Proposal Asi Eksklusif, Rani
Proposal Asi Eksklusif, Rani
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut penelitian anak-anak yang tidak diberi ASI akan mempunyai IQ (Intellectual
Quatient) lebih rendah tujuh sampai delapan point dibandingkan dengan anak-anak yang diberi
ASI secara eksklusif.
ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan tambahan lain pada bayi berumur
nol sampai enam bulan. Selain pada anak ASI eksklusif juga bermanfaat bagi ibu yaitu dapat
diberikan dengan cara mudah dan murah juga dapat menurunkan resiko terjadinya pendarahan
dan anemia pada ibu serta menunda terjadinya kehamilan berikutnya. Hal ini yang lebih penting
adalah timbulnya ikatan batin yang kuat antara ibu dan anak.
Memberikan ASI eksklusif terutama sangat dianjurkan untuk bayi-bayi yang dilahirkan
dengan cara caesar. Bayi caesar mengalami intensitas kesakitan yang sangat tinggi dibandingkan
dengan bayi yang lahir secara normal yang sudah mengalami exercise dalam proses kelahiran
sebelum akhirnya muncul ke dunia dan beradaptasi dengan dunia luar.
Peraturan dan sanksi yang tegas serta program-program mendukung diharapakan angka
pemberian ASI dapat ditingkatkan dari kondisi sekarang. Menurut hasil survei demografi dan
kesehatan indonesia (SDKI) tahun 2002-2003, didapati data jumlah pemberian eksklusif pada
bayi dibawah usia dua bulan hanya mencakup 64 % dari total bayi yang ada. Persentasi tersebut
menurun seiring dengan bertambahnya usia bayi, yakni 46 % pada bayi 2-3 bulan dan 14 % pada
usia bayi 4-6 bulan, yang lebih memprihatinkan 13 % bayi dibawah dua bulan telah diberi susu
formula dan satu dari tiga bayi usia 2-3 bulan telah diberi makanan tambahan. Produsen susu dan
makanan pendamping ASI yang semestinya turut berperan serta dalam program yang notabene
bisa menyehatkan generasi penerus, justru banyak yang melakukan penyimpangan. Pencantuman
label’ untuk bayi usia empat bulan ke atas’ adalah salah satu contohnya.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penyuluhan ini adalah agar ibu mengetahui tentang ASI eksklusif.
2. Tujuan Khusus
C. Manfaat
tentang :
BAB II
ASI EKSKLUSIF
A. Pengertian ASI Eksklusif
ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan tambahan lain pada bayi berumur
nol sampai enam bulan.
ASI eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada bayi dari bayi baru lahir sampai bayi
berumur enam bulan dan sama sekali tidak memberikan bayi makanan pengganti ASI.
ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada
bayi berumur nol sampai enam bulan bahkan air putih tidak diberikan dalam tahapan ASI
eksklusif.
c. Nutrisi yang terkadang pada ASI sangat mudah diserap oleh bayi
d. .ASI kaya akan antibody (zat kekebalan tubuh) yang membantu tubuh bayi untuk
melawan infeksi dan penyakit lainnuya.
f. ASI juga menurunkan resiko diare, infeksi saluran nafas bagian bawah, infeksi saluran
kencing dan juga menurunkan resiko kematian bayi mendadak.
a. Memberikan ASI segera setelah melahirkan akan meningkatkan kontraksi uterus yang
berarti mengurangi pendarahan.
b. Memberi Asi juga membantu memperkecil ukuran uterus ke ukuran sebelum hamil.
c. Beberapa ahli menyatakan bahwa terjadinya kanker payudara pada wanita menyusui
sangat rendah.
Tujuan dari pemberian ASI pada bayi adalah untuk memenuhi kebutuhan nutrisi awal
kepada bayi sampai alat pencernaan bayi kuat menerima makanan lunak ataupun keras,
semua zat gizi yang di butuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi terdapat pada
ASI. Disamping itu pemberian ASI juga dapat mengurangi terkena infeksi karena ASI
mengandung antibodi.
Keunggulan ASI dan manfaat menyusui dilihat dari beberapa aspek yaitu :
1. Aspek Gizi
a. Manfaat Kolostrum
Kolostrum mengandung zat kekebalan terutama Ig.A untuk melindungi bayi dari
berbagai penyakit infeksi terutama diare.
Jumlah kolostrum yang diproduksi bervariasi tergantung dari hisapan bayi pada
hari-hari pertama kelahiran. Walaupun sedikit namun cukup untuk memenuhi
kebutuhan gizi bayi. Oleh karena itu kolostrum diberikan kepada bayi.
ASI mudah dicerna, karena selain mengandung zat gizi yang sesuai, juga
mengandung enzim-enzim untuk mencerna zat-zat gizi yang terdapat dalam ASI
tersebut.
ASI mengandung zat-zat gizi berkualitas tinggi yang berguna untuk pertumbuhan
dan perkembangan kecerdasan bayi/anak.
Selain mengandung protein yang tinggi, ASI memiliki perbandingan antara Whei
dan Casein yang sesuai untuk bayi. Rasio Whei dengan Casein merupakan salah
satu keunggulan ASI dibandingkan dengan susu sapi. ASI mengandung Whei
lebih banyak yaitu 63:35. Komposisi ini menyebabkan protein ASI lebih mudah
diserap. Sedangkan pada susu sapi mempunyai perbandingan Whey : Casein
adalah 20 : 80, sehingga tidak mudah diserap.
Taurin adalah sejenis asam amino kedua yang terbanyak dalam ASI yang berfungsi
sebagai neuro-trasmitter dan berperan penting untuk proses maturasi sel otak.
Percobaan pada binatang menunjukkan bahwa defisiensi taurin akan berakibat
terjadinya gangguan pada retina mata.
Decosahexanoic Acid (DHA) dan Arachidonic Achid (AA) adalah asam lemak tak
jenuh rantai panjang (polyunsaturated fatty acids) yang diperlukan untuk
pembentukan sel-sel otak yang optimal. Jumlah DHA dan AA dalam ASI sangat
mencukupi untuk menjamin pertumbuhan dan kecerdasan anak. Disamping itu
DHA dan AA dalah tubuh dapat dibentuk/disintesa dari substansi
pembentukannya (precursor) yaitu masing-masing dari Omega 3 (asam linoleat)
dan Omega 6 (asam linoleat)
2. Aspek Imunologik
Immunoglobulin A (Ig.A) dalam kolostrum atau ASI kadarnya cukup tinggi. Sekretori
Ig.A tidak diserap tetapi dapat melumpuhkan bakteri patogen E. Coli dan berbagai
virus pada saluran pencernaan.
Laktoferin yaitu sejenis protein yang merupakan komponen zat kekebalan yang
mengikat zat besi di saluran pencernaan.
Lysosim, enzym yang melindungi bayi terhadap bakteri (E. coli dan salmonella) dan
virus. Jumlah Lysosim dalam ASI 300 kali lebih banyak dari pada susu sapi.
Sel darah putih pada ASI pada 2 minggu pertama lebih dari 4000 sel per mil. Terdiri
dari 3 macam yaitu : Brochus-Asociated Lymposyte Tissue (BALT) antibodi
pernafasan, Gut Asociated Lympocyte Tissue (GALT) antibodi saluran pernafasan,
Mammary Asociated Lympocyte Tissue (MALT) antibodi jaringan payudara ibu.
3. Aspek Paikologik
Rasa percaya ibu untuk menyusui : bahwa ibu mampu menyusui dengan produksi ASI
yang mencukupi untuk bayi. Menyusui dipengaruhi oleh emosi ibu dan kasih sayang
terhadap bayi akan meningkatkan produksi hormon terutama oksitosin yang pada
akhirnya akan meningkatkan produksi ASI.
Interaksi Ibu dan Bayi : Pertumbuhan dan perkembangan psikologik bayi tergantung
pada kesatuan Ibu-Bayi tersebut.
Pengaruh kontak langsung ibu-bayi : ikatan kasih sayang ibu-bayi terjadi karena
berbagai rangsangan seperti sentuhan kulit (skin to skin contact). Bayi akan merasa
aman dan puas karena bayi merasakan kehangatan tubuh ibu dan mendengar denyut
jantung yang dikenal sejak bayi masih dalam rahim.
4. Aspek Kecerdasan
Interaksi ibu-bayi dan kandungan nilai gizi ASI sangat dibutuhkan untuk
perkembangan system syaraf otak yang dapat meningkatkan kecerdasan bayi.
Penelitian menunjukkan bahwa IQ pada bayi yang diberi ASI memiliki IQ point 4.3
point lebih tinggi pada usia 18 bulan, 4-6 point lebih tinggi pada usia 8.3 point lebih
tinggi pada usia 8.5 tahun, dibandingkan dengan bayi yang tidak diberi ASI.
5. Aspek Neurologis
Dengan menghisap payudara, kondisi syaraf menelan, menghisap dan bernafas yang
terjadi pada bayi baru lahir dapat lebih sempurna.
6. Aspek Ekonomis
o Dengan menyusui secara eksklusif, ibu tidak perlu mengeluarkan biaya untuk makanan
bayi sampai berumur 4 bulan. Dengan demikian akan menghemat pengeluaran rumah
tangga untuk membeli susu formula dan peralatannya.
Dengan menyusui secara eksklusig dapat menunda haid dan kehamilan, sehingga dapat
digunakan sebagai alat kontrasepsi alamiah yang secara umum dikenal Metode
Amenorea Laktasia (MAL).
Menyusui secara eksklusif : hanya ASI artinya tidak ditambah makanan atau minuman
lain bahkan air putih sekalipun.
Menyusui kapanpun bayi meminta (on-domand), sesering yang bayi mau siang dan
malam.
Tidak menggunakan botol susu maupun empeng.
Sebelum menyusui luangkan waktu untuk memijat beberapa menit supaya aliran susu
menjadi lancar.
Posisi anda dan bayi anda haruslah nyaman masing-masing perempuan mempunyai
posisi yang nyaman yang berbeda-beda.
Posisikan bayi anda sehingga kepala, dada dan lutut bayi mengarah kewajah anda.
Dekaplah tubuh bayi melekat pada tubuh anda, letakkan mulut bayi persis diputing
dan pipi menempel pada payudara.
Jika mulut bayi tertutup pada saat akan menghisap letakkan jari anda didagunya lalu
tarik kebawah perlahan-lahan.
Jika bayi sudah kenyang dan ingin berhenti menghisap bantulah secara perlahan
isapannya jangan ditarik dengan kasar karena dapat menyebabkan iritasi pada mulut
bayi.
Setelah selesai menyusui keluarkan air susu sedikit lalu oleskan pada sekitar puting
biarkan mengering oleh udara.
Setelah bayi selesai minum bantulah agar bayi anda bersendawa dengan
menggendongnya dalam posisi tegak lurus pada bahu ibu dan tangan ibu menopang
kepala bayi lalu tepuk-tepuk punggungnya.
a. ASI Kurang
Seringkali ibu merasa produksi ASInya kurang padahal sebenarnya tidak, apabila
bayinya sering menangis, ibu terasa tergesa-gesa ingin memberikan tambahan susu
formula.
Penanggulangannya :
4) Minimalkan penggunaan alat ( misal : dot ) karena akan membingungkan bayi dan
akhirnya mengurangi rangsangan untuk memproduksi ASI
Penanggulangan :
c. Payudara Bengkak
Penanggulangan :
Rasa nyeri timbul karena waktu menyusui hanya puting susu yang masuk ke
dalam mulut bayi seangkan areola tidak masuk mulut. Disamping itu juga disebabkan
karena perawatan yang tidak benar pada payudara.
Penanggulangan :
e. Mastitis
Mastits adalah peradangan payudara akibat infeksi. Biasanya terjadi pada minggu-
minggu pertama setelah melahirkan yang tersumbat atau luka pada puting yang
terinfeksi.
Penanggulangan :
3) Cukup istirahat
BAB III
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
A. Latar Belakang
Tidak ada yang bisa menggantikan ASI karena ASI didesain khusus untuk bayi,
sedangkan susu sapi komposisinya sangat berbeda sehingga tidak bisa saling menggantikan.
Ada lebih dari 100 jenis zat gizi dalam ASI antara lain AA, DHA, Taurin dan Spingomyelin
yang tidak terdapat dalam susu sapi. Beberapa produsen susu formula mencoba
menambahkan zat gizi tersebut, tetapi hasilnya tetap tidak bisa menyamai kandungan gizi
yang terdapat dalam ASI. Lagi pula penambahan zat-zat gizi tersebut jika tidak dilakukan
dalam jumlah dan komposisi yang seimbang akan menimbulkan zat yang berbahaya bagi
bayi.
B. Tujuan Instruksional
1. Tujuan Umum.
Tujuan umum di penyuluhan ini agar ibu dapat mengetahui ASI Eksklusif.
2. Tujuan Khusus.
C. Pokok Bahasan
ASI Eksklusif
D. Metode Pelaksanann
E. Media
Leaflet
F. Pengorganisasian
2. Tempat :
3. Waktu : 20 Menit
G. Kegiatan
2. Memperkenalkan 2. Memperhatikan
diri.
3. Memperhatikan
3. Menjelaskan
manfaat dan tujuan
penyuluhan.
Penyajian 10 menit 1. Menjelaskan 1. Menyimak dan Ceramah
pengertian ASI memperhatikan dan leaflet
Eksklusif
2. Menyimak dan
2. Menjelaskan tujuan memperhatikan
pemberian ASI
Eksklusif 3. Menyimak dan
memperhatikan
3. Menjelaskan
keunggulan ASI 4. Memperhatikan
Eksklusif.
4. menjelaskan tata
cara menyusui
yang baik dan
benar.
Penutup 5 menit 1. Memberikan 1. Memberikan Tanya
pertanyaan kepada pertanyaan jawab
ibu.
2. Mendengarkan
2. Mengklasifikasikan
3. Mendengarkan
jawaban ibu.
4. Mendengarkan
3. Menyimpulkan.
5. Jawab salam
4. Mengakhiri
pembicaraan.
5. Salam penutup
H. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
- Terdapat kesempatan oleh penyaji untuk menyajikan SAP tentang ASI eksklusif
2. Evaluasi Proses
- Ibu mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
3. Evaluasi Hasil
DAFTAR PUSTAKA
Dr.Suririnah-www.InfoIbu.com