Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena dengan ridho-Nya jua lah, kami dapat
menyusun serta dapat menyelesaikan makalah ini. Salawatserta salam tak lupa juga kami
haturkan untuk Rasulullah Muhammad SAW,beserta pengikut beliau dari dahulu, sekarang,
hingga hari akhir.Ucapan terima kasih juga tak lupa kami ucapkan kepada dosen mata kuliah
Konsep Dasar Keperawatan kami, yang telah memberikan bimbingan serta pengajaran kepada
kami sehingga kami dapat menyelesaikan hasil makalah kami.
Kami menyadari, meskipun kami telah berusaha dengan sebaik-baiknya dalam menyelesaikan
makalah ini, tetapi, kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Karena itu,
kami mohon kritik serta saran, yang kiranya dapat membangun bagi kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang lebihbaik lagi.
Kami berharap makalah ini dapat memeberikan manfaat bagi seluruh pembacanya.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Penulisan 1
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Pengkajian 2
2. Jenis-jenis Pengkajian 2
3. Pengumpulan Data 5
4. Analisis Data 8
A.Kesimpulan 10
B.Saran 10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
3. Untuk mengetahui bagaimana cara mengumpulkan data dan cara menganalisis data
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal dari proses keperawatan.disini,semua data dikumpulkan
secara sistematis guna menentukan status kesehatan klien saat ini.pengkajian harus dilakukan
secara komprehensif terkait dengan aspek biologis,psikologis,social maupun spiritual
klien(Asmadi,2008).
Dasar pemikiran dari pengkajian adalah suatu perbandingan, ukuran atau penilaian mengenai
keadaan keluarga dengan menggunakan norma, nilai, prinsip, aturan, harapan, teori dan
konsep yang berkaitan dengan permasalahan(Setiadi,2008).
Pengumpulan data pengkajian dilakukan dengan cara mengumpulkan riwayat kesehatan dan
pengkajian kesehatan dan dengan pemantauan secara kesinambungan agar tetap waspada
terhadap kebuthan pasien dan keaktifan dari rencana keperawatan yang diterima
pasien(Risnah,2011).
1) Pengkajian awal
Pengkajian awal (initial assessment) dilakukan pada saat klien mulai dirawat dengan
menggunakan formulir data dasar keperawatan. Untuk pengkajian awal ini, perawat dapat
menggunakan beberapa format, antara lain sebagai berikut.
Perawat mencari respons klien terhadap pertanyaan yang diajukan/tertera dalam formulir
Tanya jawab. Pertanyaan dirancang sedemikian rupa yang dimulai dari yang sederhana/umum
kea rah yang lebih kompleks dan rahasia.
Format check list ini umumnya terbuka (open ended comment), yaitu semua data yang
diinginkan sudah ditulis dalam check list terbuka dank lien hanya menjawab “ya” atau “tidak”.
c. Format daftar pertanyaan (kuesioner)
Format ini disusun sedemikian rupa sehingga dengan mudah dapat diisi oleh klien sendiri/
keluarganya. Setelah format diisi oleh klien, perawat memvalidasi isian tersebut dan melakukan
pemeriksaan fisik.
Pengakjian yang berkelanjutan ini menginformasikan dan memperluas informasi dasar yang
diperoleh dalam pengkajian awal. Melalui pengkajian yang berkelanjutan ini, diharapkan dapat
dikumpulkan data-data yang lebih lengkap dan terkini, dengan menggali kembali informasi yang
belum dikemukakan pada tahap awal dan hasil pemeriksaan diagnostic serta data-data dari
sumber lain. Sifat pengkajian yang berkelanjutan ini ada dua, yaitu sebagai berikut.
Dalam data konfirmasi ini, perlu dicari dan dicatat hal-hal sebagai berikut.
• Tempat yang memerlukan dokumentasi, misalnya intensive care unit (ICU), yaitu memerlukan
pencatatan pengkajian system tubuh dengan atau tanpa perubahan klinis setiap sifnya.
• Keadaan ketika perawat harus menghitung intensitas aktivitas pelayanan keperawatan pada
kasus “costing out” untuk tindakan keperawatan.
• Untuk validasi informasi, jika data masih belum jelas/diragukan keakuratannya, dilakuakan
pengukuran ulang, misalnya pengukuran tekanan darah.
• Untuk data/informasi yang cepat berubah, demi keakuratannya diperiksa ulang, misalnya
keadaan klien dengan ketergantungan obat atau alcohol.
Perluasan data merupakan data baru yang berhasil dikumpulkan atau perincian dari data-data
yang ada, misalnya hasil pemeriksaan gas darah yang menginformasika
Perluasan data merupakan data baru yang berhasil dikumpulkan atau perincian dari data-data
yang ada, misalnya hasil pemeriksaan gas darah yang menginformasikan adanya distress
pernapasan yang telah tercatat sebelumnya. Informasi tambahan ini diperlukan untuk klarifikasi,
misalnya kenaikan suhu secara tiba-tiba.
3) Pengkajian khusus
Pengkajian ini dilakukan apabila klien mengguanakan alat ukur khusus dalam pembuatan
keputusan klinis. Data ini harus dicatat dalam catatn klinik klien (clinical record), yang
merupakan bagian dari format yang ada. Contoh: penggunaan alat Glasgow Coma Scale.Alat
tersebut menggunakan skala pengukuran status mental yang menampilkan skala untuk menilai
aspek membuka mata, respons verbal, dan respons motorik.
Dokumentasi merupakan aspek yang penting dalam pengkajian data riwayat kesehatan dan
pengkajian fisik. Setelah pengumpulan data selesai dilakukan, perawat harus dapat
mengorganisasikan data dan mencatatnya dengan cara yang tepat dan benar. Data riwayat
kesehatan dan pengkajian fisik yang didokumentasikan dalam catatan/status kesehatan pasien
merupakan sumber informasi yang penting bagi anda dan tenaga kesehatan lainnya untuk
mengidentifikasi masalah, menegakkan diagnosis, merencanakan tindakan keperawatan, dan
memonitor respons pasien terhadap tindakan yang diberikan. Catatan/status kesehatan juga
merupakan dokumen legal yang dapat digunakan untuk keperluan pengadilan. Untuk itu, data
harus dilihat secara sah, akurat, dan dapat mewakili hasil pengkajian.
3. Pengumpulan data
Pengumpulan data merupakan aktivitas perawat dalam mengumpulkan informasi yang sistemik
tentang klien. Pengumpulan data di tujukan untuk mengidentifikasi dan mendapatkan data
yang penting dan akurat tentang klien(Risnah,2011).Pengumpulan data lengkap yang dihasilkan
dari mengumpulkan semua informasi yang relevan dengan masalah kesehatan aktual dan
potensial, selain dari reaksi klien terhadap perawat. Perawat dan klien masing-masing
dipengaruhi oleh perilaku satu sama lain. Pengkajian harus mempertimbangkan apakah
interaksi ini mempengaruhi tingkah klien.
Kegiatan pengumpulan data di mulai pada saat pasien masuk dan dilanjutkan secara terus
menerus selama proses keperawatan berlangsung. Secara garis besar, data dibedakan atas dua
jenis yakni data objektif dan data subjektif.
1. Tipe Data
Tipe data pada pengkajian keperawatan dapat dibedakan menjadi dua yaitu(Risnah,2011)
a. Data Subyektif(Ds)
Data subyektif adalah data yang didapatkan dari klien sebagai suatu pendapat terhadap suatu
situasi dan kejadian.
Data obyektif adalah data yang dapat diobservasi dan diukur oleh pearawat
2. Karakteristik Data
a. Lengkap
Seluruh data sangat diperlukan untuk mengidentifikasi masalah keperawatan klien. Oleh karena
itu, data yang terkumpul harus lengkap agar dapar membantu perawat untuk mnegatasi
masalah klien.
Pada proses pengumpulan data perawat mengkin saja melakukan kesalahan dalam menafsirkan
data. untuk mencegah hal itu terjadi perawat harus berpikir secara akurat(tepat) dan
menampilkan data-data yang nyata untuk membuktikan kebenaran data dari apa yang telah
didengar, dilihat, diamati dan diukur serta memvalidasi semua data yang meragukan.
c. Relevan
Pendokumentasian data yang komprensif harus mengumpulkan banyak data sehingga akan
mengambil waktu yang diperlukan perawat untuk mengidentifikasi data-data tersebut.
3. Sumber Data
Data-data yang dikumpulkan dapat diperoleh tidak hanya dari klien tetapi dari orang terdekat
(keluarga) klien, catatan klien, riwayat penyakit terdahulu, konsultasi dengan terapis, hasil
pemeriksaan diagnostik, catatan medis dan sumber kepustakaan(Risnah,2011).
a) Klien
Klien adalah sumber data yang utama primer dan perawat dapat menggalih informasi yang
sebenarnya mengenai masalah kesehatan klien.
b) Orang Terdekat
Pada klien yang masih anak-anak, data dapat diperoleh dari ibu atau orang yang menjaga anak
selama di rumah sakit.
c) Catatan Klien
Catatan klien ditulis oleh anggota tim kesehatan dan dapat dipergunakan sebagai sumber data
dalam riwayat keperawatan.
d) Riwayat Penyakit
Pemeriksaan fisik dan catatan perkembangan merupakan riwayat penyakit yang diperoleh dari
terapis. Data yang diperoleh merupakan data fokus pada identifikasi patologis yang bertujuan
untuk menentukan rencana intervensi medis.
e) Konsultasi
Kadang-kadang terapis memerlukan konsultasi denag tim kesehatan spesialis, khususnya dalam
menentukan diagnosis medis atau dalam merencanakan dan melakukan tindakan medis.
Hasil pemeriksaan laboratorium dan tes diagnostik dapat digunakan perawat sehingga data
obyektif yang disesuaikan denag masalah kesehatan klien.
Anggota tim kesehatan lain juga merupakan personil yang berhubungan dengan klien. Mereka
memberikan interfensi, mengevaluasi, dan mendokumentasikan hasilnya pada status klien
sesuai denga spesialisasinya masing-masing.
h) Perawat Lain
Jika klien adalah rujukan dari pelayanan kesehatan lain, maka perawat harus meminta data-
data klien sebelumnya kepada perawat yang dulu merawatnya.
i) Kepustakaan
Untuk memperoleh data dasar klien yang komprehensif, perawat dapat membaca literatur yang
berhubungan dengan masalah klien..
b. Observasi
5. Analisi Data
Analisis data adalah kemampuan dalam mengembangkan kemampuan berpikir rasional sesuai
dengan latar belakang ilmu pengetahuan. Langkah-langkah dalam menganalisis data sebagai
berikut(Risnah,2011):
I. Pengelompokan data
a. Data fisiologis/biologis
b. Data psikologis
c. Data sosial
d. Data spiritual
Validasi data merupakan upaya untuk memberikan justifikasi apada data yang telah
dikumpulkan dengan melakukan perbandingan data subyektif dan obyektif yang didapatkan
dari berbagai sumber dengan berdasar standar nilai normal untuk diketahui kemungkinan
tambahan atau pengkajian ulang tentang data yang ada.
Dari analisi data yang dilakukan, dapat dirumuskan beberapa masalah kesehatan. Masalah
kesehatan tersebut ada yang dapat diintervensi dengan asuhan keperawatan (masalah
keperawatan) tetapi ada pula yang tidak juga dan tidak lebih memerlukan tindakan medis.
Selanjutnya disusus diagnosis keperawatan sesuai dengan prioritas(Risnah,2011).
Proritas masalah ditentukan berdasarkan kriteria penting dan segera. Penting mencakup
kegawatan dan apabial tidak diatasi akan menimbulkan komplikasi, misalnya turgor kulit yang
jelek pada kasus diare(Risnah,2011).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengumpulan informasi atau Pengkajian merupakan tahap awal dalam proses keperawatan.
Dari informasi yang terkumpul, didapatkan data dasar tentang masalah-masalah yang dihadapi
klien. Selanjutnya data dasar tersebut digunaan untuk menentukan diagnosis keperawatan,
merencanakan asuhan keperawatan, serta tindaan keperawatan untuk mengatasi masalah-
masalah klien.
B. Saran
Kita sebagai perawat hendaknya dalam mengumpulkan informasi disarankan untuk melakukan
pendekatan terapeutik guna mendapatkan data yang lengkap, akurat dan relevan untuk
mengatasi masalah-masalah klien.