Anda di halaman 1dari 8

Rumusan Masalah: Bagaimanakah prinsip kerja air mancur?

Standar Kompetensi: 6. Memahami beragam sifat dan perubahan wujud bwnda serta
berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya.
Kompetensi Dasar: 6.1. Mengidentifikasi wujud benda padat, cair, dan gas memilikin
sifat tertentu.

Model Air Mancur

Berikut ini akan disampaikan hal-hal penting yang berkaitan dengan media untuk
model Air Mancur. Hal-hal tersebut meliputi cara pembuatan media, petunjuk cara
penyampaian atau penggunaan media model Air Mancur, panduan diskusi dengan siswa
berkaitan dengan penggunaan media dan konsep-konsep sains yang ingin ditanamkan
kepada siswa berkaitan dengan penggunaan media.
6

Robert Boyle : Hukum Boyle


Robert Boyle (25 Januari 1627 - 30 Desember 1691) adalah ahli
fisika Inggris, pengarang, Bapak Ilmu Kimia, penemu hukum Boyle,
penemu pompa hampa udara, penemu konsep atom, orang pertama
di dunia yang membedakan unsur dari senyawa, asam dari alkali,
orang pertama di dunia yang menemukan pentingnya udara bagi
pernafasan, pembakaran, dan kehidupan, orang pertama di dunia
yang menemukan bahwa suara tak dapat merambat di dalam tabung
hampa. Boyle menekankan pentingnya eksperimen yang cermat bagi
perkembangan ilmu. Ia membuat eksperimen dengan luas tentang
proses pemanasan logam. Ia mnemukan gejala penguapan dan
pembekuan.

Masa Belajar. Boyle lahir di Puri Limore di Propinsi Munster, Irlandia,


pada tanggal 25 Januari 1627. Karena lahir di Irlandia, ia sering di
sebut ahli fisika dan kimia Irlandia. Ia tidak tamat SD dan tidak pernh
kawin. Ia meninggal di London pada tanggal 30 Desember 1691 pada
umur 64 tahun. Ia berasal dari keluarga besar dan berpengaruh. Anak
ayahnya ada 15 orang dan ia anak yang ke 7. Ayahnya mendapat
gelar bangsawan, ialah Earl of Cork. Boyle anak yang sangat cerdas
dan sangat rajin sekali belajar. Segera setelah ia dapat membaca ia
lalu belajar bahasa Latin dan Prancis.

Pada umur 8 tahun ia bersekolah di SD Eton, sebuah sekolah yang


terkenal dan sebagian muridnya terdiri dari anak-anak orang
kaya.Tapi rupanya boyle terlalu pandai bila bersekolah dengan anak-
anak seusianya. Ia bosan di sekolah tersebut. Maka ia terpaksa keluar
dan belajar sendiri di rumah dengan bimbingan seorang guru.
Kemudian ia mengadakan perjalanan keliling Eropa, antara lain ke
Prancis, Swiss, dan Itali. Di Prancis ia membaca karya-karya
Descarter. Di Itali ia membaca karya-karya Galileo. Waktu itu Galileo
masih hidup meskipun sudah tua.
Galileo mninggal pada tahun 1642 ketika boyle berumur 15 tahun. Tapi tulisan-tulisa
Galileo tentang bingtang membakar semangat Boyle hingga seluruh hidupnya ia
curahkan untuk perkembangan ilmu dan agama. Ketika di Geneva, Swiss ia sangat
terkesan oleh kilat dan halilintar yang sangat hebat, hingga sejak itu ia kagum akan
besarnya kekuasaan Tuhan.
6
Eksperimen. Di Inggris ia tinggal bersama Katherine, kakak
perempuanya yang sekarang sudah menjadi nyonya Ranelagh.
Katherine memperkenalkan Boyle kepada orang-orang penting, antara
lain kepada Samuel Hartlih, pembaru pendidikan dan pertanian Hartlib
meyakinkan boyle bahwa system pendidikan pada waktu itu salah,
lebih-lebih di universitas-universitas di Inggris masih membebek
ajaran aristoteles yang tidak selalu benar. Hartlib mendorong Boyle
supaya mencari kebenaran ilmiah lewat eksperimen, bukan hanya
dengan teori saja. Untunglah Boyle tidak pernah duduk di universitas.
Dengan demikian,ia terselamatkan dari system pendidikan yang
kurang menguntungkan.

Pompa Hampa Udara. Karena gangguan perang saudara, pada


tahun 1654 Boyle pindah ke Oxford. Disini ia mendirikan laboratorium
sederhana Ia mulai mengadakan eksperimen dengan sungguh-
sungguh. Pada tahun 1657 Boyle mendengar penemuan dan
eksperimen Guericke, ahli fisika Jerman. Guericke menemukan pompa
hampa udara pada tahun 1650. Guericke menemukan bahwa cahaya
dapat menerobos tabung hampa udara tapi bunyi tidak. Boyle segera
meminta bantuan Robert Hooke untuk membuat pompa hampa
udara.Boyle dan Hooke adalah orang yang menemukan pompa hampa
udara yang pertama di Inggris. Boyle mengadakan eksperimen seperti
Guericke. Ia juga menemukan bahwa bunyi tidak dapat menerobos
tabung udara Tapi eksperimen Boyle tidak berhenti hanya sampai
disini.

Hukum Boyle 1622. Boyle menemukan bahwa udara dapat


dimanfaatkan dan dapat berkembang bila dipanaskan. Akhirya ia
mnemukan hukum yang kemudian terkenal sebagai hukum Boyle:”
bila suhu tetap, volume gas dalam ruangan tertutup berbanding
terbalik dengan tekananya”

Ahli kimia pertama. Dalam sejarah ilmu kimia terdapat beberapa


tahap, antara lain tahap alkemi, tahap ilmu kimia. dan tahap ilmu
kimia modern Boyle adalah bapak ilmu kimia, sedangkan Lavoisier
adalah bapak ilmu kimia modern. Mengapa Boyle disebut bapak ilmu
kimia? karena ia mengadakan eksperimen secara ilmiah. Karena ia
menemukan konsep atom. Karena ia dapat membedakan unsur
senyawa dan campuran. Ia dapat membedakan asam, basa dan alkali.
Para ahli sebelumnya tidak dapat. Misalnya Aristoteles, ahli filsafat
Yunani yang terbesar, mengira air, tanah, api, dan udara, adalah
unsur.
6

Konsep Atom. Kira-kira pada tahun 400 SM, Demokritos, ahli filsafat
Yunani, mengutarakan bahwa semua benda terdiri dari atom. Tapi
selama hampir 2000 tahun pendapat itu dilupakan orang, karena para
ahli lebih suka mengikuti ajaran Aristoteles yang teryata keliru
Menurut Aristoteles semua benda terdiri dari air, tanah, udara, dan
api. Paracelcus, ahli fisika Swiss berpendapat bahwa semua benda
terdiri dari merkuri, belerang dan garam. Van Helmont, ahli kimia
Belgia mengira bahwa semua benda terdiri dari udara dan air.

Pada tahun 1661 Boyle menghidupkan kembali ajaran Demokritos. Ia


mengungkapkan dalam bukunya yang berjudul The Sceptical Chymist
(Ahli Kimia Yang Sangsi). Dalam bukunya itu Boyle menyerang ajaran
Aristoteles dan Paracelsus. Ia mencela Aristoteles yang memandang
benda dari segi forma dan kualitas. Boyle menyatakan bahwa semua
benda terdiri dari atom, Adanya zat yang beraneka ragam disebabkan
karena jumlah atom, kedudukan atom, gerak atom, dan susunan
atom. Karena jasa Boyle, ilmu fisika dan kimia diluruskan ke jalur
yang benar.

Kamis, 03 Juni 2010


hukum boyle
Robert Boyle menyatakan tentang sifat gas bahwa massa gas (jumlah mol)dan temperatur
suatu gas dijaga konstan, sementara volume gas diubah ternyata tekanan yang
dikeluarkan gas juga berubah sedemikian hingga perkalian antara tekanan (P) dan volume
(V) , selalu mendekati konstan. Dengan demikian suatu kondisi bahwa gas tersebut
adalah gas sempurna (ideal).

Kemudian hukum ini dikenal dengan Hukum Boyle dengan


persamaan :
RUMUS:
P1V1 = selalu konstan
Atau , jika P1 dan V1 adalah tekanan awal dan volume awal,sedangkan P2 dan V2 adalah
6
tekanan dan volume akhir, maka :
RUMUS:

P1.V1 = P2.V2= konstan.

Syarat berlakunya hukum Boyle adalah bila gas berada dalam keadaan ideal (gas
sempurna), yaitu gas yang terdiri dari satu atau lebih atom-atom dan dianggap identik
satu sama lain. Setiap molekul tersebut tersebut bergerak swcara acak, bebas dan merata
serta memenuhi persamaan gerak Newton. Yang dimaksud gas sempurna (ideal) dapat
didefinisikan bahwa gas
yang perbangdingannya PV/nT nya dapat idefinisikan sama dengan R pada setiap besar
tekanan. Dengan kata lain, gas sempurna pada tiap besar tekanan bertabiat sama seperti
gas sejati pada tekanan rendah.
Persaman gas sempurna :
P.V = n.R.T
Keterangan :

P : tekanan gas
V : volume gas
n : jumlah mol gas
T : temperatur mutlak ( Kelvin)
R : konstanta gas universal
(0,082liter.atm.mol-1.K-1)
6

ukum Boyle (atau sering direferensikan sebagai Hukum Boyle-Mariotte) adalah salah
satu dari banyak hukum kimia dan merupakan kasus khusus dari hukum kimia ideal.
Hukum Boyle mendeskripsikan kebalikan hubungan proporsi antara tekanan absolut dan
volume udara, jika suhu tetap konstan dalam sistem tertutup.[1][2] Hukum ini dinamakan
setelah kimiawan dan fisikawan Robert Boyle, yang menerbitkan hukum aslinya pada
tahun 1662.[3] Hukumnya sendiri berbunyi:
Untuk jumlah tetap gas ideal tetap di suhu yang sama, P [tekanan] dan V
[volume] merupakan proporsional terbalik (dimana yang satu ganda, yang
satunya setengahnya).

—[2]

Daftar isi
[sembunyikan]
• 1 Sejarah
2 Definisi
• 2.1 Hubungan dengan teori kinetis dan udara ideal
• 3 Persamaan
4 Contoh penggunaan
5 Galeri
6 Lihat pula
• 7 Referensi

[sunting] Sejarah
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sejarah termodinamik

Grafik dalam data asli Boyle


Hubungan antara tekanan dan volume pertama kali dicatat oleh ilmuwan amatir, Richard
Towneley dan Henry Power. Boyle mengkonfirmasi penelitian dan eksperimen mereka
dan menerbitkan hasilnya. Berdasarkan keterangan dari Robert Gunther dan otoritas lain,
saat itu adalah asisten Boyle, Robert Hooke, yang membuat peralatan eksperimen.
Hukum Boyle adalah berdasarkan dari eksperimen dengan udara, dimana ia
mempertimbangkan adanya partikel fluida di tengah mata air yang tidak terlihat. Saat itu,
udara masih terlihat sebagai satu dari empat elemen, tetapi Boyle tidak setuju. Minat
Boyle kemungkinan adalah untuk mengerti bahwa udara adalah bagian penting dalam
hidup;[4] ia mempublikasikan sebagai contoh pertumbuhan tumbuhan tanpa udara.[5]
Fisikawan Perancis, Edme Mariotte (1620-1684) juga menemukan hukum yang sama
secara terpisah dengan Boyle tahun 1676, tetapi Boyle telah mempublikasikan hukum
tersebut tahun 1662. Jadi, hukum ini, kemungkinan, secara tidak tepat, direferensikan6
juga merupakan hukum Mariotte, atau Hukum Boyle-Mariotte. Kemudian, pada tahun
1687, di Philosophiæ Naturalis Principia Mathematica, Newton, menunjukkan, secara
matematis, jika fluida elastis berisi sisa partikel, di tengah kekuatan repulsif dengan
proporsional terbalik kepada jaraknya, kepadatannya secara proporsional langsung
kepada tekanan,[6] tetapi risalah matematisnya bukan penjelasan secara fisika terhadap
hubungan pengamatan. Daripada teori statis, teori kinetis dibutuhkan, dimana ditemukan
oleh Maxwell dan Boltzmann.

[sunting] Definisi
[sunting] Hubungan dengan teori kinetis dan udara ideal
Hukum Boyle menyatakan bahwa "dalam suhu tetap" untuk massa yang sama, tekanan
absolut dan volume udara terbalik secara proporsional. Hukum ini juga bisa dinyatakan
sebagai: secara agak berbeda, produk dari tekanan absolut dan volume selalu konstan.
Kebanyakan udara berjalan seperti udara ideal saat tekanan dan suhu cukup. Teknologi
pada abad ke-17 tidak dapat memproduksi tekanan tinggi atau suhu rendah. Tetapi,
hukum tidak mungkin memiliki penyimpangan pada saat publikasi. Sebagai kemajuan
dalam teknologi membolehkan tekanan lebih tinggi dan suhu lebih rendah,
penyimpangan dari sifat udara ideal bisa tercatat, dan hubungan antara tekanan dan
volume hanya bisa akurat, dijelaskan sebagai teori udara sesungguhnya.[7]
Penyimpangan ini disebut sebagai faktor kompresibilitas.
Robert Boyle (dan Edme Mariotte) menyatakan bahwa hukum tersebut berasal dari
eksperimen yang mereka lakukan. Hukum ini juga bisa berasal secara teori, berdasarkan
anggapan bahwa atom dan molekul dan asumsi tentang gerakan dan elastis sempurna
(lihat teori kinetis udara). Asumsi tersebut ditemukan dengan resisten hebat dalam
komunitas ilmiah positif saat itu, tetapi, saat mereka terlihat, merupakan konstruksi
teoretis murni yang tidak ada sedikit pun bukti pengamatan.
Pada tahun 1738, Daniel Bernoulli, mengembangkan teori Boyle menggunakan Hukum
Newton dengan aplikasi tingkat molekul. Ini tetap tidak digubris sampai kira-kira tahun
1845, dimana John Waterston menerbitkan bangunan kertas dengan persepsi utama
adalah teori kinetis; tetap tidak digubris oleh Royal Society of England. Kemudian, James
Prescott Joule, Rudolf Clausius, dan Ludwig Boltzmann menerbitkan teori kinetis udara,
dan menarik perhatian teori Bernoulli dan Waterston.[8]
Debat antara proponen energetika dan atomisme mengantar Boltzmann untuk menulis
buku pada tahun 1898, dimana membuahkan kritik dan mengakibatkan ia bunuh diri pada
tahun 1906.[8] Albert Einstein, pada tahun 1905, memperlihatkan bagaimana teori kinetis
berlaku kepada Gerakan Brown dengan partikel yang berisi fluida, dikonfirmasi tahun
1908 oleh Jean Perrin.[8]

[sunting] Persamaan
Persamaan matematis untuk Hukum Boyle adalah:
dimana: 6
p berarti sistem tekanan.
V berarti volume udara.
k adalah jumlah konstan tekanan dan volume dari sistem tersebut.

Selama suhu tetap konstan, jumlah energi yang sama memberikan sistem persis selama
operasi dan, secara teoritis, jumlah k akan tetap konstan. Akan tetapi, karena
penyimpangan tegak lurus diterapkanm, kemungkinan kekuatan probabilistik dari
tabrakan dengan partikel lain, seperti teori tabrakan, aplikasi kekuatan permukaan tidak
mungkin konstan secara tak terbatas, seperti jumlah k, tetapi akan mempunyai batas
dimana perbedaan jumlah tersebut terhadap a.
Kekuatan volume v dari kuantitas tetap udara naik, menetapkan udara dari suhu yang
telah diukur, tekanan p harus turun secara proporsional. Jika dikonversikan, menurunkan
volume udara sama dengan meninggikan tekanan.
Hukum Boyle biasa digunakan untuk memprediksi hasil pengenalan perubahan, dalam
volume dan tekanan saja, kepada keadaan yang sama dengan keadaan tetap udara.
Sebelum dan setelah volume dan tekanan tetap merupakan jumlah dari udara, dimana
sebelum dan sesudah suhu tetap (memanas dan mendingin bisa dibutuhkan untuk kondisi
ini), memiliki hubungan dengan persamaan:

Hukum Boyle, Hukum Charles, dan Hukum Gay-Lusaac menghasilkan hukum kombinasi
udara. Tiga hukum udara tersebut berkombinasi dengan Hukum Avogadro dan
disamaratakan dengan hukum udara ideal.

Anda mungkin juga menyukai