berkembang sejak abad ke-19 merupakan salah satu dasar perkembangan sains dan
teknologi pada abad ini.
Di bidang perindustrian, listrik merupakan hal yang sangat essensial terutama
untuk menghidupkan mesin-mesin pabrik, baik memanfaatkan listrik AC maupun DC.
Jika muatan listrik bergerak atau mengalir dalam suatu penghantar, maka aliran muatan
listrik itu disebut arus listrik. Suatu penghantar dikatakan berarus listrik jika pada ujung-
ujung penghantar itu terdapat beda potensial atau tegangan yang ditimbulkan oleh
sumber arus atau sumber tegangan.
Semua zat tersusun atas partikel-partikel yang sangat kecil disebut atom dimana
sebagian dari partikel-partikel itu bermuatan listrik. Muatan listrik terdapat dalam
elektron dan proton dari setiap atom. Electron bermuatan listrik negative, proton
bermuatan listrik positif, dan neutron tidak bermuatan listrik. Muatan listrik ada yang bes
ar dan ada pula yang kecil. Untuk menyatakan besar kecilnya suatu muatan listrik
diperlukan suatu satuan yaitu Coulomb (C). Besar muatan biasanya dinyatakan dengan
symbol Q.
“Besar gaya tarik-menarik atau tolak-menolak antara dua benda yang bermuatan
listrik sebanding dengan besar muatannya masing-masing dan berbanding terbalik
dengan kuadrat jarak antara kedua benda itu.”
Dalam hal listrik-statik, ditekankan pentingnya potensial listrik-statik dlm
menentukan medan listrik-statik. Di dalam system mks satuan potensial adalah
joule/coulomb, tapi lazimnya digunakan volt (V). Satuan medan listrik adalah
Newton/coulomb atau volt/meter.
Apabila aliran muatan listrik pada suatu penghantar ke satu arah, dikatakan pada
penghantar timbul arus listrik searah atau direct current (DC). Sedangkan apabila aliran
muatan listrik pada penghantar bolak-balik disebut sumber arus bolak-balik atau
alternative current (AC).
Mengapa benda konduktor dapat menghantarkan arus listrik, sedangkan benda
isolator tidak? Berdasarkan teori listrik bahwa konduktor adalah bahan yang mempunyai
kehantaran listrik yang baik, sedangkan isolator adalah bahan yang menpunyai
kehantaran listrik yang buruk. Di dalam konduktor terdapat elektron-elektron bebas yang
dapat dengan mudah bergerak atau berpindah dari satu atom ke atom yang lain.
Bersamaan dengan perpindahan elektron-elektron itulah terjadi aliran listrik, sedangkan
pada isolator tidak mempunyai elektron bebas sehingga tidak dapat menghantarkan arus
listrik. Kebanyakan hambat jenis konduktor bergantung pada suhunya. Semakin tinggi
suhu penghantar (konduktor), semakin besar jenisnya.
Selain konduktor dan isolator terdapt bahan yang hanya dapat menghantarkan
arus listrik dalam aliran sangat kecil. Bahan ini disebut semikonduktor. Pada bahan-bahan
semikonduktor hambat jenisnya menurun jika mengalami kenaikan suhu.
Contoh konduktor adalah aluminium, besi, emas, perak dan platina. Bahan yang
digunakan untuk membuat semikonduktor, yaitu silicon dan germanium. Sedangkan
contoh bahan isolator adalah kaca, karet, mika dan kayu.
DAFTAR PUSTAKA
Agus Taranggono, Hari Subagya, 2004, Sains Fisika 1b SMA, Bumi Aksara.
Drs. Sumijadi Rwt, 1996, IPA Fisika 3B SLTP, Tiga Serangkai.
H. Tisna Anasasmita, 1994, Fisika SLTP kelas 2, PT. Sarana Panca Karya, Bandung.
John R. Reitz, dkk; Dasar Teori Listrik Magnet ed.3, ITB Bandung.