Anda di halaman 1dari 8

Makalah Politik Dalam Islam

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Umat muslim, dalam hidupnya berpegang teguh pada Al Qur’an dan Al Hadist sebagai pedoman
hidupnya. Dari kedua pedoman tersebut, umat muslim tidak perlu khawatir dalam menjalani
persoalan hidup. Segala apa yang menjadi persoalan, solusi, peringatan, kebaikan dan ancaan
termuat di dalam pedoman tersebut. Bahkan dalam Al-Qur’andan Al Hadist permasalahan politik
juga tertuang didalamnya.

Diantaranya membahas: prinsip politik islam, prinsip politik luar negeri islam. Baik politik luar negeri
dalam keadaan damai maupun dalam keadaan perang.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Fase-Fase Era Kenabian

2. Islam Dan Politik

3. Bukti-bukti Sejarah

4. Pengertian Politik dalam Islam

5. Konstribusi yang dilakukan agama islam dalam kehidupan politik berbangsa dan bernegara

6. Tersiarnya islam di ndonesia

7. Pergerakan yang berada di Indonesia

8. Asas-asas sistem politik dalam Islam

9. Prinsip-prinsip sistem politik

10. Tujuan politik dalam islam

11. Dasar-dasar politik dalam Islam

12. Eksistensi Islam dan Hukum islam dalam sistem hukum di Indonesia

C. TUJUAN

1. Memberikan penjelasan tentang Fase-fase Era Kenabian

2. Memberikan Penjelasan tentang Islam dan Politik & Bukti-bukti sejarahnya


BAB II

PEMBAHASAN

ERA KENABIAN

Era ini merupakan era pertama dalam sejarah Islam. Yaitu dimulai semenjak Rasulullah
SAW memulai berdakwah mengajak manusia untuk menyembah Allah SWT hingga meninggalnya
beliau. Era ini paling baik jika kita namakan sebagai era "kenabian" atau"wahyu". Karena era itu
memiliki sifat tertentu yang membedakannya dari era-era yang lain. Ia merupakan era ideal yang
padanya ideal-ideal Islam terwujudkan dengan amat sempurna. Era ini terbagi menjadi dua masa,
yang keduanya dipisahkan oleh hijrah. Kedua fase itu tidak memiliki perbedaan dan kelainan satu
sama lain, seperti yang diklaim oleh beberapa orientalis. Bahkan fase yang pertama merupakan fase
yang menjadi titik tolak bagi fase kedua. Pada fase pertama, embrio 'masyarakat Islam' mulai
tumbuh, dan telah ditetapkan kaidah-kaidah pokok Islam secara general. Kemudian pada fase kedua
bangun 'masyarakat Islam' itu berhasil dibentuk, dan kaidah-kaidah yang sebelumnya bersifat
general selesai dijabarkan secara mendetail. Syari'at Islam disempurnakan dengan mendeklarasikan
prinsip-prinsip baru, dan dimulailah pengaplikasian dan pelaksanaan prinsip-prinsip itu seluruhnya.
Sehingga tampillah Islam dalam bentuk sosialnya secara integral dan aktif, yang semuanya menuju
kepada tujuan-tujuan yang satu.

PENGERTIAN POLITIK MENURUT ISLAM

Politik dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah siyasah. Oleh karena itu, di dalam buku-
buku para ulama salafush shalih dikenal istilah siyasah syar’iyyah, misalnya. Dalam Al-Muhith,
siyasah berakar kata sasa-yasusu. Dalam kalimat Sasa addawaba yasusaha siyasatan berarti Qama
‘alaiha wa radlaha wa adabbaha (mengurusi, melihatnya, dan mendidiknya). Bila dikatakan sasa al
amra artinya dabbrahu (mengurusi/mengatur perkara). Asal makna siyasah (politik) diterapkan pada
pengurusan dan pelatihan pengembalaan.

. Menurut Hasan Al-Bana menyimpulkan bahwa pilar utama untuk membangun pilar kekuatan
utama ummat ialah: kesabaran (ash-shabru), keteguhan (ats-tsabat), kearifan (al-hikmah), dan
ketenangan ( al-anat) semua itu bersangkutan dengan kekuatan kejiwaan (al-quwwah an- nafsiyah)
suatu bangsa. Hasan Al-Banna menyimpulkan adanya lima babak yang akan dilalui yaitu: kelemahan
(adh-dho fu), kepemimpinan (az-zuaamah), pertarungan (ash-shiraa u), iman (al-iman), dan
pertolongan Allah (al-intishar).

C. KEDUDUKAN POLITIK DALAM ISLAM

Terdapat tiga pendapat di kalangan pemikir muslim tentang kedudukan politik dalam syariat
Islam. Yaitu :

Pertama, kelompok yang menyatakan bahwa Islam adalah suatu agama yang serbah
lengkap didalamnya terdapat pula antara lain system ketatanegaraan atau politik. Kemudian lahir
sebuah istilah yang disebut dengan fikih siasah (system ketatanegaraan dalam islam) merupakan
bagian integral dari ajaran islam. Lebih jauh kelompok ini berpendapat bahwa system
ketatanegaraan yang harus diteladani adalah system yang telah dilaksanakan oleh nabi Muhammad
SAW dan oleh para khulafah al-rasyidin yaitu sitem khilafah.
Kedua, kelompok yang berpendirian bahwa islam adalah agama dalam pengertian barat.
Artinya agamatidak ada hubungannya dengan kenegaraan. Menurut aliran ini nabi Muhammad
hanyalah seorang rasul, seperti rasul-rasul yang lain bertugas menyampaikan risalah Tuhan kepada
segenap alam. Nabi tidak bertugas untuk mendirikan dan memimpin suatu Negara.

Ketiga, menolak bahwa Islam adalah agama yang serba lengkap yang terdapat didalamnya
segala sistem ketatanegaraan, tetapi juga menolak pendapat bahwa Islam sebagaimana pandanagan
barat yang hanya mengatur hubungan manusia dengan Tuhan. Aliran ini berpendirian bahwa dalam
Islam tidak teredapat sistem ketatanegaraan, tetapai terdapat seperangkat tata nilai etika bagi
kehidupan bernegara.

Sejarah membuktikan bahwa nabi kecuali sebagai rasul, meminjam istilah harun nasution, kepala
agama, juga beliau adalah kepala negara. Nabi menguasai suatu wilayah yaitu yastrib yang kemudian
menjadi Madinah Al-Munawwarah sebagai wilayah kekuasaan nabi sekaligus manjadi pusat
pemerintahannya dengan piagam Madinah sebagai aturan dasar kenegaraannya. Sepeninggal nabi,
kedudukan beliau sebagai kepala negara digantikan abu bakar yang merupakan hasil kesepakatan
tokoh-tokoh sahabat, selanjutnya disebut khalifah. Sistem pemerintahannya disebut “khalifah”.
Sistem “khalifah” ini berlangsung hingga kepemimpinan berada dibawah kekuasaan khalifah
terakhir, ali “karramah allahu wajhahu”.

D. DEMOKRASI DALAM ISLAM

Kedaulatan mutlak dan keesaan tuhanyang terkandung dalam konsep tauhid dan peranan
manusia yang terkandung. Dalam konsep khalifah memberikan kerangka yang dengannya para
cendikiawan belakangan ini mengembangkan teori politik tertentu yang dianggap demokratis.
Didalamnya tercakup definisi khusus dan pengakuan terhadap kedaulatan rakyat, tekanan pada
kesamaan derajat, manusia, dan kewajiban rakyat sebagai pengemban pemerintahan.

Demokrasi islam dianggap sebagai sistem yang mengekuhkan konsep-konsep islam yang sudah
lama berakar, yaitu musyawarah {syura}, persetujuan {ijma’}, dan penilaian interpretative yang
mandiri {ijtihad}.

Musyawarah, konsensus, dan ijtihad merupakan konsep-konsep yang sangat penting bagi
artikulasi demokrasi islam dalam kerangka keesaan tuhan dan kewajiban-kewajiban manusia sebagai
khalifah-Nya. Meskipun istilah-istilah ini banyak diperdebatkan maknanya, namunlepas dari
ramainya perdebatan maknanya didunia Islam, istilah-istilah ini memberi landasan yang efektif untuk
memahami hubungan antara islam dan demokrasi di dunia kontemporer.

Islam mengandung ajaran yang berlimpah tentang etika dan moralitas kemanusiaan, termasuk
etika dan moralitas politik. Karena itu, wacana politik tidak bisa dilepaskan dari dimensi etika dan
moralitas. Melepaskan politik dari gatra moral-etis, berarti mereduksi Islam yang komprehensif dan
mencabut akar doktrin Islam yang sangat fundamental, yakni akhlak politik. Dengan demikian,
muatan etika dalam wacana politik merupakan keniscayaan yang tak terbantahkan.

Al-Mawardi, ahli politik Islam klasik terkemuka (w.975 M) merumuskan syarat-syarat seorang
politisi sebagai berikut: Bersifat dan berlaku adil, Mempunyai kapasitas intelektual dan berwawasan
luas., Profesional., Mempunyai visi yang jelas, Berani berjuang untuk membela kepentingan rakyat.

Politik dalam Islam menjuruskan kegiatan umat kepada usaha untuk mendukung dan
melaksanakan syari’at Allah melalui sistem kenegaraan dan pemerintahan. la bertujuan untuk
menyimpulkan segala sudut Islam yang syumul melalui satu institusi yang mempunyai syahk siyyah
untuk menerajui dan melaksanakan undang undang.
Pengertian ini bertepatan dengan firman Allah yang mafhumnya: “Dan katakanlah: Ya Tuhan ku,
masukkanlah aku dengan cara yang baik dan keluarkanlah aku dengan cara yang baik dan berikanlah
kepadaku daripada sisi Mu kekuasaan yang menolong.” (AI Isra’: 80).

MASYARAKAT MADANI

Masayarakat madani adalah masyarakat yang beradap, menjunjung tinggi nilai-nilai


kemanusiaan, yang maju dalam penguasaan ilmu pengetahuan, dan teknologi. Karena itu didalam
ilmu filsafat, sejak filsafat Yunani sampai masa filsafat Islam juga dikenal istilah madinah atau polis,
yang berarti kota yaitu masyarakat yang maju dan berperadaban. Masyarakat Madinah menjadi
simbol idealisme yang diharapkan oleh setiap masyarakat.

F. ASAS-ASAS SISTEM POLITIK ISLAM

1. HAKIMIYAAH ILAHIYYAH

Hakimiyyah atau memberikan kuasa pengadilan dan kedaulatan hukum tertinggi dalam
sistem politik Islam hanyalah hak mutlak Allah. Hakimiyyah Ilahiyyah membawa arti bahwa
terasutama kepada sistem politik Islam ialah tauhid kepada Allah di segi Rububiyyahdan Uluhiyyah.

2. RISALAH

Risalah bererti bahawa kerasulan beberapa orang lelaki di kalangan manusia sejak Nabi
Adam hingga kepada Nabi Muhammad saw adalah suatu asas yang penting dalam sistem politik
Islam. Melalui landasan risalah inilah maka para rasul mewakili kekuasaan tertinggi Allah dalam
bidang perundangan dalam kehidupan manusia. Para rasul meyampaikan, mentafsir dan
menterjemahkan segala wahyu Allah dengan ucapan dan perbuatan.

3. KHILAFAH

Khilafah bererti perwakilan. Kedudukan manusia di atas muka bumi ini adalah sebagai
wakil Allah. Oleh itu, dengan kekuasaan yang telah diamanahkan ini, maka manusia hendaklah
melaksanakan undang-undang Allah dalam batas yang ditetapkan. Di atas landasan ini, maka
manusia bukanlah penguasa atau pemilik tetapi hanyalah khalifah atau wakil Allah yang menjadi
Pemilik yang sebenar.

PRINSIP-PRINSIP UTAMA SISTEM POLITIK ISLAM

1. MUSYAWARAH

Asas musyawarah yang paling utama adalah berkenaan dengan pemilihan ketua negara
dan oarang-oarang yang akan menjawab tugas-tugas utama dalam pentatbiran ummat. Asas
musyawarah yang kedua adalah berkenaan dengan penentuan jalan dan cara pelaksanaan undang-
undang yang telah dimaktubkan di dalam Al-Quran dan As-Sunnah. Asas musyawarah yang
seterusnya ialah berkenaan dengan jalan-jalan bagi menetukan perkara-perkara baru yang timbul
dikalangan ummat melalui proses ijtihad.

2. KEADILAN

Prinsip ini adalah berkaitan dengan keadilan sosial yang dijamin oleh sistem sosial dan
sistem ekonomi Islam. Dalam pelaksanaannya yang luas, prinsip keadilan yang terkandung dalam
sistem politik Islam meliputi dan merangkumi segala jenis perhubungan yang berlaku dalam
kehidupan manusia, termasuk keadilan di antara rakyat dan pemerintah, di antara dua pihak yang
bersengketa di hadapan pihak pengadilan, di antara pasangan suami isteri dan di antara ibu bapa
dan anak-anaknya.

3. KEBEBASAN

Kebebasan yang diipelihara oleh sistem politik Islam ialah kebebasan yang berteruskan
kepada makruf dan kebajikan. Menegakkan prinsip kebebasan yang sebenar adalah tujuan
terpenting bagi sistem politik dan pemerintahan Islam serta menjadi asas-asas utama bagi undang-
undang perlembagaan negara Islam.

4. PERSAMAAN

Persamaan di sini terdiri daripada persamaan dalam mendapatkan dan menuntut hak,
persamaan dalam memikul tanggung jawab menurut peringkat-peringkat yang ditetapkan oleh
undang-undang perlembagaan dan persamaan berada di bawah kuatkuasa undang-undang.

5. HAK MENGHISAB PIHAK PEMERINTAH

Hak rakyat untuk menghisab pihak pemerintah dan hak mendapat penjelasan terhadap
tindak tanduknya. Prinsip ini berdasarkan kepada kewajiban pihak pemerintah untuk melakukan
musyawarah dalam hal-hal yang berkaitan dengan urusan dan pentatbiran negara dan ummat. Hak
rakyat untuk disyurakan adalah bererti kewajipan setiap anggota dalam masyarakat untuk
menegakkan kebenaran dan menghapuskan kemungkaran. Dalam pengertian yang luas, ini juga
bererti bahawa rakyat berhak untuk mengawasi dan menghisab tindak tanduk dan keputusan-
keputusan pihak pemerintah.

H. TUJUAN POLITIK MENURUT ISLAM

Tujuan sistem politik Islam adalah untuk membangunkan sebuah sistem pemerintahan dan
kenegaraan yang tegak di atas dasar untuk melaksanakan seluruh hukum syariat Islam. Tujuan
utamanya ialah menegakkan sebuah negara Islam atau Darul Islam. Dengan adanya pemerintahan
yang mendukung syariat, maka akan tertegaklah Ad-Dindan berterusanlah segala urusan manusia
menurut tuntutan-tuntutan Ad-Dintersebut. Para fuqahak Islam telah menggariskan 10 perkara
penting sebagai tujuan kepada sistem politik dan pemerintahan Islam:

– Memelihara keimanan menurut prinsip-prinsip yang telah disepakati oleh ulamak salaf
daripada kalangan umat Islam.

– Melaksanakan proses pengadilan dikalangan rakyat dan menyelesaikan masalah dikalangan


orang-orang yang berselisih.

– Menjaga keamanan daerah-daerah Islam agar manusia dapat hidup dalam keadaan aman dan
damai.

– Melaksanakan hukuman-hukuman yang telah ditetapkan syarak demi melindungi hak-hak


manusia.

– Menjaga perbatasan negara dengan pelbagai persenjataan bagi menghadapi kemungkinan


serangan daripada pihak luar.
– Melancarkan jihad terhadap golongan yang menentang Islam.

– Mengendalikan urusan pengutipan cukai, zakat, dan sedekah sebagaimana yang ditetapkan
syarak.

– Mengatur anggaran belanjawan dan perbelanjaan daripada perbendaharaan negara agar tidak
digunakan secara boros atau kikir.

– Melantik pegawai-pegawai yang cekap dan jujur bagi mengawal kekayaan negara dan
menguruskan hal-ahwal pentadbiran negara.

– Menjalankan pengawalan dan pemeriksaan yang rapi dalam hal-hal awam demi untuk
memimpin negara dan melindungi Ad-Din.

BUKTI-BUKTI SEJARAH POLITIK ISLAM

a) SEJARAH POLITIK ISLAM MASUK KE INDONESIA

a.1. WAKTU

Pada baris besarnya ada dua pendapat tentang mula pertama islam masuk ke
Indonesia:

a Pendapat lama: Abad ke 13 Masehi. Dikemukakan oleh para sarjana lama,


antara lain N.H KROM dan VAN DEN BERG. Ternyata pendapat lama tersebut mendapat
sanggahan dan bantahan.

b Pendapat baru: Abad ke 7-8 Masehi. Para pendapat baru ini antara lain H.
AGUS SALIM, H.ZAINAL ABBAS: SAYEPALWI BIN TAHIR AL-HADAD , H.M.ZAINUDDIN, HAMKA,
NJUNED PARIDURI, T.W.ARNOLD.

a.2. Tempat asal penyebaran Islam

Ada tiga pendapat mengenai tempat asal penyebaran Islam ke Indonesia:

a India (pendapat: SNOUCK HURGRONJ, H, KERAEMER & VAN DEN BERG)

b Persia (pendapat P.A HOESAIN DJAJANINGRAT)

c Arab , Mekah (pendapat Buya HAMKA)

a. 3. Penyebar Islam

Ada dua pendapat tentang para penyebar Islam ke Indonesia:

a. Disebarkan oleh para saudagar muslim (MOEN: saudagar persia, HUSEN


NAINAR: saudagar India: HAMKA: saudagar Arab)

b. Disebarkan oleh para Mubaligh Muslim (SAYYIR ALWI, VAN DEN BERG)

b) Beberapa Pergerakan Islam di Indonesia


– Ada pergerakkan sosial (yang bergerak dibidang kesosialan dalam Islam). Dan untuk
kepentingan Da’wah dan pendidikan Islam agar tersebar luas kemasyarakat.

– Ada pergerakkan politik untuk menghimpun kekuatan agar berkwantitas dan berkwalitas.

DASAR-DASAR POITIK DALAM ISLAM

Nilai-nilai dasar politik dalam AL Qur’an dan Al Hadist.

EKSTENSI ISLAM dan HUKUM ISLAM dalam SISTEM HUKUM di INDONESIA

Membahas mengenai kehidupan beragama dalam perspektif konstitusi dapat dijelaskan


bahwa setiap warga negara wajib untuk memeluk dan menjalankan agama, termasuk Agama Islam.
Hal ini menjadi suatu konsekuensi bagi pemeluk agama yang bersangkutan wajib menjalankan
syariat agama.

Prinsip-prinsip Hukum Islam yang dijadikan landasan ideal fiqih sebagimana dikatakan oleh
Juhaya S. Pradja yaitu:

1. Prinsip tauhidullah,

2. Prinsip insaniyah,

3. Prinsip tasamuh,

4. Prinsip ta’awun,

5. Prinsip silaturahim bain annas,

6. Prinsip keadilan, dan

7. Prinsip kemaslahatan.

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Politik merupakan pemikiran yang mengurus kepentingan masyarakat. Pemikiran tersebut


berupa pedoman, keyakinan hukum atau aktivitas dan informasi. Beberapa prinsip politik islam
berisi: mewujudkan persatuan dan kesatuan bermusyawarah, menjalankan amanah dan
menetapkan hukum secara adil atau dapat dikatakan bertanggung jawab, mentaati Allah,
Rasulullahdan Ulill Amr (pemegang kekuasaan) dan menepati janji. Korelasi pengertian politik islam
dengan politik menghalalkan segala cara merupakan dua hal yang sangat bertentangan. Islam
menolak dengan tegas mengenai politik yang menghalalkan segala cara.

Pemerintahan yang otoriter adalah pemerintahan yang menekan dan memaksakn


kehendaknya kepada rakyat. Setiap pemerintahan harus dapat melindungi, mengayomi masyarakat.
Sedangkan penyimpangan yang terjadi adalah pemerintahan yang tidak mengabdi pada rakyatnya,
menekan rakyatnya. Sehingga pemerintahan yang terjadi adalah otoriter. Yaitu bentuk
pemerintahan yang menyimpang dari prinsip-prinsip islam. Dalam politik luar negerinya Islam
menganjurakan dan menjaga adanya perdamain. Walaupun demikan islam juga memporbolehkan
adanya perang, namun dengan sebab yang sudah jelas karena mengancam kelangsungan umat
muslim itu sendiri. Dan perang inipun telah memiliki ketentuan-ketentuan hukum yang
mengaturnya. Jadi tidak sembarangan perang dapat dilakukan. Politik islam menuju kemaslahatan
dan kesejahteraan seluruh umat.

SARAN

Ada baiknya jika kita mempelajari tentang pemikiran terutama baik tentang
pertumbuhannya, hakikatnya, sifat-sifatnya atau tujuan-tujuannya, niscaya ia menyandang sifat ini,
yaitu sifatnya sebagai suatu pemikiran politik. Syarat ini merupakan faktor yang terpenting dalam
pertumbuhan pemikiran ini.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Jabiri, Muhammad Abid. 2001. Agama, Negara: Dalam Penerapan Syariah. Yogyakarta: Fajar
Pustaka Baru.

Al-Usairy, Ahmad. 2003. Sejarah Islam: Sejak Zaman Nabi Adam Hingga Abad XX. Jakarta: Akbar
Media Eka Sarana.

Ash-Shadr, Sayid Muhammad Baqir. 2001. Sistem Politik Islam: Sebuah Pengantar. Jakarta: Lentera.

Azra, Azyumardi, Dr. 1996. Pergolakan Politik Islam: Dari Fundamentalisme, Modernisme Hingga
Post-Modernisme. Jakarta: Paramadina.

Nasution, Harun, Prof. Dr. 1974. Islam: Ditinjau Dari Berbagai Aspek, Jilid I. Jakarta: UI Press.

Pulungan, J. Suyuthi. Dr. 1993. Fiqh Siyasah: Ajaran Sejarah Dan Pemikiran. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.

Syadzali, Munawir. H. M.A. 1990. Islam Dan Tata Negara, Cet V. Jakarta: UI Press.

Syarif, Mujar Ibnu. Drs. M.Ag. 2003. Hak-Hak Politik Minoritas Non Muslim Dalam Komunitas Islam:
Tinjauan Dari Prespektif Politik Islam. Bandung: Angkasa.

Hasby, Subky, dkk.2007. BUKU DARAS.PPA Universitas Bramijaya ; Malang

RisalahUsrah 3 – Sistem-sistem Islam, Abu Urwah

SUMBER : http://khamriadhye.blogspot.com/

Anda mungkin juga menyukai