merupakan indikator peningkatan kemakmuran, namun bersamaan
dengan itu juga menimbulkan masalah dalam usaha penyediaannya. Pemakaian energi surya di
Indonesia mempunyai prospek yang sangat baik,
mengingat bahwa secara geografis sebagai negara tropis, melintang garis katulistiwa berpotensi e
nergisurya yang cukup baik. Pemanfaatan Tenaga Surya melalui konversi Photovoltaic
telah banyak diterapkan antara lain, penerapan sistem individu dan sistem hybrid yaitu sistem pe
nggabungan antara sumber energi konvensional dengan sumber energi terbarukan.
Pada kondisi beban rendah sistem bekerja dengan sistem inverter dan baterai. Jika beban
terus bertambah hingga mencapai kapasitas yang terdapat pada inverter atau tegangan baterai
semakin rendah, maka sistem kontrol akan segera mengoperasikan genset, maka genset
akan berfungsi sebagai AC/DC konverter untuk pengisian baterai, dan dapat beroperasi secara pa
ralel untuk memenuhi kebutuhan beban tersebut. Dengan demikian, kondisi pembebanan diesel
menjadi sangat efisien karena hanya beroperasi pada beban tertentu.

B. Tujuan Penulisan

1. Agar Bisa Mengetahui Komponen Pembangkit Listrik Tenaga Surya


2. Agar Bisa Mengetahui Cara Kerja Pada Sel Surya (Fotovoltaik)
3. Agar Bisa Memahami Dan Mengembangkan Cara Kerja Yang Evektif Pada
Panel Surya

B. Rumusan Masalah

1. Apa Yang Dimaksud Dengan PLTS


2. Bagaimana Komponen PLTS
3. Bagaimana Cara Kerja PLTS
4. Apa kelebihan dan kekurangan PLTS
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian PLTS

Pembangkit listrik tenaga surya adalah pembangkit listrik yang mengubah energi surya (cahaya)
menjadi energi listrik. Pembangkitan listrik bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu secara langsung
menggunakan fotovoltaik dan secara tidak langsung dengan pemusatan energi surya. Fotovoltaik
mengubah secara langsung energi cahaya menjadi listrik menggunakan efek fotolistrik. Pemusatan
energi surya menggunakan sistem lensa atau cermin dikombinasikan dengan sistem pelacak untuk
memfokuskan energi matahari ke satu titik untuk menggerakan mesin kalor (panas) seperti mesin
stirling atau lainnya.

Indonesia memiliki karunia sinar matahari yang hampir sepanjang tahun ada karena indonesia
terletak di wilayah katulistiwa. Hampir di setiap pelosok Indonesia, matahari menyinari sepanjang
pagi sampai sore. Energi matahari yang dipancarkan dapat diubah menjadi energi listrik dengan
menggunakan panel surya / solar cell. Pembangkit listrik tenaga surya termasuk pembangit listrik
ramah lingkungan, dan sangat menjanjikan. Sebagai salah satu alternatif untuk menggantikan
pembangkit listrik menggunakan uap (dengan minyak dan batubara).
Perkembangan teknologi dalam membuat panel surya / solar cell semakin hari semakin lebih baik
terutama dalam meningkatkan tingkat efisiensi, pembuatan aki yang tahan lama, pembuatan alat
elektronik yang dapat menggunakan Direct Current. Pada saat ini penggunaan tenaga matahari
(solar cell) masih mahal karena tidak adanya subsidi dari pemerintah.

Pembangkit Listrik Tenaga Surya atau PLTS merupakan sistem pembangkit listrik yang
memanfaatkan matahari sebagai sumber energinya. PLTS dirancang hanya menggunakan energi
matahari sebagai sumber energi utamanya. Dimana cahaya matahari di ubah oleh solar panel
menjadi energi listrik yang kemudian disimpan ke dalam batere.

Jika pada kondisi charging dan beban diaktifkan, maka energi matahari akan dipakai langsung
kebeban. Sedangkan sisa energi disimpan dalam battery untuk di pakai saat energi matahari yang
terbatas atau bahkan saat malam hari. Ada dua macam energi yang dimanfaatkan dari matahari
yaitu:

a. Pemanfaatan energi panas matahari

b. Pemanfaatan energi radiasi matahari


B. Komponen PLTS

Panel surya / solar cell sebagai komponen penting pembangkit listrik tenaga surya, mendapatkan
tenaga listrik pada pagi sampai sore hari sepanjang ada sinar matahari. Umumnya kita menghitung
maksimun sinar matahari yang diubah menjadi tenaga listrik sepanjang hari adalah 5 jam. Tenaga
listrik pada pagi – sore disimpan dalam baterai, sehingga listrik dapat digunakan pada malam hari,
dimana tanpa sinar matahari. Karena pembangkit listrik tenaga surya sangat tergantung kepada
sinar matahari, maka perencanaan yang baik sangat diperlukan. Perencanaan terdiri dari: Jumlah
daya yang dibutuhkan dalam pemakaian sehari-hari (Watt). Berapa besar arus yang dihasilkan
panel surya / solar cell (dalam Ampere hour), dalam hal ini memperhitungkan berapa jumlah panel
surya / solar cell yang harus dipasang. Berapa unit baterai yang diperlukan untuk kapasitas yang
diinginkan dan pertimbangan penggunaan tanpa sinar matahari. (Ampere hour).

Dalam nilai ke-ekonomian, pembangkit listrik tenaga surya memiliki nilai yang lebih tinggi,
dimana listrik dari PT. PLN tidak dimungkinkan, ataupun instalasi generator listrik bensin ataupun
solar. Misalnya daerah terpencil: pertambangan, perkebunan, perikanan, desa terpencil, dll. Dari
segi jangka panjang, nilai ke-ekonomian juga tinggi, karena dengan perencanaan yang baik,
pembangkit listrik tenaga surya dengan panel surya / solar cell memiliki daya tahan 20 – 25 tahun.
Baterai dan beberapa komponen lainnya dengan daya tahan 3 – 5 tahun. Beberapa komponen dari
pembangkit listrik tenaga surya (cara kerjanya dapat dibaca di Instalasi Listrik Tenaga Surya):

1. Panel surya / solar cell

Sel surya atau sel fotovoltaik adalah alat yang mengubah energi cahaya menjadi energi listrik
menggunakan efek fotoelektrik. Dibuat pertama kali pada tahun 1883 oleh Charles Fritts.
Pembangkit listrik tenaga surya tipe fotovoltaik adalah pembangkit listrik yang menggunakan
perbedaan tegangan akibat efek fotoelektrik untuk menghasilkan listrik. Solar panel terdiri dari 3
lapisan, lapisan panel P di bagian atas, lapisan pembatas di tengah, dan lapisan panel N di bagian
bawah. Efek fotoelektrik adalah di mana sinar matahari menyebabkan elektron di lapisan panel P
terlepas, sehingga hal ini menyebabkan proton mengalir ke lapisan panel N di bagian bawah dan
perpindahan arus proton ini adalah arus listrik.

2. Charge controller

3. Baterai

4. Inverter DC to AC

C. Jenis PLTS

1). PLTS Terpusat OFF GRID

Pada PLTS jenis ini sumber energi utama yang digunakan adalah solar panel. Sedangkan battere
digunakan untuk menyimpan energi dari matahari Sehingga ketika matahari tidak muncul akibat
cuaca atau kondisi malam hari. PLTS masih dapat digunakan.

2). PLTS Terpusat ON GRID

PLTS jenis ini tidak menggunakan battere karena energi dari solar panel langsung dikoneksikan
dengan jaringan listrik (grid) yang sudah ada. PLTS ini digunakan untuk memperbesar kapasitas
pembangkit listrik utama dan memperbaiki kualitas tegangan pada jaringan.

3). PLTS Terpusat HYBRID

PLTS Hybrid menggunakan energi lain selain solar panel seperti: generator, wind power, mikro
hidro. Sehingga jenis PLTS ini lebih handal karena tidak bergantung pada satu sumber energi.
PLTS hybrid juga memiliki battere yang menyimpan kelebihan energi. Dari sumber energi yang
tersedia sehingga tidak ada energi yang terbuang oleh pembangkit jenis ini.

4). PLTS Tersebar Solar Home System (SHS)


PLTS SHS adalah Salah satu aplikasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya yang dapat
memproduksi daya listrik dalam skala kecil.

5). PLTS Tersebar Sehen (Solar Kit)

Solar KIT with LED Lamp adalah Teknologi yang menggunakan sel photovoltaik (sel surya)
untuk mengubah sinar matahari (surya) menjadi

energi listrik dapat langsung digunakan oleh unit penerangan LED.

D. Prinsip Kerja PLTS

Gambar Ilustrasi Prinsip kerja PLTS

Pada siang hari panel surya menerima cahaya matahari yang kemudian diubah menjadi

energi listrik oleh sel-sel kristal melalui proses photovoltaic. Listrik yang dihasilkan oleh panel

surya dapat langsung disalurkan ke beban ataupun disimpan dalam baterai sebelum disalurkan ke

beban (lampu, radio, TV, dll) pada siang hari, sedangkan pada malam hari dimana panel surya

tidak menghasilkan listrik, beban mengambil listrik dari baterai. Listrik yang sudah terkumpul

(tersimpan) dalam baterai akan dapat digunakan untuk menyalakan peralatan listrik terutama

lampu penerangan dan lain-lain.

Untuk instalasi listrik tenaga surya sebagai pembangkit listrik, diperlukan komponen

diantaranya: (a).Panel surya mengkonversikan tenaga matahari menjadi listrik. Sel silikon
(disebut juga solar cells) yang disinari matahari yang menghasilkan arus listrik. Sebuah solar

cells menghasilkan kurang lebih tegangan 0,5 volt. Jadi sebuah panel surya 12 volt terdiri dari

kurang lebih 36 sel (untuk menghasilkan 17 volt tegangan maksimun), (b).Solar Charge

Controller digunakan untuk mengatur pengisian arus ke baterai dan mengatur arus yang diambil

dari baterai ke beban agar tidak overloading, sedangkan (c).Inverter adalah perangkat elektrik

yang mengkonversikan tegangan searah (DC-Direct Current) menjadi tegangan bolak balik (AC-

Alternating Current), dan (d).Baterai adalah alat penyimpan tenaga listrik arus searah (DC) dari

tenaga surya sebelum dimanfaatkan untuk beban. Tanpa baterai, energi surya hanya dapat

digunakan pada saat ada sinar matahari.

Operasional pembangkit listrik tenaga surya sangat tergantung kepada sinar matahari,

dengan demikian perencanaan yang baik sangat diperlukan. Dalam perencanaan adapun hal-hal

yang harus diperhatikan diantaranya: a) Jumlah daya yang dibutuhkan dalam pemakaian sehari-

hari (watt), b) Berapa besar arus yang dihasilkan panel surya (dalam Ampere per jam), dalam hal

ini memperhitungkan berapa jumlah panel surya yang harus dipasang, dan c) Berapa unit baterai

yang diperlukan untuk kapasitas yang diinginkan dan pertimbangan penggunaan tanpa sinar

matahari (Ampere per jam).

E. Kelebihan dan Kekurangan PLTS

Kelebihan penggunaan listrik tenaga Surya :

1.Tidak akan pernah habis

Keuntungan yang pertama adalah tidak akan pernah habis dan ramah lingkungan. Seperti yang
Anda ketahui energi matahari merupakan sumber energi terbarukan yang tidak akan pernah
habis. Penggunaan energi surya juga dapat mencegah penggunaan bahan bakar fosil menjadi
semakin menipi. Dan bahkan saat ini banyak sekali negara-negara maju yang menggunakan
energi surya untuk menjadikannya energi listrik.
2. Ramah lingkungan

Yang kedua adalah ramah lingkungan. Dikatakan ramah lingkungan karena penggunaan energi
surya tidak akan menghasilkan emisi karbon sama seperti BBM. Oleh karena itu energi surya
dapat dikatakan sebagai salah satu sumber energi alternatif yang sangat lingkungan. Dan
pastinya hal ini dapat mencegah pemanasan global yang dapat menyebabkan perubahan iklim tak
menentu.

3. Hanya membutuhkan sedikit perawatan

Keuntungan pembangkit listrik tenaga surya selanjutnya adalah hanya membutuhkan sedikit
perawatan. Setelah instalasi dan dioptimasi, panel surya dapat menciptakan listrik dengan luasan
hanya beberapa milimeter dan tidak memerlukan perawatan yang berarti. Tak hanya itu saja,
panel surya juga memproduksi energi dalam diam, sehingga tak mengeluarkan bunyi bising dan
lainnya.

Selain itu, energi surya juga memiliki keuntungan lainnya seperti, bebas dari biaya perawatan.
Pemasangan sangat mudah, kapasitas yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan dan lainnya.
Meskipun memiliki keuntungan, PLTS juga memiliki beberapa kelemahan, apa saja? Berikut
ulasannya.

4. Umur panel surya / solar cell panjang/ investasi jangka panjang

5. Sangat cocok untuk daerah tropis seperti Indonesia

Kekurangan penggunaan listrik tenaga Surya :

1. Daya yang dihasilkan berkurang ketika mendung

Seperti yang kita ketahui PLTS membutuhkan sinar matahari untuk bekerja. Ketika mendung
ataupun pada malah hari keluaran energi panel surya pastinya kurang maksimal. Namun untuk
menyiasati hal ini banyak PLTS skala besar yang melacak matahari untuk menjaga panel surta di
sudut optimal sepanjang hari.

2. Besarnya biaya pembangunan

Pembangkit listrik ini juga sangat membutuhkan biaya yng sangat besar per MW. Oleh karena itu
banyak sekali negara-negara yang memikirkan hal ini ketika akan membangunnya.

F. PLTS Di Indonesia

Indonesia, sebagai negara yang terletak di kawasan katulistiwa, memiliki potensi energi surya yang
melimpah. Dengan matahari yang bersinar sepanjang tahun, diperkirakan energi surya dapat
menghasilkan hingga 4.8 KWh/m2, atau setara dengan 112.000 GWp. Sayangnya pemanfaatan
salah satu jenis energi terbarukan ini masih belum maksimal. Indonesia baru mampu
memanfaatkan sekitar 10 MWp.

Umumnya pemanfaatan energi matahari melalui Pembangkit Listrik Tenaga Surya digunakan
pada daerah pedesaan dengan skala kecil yakni menggunakan Solar Home System (SHS). Solar
Home System adalah pembangkit listrik skala kecil yang dipasang secara desentralisasi (satu
rumah satu pembangkit). Listrik harian yang dihasilkannya berkisar antara 150-300 Wp.

Sedangkan untuk untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya skala besar, jumlahnya masih sangat
sedikit. Dan dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Indonesia yang telah beroperasi tersebut
hanya mampu memproduksi puluhan hingga ratusan kiloWattpeak (kWp) listrik. Dua Pembangkit
Listrik Tenaga Surya Terbesar di Indonesia, yakni di Karangasem dan Bangli (Bali) masing-
masing kapasitasnya hanya 1 MW.

PLTS Kabaena (Sulawesi Tenggara) dengan kapasitas 200 kWp. Gambar :


trooperpergikp.wordpress.com

PLTS Karangasem Bali dengan kapasitas 1 MW. Gambar : kompas.com

Diantara beberapa Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Indonesia tersentralisasi yang memiliki
skala besar antara lain adalah :

1. PLTS di Kabupaten Karangasem, Bali dengan kapasitas 1 MW.


2. PLTS di Kabupaten Bangli, Bali dengan kapasitas 1 MW.
3. PLTS di Pulau Gili Trawangan (NTB) berkapasitas 600 kWp.
4. PLTS di Pulau Gili Air (NTB) dengan kapasitas 160 kWp.
5. PLTS di Pulau Gili Meno (NTB) dengan kapasitas 60 kWp.
6. PLTS di Pulau Medang, Sekotok, Moyo, Bajo Pulo, Maringkik, dan Lantung dengan total kapasitas
900 kWp.
7. PLTS Raijua (Kabupaten Sabu Raijua, NTT) dengan kapasitas 150 kWp.
8. PLTS Nule (Kab. Alor, NTT) dengan kapasitas 250 kWp.
9. PLTS Pura (Kab. Alor, NTT) dengan kapasitas 175 kWp.
10. PLTS Solor Barat (Kab. Flores Timur, NTT) dengan kapasitas 275 kWp.
11. PLTS Morotai (Maluku Utara) dengan kapasitas 600 kWp.
12. PLTS Kelang (Maluku) dengan kapasitas 100 kWp.
13. PLTS Pulau Tiga (Maluku) dengan kapasitas 75 kWp.
14. PLTS Banda Naira (Maluku) (Maluku) dengan kapasitas 100 kWp.
15. PLTS Pulau Panjang (Maluku) dengan kapasitas 115 kWp.
16. PLTS Manawoka (Maluku) dengan kapasitas 115 kWp.
17. PLTS Tioor (Maluku) (Maluku) dengan kapasitas 100 kWp.
18. PLTS Kur (Maluku) dengan kapasitas 100 kWp.
19. Kisar (Maluku) dengan kapasitas 100 kWp.
20. PLTS Wetar (Maluku) dengan total kapasitas 100 kWp.
21. PLTS Kabaena (Sulawesi Tenggara) dengan kapasitas 200 kWp.

Indonesia, melalui Perusahaan Listrik Negara (PLN) pun masih berusaha menambah jumlah
Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Indonesia. Baik menambah jumlah pembangkitnya maupun
kapasitas listrik yang dihasilkannya. PLTS-PLTS baru tersebut akan dibangun di pulau-pulau kecil
Indonesia.
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Dari penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa penggunaan PLTS sebagai pembangkit
memungkinkan di Indonesia tentunya dengan berbagai kelebihan dan kekurangan.

B. Saran

Menyadari masih banyak kekurangan dari makalah ini penulis mengharapkan saran dari
pembaca sehingga kedepannya dapat lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2015. “ Matahari untuk PLTS di Indonesia “. (online) http://www3.esdm.go.id/berita/56-


artikel/5797-matahari-untuk-plts-di-indonesia-.html?tmpl=component&print=1&page=

Anonim. 2017. “ Pembangkit Listrik Tenaga Surya Pengertian Cara Kerja dan Kelebihan dan
Kekurangannya “ (online) http://kelas-fisika.com/2017/04/18/pembangkit-listrik-tenaga-
surya-pengertian-cara-kerja-dan-kelebihan-dan-kekurangannya/.

Alamenda. 2014. “Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Indonesia” (online) https://alamendah.org/


2014/12/08/pembangkit-listrik-tenaga-surya-di-indonesia/

Khayrul, Abidin. 2017. “Pembangkit Listrik Tenaga Surya “ (online) http://www.toplesilmu.net


/2017/07/pembangkit-listrik-tenaga-surya.html

Anda mungkin juga menyukai