PENDAHULUAN
dengan angka mortalitas yang tinggi. Diantara tumor ganas ginekologis yang lain
kanker serviks menjadi peringkat pertama di Indonesia (Rasjidi, 2010). Kanker serviks
dapat menimbulkan masalah- masalah fisiologis, psikologis, dan sosial. Salah satu
masalah psikologis yang muncul pada klien dengan kanker serviks adalah depresi
interpersonal dengan orang lain dan termasuk dengan pasangan hidup (Nuracmah,
2010). Sampai saat ini ketika seseorang terdiagnosa menderita kanker serviks maka
akan mengalami reaksi emosional dan yang paling sering mucul adalah depresi (Utami
kematian kanker serviks terbanyak di antara jenis kanker lain di kalangan perempuan.
36% perempuan dari seluruh penderita kanker adalah pasien kanker serviks (Depkes
RI. 2010). Secara epidemiologik pada penderita kanker serviks di Indonesia baik yang
berobat jalan maupun yang dirawat inap dilaporkan 51% menunjukkan kejadian
berat (major depression). Dalam gangguan penyesuaian itu sendiri terdapat gejala-
1
2
gejala kecemasan dan depresi yang disebabkan karena yang bersangkutan tidak
2013).
sehingga tidak saja mempengaruhi kondisi fisik tetapi juga mempengaruhi kondisi
menderita kanker maka akan menampilkan reaksi paling banyak muncul adalahrasa
takut akan kematian (Tim Kanker Serviks, 2010). Selain itu, umumnya penderita
kanker memiliki penerimaan diri yang rendah, harga diri yang rendah, merasa putus
asa, bosan, cemas, frustasi, tertekan dan takut kehilangan seseorang (Lubis, 2009).
Jika perasaan-perasaan tersebut dirasakan penderita dalam waktu yang cukup lama
Depresi pada pasien kanker masih belum banyak mendapatkan perhatian oleh
2009 dalam Ninik, 2011) menyebutkan sekitar 40% hingga 90% pasien depresi pada
kanker tidak mendapatkan terapi untuk mengatasi depresinya, hanya sebagian kecil
saja pasien kanker yang mengalami depresi mendapatkan terapi untuk mengatasi
diderita sebagian dari mereka telah mengalami depresi terlebih dahulu. Depresi dapat
menjadi faktor yang berisiko untuk menghambat proses pengobatan. Pasien dengan
3
depresi tiga kali lebih berisiko untuk tidak mematuhi pengobatan yang direncanakan
dibandingkan dengan pasien yang tidak mengalami depresi, depresi yang tidak
pengobatan dan meningkatkan distress pasien. Kondisi depresi pada pasien kanker
Untuk itu penulis ingin mengetahui lebih mendalam tentang tingkat depresi
pada klien kanker serviks sehingga depresi pada klien dengan kanker serviks dapat
ditangani
“Bagaimana tingkat depresi pada klien dengan kanker serviks di wilayah kerja
1.4 Manfaat
tentang tingkat depresi yang terjadi pada klien dengan kanker serviks.
Keling Surabaya.