Kelas: sipil b
Kelompok: 5
Nim: 217190072
1. Tanah Vulkanis
a. Tanah Andosol
Proses terbentuknya : dari abu vulkanis yang telah mengalami proses pelapukan
Ciri-ciri : warna kelabu hingga kuning, peka terhadap erosi, dan sangat subur
Persebaran : Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, Halmahera, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi
Proses terbentuknya : dari endapan abu vulakanis baru yang memiliki butir kasar
Ciri-ciri : berbutir kasar, berwarna kelabu hingga kuninga dan kadar bahan organik rendah
Persebaran : di lereng gunung berapi, pantai dan bukit pasir pantai yang meliputi pulau Sumatera, Jawa,
Nusa Tenggara
Proses terbentuknya : tanah hasil erosi (lumpur dan pasir halus) di daerah-daerah dataran rendah
Ciri-ciri : warna kelabu dan peka terhadap erosi
Persebaran : Sumatera, Jawa bagian utara, Halmahera, Kalimatan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi
dan Papua bagian selatan
Tanah Aluvial
2. Tanah Organosol
a. Tanah Humus
Ciri-ciri : warna kehitaman, mudah basah, mengandung bahan organik, sangat subur
Persebaran : Lampung, Jawa Tengah bagian selatan, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Tenggara
Proses terbentuknya : dari hasil pembusukan tumbuhan / bahan organik di daerah yang selalu tergenang
air (rawa-rawa)
Ciri-ciri : bersifat sangat asam, unsur hara rendah sehingga tidak subur
Persebaran : Pantai timur Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Halmahera, Seram, Papua, Pantai Selatan
Proses terbentuknya : dari pelapukan batuan beku dan sedimen yang masih baru (belum sempurna)
sehingga butirannya besar / kasar
Ciri-ciri : tekstur tanahnya beranekaragam dan pada umumnya berpasir, tak bertekstur, warna kandungan
batu, kerikil dan kesuburan bervariasi
Persebaran : Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi dan Sumatera
Proses terbentuknya : di daerah yang memiliki suhu rendah dan curah hujan tinggi
Ciri-ciri : warna pucat, kandungan pasir kuarsa tinggi, sangat masam, peka terhadap erosi, kurang subur
Tanah Podzol
Proses terbentuknya : Tanah yang tercuci air hujan, sehingga unsur hara telah hilang meresap dan
mengalir ke dalam tanah
Ciri-ciri : warna cokelat kemerah-merahan, tidak subur
Tanah Laterit
6. Tanah Mergel
Proses terbentuknya : dari hasil campuran pelarutan kapur, pasir dan tanah liat karena peristiwa air
hujan
Persebaran : Yogyakarta, Priangan Selatan di Jawa Barat, pegunungan Kendeng di Jawa Tengah, Kediri,
Madiun, Nusa Tenggara
Tanah Mergel.
Pemanfaatannya : meskipun kurang cocok dijadikan sebagai lahan pertanian tetapi tanah ini ternyata
baik untuk produksi minuman anggur
Proses terbentuknya : dari pelapukan batuan kapur di daerah yang memiliki curah hujan tinggi
Persebaran : Pegunungan Jawa Timur, Nusa Tenggara, Jawa Tengah, Sulawesi, Maluku, Sumatera
Tanah Mediteran
Struktur tanahnya baik, artinya susunan butir-butir tanah tidak terlalu padat dan tidak terlalu lenggang
Cukup mengandung air yang berguna untuk melarutkan unsur hara
Membuat penghijauan dan reboisasi pada daerah yang gundul, dan sebagainya.
Reboisasi Terasering