UTILITAS
UTILITAS
4.1 Utilitas
Di dalam suatu pabrik terutama kilang minyak, utilitas merupakan suatu
bagian yang penting guna menunjang operasi karena sebagian besar jalannya
operasi ditentukan oleh adanya utilitas ini. Utilitas yang terdapat pada PT.
PERTAMINA RU-II Dumai adalah:
1. Plant Water, yang berfungsi sebagai :
a. Air Pendingin Pompa
b. Air umpan Boiler
c. Air minum
d. Water Hydrant
e. Air bersih untuk perumahan
2. Steam, yang berfungsi sebagai :
a. Penggerak Turbin
b. Pemanas
3. Udara bertekanan (Pressed Air), yang berfungsi sebagai :
a. Instrumen Air, untuk menjalankan instrumen pengontrol
b. Plant Air, untuk pembersihan alat-alat
4. Sea Water, yang berfungsi sebagai :
a. Air Pendinginpadacooler dancondensor
b. Pendinginmesin-mesin di power plant
c. Fire safety
Unit-unit proses yang merupakan bagian dari Unit Utilitas adalah :
56
air umpan boiler (Boiler Feed Water/BFW). Untuk memperoleh BFW harus
dilakukan demineralisasi. Air sungai Rokan diolah untuk menghilangkan
kekeruhan, COD, padatan terlarut, dan warna. Penambahan larutan NaOH
dilakukan untuk menghindari korosi yang disebabkan oleh pH air yang rendah.
Penambahan desinfektan seperti Cl2 dan Ca(OCl)2 dilakukan untuk mensterilkan air
minum.
Air sungai Rokan dipompa menuju WTP (Water Treatment Plant) Bukit
Datuk yang berjarak 45 Km, kemudian ditampung dalam raw water pond. Di dalam
raw water pond terjadi pengendapan lumpur, pasir, dan partikulat. Kemudian air
ini dipompa menuju clearator dan diinjeksikan Aluminium Sulfat (Al2(SO4)3-
.18H2O), Soda Kaustik (NaOH) dan Coagulant Aid. Di dalam clearator ini, air dan
bahan kimia diaduk dengan rapid mixer hingga terjadi koagulasi antara bahan kimia
dengan kotoran kemudian terbentuk flok. Reraksi yang terjadi adalah:
57
1. Portable WaterTank
2. Plant Water Calciner
3. Demineralizer
4. Make Up Cooling Water
5. Plant Water and House Station
58
cooling tower) sangat sedikit. Untuk membuang sludge dan lumpur dilakukan
dengan blow down. Untuk menghindari pertumbuhan jasad renik (algae dan lumut),
diinjeksikan chlorine kedalam cooling tower sebanyak 10 Kg selama 6 jam dalam
satu hari. Di samping itu, diinjeksikan juga corrosion inhibitor berupa dulcam 704
(untuk satu shift diberikan sebanyak 37.5 Liter) yang berfungsi untuk membentuk
lapisan pada pipa sehingga tidak terjadi kontak langsung antara air dengan material
pipa yang bisa mengakibatkan perkaratan.
59
5. Distillate Hydrotreating Unit
6. Hydrocracking Unibon
60
laut. Tahap pengolahan limbah pada PT. PERTAMINA RU-II Dumai adalah: Unit
Separator, Unit Biotreatment, Unit Sedimentasi.
61
Tabel 4.1 Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Pengilangan Minyak Bumi
Kadar Maks. Beban Pencemaran
No. Parameter
(mg/L) Maks. (gr/m3)
1 BOD 80 80
2 COD 160 160
3 Minyak dan lemak 20 20
4 Sulfida terlarut 0,5 0,5
5 Ammonia terlarut 5 5
6 Phenol total 0,5 0,5
7 Temperatur 45oC 45oC
8 PH 6,0-9,0 6,0-9,0
1000 m3/m3 bahan 1000 m3/m3 bahan baku
9 Debit limbah maks.
baku minyak minyak
(Sumber: Kep.Men.Neg.LH no.42/menLH/X/1996)
62