Bab II
Bab II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Motivasi
suatu kelompok yang mempunyai kebutuhan tertentu dan pribadi, untuk bekerja
faktor-faktor internal dan eksternal. Faktor internal bersumber dari dalam diri
individu itu sendiri, sedangkan faktor eksternal bersumber dari luar individu .
psikologis manusia yang memberi kontribusi pada komitmen seseorang. Hal ini
Motivasi kerja yang tinggi akan membuat karyawan bekerja lebih giat di
nya faktor yang membentuk kinerja (Robert & Angelo, 2001 dalam Wibowo,
2010).
tujuan adalah akhir dari satu siklus motivasi (Nursalam, 2011), Makin kuat
motivasi seseorang maka makin kuat pula usahanya untuk mencapai tujuan
tersebut (Hartati,2010). Hal ini sesuai dengan teori hirarki kebutuhan menurut
faktor yang menimbulkan motivasi seseorang karyawan ada yang bersifat internal
dan eksternal.
Faktor yang bersifat internal (motivator factor), antara lain :
a. Tanggung jawab
c. Pencapaian
d. Pengakuan
b. Gaji
d. Kondisi kerja
a. Faktor fisik
jasmani, raga, materi, benda atau berkaitan dengan alam. Faktor fisik
b. Faktor herediter
dari perilaku yang dapat memenuhi kebutuhan sehingga puas dengan apa
yang diinginkan.
pihak lain yang didasari dengan adanya kegiatan (program) rutin dengan
tujuan.
melakukan sesuatu.
h. Umur
Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang
akan lebih matang berfikir logis dan bekerja sehingga motivasi seseorang
2.2 Keperawatan
Tenaga keperawatan salah satu sumber daya manusia di rumah sakit yang
prima secara psikologis merupakan sesuatu yang harus dimiliki dan dikuasai oleh
perawat.
tenaga kesehatan yang ikut menentukan mutu pelayanan kesehatan pada unit
perawat selalu mengadakan interaksi dengan pasien, keluarga, tim kesehatan dan
petugas lain di rumah sakit, maka pelayanan perawat sangat diperlukan dalam
keterampilan yang jelas dalam keahliannya, selain itu sebagai profesi keperawatan
oleh keadaan sosial baik dari profesi perawat maupun dari luar profesi
atas privasi, hak untuk menntukan nasibnya sendiri dan hak untuk
c. Sebagai edukator
pendidikan kesehatan.
d. Sebagai koordinator
klien.
e. Sebagai kolaborator
kesehatan yang terdiri dari dokter, fisioterapis, ahli gizi dan lain-lain
pelayanan selanjutnya.
f. Sebagai konsultan
atau tindakan keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan
a. Fungsi Independent
aktualisasi diri.
b. Fungsi Dependen
perawat pelaksana.
c. Fungsi Interdependen
ketergantungan di antara tim satu dengan yang lainnya. fungsi ini dapat
diatasi dengan tim perawat saja melainkan juga dari dokter atau pun yang
lainnya.
kembali kesehatanya.
memelihara kesehatanya
bukti hukum, jika suatu saat ditemukan adanya mslah yang berhubungan dengan
pelayanan kesehatan dengan dasar komunikasi yang akurat dan lengkap secara
tertulis.
maupun aktifitas pemberian jasa (pelayanan) yang dianggap berharga dan penting.
yang harus dikerjakan oleh perawat setelah memberi asuhan kepada pasien.
dapat dibuktikan atau dijadikan bukti dari segala macam tuntutan, yang berisi data
lengkap, nyata, dan tercatat, bukan hanya tentang tingkat kesakitan dari pasien,
tetapi juga jenis, tipe, kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan dalam rangka
pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan. Pasal 2 disebutkan
rawat inap wajib membuat rekam medis. Pembuatan rekam medis sebagaimana
disebutkan pasal 3 dibuat oleh dokter atau tenaga kesehatan lainnya yang
sangat penting bagi perawat, dimana dokumentasi ini dapat dijadikan sebagai
a. Komunikasi
b. Dokumentasi keperawatan
merupakan metode yang tepat dan memberi kontribusi yang positif bagi
c. Standar dokumentasi
tindakan keperawatan.
mengevaluasi tindakan.
a. Hukum
resmi dan bernilai hukum. Bila terjadi suatu masalah (misconduct) yang
b. Kualitas pelayanan
masalah klien dan untuk mengetahui sejauh mana masalah klien dapat
keperawatan.
c. Komunikasi
Dokumentasi keadaan klien merupakan alat perekam terhadap
masalah yang berkaitan dengan klien. Perawat atau profesi kesehatan lain
dapat melihat dokumentasi yang ada dan sebagai alat komunikasi yang
d. Keuangan
e. Pendidikan
f. Penelitian
g. Akreditasi
Menurut Nursalam (2008) Prinsip pencatatan ditinjau dari dua segi, yaitu
pemakai.
3. Akurat, menulis catatan selalu dimulai dengan menulis tanggal, waktu, dan
dipakai.
6. Jika terjadi kesalahan pada saat pencatatan, coret satu kali kemudian tulis
7. Tulis nama jelas jelas pada setiap hal yang telah dilakukan dan bubuhi
tanda tangan.
8. Jika pencatatan bersambung pada halaman baru, tanda tangani dan tulis
(2008) yaitu :
pada sumber dimana setiap sumber mempunyai catatan sendiri. Sumber bisa
didapat dari perawat, dokter, atau tim kesehatan lainnya. Catatan perawat terpisah
dari catatan dokter dan catatan perkembangan. Biasanya catatan ditulis dalam
bentuk naratif. Sistem dokumentasi berorientasi pada sumber yang ditulis secara
khusus, lembar catatan dokter, lembar riwayat medik, lembar identitas, catatan
Sistem ini pertama kali diperkenalkan oleh dr. Lawrence Weed dari USA, dimana
membuat suatu format yang baku. Tiap pelayanan dapat menerapkan konsep ini
dan lain-lain, data dasar diperlukan tergantung dari unit atau jenis asuhan
yang akan diberikan, misalnya: data dasar unit kebidanan akan berbeda
Masalah yang ada mungkin banyak sehingga perlu diatur menurut prioritas
perencana keperawatan.
a. Pendokumentasian Pengkajian
pencernaan.
pendapat pribadi.
karakteristiknya.
7. Ikuti aturan atauran atau prosedur yang dipakai dan disepakati instansi
etiologi.
dengan (etiologi, sign dan sympton) tergantung bahasa, jika masalah tidak
diagnosa keperawatan
perkembangan.
1. Diagnosa keperawatan
2. Kriteria hasil
kriteria hasil. Kriteria hasil dapat diukur dengan tujuan yang diharapkan
perintah medis berdasarkan masalah klien dan bantuan yang diterima klien
2. Daftar dan jenis masalah aktual resiko dan kemungkinan. Berikan prioritas
5. Selalu ditanda-tangani dan diberi tanggal rencana tindakan, hal ini penting
tertulis.
tanda vital setiap pergantian dinas Timbang berat badan setiap hari,
tindakan.
perencanaan.
12. Rencana tindakan harus sesuai dengan waktu yang ditentukan dan
yang meliputi :
a. Intervensi terapeutik
berjalan 200 kaki tanpa alat bantu dan dapat naik turun 6 tangga tanpa
bantuan.
5. Menulis pernyataan evaluasi yang merefleksikan keadaan perkembangan
kontrol sakit yang tidak efektif setelah medikasi, terus tanpa henti,
Faktor internal
a. Tanggung jawab
b. Pekerjaan itu sendiri
c. Prestasi
d. pengakuan
Motivas
i
Faktor eksternal
a. Administrasi dan
kebijakan
b. Gaji
c. Hubungan antar
pribadi
d. Kondisi kerja
ketidakpuasan kerja. Rasa kepuasan kerja dan ketidakpuasan kerja tidak berada
dalam satu kontinum. Lawan kepuasan kerja bukan ketidakpuasan kerja ialah
tidak ada kepuasan kerj, sedangkan lawan ketidakpuasan kerja ialah tidak ada
kepuasan kerja. Faktor yang bersifat internal yang merupakan penggerak motivasi
administrasi dan kebijakan perusahaan, gaji, hubungan antar pribadi, dan kondisi
kerja.