Anda di halaman 1dari 3

PEMBAHASAN

Ny. S dengan usia 66 tahun terdiagnosa Kanker serviks derajat… sejak… . Ny. S telah menjalani
radioterapi sebanyak…kali sejak... Kanker serviks adalah tumor ganas primer yang berasal dari sel epitel
skuamosa yang tumbuh pada epitel atau lapisan luar permukaan serviks, dan disebabkan oleh infeksi virus
Human Papiloma Virus (HPV) (Samadi, 2011). Pengobatan penyakit kanker telah dikembangkan dari
terapi farmakologi, radioterapi, kemoterapi, hormonterapi, imunoterapi bahkan tindakan pembedahan.
(Samadi, 2011). Pada kasus ini, Ny. S telah mengikuti pengobatan radioterapi atau terapi radiasi. Terapi
radiasi bertujuan untuk merusak sel tumor pada serviks serta mematiakan parametrial dan nodus limpa
pada pelvik. Namun radioterapi memiliki efek samping yaitu iritasi rektum dan vagina, kerusakan
kandung kemih, rektum dan ovarium (Azizah, Sofian, & Suyanto, 2014). Ny. S mengeluh nyeri dibagian
rectum dengan skala 7/6 (tambahkan dengan pengkajian nyeri PRST/sejak kapan rasa nyeri). Oleh karena
itu praktikan memilih diagnosis nyeri akut berhubungan dengan agen fisik (radioterapi) (Herdman &
Kamitsuru, 2015).

Obat kemoterapi dapat menyebabkan diare. Selain mengikuti program radioterapi, Ny.S juga telah
menjalani kemoterapi sebanyak…kali. Ny.S mendapat kemoterapi … hari/minggu yang lalu. Sukandar,
Hartini & Ruzkita, (2014) menyatakan bahwa kandungan regimen kemoterapi memiliki potensi
menimbulkan diare. Hal tersebut terjadi akibat adanya efek antimitotic terhadap sel-sel pada usus yang
menyebabkan terjadinya penurunan pembelahan enterosit yaitu sel-sel pada usus yang berguna untuk
mengabsorpsi air. Pada kasus ini Ny.S telah mengalami diare sebanyak…kali. Oleh karena itu, terjadi
penurunan absorpsi air dan mengakibatkan diare. Oleh karena itu praktikan memilih diagnosis diare
berhubungan dengan program pengobatan (kemoterapi) (Herdman & Kamitsuru, 2015).

Kemoterapi juga dapat menyebabkan risiko pendarahan akibat trombositopenia. Menurut Sugiarti, (2015)
Salah satu efek kemoterapi adalah mielosupresi atau penekanan sumsum tulang yang meupakan tempat
produksi trombosit. Ketika produksi trombosit menurun dan kadarnya menurun dalam darah jika jumlah
trombosit kurang dari 100.000/mm3 (trombositopenia), maka akan terjadi risiko perdarahan. Pada kasus
ini Ny. S mengalami trombositopenia dengan jumlah trombosit …/mm3. Oleh karena itu, praktikan
memilih diagnosis risiko perdarahan berhubungan dengan trombositopenia (Herdman & Kamitsuru,
2015).

Daftar Pustaka:

Azizah., Sofian, A., & Suyanto. 2014. Gambaran Kualitas Hidup Pasien Kanker Serviks Yang Menjalani
Radioerapi Di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Periode 2011 – 2013. Jurnal online
Mahasiswa, I(2), hal 1-14.
Herdman, H., & Kamitsuru, S. (2015). Diagnosis Keperawatan Definisi & Klasifikasi 2015-2017 Edisi
10. Jakarta: EGC.
Samadi, H. 2011. Yes, I Know Everything about Kanker serviks, mengenali, mencegah & bagaimana anda
menjalani pengobatan. Solo : metagraf
Sugiarti, M. 2015. Pengaruh Khemoterapi Terhadap Jumlah Trombosit Pasien Penderita Kanker di RS
Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Jurnal Analis Kesehatan, IV (2), hal 450-455
Sukandar, E., Hartini, S., & Ruzkita, P. (2014). Evaluasi Reaksi Obat Merugikan pada Pasien Kemoterapi
Kanker Payudara di Salah Sati Rumah Sakit di Bandung. Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia,
XII(2), hal 183-192.

Anda mungkin juga menyukai