Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PENDAHULUAN

DEFINISI
Katarak adalah setiap kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan
cairan) lensa, denaturasi protein lensa akibat kedua-duanya. Biasanya mengenai kedua mata dan
berjalan progresif. (Kapita Selekta Kedokteran. 2000)

Katarak merupakan perubahan lensa mata yang tadinya jernih dan tembus cahaya menjadi
keruh. (Ilyas S. 2001).

ANATOMI FISIOLOGI
Secara garis besar anatomi dan fisiologi dibagi atas :
Kelopak Mata
Lipatan jaringan yang mudah digerakkan.
Fungsi :
- Proteksi bola mata terhadap trauma luar bauk fisik atau kimiawi
- Memberi jalan masuk sinar ke dalam bola mata untuk penglihatan
- Membasahi dan melicinkan seluruh permukaan bola mata

Rongga Orbita
Suatu rongga yang dibatasi dinding tulang dan bentuk piramida dengan puncaknya
menuju foramen optikum.
Bagian belakang rongga orbita terdapat 3 lubang yang dilalui oleh :
- Syaraf optik
- Arteri dan vena opthalmika
- Syaraf otot mata
- Syaraf maxila
- Arteri intra orbita

1
Bola Mata
Terdiri dari :
a. Dinding bola mata
- Sklera
- Kornea
b. Isi bola mata
- Jaringan uvea
- Retina
- Badan lensa
- Lensa

ETIOLOGI
Penyebabnya bermacam-macam. Umumnya adalah usia lanjut, tapi dapat terjadi secara
kongenital akibat infeksi virus dimasa pertumbuhan janin, genetik dan gangguan perkembangan ;
kelainan sistemik atau metabolik seperti diabetes melitur, galaktosemi dan distrofi miotonik ;
traumatik ; terapi kartikosteroid, sistemik dan sebagainya.
Rokok dan konsumsi alkohol meningkatkan resiko katarak.

MANISFESTASI KLINIS
Keluhan yang timbul adalah penurunan tajam penglihatan secara progresif dan
penglihatan seperti berasap. Sejak awal, katarak dapat dilihat / terlihat melalui pupil yang telah
berdilatasi dengan oftalmoskopi, slit lamp atau shadow test. Setelah katarak bertambah matang,
masa retina menjadi semakin sulit dilihat sampai akhirnya refleksi fundus tidak ada dan pupil
berwarna putih.
Pada katarak senil (usia lanjut) dikenal 4 stadium, yaitu : Insipen, Imatur, Matur dan
Hipermatur.

2
Stadium pada katarak senil (Kapita Selekta Kedoteran, 2000)
Insipen Imatur Matur Hipermatur
Kekeruhan Ringan Sebagian Seluruh Masih
Cairan Lensa Normal Bertambah Normal Berkurang
Iris Normal Terdorong Normal Tremulans
Bilik Mata Depan Normal Dangkal Normal Dalam
Sudut Bilik Mata Normal Sempit Normal Terbuka
Shadow Test Negatif Positif Sempit Pseudopositif
Penyulit - Glaukoma - Uveitis, Glaukoma

KOMPLIKASI
Infeksi
Perdarahan viterus
Glaukoma
Katarak sekunder
Ablasi retina
Prolaps isi bola mata

PENATALAKSANAAN
Pembedahan

PATOFISIOLOGI

3
Infeksi virus Usia lanjut DM Galaktosemi Traumatik
Saat kehamilan

Rokok / Alkohol

Katarak

Gangguan Penglihatan

Penurunan tajam
penglihatan
Komplikasi
Perdarahan viterus
Uveitis
Kebutaan Ablasi retina
glaukoma

Penyempitan lapang
pandang

Di obati Tidak di obati

Tindakan pembedahan

Nyeri
Potensial infeksi
Defisit aktivitas

DAFTAR PUSTAKA
4
1. Ilyas S. Ilmu Penyakit Mata. Jakarta : Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indinesia,
1997.

2. Arif Mansjoer, dkk. Kapita Selekta Kedokteran, Edisi Ketiga Jilid Pertama Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, 2001.

TINJAUAN KASUS
5
Pengkajian

Identifikasi Data
1. Identitas klien
Nama (Inisial) : Ny “S”
Umur : 72 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Status perkawinan : Kawin
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Alamat : Kenten Azhar Banyuasin
Diagnosa medis : OD Katarak
No. Med. Rec : 106141
Tanggal MRS : 17 Juli 2012
Tanggal pengkajian : 18 Juli 2012

2. Identitas Penanggung Jawab


Nama (Inisial) : Tn. “H”
Umur : 52 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Dosen F.UMP
Agama : Islam
Alamat : Jl. Maskah II Rt 24 No 6
Hubungan dengan klien : Anak kandung

II. Riwayat Kesehatan


6
Keluhan Utama
Klien masuk rumah sakit dengan keluhan mata sebelah kanan kabur, klien merasa seperti
melihat kabut asap sejak 1 tahun yang lalu. Keadaan ini dirasakan klien semakin lama
semakin memburuk sehingga klien berobat ke RSI. Siti Khodijah dan dianjurkan untuk
menjalani operasi.

Riwayat Penyakit Sekarang


Pada saat pengkajian klien mengatakan nyeri pada daerah bekas operasi (mata kanan),
skala nyeri berada pada tingkat sedang (4).

Riwayat Kesehatan Keluarga


Keluarga klien belum ada yang menderita katarak.

Riwayat Kesehatan Masa Lalu


Klien mengatakan baru kali ini mengalami penyakit ini.

III. Pola Aktivitas

Pola Aktivitas Sebelum Masuk RS Setelah Masuk RS


1. Pola nutrisi
 Makan  3 x 1 porsi sedang  3 x 1 porsi sedang
 Minum  6-8 gelas / hari  6-8 gelas / hari
 Nafsu makan  Baik  Baik

2. Eliminasi
 BAK  1-2 kali sehari  1 kali sehari
 BAB  4-5 kali sehari  5-6 kali sehari

3. Istirahat
 Tidur siang  1-2 jam sehari  < 30 menit
7
 Tidur malam  6-7 jam sehari  5-6 jam

4. pola aktivitas Klien tidak mampu melakukan Klien tidak mampu melakukan
akvitas dalam memenuhi akvitas dalam memenuhi
kebutuhan sehari – hari kebutuhan sehari – hari
dikarenakan lapang pandang dikarenakan lapang pandang
yang kurang jelas yang kurang jelas

5. Personal Hygiene
 Mandi  2 kali sehari  1 kali sehari
 Ganti pakaian  2 kali sehari  1 kali sehari
IV. Riwayat Kesehatan Saat Ini

Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
Kesadaran : Compos Mentis
Tanda vital :
- Suhu : 36,4 0 C
- Nadi : 82 x/menit
- Tekanan Darah : 140/80 mmHg
- Pernafasan : 20 x/menit

b. Keadaan Khusus
- Kepala
Bentuk : Lonjong simetris
Warna rambut : Hitam beruban
Kebersihan : Cukup bersih, tidak berketombe
Ekspresi wajah : Tampak meringis

- Mata
Penglihatan : OD tertutup perban
8
Pupil : Isokor
Sklera : An ikterik
Konjungtiva : An anemis

- Hidung
Bentuk : Simetris
Peciuman : Baik, dapat membedakan bau
Kebersihan : Baik

- Mulut
Gigi : Tidak ada caries
Bibir : Lembab
Kebersihan : Cukup

- Leher
Bentuk : Simetris, tidak ada pembesaran
Gerakan : Dapat berotasi, Hexi, ektensi

- Kulit
Turgor : Elastis
Warna kulit : Sawo matang, tidak pucat
Kebersihan : Baik

- Dada (Thorax)
Bentuk : Simetris
Frekuensi nafas : 20 x/menit
Sesak nafas : Tidak ditemui
Batuk : Tidak ditemui

9
- Abdomen
Bentuk : Simetris, T A K

- Genetalia
Kelainan : TAK

- Ekstremitas
Atas : Normal, baik
Bawah : Normal, baik

Data penunjang :
- Laboratorium :
BSS : 130 mg % (70-115 mg %)
Hb : 14 gr %
W. Pembekuan : 4’
W. Perdarahan : 2’

- Optima Lens :
Model : MCS 553
Power : 21.00 Dioptri
DIM : 2.50 x 12.50 mm
S. NO : A. 240071

Penatalaksanaan :
- Operasi OD Eccetion

Therapy :
- Ciprofloxacin 2 x 1 500 mg
- Natrium diclofenat 2 x 1 25 mg
- Glaucoma 3 x 1/2
10
- Aspar K 1 x 1
- Cendo Cytrol 6 x 1 tetes OD
- Norvask 1 x 1
- Metformin 2 x 1

ANALISA DATA
No Data Penyebab Masalah
1. Tanggal 18 Juli 2012 Post Ops Katarak Gangguan rasa nyaman :
DS : Klien mengatakan nyeri ↓ Nyeri
pada daerah yang Luka Operasi
dioperasi ↓
Terptusnya continuitas
DO : Wajah klien tampak jaringan
meringis ↓
: OD tertutup perban Gangguan rasa nyaman

Tanda Vital : Nyeri
T/P : 36,40 C/ 80 x/menit
T/D : 140/80 mmHg

2. Tanggal 19 Juli 2012


Luka bekas operasi Gangguan Aktivitas
DS : Klien mengatakan ↓
kesulitan melihat karena Proses penyembuhan
mata sebelah kanan ↓
11
tertutup perban. Penyempitan lapang
: Klien mengatakan malas pandang
beraktivitas. ↓
: Klien mengatakan Keterbatasan
aktivitasnya dibantu melihat/bergerak
keluarga. ↓
Gangguan aktivitas
DO : - Gerakan klien terbatas
- Aktivitas klien
dibantu keluarga.
3. Proses penyembuhan Resiko Infeksi
Tanggal 20 Juli 2012 ↓
DO : Klien mengatakan sering Kurang pengetahuan
memegang daerah bekas tentang kebersihan
operasi ↓
: Perban penutup luka Resiko infeksi
kotor

PRIORITAS MASALAH
1. Gangguan rasa nyaman : Nyeri
2. Gangguan aktivitas
3. Resiko infeksi

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa nyaman : Nyeri b/d proses penyembuhan
2. Gangguan aktivitas b/d penyempitan lapang pandang
3. Resiko infeksi b/d kurang pengetahuan tentang kebersihan luka

12
Asuhan Keperawatan Pada Ny. “S”
Dengan Post Ops OD Katarak

Nama : Ny “S” TMRS : 17 Juli 2012


Umur : 72 Tahun No. Med : 106141
Ruangan : Marwah Dx Medis : OD Katarak
N Diagnosa
Tujuan Intervensi Rasionalisasi
o Keperawatan
1 Tanggal 18 Tujuan jangka panjang : - KKaji tingkat nyeri - DDengan mengkaji
. Juli 2012 - RRasa nyaman tingkat nyeri dapat
Gangguan terpenuhi diketahui intensitas
rasa nyaman : yang dirasakan klien
Nyeri b/d - Ajarkan teknik dan tindakan yang
tindakan relaksasi dilakukan
operasi Tujuan jangka pendek :
- Dalam waktu 1x24 - Atur posisi klien - Dapat mengurangi
Jam : 11.00 jam nyeri berkurang persepsi nyeri klien
WIB dan hilang
- Kolaborasi dengan
DO : OD tim medis dalam - Diharapkan
tertutup pemberian analgetik mengurangi tekanan
perban dan ketegangan pada
: Wajah luka
klien
13
tampak - Hasil kolaborasi
meringi diharapkan dapat
s mengurangi tingkat
T/P : 36,40 nyeri
C/ 80 x/menit
T/D :
140/80
mmHg

DS : Klien
mengata
kan nyeri
pada
daerah
operasi

Diagnosa Implementasi Evaluasi


13 Tanggal 18 Juli 2012 Mengkaji tingkat nyeri dengan Tanggal 18 Juli 2012
Jam : 11.45 WIB menggunakan skala nyeri Jam : 11.45 WIB
dank lien diminta
Gangguan rasa nyaman : menyebutkan tingkatan S : Klien mengatakan nyeri
nyeri b/d tindakan operasi nyeri sesuai nyeri yang berkurang (skala nyeri 2)
dirasakan (skala nyeri
14
sedang : 4) O : Ekspresi wajah klien
Mengajarkan dan tidak lagi gelisah
menganjurkan klien : Klien terlihat nyaman
melakukan teknik relaksasi dengan posisi semi
seperti : fowler yang di tawarkan
Mengalihkan perhatian dengan perawat
mendengarkan musik : Klien terlihat membaca
melalui radio koran dan berbincang
Menganjurkan untuk dengan anggota keluarga
mengurangi membaca : Klien melakukan teknik
Koran atau menonton nafas dalam saat nyeri
TV yang ada diruangan timbul (klien menarik
Meminta anggota keluarga nafas dari hidung
untuk mengurangi jam menahannya dirongga
kunjungan dada dalam beberapa
Meminta keluarga klien untuk detik lalu
membantu klien jika menghambuskannya
klien ingin mengambil kembali melalui mulut
sesuatu barang/benda secara perlahan-lahan)
yang letaknya berada
dibawah A : Masalah teratasi
Meminta klien untuk menarik
nafas dalam saat nyeri P : Intervensi di hentikan

15
timbul
Mengatur posisi klien dengan
posisi letak kepala lebih
tinggi dari letak anggota
tubuh yang lain (semi
fowler).
Berkolaborasi dengan dokter
dalam pemberian Asam
mefenamat
Natrium diclofenat

16
2. Tanggal 19 Juli 2012 Tujuan jangka panjang : - Anjurkan klien untuk mobilisasi - Diharapkan dengan mobilisasi ringan
Jam : 14.00 WIB - Aktivitas terpenuhi ringan klien mulai terbiasa dengan
sendiri kondisinya saat ini
Gangguan aktivitas b/d
penyempitan lapang Tujuan jangka pendek : - Libatkan keluarga dalam aktivitas - Peran keluarga sangat membantu klien
pandang. - Dalam waktu 1 x 24 klien baik dalam segi psikis maupun fisik
jam klien mampu
DO : Gerakan klien bersosialisasi dan - Anjurkan keluarga untuk menyiapkan - Diharapkan memudahkan klien
terbatas aktivitas berinteraksi dengan benda/barang kebutuhan klien yang
klien dibantu lingkungan dan mudah di jangkau klien
keluarga kondisinya saat ini
DS : Klien mengatakan - Jelaskan dan motivasi klien bahwa
kesulitan melihat kondisinya saat ini hanya sementara - Diharapkan klien mampu menerima
(terutama daerah dank lien akan segera pulih dengan dan memahami bahwa kondisinya saat
kanan) kondisi lebih baik. ini adalah bagian dari proses
: Klien mengatakan penyembuhan.
malas beraktivitas
karena kesulitan
dalam melihat

17
: Klien mengatakan
aktivitasnya di
bantu keluarga

16 - Berkolaborasi dengan tim Tanggal 19 Juli 2012


medis dan memberikan hasil Jam : 11.45 WIB
kolaborasi.
S : Klien mengatakan nyeri
Hasil kolaborasi : berkurang setelah mendapat
- Ciprofloxacin 2 x 1 500 mg intervensi yang dilakukan
- Na diclofenat 2 x 1 25 mg perawat
- Glaucom 3 x 1/2
- Aspar K 1 x 1 O : - Klien tampak tidak lagi
- Cendo cytrol 6 x 1 tts OD meringis
- Norvask 1 x 1 - Klien tenang
- Metformin 2 x 1
A : Masalah teratasi

P : Intervensi di hentikan

18
Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
Gangguan aktivitas b/d Tanggal 19 Juli 2012 Tanggal 19 Juli 2012
penyempitan lapang pandang Jam : 14.00 WIB Jam : 14.00 WIB

Menawarkan klien untuk tidak S : Klien mengatakan sudah


selalu berbaring tetapi mampu melakukan
sesekali duduk aktivitas ringan bahkan
sedang tanpa kesulitan
Melibatkan keluarga untuk
membantu klien duduk O : Klien terlihat sudah relax,
(merubah posisi), ke kamar mampu berganti posisi,
mandi dan sebagainya mulai membaca Koran,
19
menonton TV
Menganjurkan keluarga
menyiapkan kebutuhan A : Masalah teratasi
klien dengan menempatkan
benda atau barang-barang P : Intervensi di hentikan
kebutuhan klien ditempat
yang mudah dijangkau
klien

Menjelaskan kepada klien dan


memotivisi klien bahwa
kondisinya saat ini wajar
terjadi pada penderita
katarak yang selesai di
operasi dan akan segera
pulih.

3 Resiko Tujuan jangka - Rawat Luka - Dengan melakukan perawatan luka


. infeksi b/d pendek : diharapkan dapat mempercepat proses
kurang - Infeksi tidak penyembuhan luka sehingga infeksi tidak
pengetahua terjadi terjadi
n tentang
20
kebersihan - Diharapkan dapat diketahui terjadi atau
diri tidaknya infeksi sehingga dapat ditentukan
Tujuan jangka - Monitor tanda- intervensi yang tepat untuk mencegah
pendek : tanda infeksi terjadinya infeksi
- Dalam
waktu 2 x
24 jam - Diharapkan klien dan keluarga mengetahui
tanda-tanda bahwa infeksi dapat di cegah dengan
DO : Klien infeksi tidak kebersihan diri dan luka bakar operasi.
tamp ada.
ak - Beri
gelisa - Luka pengetahuan - Diharapkan hasil kolaborasi mempercepat
h operasi pada klien dan proses penyembuhan.
akiba kering keluarga
t rasa tentang
gatal kebersihan diri
pada terutama
daera daerah bekas
h operasi
opera
si - Kolaborasi
dengan tim
: medis

21
Tang
an
klien
tamp
ak
serin
g
mem
egan
g
daera
h
opera
si

:
Perba
n
tamp
ak
kotor

22
3. Potensial infeksi b/d kurang Tanggal 20 Juli 2012 Tanggal 20 Juli 2012
19
pengetahuan tentang Jam : 14.00 WIB Jam : 14.00 WIB
kebersihan
- Melakukan perawatan S Klie mengatakan rasa
luka : gatal mulai berkurang
 mengganti verban dan menghilang
setiap hari dengan
menggunakan prosedur : Klien dan keluarga
septic dan antiseptic mengatakan mengerti
 Menutup luka dengan pentingnya menjaga
verban steril kebersihan diri dan luka
operasi.
- Mengamati tanda-tanda
infeksi misalnya : kalor, O : Klien tidak lagi terlihat
dolor, rubor, tumor dan menggaruk daerah
fungsio laera bekas operasi

- Menjelaskan pada klien : Luka operasi kering


dan keluarga :
 Rasa gatal timbul : Verban tampak bersih
akibat proses
penyembuhan luka : Dari pemeriksaan tidak

23
 Garukan - garukan didapati tanda-tanda
yang dilakukan klien infeksi
dapat menyebabkan
iritasi pada luka dan A : Masalah teratasi
memyebabkan luka
baru P : Intervensi di hentikan
 Infeksi timbul dari
bekas garukan dari
tangan yang kotor,
dimana luka
merupakan pintu
masuknya kuman
(cordante).

24
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. ”S”
DENGAN POST OPERASI OPTIKUS DEKSTRA (OD) KATARAK
DI RUANG MARWAH RSI. SITI KHODIJAH PALEMBANG

25
DISUSUN OLEH :
1. A. Rahman Rizky
2. Achmad Yulistio
3. Adi Chandra
4. Ahmad Rudini
5. Ali Amran
6. Amrullah
7. Anggi Priyana
8. Dame Eny Febrina
9. Desty Azharia
10. Devi Susanti
11. Dini Maharani

AKADEMI KEPERAWATAN PEMBINA


PALEMBANG
2012

26

Anda mungkin juga menyukai