2. Keluhan Utama:
Ibu mengeluh pusing,gelisah, berkeringat/ kulit terasa dingin
Tanda-tanda syok merupakan gejala terjadinya atonia uteri (Obstetri
Patologi, 1984)
3. Riwayat Kesehatan Klien
a. Riwayat Kesehatan yang Lalu
- Diabetes Melitus
Pada ibu dengan penyakit DM. Hal ini merupakan faktor
pencetus bayi lahir besar yang menyebabkan atonia uteri
(Manuaba, 2012).
b. Riwayat Kesehatan Sekarang:
Data-data ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya
penyakit yang diderita pada saat ini yang ada hubungannya dengan
masa nifas dan bayinya (Ambarwati, 2009).
6. Riwayat Obstetri
No Kehamilan Persalinan Anak Nifas
Suami Ank UK Pny Jns Pnlg Tmpt Peny JK BB/PB H M Abnrmlts Laktasi Peny
1
2
7. Riwayat Kontrasepsi
Untuk mengetahui apakah pasien pernah ikut KB dengan kontrasepsi
jenis apa, berapa lama, adakah keluhan selama menggunakan
kontrasepsi serta rencana KB setelah masa nifas ini dan beralih ke
kontrasepsi apa. (Ambarwati, dkk. 2009:h.133)
Data Bayi
b. Pemeriksaan fisik
Inspeksi
Abdomen : tampak setinggi pusat (Ilmu
kebidanan, 2009).
Genetalia : terdapat Perdarahan ≥ 500-1000 cc
(Ilmu kebidanan, 2009)
Darah yang keluar berwarna merah
tua karena berasal dari pembuluh
darah vena (Ilmu kesehatan
reproduksi, 2004).
Palpasi
Abdomen : fundus uteri setinggi pusat atau lebih
dan dengan kontraksi yang lembek
(Ilmu Kebidanan, 2009).
uterus tidak berkontraksi dan teraba
lembek (Buku panduan praktis
pelayanan kesehatan maternal dan
neonatal, 2002).
II. INTERPRETASI DATA DASAR
Diagnosis : PAPAH kala IV persalinan normal dengan atonia
uteri.
V. INTERVENSI
1. Ajarkan masase uterus pada ibu
R/ Masase merangsang kontraksi uterus (JNPK-KR, 2008)
2. Lakukan pemantauan kontraksi
R/ Pemantauan adanya kontraksi uterus sangatlah penting dalam asuhan
kala IV persalinan dan perlu evaluasi lanjut setelah plasenta lahir
yang berguna untuk memantau terjadinya perdarahan (Varney, 2007)
3. Lakukan prosedur kebersihan dan keamanan
R/ mencegah terjadinya penyebaran infeksi nosokomial(Marilynn
Doenges, 2001).
4. Bersihkan bekuan darah dan selaput ketuban dari vagina dan
lubang serviks
R/. Bekuan darah dan selaput ketuban dari vagina dan lubang serviks
akan dapat menghalangi kontraksi uterus (JNPK-KR, 2008)
5. Anjurkan Ibu untuk mengosongkan kandung kemih
R/ Kandung kemih yang penuh dapat menghambat kontraksi uterus
(Varney, 2007)
6. Lakukan kompresi Bimanual Internal (KBI) dan Kompresi
Bimanual Eksternal (KBE)
R/ KBI dan KBE menghentikan perdarahan akibat atonia uteri( Obstetri
Williams, 2005)
7. Lakukan Kompresi bimanual internal selama 5 menit
R/ memberikan tekanan langsung pada pembuluh darah yang terbuka
(bekas implantasi plasenta) di dinding uterus dan merangsang
miometrium untuk berkontraksi (JNPK-KR, 2008)
8. Anjurkan Keluarga untuk mulai membantu kompresi bimanual
eksternal
R/ Penolong melanjutkan langkah-langkah selanjutnya (JNPK-KR,
2008)
9. Berikan ergometrin 0,2 mg IM atau misoprostol 600-1000 mcg
R/ ergometrin dan misoprostol akan bekerja dalam waktu 5-7 menit dan
membuat uterus berkontraksi (JNPK-KR, 2008)
10. Tidak memberikan ergometrin pada ibu hipertensi
R/ Ergometrin dapat menaikkan tekanan darah (JNPK-KR, 2008)
11. Lakukan pemasangan infuse menggunakan jarum ukuran 16 atau
18
R/ Jarum besar memungkinkan pemberian larutan IV secara cepat dan
untuk transfusi transfusi darah (JNPK-KR, 2008)
12. Lakukan pemasangan infuse Ringer Laktat 500 cc
R/ Ringer Laktat akan membantu memulihkan volume cairan yang
hilang selama perdarahan (JNPK-KR, 2008)
13. Lakukan pemberian 20 unit oksitosin pada Cairan ringer laktat
R/ Oksitosin IV dengan cepat merangsang kontraksi uterus (JNPK-KR,
2008)
14. Ulangi kompresi bimanual internal
R/ KBI yang digunakan bersama dengan ergometrin dan oksitosin/
misoprostol akan membuat uterus berkontraksi (JNPK-KR, 2008)
15. Lakukan rujukan jika dalam waktu 1-2 menit uterus tidak
berkontraksi
R/ Atonia uteri yang lebih dari 2 ssmenit merupakan atonia uteri yang
tidak sederhana dan membutuhkan tindakan operasi dan transfusi
darah, serta tindakan gawatdarurat (JNPK-KR, 2008)
16. Dampingi ibu ke tempat rujukan dengan terus melakukan
KBI/KBE
R/ Kompresi uterus ini memberikan tekanan langsung pada pembuluh
darh dinding uterus dan merangsang miometrium untuk berkontraksi
(JNPK-KR, 2008)
17. Lanjutkan infus ringer laktat + 20 unit oksitosin dalam 500 cc
larutan dengan laju 500cc/jam hingga tiba di tempat rujukan atau
hingga menghabiskan 1,5 L infuse
R/ Ringer Laktat akan membantu memulihkan volume cairan yang
hilang selama perdarahan. Oksitosin IV dengan cepat merangsang
kontraksi uterus (JNPK-KR, 2008)
18. Lengkapi Partograf
R/ Pendokumentasian terhadap proses persalinan yang telah
dilakukan(APN, 2008)
VI. IMPLEMENTASI
Pelaksanaan dilaksananakan dengan efisien dan aman sesuai
dengan rencana asuhan yang telah disusun.Pelaksanaan ini bisa dilakukan
seluruhnya oleh bidan atau sebagian dikerjakan oleh klien atau anggota tim
kesehatan lainnya.
VII. EVALUASI
Evaluasi merupakan penilaian tentang keberhasilan dan keefektifan
asuhan kebidanan yang telah diberikan. Evaluasi didokumentasikan dalam
bentuk SOAP