MOTOR BAKAR
OLEH
MULIYADI
060421010
Muliyadi : Rancangan Motor Diesel Penggerak Generator Listrik Untuk Memenuhi Kebutuhan Listrik Pada PT Dow
Agrosciences Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
SKRIPSI
MOTOR BAKAR
OLEH
MULIYADI
060421010
Disetujui : Dosen
pembimbing
Muliyadi : Rancangan Motor Diesel Penggerak Generator Listrik Untuk Memenuhi Kebutuhan Listrik Pada PT
Dow
Agrosciences Indonesia,
2009. USU Repository © 2009
SKRIPSI
MOTOR BAKAR
OLEH
MULIYADI
060421010
Puji Syukur Saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan Rahmat dan
HidayahNya Saya dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir. Tugas Akhir ini
adalah wajib
tugas yang diberikan kepada setiap mahasiswa syarat
sebagai
untuk menyele in
saikan program studi teknik ekstension jurusan Teknik
Universitas Sumater
Mes a Utara.
Se g-orang
lesainya Tugas Akhir ini juga tidak lepas dari dukungan oran
yang ada di s capkan
ekeliling saya. Untuk itu pada kesempatan ini saya ingin mengu
terima kasih ke
pada :
1. Ir Is
ril Amir sebagai Dosen pembimbing
2. Dr Iskripsi
yang entah berapa juta tetes airmatanya tercurah selama membesarkan dan
Selanjutnya saya ucapkan terima kasih untuk semua pihak yang telah membantu
saya yang namanya tak bisa saya tuliskan satu persatu, segala
semoga
amal kebaika ho dari
nnya mendapat balasan yang setimpal dan selalu mendapat
rid
Allah SWT.
Hormat Saya,
Muliyadi
DAFTAR ISI
iii. DAFT
AR TABEL .................
v. ................................................................................... R DAFTA
................. vi.
GAMBAR ..............................................................................
............... 54.
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
hingga saat ini, terutama saat krisis moneter melanda negara ini ciptakan bagi
ngembangkan
untuk me a. Diantaranya adalah perusahan pestisida yang usahany
mempro
per duksi pestisida yang berbasiskan penelitian di bidang yang berpusat
penelitian,
melakuk bangan, memproduksi dan memasarkan produk yang pengem
, benih,
jamur
dangulangan
penang rayap/hewan pengerat.
membunuh/
merupakan produk yang memiliki prospek yang cukup cerah dimana saat ini
makanya tidak heran kalau di pasaran terdapat berbagai macam pestisida yang
beredar di pasaran dengan jenis dan merek yang beraneka ragam. Hal ini wajar saja
yang ditawarkan.
yang berbeda, meliputi herbisida dan insektisida dalam berbagai kemasan yang
lingkungan
man pemuki
saat ini.
Pada setiap bidang industri hanya ada satu tujuan yang dicapai yaitu
yang mangi mutu dari suatu jenis produk yang dihasilkan. Karena murupakan unsur
utama yenjadi nilai jual. Oleh karena itu kualitas dari hasil produksi me
kimianya.
ahan yang baik, baik dari bentuk ataupun kandungan bah Bahan-b
cairan, ahan
cairantersebut
dengan memiliki berbagai macam bentuk (serbuk,
Indonesia juga menggunakan berbagai macam peralatan dan proses yang mana
setiap proses memerlukan peralatan pendukung yang digunakan sebagai alat bantu
cara kerja yang berbeda – beda. Disamping itu juga system pemeliharaan peralatan
tersebut juga
menjadi bagian yang amat penting demi mendukung berlangsungnya proses
tenaga listrik sendiri yang digunakan sebagai cadangan sumber energi listrik
bilamana sumber energi listrik dari pemerintah (PLN) mengalami masalah. Proses
memindahkan power listrik ini dilakukan secara manual dan meliha t dari kondisi
Generator yang sudah berusia cukup lama, maka peralatan ini akaniganti dengan
bermaks
pan area dan kapasitas daya listrik yang dibutuhkan. Oleh seb
LISTRIK
CANGAN MOTOR DIESEL PENGGERAK GENERATO UNTU
PT DOW AGROS
K MEMENUHI KEBUTUHAN LISTRIK PADA
CIENCES INDONESIA”
1.2. R
diesel sebagai penggerak generator listrik, namun keadaan yang dijumpai ketika
karena frekuensi tegangan yang dihasilkan tidak stabil. Kondisi ini secara
awam dapat dilihat dari kondisi generator ketika beroperasi terdengar seperti ada
tarikan daya yang naik turun, sehingga suara mesin terdengar seperti turun naik.
Keadaan seperti ini akan bisa memberi dampak terhadap peralatan elektronik
yang ada di pabrik. Karena frekuensi yang tidak stabil mengakibatkan rangkaian
elektronik tersebut sering rusak dan mendapat masalah ketika beroperasi. Dengan
adanya kondisi ini maka generator listrik yang lama akan diganti dengan generator
listrik yang baru. Dan dalam hal ini penulis menentukan motor bakar diesel sebagai
A
JUAN PERENCANAAN
1. na Ekstensi di
dapun tujuan perencanaan ini adalah sebagai berikut :
engetahuan
p yang didapat di bangku kuliah pada keadaan sebena rnya.
lain :
poros engkol (crank shaft), roda penerus (fly wheel), katup dan cam shaft
sistematika penulisan skripsi pada umumnya, meliputi beberapa bagian yang dibagi
BAB I. PENDAHULUAN
Memuat data hasil pengumpulan data yang diperoleh dari haan sebagai
masalahsebagai dasa
BAB IV.
BAB V. KESIMPULAN
Bab ini berisikan kesimpulan yang dapat diambil dari hasil perhitungan
TINJAUAN PUSTAKA
bahan bakar rendah, persediaan air terbatas, minyak sangat murah dibandingka
n denganbatubara dan semua beban besarnya adalah seperti yang dapat ditangani
oleh mesin
embangkit
p dalam kapasitas kecil serta dapat beroperasi dala m
da PT pa
Dow Agrosci
ences Indonesia.
- Seb agai unit cadangan yang dijalankan pada saat unit peinbangkit ama yang ada
- Seb agai unit pembangkit yang menyuplai listrik selama 24 atau sebagai
jam
pem dasar yang
berkapasitas tertinggi dan tidak dipengaruhi oleh frekuensi beban tetap. Hal ini
- Sebagai unit beban puncak atau peak load. Bila PLTD dioperasikan pada
beban puncak biasanya dalam waktu yang tidak lama, karena dapat
berfungsi untuk menaikkan tegangan yang turun pada saat beban puncak.
- Sebagai unit cadangan yang dijalankan saat keadaan darurat, saat
mengakibatkan gangguan pada total seluruh jaringan listrik maka PLTD dapat
beroperasi tanpa bantuan tegangan dari luar dan langsung mengisi tegangan serta
sedikit.
dalah keadaan yang berjalan
Keadaansaat ini di PT Dow ini a
masalah
mengalami
pada sum
ber tenaga listrik yang berasal dari perusahaan
listrik Negara.
Hal hal yang menjadi pertimbangan ketika akan memilih sistem Pembangkit Listrik
- Pondasi.
- Pengangkut an bahan bakar.
dan bercampur dengan udara panas ini mulai terbakar sendiri. Lihat gambar 2.1
D
Qc
O A
V2 V3 V
V1
Siklus Diesel
silinder
tekanan atmosfir dan volume naik dari V2 menjadi V1.
temperaturnya naik
- Proses B-C : terjadi proses pembakaran gas, kalor (Qh) diserap oleh gas
- Proses D-A : kalor Qc dilepas dan tekanan gas turun pada volume konstan.
- Proses A-O : dan pada akhir proses, gas sisa dibuang pada tekanan atmosfir
-
P
C
Qh
B
D
Qc
O A
V2 V1 V
Gambar 2.2. P – V diagram siklus Otto
- Pros es O-A : Udara ditekan masuk ke dalam silinder pada tekanan atmosfir
dan volu
me naik dari V2 menjadi V1.
temperaturnya
dari TA kenaik
TB.
- Pros es B-C : terjadi proses pembakaran gas (dari percikan api busi) , kalor
gas Qh. Pada proses ini volume konstan sehingga tekanan dan
diserap oleh
temperaturnya naik
- Proses D-A : kalor Qc dilepas dan tekanan gas turun pada volume konstan.
- Proses A-O : dan pada akhir proses, gas sisa dibuang pada tekanan atmosfir
dibandingkan mesin bensin. Mesin diesel karena keunggulan effisiensi bahan bakar
menjadi pilihan banyak pengguna motor bakar untuk kendaraannya. Sebagai efek
engine. Internal-
combustion engine ini kita temui dalam sistem mobil, kapal, al at
pembangkit
ortable, bus, traktor dsb. Salah satu listrik
keunggulan mesin diesel p
n), yangukan
tidakbusi
memerl
(lihat gambar 2.3)
terjadi proses pembakaran, hal ini akan meningkatkan effisiensi panas dibandingkan
sistem yang lain. Keunggulan yang lain adalah fleksibilitas jenis bahan bakar
pengontrolan
pi, berbagai jenis bahan bakar bisa dipakai.
bunga Misalnya; minyak a
puran air
(cam
danakar
bahan
solar)
b dsb.
Applikasi dari sistem pembakaran diesel ini bisa ditemui di dunia automotive
dimiliki,stem
diesel
juga
si memiliki problem khusus yang berhubungan denga n
pencemaran
gan adalah smoke/asap serta gas buang khususnya Nitrogen lingkun
oke/soot/asap
k ketika bahan bakar tidak mampu tercampur dengan baik terbentu
de
ngan oksigen sehing
ga reaksi pembakaran tidak sempurna, dalam kondisi sep
erti ini suhu pembakaran tidak terlalu tinggi atau Nitrogen Oxide tidak banyak
terbentuk.
Namun ketika pencampuran bahan bakar dan udara terjadi dengan baik
ini mengakibatkan terjadinya reaksi antara gas N2 yang ada di udara dengan
mengecil.
Untuk mengatasi dilema diatas, berbagai penelitian telah dilakukan
khususnya untuk memungkinkan reduksi antara asap dan Nitrogen Oxide secara
bersama-sama.
kerja, sistem
endinginan,
p pengoperasian injektor, pemasukan udara dan baha n
bakar. Berdasa
rkan pengaturan susunan silinder mesin diesel dapat rikan
sebagai dikatego
berikut :
a. susun
d. susunan bentuk V
e. susunan bentuk W
f. susun an radial
an berhadapan
Berdasa ut :
b. motor diesel 2
langkah
a. pendinginan udara
b. pendinginan air
a. Injeksi langsung
dikategorikan
berikutsebagai
:
bakarny terjadi dalam volume yang membesar hingga tinggi tekanan p embakrannya
hampir sama atau rata. Pembakaran bahan bakarnya dilakukan tanpa perantaraan
nyala api, tetapi dengan suhu kompresinya. Untuk mencapai tekanan dan suhu yang
bakar dimasu
kkan ke dalam silinder dan segera terbakar karena bersentuhan dengan
o o 1
udara yang sangat panas (500 C – 600 C) . Pembangkitan panas akibat akibat
1
Motor Bakar, Harsanto, Djambatan 1981
2.5. PEMILIHAN MESIN DIESEL
Mesin diesel dibagi menjadi beberapa kelas kecepatan, yaitu mesin kecepatan rendah.
Kecepatan untuk berbagai mesin diesel yang ada dibagi menjadi 3 s berdasarkan
2. Mesin kecepatan sedang dengan kecepatan 1000 sampai dengan 1500 RPM
3. Mesin kecepatan tinggi dengan kecepatan lebih dari 1500 RPM. Jika mesin
dipasang untuk operasi kontinyu dan kalau diinginkan umur panjang dengan
biaya perawatan murah, maka sebuah mesin kecepatan rendah atau sedang yang
paling sesuai.
Makin banyak jumlah silinder juga berpengaruh pada makin seragam putaran
mesin dan keseimbangan mesin lebih baik Jumlah silinder lebih dari enam terutama
beratnya. Dilain pihak makin banyak jumlah silinder akan makin besar jumlah
bagian yang
bergerak, lebih banyak tempat yang menderita keausan, makin banyak jumlah kerja
perawatan yang diperlukan dan makin besar peluang untuk rusaknya suatu bagian.
- Deret Vertikal
Susunan deret vertikal sebagian besar digunakan dalam pembangkit tenaga listrik.
Semua silinder dipasang secara pararel dan jumlah deret silinder harus
sebanyadalam k 16 buah.
- Tipe V
Susunan piston menyerupai bentuk huruf V, digunakan pada mesin yang memerlukan
- Tipe Horisontal
Susunan mesin horisontal ditempatkan herlawanan satu sama lainnya. Susunan ini
lebih istimewa. karena ruangan atas merupakan masalah besar. Mesin ini harus
Menurut proses bekerjanya mesin diesel dapat dalam mesin 4 langkah dan
mesin 2 langkah. Yang dimaksud dengan mesin 4 langkah ialah bahwa torak
harus membuat 4 langkah untuk memperoleh satu langkah kerja. Berarti poros
engkol harus berputar dua kali untuk mendapatkan daya satu kali. Yang dimaksud
dengan mesin 2 langkah ialah bahwa torak harus membuat 2 langkah untuk
memperoleh satu
langkah kerja. Berarti poros engkol harus berputar satu kali untuk mendapatkan
2. Efisiennya
tinggi. Kerugia
n dari mesin 4 langkah :
1. Dalam tiap dua putaran poros engkol hanya diperoleh satu kerja (daya).
3. Suhu torak dan dinding silinder tinggi, sehinga air pendingin yang
biasanya lebih dipengaruhi oleh tersedianya mesin dari daya dan faktor kecepatan
sebaiknya dipilih dari jenis mesin yang sama. pemilihan jenis mesin yang sama.
yaitu dari merk dengan lubang dan jumlah langkah yang sama mana akan
diperoleh
a keuntungan.
beberap yaitu Mengurangi jumlah suhu cadang yang har us
disediakan
mencegah lamanya kerusakan Memudahkan operasi dan per untuk
awatanPLTD
untuk petugas
harus membuat 4 langkah untuk memperoleh satu langkah kerja. Berarti poros engkol
harus berputar dua kali untuk mendapatkan daya satu kali. untuk mem perjelas siklus
mesin diesel 4 langkah dapat dilihat pada gambar 2.4 untuk memperjela s siklus mesin
diesel 4 langkah. Perbedaan antara motor diesel dan motor bensin yan g nyata adalah
terletak pada proses pembakaran bahan bakar, pada motor bensin pemb akaran bahan
bakar terjadi karena adanya loncatan api listrik yang ditimbulkan oleh dua elektroda
busi, sedangkan pada motor diesel pembakaran terjadi karena kenaikan temperatur
campuran udara dan bahan bakar hingga mencapai temperatur nyala akibat kompresi
torak. Karena prinsip penyalaan bahan bakarnya akibat tekanan maka motor
diesel
juga disebut motor bakar tekan (compression ignition engine) sedangkan motor
Sumber : Lit 12
Keterangan gambar
(b) Proses hisap, udara ditekan masuk ke dalam silinder pada tekanan atmosfir
(d) Proses ekspansi, gas berekspansi secara adiabatik, kalor dilepas n tekanan
gas tur
da n
(f) dan pada akhir proses, gas sisa dibuang pada tekanan atmosfir n volume gas
tur da n
Motor bakar memiliki beberapa bagian yang disebut komponen inti sebuah
Stroke adalah panjang langkah dari kerja piston diukur dari titik mati atas
(TMA) sampai titik ati bawah (TMB). Sedangkan bore adalah diameter
lubang sebelah dalam dari silinder. Perbandingan antara langkah dan diameter
ratio merupakan
jang istilah yang umum digunakan di Amerika Serikat, Inggr is, Australia
dan beberapa negara. Mesin yang mempunyai ukuran diameter lebih besar dari
langkah mempunyai rasio L/D lebih besar dari satu, disebut mesin langkah pendek
(short stroke). Jika mesin mempunyai ukuran diameter lebih pendek dari langkah
atau mempunyai rasio L/D lebih kecil dari satu, disebut mesin langkah panjang
(long stroke).
Mesin balap untuk formula satu (F1) mempunyai rasio bore- roke
2.5:1 dan
st dapat
pacu sampai
di 19000 rpm.
lebih besar dari langkah. Mesin shortstroke disebut mempunyai ka rakter positif,
karena stroke yang pendek berarti mempunyai friksi yang lebih kecil serta poros
engkol yang lebih kuat. Mesin shortstroke juga biasanya hand al dan dapat
dioperasikan pada kecepatan tinggi. Mesin jenis ini tidak mengalami k erugian daya,
namun pada kecepatan rendah torsi relatif rendah. Kelemahan Mesin shortstroke
antara lain tidak bisa mempunyai perbandingan kompresi setinggi tipe mesin
dengan emisi gas buang yang lebih jelek dibandingkan dengan mesin longstroke.
putaran rendah.
Mesin Short stroke lebih ringan dan pendek ukurannya namun cenderung
ukuran langkah.
Mesin tipe ini mempunyai karakteristik negatif karena langk ah
yang pan-
Injector
lebih kecil dan ukuran katup juga kecil sehingga membatasi pertukaran gas.
Mesin jenis ini umumnya mempunyai torsi putaran rendah yang lebih besar,
juga dapat mempunyai rasio kompresi yang lebih tinggi, berarti lebih hemat bahan
mempunyai
an torsi maksimum, mesin jenis ini jarang diproduksi sebab keungul
bih berat
le ggi.
dan lebih tin
2.6.2. Poros engkol dan urutan pembakaran dan kesetimbangan statis dan
dinamis
Pada mesin dengan jumlah silinder lebih dari 1, maka poros engkol umumnya
Urutan penyalaan atau firing order adalah urutan penyalaan busi pada motor
bensin tau
a urutan injeksi bahan bakar kedalam setiap silinder pada motor
enyalaan tidak terjadi berurut secara seri, namun dengan urutan tertentu untuk agar
kestabilan mesin terjaga. Urutan penyalaan ini sangat kritis untuk memperkecil
pengguna dan umur mesin yang lebih lama. Berbagai tipe susunan piston terlihat
Sumber : Lit 13
Katup ini berfungsi untuk membuka dan menutup aliran ra dan bahan
bakar yuda ang masuk dan keluar dari tuang bakar. Lihat gambar 2.7 h desain katup
conto
dan cam pada sebuah motor bakar. Katup ini digerakkan oleh cam shaft yang
berputar seiringan dengan bergerakknya piston. Pada saat langkah masuk, cam akan
menggerakkan katup masuk terbuka dan udara murni akan mengalir masuk ke
dalam silinder. Dan pada langkah kedua (langkah kompresi), katup masuk akan
tertutup dan katup buang juga tertutup. Pada saat langkah ketiga (langkah usaha)
terjadi penyalaan dan pembakaran bahan bakar, pada saat ini posisi katup masuk
masuk akan tertutup dan katup buag akan terbuka dan membuang (melepaskan) gas-
Dalam design katup ini, design dibuat harus sesuai dengan keperluan yang
penutup arus
katupdisesuaikan
h dengan besar dan bentuk mulut ruang bak ar
agar katup
epatberada
pada dudukan
t yang benar sehingga kebocoran-kebocor an
yang tidak
kan diharap
dapat dibuat sekecil mungkin. Bagian-bagian yang pentin g
a. Kat p,
b. Pegabakar s pembalik
c. Batapenekanan ng pengungkit
d. Batang penekan
Pada motor diesel konstruksi ruang bakar sangat penting. Ruang bakar
adalah ruangan yang dibentuk antara kepala silinder dengan piston bagian atas,
dengan
maksud agar pembakaran dapat terlaksana dengan sempurna dan menyeluruh pada
langkah tenaga. Menurut Arismunandar (1994) ada 4 jenis ruang bakar yang umum
digunakan yaitu :
3.
ru
ang bakar turbulen,
4.
ru dan ang bakar lanova
Ruang bakar terbuka adalah desain ruang bakar yang paling derhana (lihat
se
gambar berat, karena
2.8). Disini, tugas penyemprot bahan (injector) bakar sangat
harus i pembakaran
mengkabutkan dan menistribusikan secara merata agar terjad
sempur atkan sampai
na. Bahan bakar ini harus bercampur dengan udara yang dipad
bagian t ilinder karena
erjauh, namun harus dijaga agar tidak menembus sampai
dapat m nakan tekanan
s erusak kualitas pelumas. Tipe ruang pembakaran ini
injektor mesin diesel
menggu
besar. Ruang bakar ini lebih cocok dipergunakan pada motor diesel putaran rendah.
Ruang bakar kamar muka, terdiri dari dua bagian, yaitu kamar muka dan
ruang kecil
muka(3 mana
injektor 0-40% volume ruang sisa) disebelah ruang bakar utama, di ditempa
isemprotkan.
tkan. Menjelang 25-30 derajat sebelum TMA bahan bakar d Pemba
ikian, adanya tekanan udara yang tinggi hasil pembakaran awal ini mendorong
pembakaran lanjutan dapat dilakukan lebih sempurna. Proses ini disebut proses
pengabutan kedua. Ruang bakar tipe ini tidak membutuhkan injektor tekanan
menggunakan bahan bakar dengan viskositas lebih tinggi. Tekanan gas maksimum
2
berkisar antara 50 - 60 kg/cm .
spesifik sekitar 15% lebih boros, yaitu antara 192-223 g/HP-jam. Kerugian kalor ini
disebabkan volume ruang bakarnya yang lebih besar, sehingga banya k panas
yang hilang
arenak proses pindah panas melalui dinding ruang bakar. Pa da saat
dingin kadang
sulit dihidupkan, sehingga perlu ditambahkan pemanas di muka.
kamar
Ruang bakar turbulen mempunyai konstruksi yang mirip dengan ruang bakar
turbulen merupakan 80-90% dari volume sisa, seperti ditunjukkan pada Gambar.
Dengan desain seperti angka 9, maka udara yang ditekan pada langkah
bakar dan pencampurannya dengan udara. Karena itu mesin dengan ruang bakar
ini jugaukan
tidakinjektor dengan tekanan tinggi, umumnya antara 85-140 kg
2
memerlang bakar kamar muka, mesin dengan ruang bakar ini juga/cm . Seperti
memerlukan
perioda ali, sehingga ruang bakar ini sangat baik untuk motor pemana
pembakaran 2
diesel te n gas maksimum berkisar 60-70 g/cm . Pemakaian terkend
Prinsip kerja ruang bakar lanova mirip dengan ruang bakar terbuka,
perbedaan utamanya terletak pada penempatan injektornya tidak dalam ruang lanova
tetapi di sebelah luarnya. Sekitar 60% bahan bakar disemprotkan di ruang lanova
kecil (yang
ya volumen
hanya 10% dari ruang sisa). Ruang lanova terbagi dua ,
g sangat
uang lanova besar sehingga campuran
dan ruang bakar utama, antara bah r
untuk bahan bakar dengan nilai oktan yang lebih tinggi. Perbandingan
kompresi umumnya untuk mesin dengan ruang bakar jenis ini berkisar 13-15
2
(cukup rendah). Tekanan gas maksimum mencapai 60-100 kg/cm . Pemakaian
bahan bakar spesifik juga lebih irit jika dibandingkan dengan ruang bakar kamar
TEM PENDINGINAN
2.8. SIS
Adanya proses pembakaran akan mengakibatkan suhu ruang
bakar menjadi
puncak torak dan kemacetan cincin torak. Disamping itu minyak pelumas yang
melumasi torak akan menguap dengan cepat dan silinder dapat rusak, dan
menimbulkan gangguan kerja mesin. Oleh sebab itu diperlukan suatu sistem
pendingin yang digunakan dan sistem yang digunakan. Berdasarkan jenis medium
pendingin yang digunakan ada dua yaitu medium pendingin udara yang digunakan
pada unit mesin kecil dan medium pendingin air yang digunakan pada unit mesin
besar. Diesel memerlukan air 40 s/d 60 liter untuk mendinginkan setiap daya kuda
setiap jamnya.
C. Fungsiakan
darimenguap.
sistem p Batas pemanas yang diperbolehkan adalah 70
o
silinder sehingga tenaga output mesin diesel naik dengan membakar lebih
banyak bahan
bakar, selain itu juga berfungsi untuk memelihara temperatur yang dapat
Bagaimanapun baiknya sebuah mesin dirancang dari segi efisiensi panas dan
pengerjaannya kalau pelumasan dan semua bagian yang bergerak tidak diperhatikan
dengan baik, maka mesin tidak akan berjalan sama sekali. Kegunaan dari pelumasan
adalah :
dianmenurun taranya
kead usan.
Pada mesin diesel, bahan bakar yang digunakan adalah solar. Dalam bahan
bakar dibutuhkan tangki sebagai penyedia bahan bakar. Ada 2 macam tangki bahan
bakar :
Tangki Harian : Tangki ini biasanya diletakkan diruang mesin dan harus
berisi minyak
yang cukup untuk mengoperasikan mesin selama satu hari penuh
kerja
atau 8 sampai i
9 jam. Untuk mesin yang sangat besar tangki harian harus
bahan bakar sebanya
beris k yang diijinkan oleh peraturan Pemadam Kebakaran
penyimpanan dalam g
Batas edung adalah 909,2 liter (200 galon) sehingga tangki
g besar harus ditamba
yan hkan diluar bangunan.
Tangki t ditempatkan
penyimpanan utama (Storage Tank) : tangki penyimpanan dapa
diatas/ d baha silindris.
ibawah tanah. Tangki diatas tanah biasanya merupakan tangki
Jadi tan ocoran dapat
gki harus jauh dari gedung sentral dimana jika terjadi keb
mengak iperhitungkan
ibatkan kebakaran. Merencanakan tangki penyimpanan harus d
pemakai
2
an bahan bakar dan untuk berapa lama bahan bakar disediakan
1iter x Produksi Listrik 1 hari (KWH) x T -------------------(2.7)
Vth =
KWH
dimana :
2
Abdul Rizal, Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dengan daya 1500 KW di PT PLN Pulau
Bawean
T = untuk berapa lama bahan bakar disediakan
(hari)
Sistem bahan bakar memerlukan pompa transfer bahan bakar. Merencanakan daya
pompa transfer bahan bakar harus memperhatikan kapasitas dari pompa bahan bakar
3
yang dipakai
Q . H
P= -----------------------------------(2.8)
102 . μ
dimana :
μ = efisiensi pompa ( %)
Kegunaan dari sistem pembuangan gas adalah untuk membawa gas buang dari
meredamgakebisingan yang dibuat oleh gas buang yang keluar. Pada akhir
langkah ekspansi gas didalam silinder mesin masih bertekanan cukup tinggi yaitu
30 sampai
50 psig. Kalau tiba-tiba dilepaskan kedalam pipa yang berisi gas pada
pipa dan
buang. Kenaikan tekanan ini karena kelembamam gas, diikuti dengan penurunan
pada pipa buang, tetapi dapat dikembalikan ke dalam silinder mesin, keadaan buang
ini disebut tekanan balik. Suatu kenaikan 1 % dalam tekanan balik, akan
menurunkan
n daya sebesar kira-kira 1,5 %. Untuk mesin empat langkah keluara
dah mungkin
seren aluran
dalamketika
s gas buang mulai keluar pada daur
4
Untuk berikutnya. menghitung panjang pipa buang dengan n :
menggunakan persamaa
P
L = --------------------------------(2.11)
Dimana (ρudara – ρgas)
P = tek :
ρ= P_ ------------------------------- (2.12)
R.T
4
Eddy Harmadi Tjokrowisastro dan Budi Utomo Kukuh Widodo, Teknik Pembakaran Dasar dan
Bahan Bakar (Surabaya, FTI-ITS 1990)
5
Eddy Harmadi Tjokrowisastro dan Budi Utomo Kukuh Widodo, Teknik Pembakaran Dasar dan
Bahan Bakar (Surabaya, FTI-ITS 1990)
Dimana :
4 2
P = Tekanan 1 atm (1,033.10 kgf/m )
2.12. PERAWATAN
mesin s sangat elalu dalam kondisi yang baik dan siap pakai. m pembangkit
jadwal diluar jadwal perawatan harian. Panjang dari jangka waktu yang
kerjanya. Metode yang dipergunakan untuk melakukan maintenance terdiri dari dua
macam yaitu :
1. Preventif maintenance
berkala tanpa menunggu mesin atau peralatan yang lain itu rusak terlebih dahulu.
listrikperalatan
serta lain yang dipergunakan setiap hari
membutuhka
penggantian sec ara berkala.
da lnya misa
bergesekan, roda gigi, roll, sebagainya.
unt dinya
mencegah terjakebocoran yang dapat menimbulkan kebakaran dan
ian kerug
2. Repair maintenance
Apabila tidak ada maka akan dilakukan pembelian suhu cadang tersebut
Menggantikan sementara mesin atau peralatan lain yang rusak dengan peralatan
cadangan. sehingga mesin atau peralatan lain yang rusak dapat diperbaiki
di tempat tersebut
BAB III
PENENTUAN SPESIFIKASI
namun manfaat tersebut harus diimbangi dengan penyediaan energi listrik yang
memadai. Berhubung karena adanya kesulitan dari pihak pemasok ener gi listrik yang
dalam hal ini dilakukan oleh pihak PLN (Perusahaan Listrik Negara) sehingga para
pemakaijasa layanan listrik ini harus mencari alternatif lain sebagai s umber energi
listrik, dan salah satu alternatif yang sangat populer saat ini adalah penggunaan
Genset (Generating Set) yaitu alternator yang digerakkan oleh motor diesel.
Mengingat karena Genset ini adalah suatu peralatan yang tidak murah
harganya, maka perlu diperhatikan beberapa hal yang dapat menjaminkeawetan dari
genset itu sendiri. Dan bahagian yang paling sering mendapat masalah adalah motor
Pada PT. Dow AgroSciences Indonesia, Generating set ini juga digunakan
sebagai alat penghasil tenaga listrik yang digunakan sebagai cadangan ketersediaan
mengenai daya yang dibutuhkan oleh pemakai, baik daya listrik yang dibutuhkan
maupun dari segi lain yang dapat mempengaruhi daya tersebut. Untuk itu
yang membutuhkan pasokan energi listrik sperti yang terlihat pada tabel 3-1 dan
tabel 3-2.
Operate
Tabel 3-
1. P jam
2. Nama Peralatan HP KW Ketera diperlukan
Muliyadi : Rancangan Motor Diesel Penggerak Generator Listrik Untuk Memenuhi Kebutuhan Listrik Pada PT Dow
Agrosciences Indonesia,
2009. USU Repository © 2009
30. Pompa formulasi DMA 7.50 Beroperasi ketika ada
formulasi DMA
31. Polipon Agitator 0.75 Beroperasi ketika ada
formulasi DMA
32. Monopump DMA 2.00 Beroperasi ketika ada
formulasi DMA
33. Pompa washing Herbo 5.00 Beroperasi ketika ada
formulasi herbo
34. Agitator Herbo 3 2.00 Beroperasi ketika ada
formulasi herbo
ika ada
35. Blower Herbicide formulasi 15 11.00 Beroperasi ket
formulasi herbo
36. Agitator Success 1.50 Beroperasi ketika ada
formulasi Success
37. Agitator Pluronic 0.75 Beroperasi ketika ada
formulasi Success
38. High shear veegum 4.00 Beroperasi ketika ada
formulasi Success
Agitator V-408 15 11.00 Belum pernah
39. beroperasi
Monopump V-408 4.00 Belum pernah
40. beroperasi
Beroperasi ketika ada
41. P ompa transfer dursban 0.75 0.50
filling Dursban
Beroperasi ketika ada
42. P ompa formulasi Dursban 7.5 5.00
formulasi Durs
ban
ompa formulasi Insecto 5.5 4.00 Beroperasi
43. P ket formulasiika ada
Insecto
44. Pompa transfer Insecto 3.70 Beroperasi ketika ada
formulasi Insecto
45. N ew OBI 16.00 Beroperasi ketika ada
filling Dursban
46. Mesin cuci 5.00 24 jam
47. Wascator dryer 10.00 24 jam
Muliyadi : Rancangan Motor Diesel Penggerak Generator Listrik Untuk Memenuhi Kebutuhan Listrik Pada PT Dow
Beroperasi ketika ada
52. Insecticida exhaust fan 7.00 filling/formulasi
Insekt isida
53. water heater 5.00 Beroperasi ketika ada
pencucian tangki WBI
54. Panel laboratorium 5.00 24 jam
:
Catatan
Total daya Listrik yang dibutuhkan adalah 537 KW
hari
3.2. RE
5 tahun dapat
NCANA PENGEMBANGAN PRODUKSI
dilihat d
Rencana Jumlah liter yang akan diproduksi selama
Muliyadi : Rancangan Motor Diesel Penggerak Generator Listrik Untuk Memenuhi Kebutuhan Listrik Pada PT
Dow
Agrosciences Indonesia,
2009. USU Repository © 2009
Tabel 3-3. Proyeksi Rencana Produksi selama 5 tahun
Rencana
Produksi
5,800,000.00
5,600,000.00 2007
5,400,000.00 2008
5,200,000.00
5,000,000.00 2009
4,800,000.00 2010
4,600,000.00
4,400,000.00 2011
4,200,000.00
Total
Jumlah Liter
un
Gambar 3-1. Grafik proyeksi rencana produksi selama 5 tah
Berarti u hun
ntuk peningkatan jumlah produksi yang akan dilakukan pada ta
terakhir dibandingkan dengan tahun 2008 adalah sebagai berikut :
= 12 %
3.3. KONDISI PEMBEBANAN
menunjukkan kondisi beban puncak yang terjadi pada PT. Dow agroSciences
Indonesia agar diketahui pada saat kapan dan kondisi yang bagaimana yang perlu
Berdasarkan grafik 3-2 dan tabel 3-4, didapat bahwasanya kenaikan pe makaian
rjadi pada
6:00 s/d pukul 07:00, karena padasaat
waktu ini listrik kepukul
Admin ( 0
kantor) an
mulai
dandijalank
Central AC sudah hidup secara otomatis.
150000.00 Watt
145000.00
1
40000.00
1
35000.00
1
30000.00
00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00
00
8: 0: 2: 4: 6:
10: 12: 14: 16: 18: 20: 22:
8:
Waktu
G ndonesia
terjadi pDengan data ini dapat di tentukan besarnya daya listrik seb
= 160.405,6 Watt
menerus. Sistem keterpasangan dan sistem sambungan aliran tenaga listrik pada PT
Dow AgroSciences Indonesia adalah seperti yang terlihat pada gambar 3-3.
Muliyadi : Rancangan Motor Diesel Penggerak Generator Listrik Untuk Memenuhi Kebutuhan Listrik Pada PT
Dow
Agrosciences Indonesia,
2009. USU Repository © 2009
PLN CUBICAL TRAFO LOAD
Dan untuk sistem keterpasangan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel sendiri, dapat
dilihat p
itu
BAHAN MOTOR
BAKAR DIESEL COUPLING G
LOAD
Dimana :
dari dat a kebutuhan listrik ketika beban puncak sebesar 160,465 KWka :
= 227,86 KW
7
Maka besarnya Daya motor bakar yang dibutuhkan adalah :
6
Nakoela Soenarta Dipl-ING, Dr Shoichi Furuhama, Motor Serbaguna, edisi revisi, Pradnya Paramita
Jakarta
7
Nakoela Soenarta Dipl-ING, Dr Shoichi Furuhama, Motor Serbaguna, edisi revisi, Pradnya Paramita
Jakarta
227,86 KW . 0,8
Daya motor penggerak (Ne) =
0,736 . 0,8
182,288 KW
=
0,588
= 310 KW
= 420 HP
Putaran f
Motor (n) = 120 x p
Dimana :
maka u at ditentukan
8
ibid
BAB IV
4.2. TO
RAK/PISTON
Torak (piston) bersama-sama cincin torak berfungsi untuk menghisap udara
segar, mengubah tenaga panas menjadi tenaga mekanik dan mencegah (menyekat)
hubungan di atas torak dan di bawah torak. Torak harus dibuat dari bahan
yang mempunyai sifat-sifat ringan, kuat, kokoh, pengantar panas yang baik,
koefisien muai
Muliyadi : Rancangan Motor Diesel Penggerak Generator Listrik Untuk Memenuhi Kebutuhan Listrik Pada PT
Dow
Agrosciences Indonesia,
2009. USU Repository © 2009
9
Drs Dryanto, Contoh perhitungan Perencanaan Motor Diesel 4 Langkah, Tarsito, Bandung 1984
Muliyadi : Rancangan Motor Diesel Penggerak Generator Listrik Untuk Memenuhi Kebutuhan Listrik Pada PT
Dow
Agrosciences Indonesia,
2009. USU Repository © 2009
1) Perhitungan ukuran-ukuran utama torak :
Ne
D=
0,00523 . Pe . Cm . i
Dimana :
,0 cm = 160 mm
D = 16
h Torak (L)
Langka
m . 30
C
L=
n
9,5 . 30
L=
1500
L = 0,19 m = 190 mm
11
Syarat L/D untuk Motor diesel adalah 0,8 – 2,0
10
Arismunandar Wiranto, T Sudra Koichi, “Motor Diesel Putaran Tinggi” Pradnya Paramita, Jakarta
Maka untuk pemeriksaan :
L/D = 190/160
syarat
= 3,81 liter
H = 1,3 . 160 mm
= 208 mm
D . D
h = 0,16
. 160 mm
= 0,16
mm
= 25,6
hcr = 0,17 . D
13
Daryanto, “Contoh Perhitungan Motor Diesel 4 Langkah” Tarsito Bandung, 1984
14
ibid
hcr = 27,2 mm ~ 27 mm
= 0, 5 . 160 mm
= 8 mm
Hl
= 0,38 ÷ 0,50 (Diambil 0,40)
L
H1 = 0, 0 . L
= 0,40 . 190 mm = 76 mm
H2
= 0,62 ÷ 0,70 (Diambil 0,66)
L
bb
= 0,40
D
bb = 0, 0 . 160 mm = 64 mm
PZ = 3,14 162 . 70
4
= 14067 kg
= 1406,7 kg ~ 1406 kg
16
Tekanan samping spesifik maksimum (q) pada permukaan piston :
Nmax
q= D . H2
q= 1406,7
16 . 12,54
= 7,01 kg/cm2
Syarat harga q = 5 ÷ 7 kg/cm2, berarti piston skirt masih mampu nahan tekanan
me
samping yang terjadi.
3) Perhitungan Piston
Δt
15
Daryanto, Drs “Contoh Perhitungan Motor Diesel 4 Langkah” Tarsito Bandung, 1984
16
ibid
Gambar 4.2. Piston crown
Keterangan :
2 D
a = Jarak titik berat ½ lingkaran ke titik pusat lingkaran, untuk crown = 3 π
b = Jaraa k titik berat ½ lingkaran ke titik pusat lingkaran,
Di
b=
π
Dimana :
D = Diameter piston
rata dan piston crown berbentuk bulat yang bergerak bebas di dalam silinder
Mb = Mb’ + Mb”
3 2
D pz D Di p Dengan menganggap D ~ Di
Mb = 12 8
z
Didapat :
D3
Mb = – pz
24
163 .
=– 70
24
= 11946,6 kg cm ~ 11946 kg cm
her 2 D
Moment tahanan (WZ) =
6
2
= 2,7 16 = 19,4 cm3
6
Agrosciences Indonesia,
2009. USU Repository © 2009
b) Tegangan bending (σb)
Mb
W
Muliyadi : Rancanga n ZMotor Diesel Penggerak Generator Listrik Untuk Memenuhi Kebutuhan Listrik Pada PT
Dow
Agrosciences Indonesia,
2009. USU Repository © 2009
σb =
11946
= 19,4
3
= 615 kg/cm
3
kg/cm , maka crown dianggap memenuhi syarat
dex = 58 mm
in
dex (Syarat : 0,52 ÷ 0,58, diambil 0,56)
rd = d
din = 0,56 . dex
= 0,56 . 58 mm = 32,48 mm ~ 32 mm
bb = 64 mm
136 – 64 = 36 mm
a´ =
2
Muliyadi : Rancangan Motor Diesel Penggerak Generator Listrik Untuk Memenuhi Kebutuhan Listrik Pada PT
Dow
Agrosciences Indonesia,
2009. USU Repository © 2009
100
bb = 64
a´ = 36
Lpp = 136
PZ = 14067 kg
L1 = 100 mm
l = bb = 64 mm
14067 10 6,4
Mmax = –
2 2 4
= 23913,9 kg cm
17
Daryanto, Drs “Contoh Perhitungan Motor Diesel 4 Langkah” Tarsito Bandung, 1984
b. Tegangan Bending (σb)
σb = Mma x
W
π dex4 – din4
W=
32 dex
3
= 17,3 cm
23913,9 kg cm
σb = 17,3 cm
3
2
= 1382,3 kg/cm
Tegangan bending yang diijinkan adalah σb < 2300 kg/cm2, maka ngan bending
Tebal Ring : D/t = 20 ÷ 25 (diambil 25), maka tebal ring (t) = = 160/25 =
6,4 D/25 mm ~ 6 mm
Xb = 0,4 . b
= 0,4 . 6
= 2,4 mm
So
= (3,2 ÷ 4,0), diambil 3,5
t
D 160 = 26,6 ~ 26
t =
6 3,5
2
Pm = 0,152 . 720000 3 = 1,108 kg/cm
25 25 – 1
18
Daryanto, Drs “Contoh Perhitungan Motor Diesel 4 Langkah” Tarsito Bandung, 1984
2
Pm yang diijinkan (Pm) ijin untuk cincin kompresi adalah 1,1 ÷ 2,5 kg/cm
Mn = 0,8 ÷ 1,0%
P = 0,1 ÷ 0,3%
Ni = 1,24 ÷ 1,5%
Cr = 0,5%
Muliyadi : Rancangan Motor Diesel Penggerak Generator Listrik Untuk Memenuhi Kebutuhan Listrik Pada PT
Dow
Agrosciences Indonesia,
2009. USU Repository © 2009
Tebal dinding (t) :
t = 0,05 . D + 2 mm
= 0,05 . 160 + 2 mm
= 10 mm
C = h/4
= 16/4 = 4 mm
Dos
Di = 160 mm
Dos = 160 + (2 x t) = 180 mm
Gambar 4.6. Silinder linier
= 485 mm
Pen ecekan :
putar pada crank shaft. Pada ujung batang penggerak dipasang bantal an pena torak
pengepresan. Pada pangkal batang penggerak dibuat terbagi dua bagi an, kemudian
tabung gan
bajakadar
den hitam 25%. Konstruksi batang penggerak dilukiskan pada
gambar
4-7.
Lrod = R / λ
Dimana :
R (Crank radius) = L / 2
19
Daryanto Drs. Perhitungan perencanaan motor diesel 4 langkah, Tarsito Bandung, 1984
L = langkah torak = 190 mm, maka
= 95 mm
190 mm
R=
2
= 0,08 . 58 mm = 4,64 mm
Connecting rod
4. ig end bushing
5. ig end cap
Clearance antara piston pin untuk full floating pin dengan bush perungg u (bronze)
= 0,001 . 58 mm = 0,058 mm
di = dex + Δ
= 58 + 0,0058 = 58,058 mm
d1 = di + 2 t1
mm a = bb – 4
= 64 – 4 = 60 mm
h = 28mm
= 40 mm
Amin= 2 bt + (h — 2t) t
= 4,48 Cm2
= 0,6 . 160 = 96 mm
= 0,62 . 96 = 59,52 mm ~ 60 mm
= 0,05 . 96 = 4,8 mm ~ 5 mm
d2 = dcp + 2 t2
= 96 + 2 (5)
= 106 mm
Do = d2 + 24
C = d2 + 10 + diameter baut
m 105,6 + 10 + 14
C=
= 129,6 mm ~130 mm
Gbr . 4.10.
Gbr . 4-9.
W = 0,8 — 1,2 %.
S < 0,03 %.
P < 0,035%.
Hb = 321 — 387
1. Menentukan ukur an crank
crank-pin
di mana dcp = 96 mm
= 193 mm
c. Mencari ukuran leher poros pada bantalan :
= 0,5 . 120 = 60 mm
S = Lcp + 2 (tpe + 5) + Lmj + 40mm.
Jarak tumpuan main journal (S)
= 57,6 + 2(40 + 5) + 60 + 40
= 247,6 mm ~ 248 mm
tang torak.
Berat ba
= 1, 5 kg
= 1, 2 kg
jadi Gcr = G1 + G2 + G3
= 0,64 + 1,05 + 1,92 = 3,61 kg.
= 3,2 kg
dimana tpe = 40 mm
bpe = 192 mm
ppe = 193 mm
= 23,12 kg
V 3,37
F= = = 4,2 cm
3
2tpe 2 (0,40)
F = b1 . δ 1,6
F 4,2 3
δ= = = 2,6 cm
b1 1,6
= 26 cm = 260 mm
2 3 4 5
5,2 3,4
t = 40
S
d
mj
248
=
Ø
Lmj = 60 Ø Lmj = 60 Ø
dc
p
=
96
Ø
Lcp = 57,6 Ø
1. Meratakan momen putar yang terjadi pada poros supaya kecepatan poros
tenaga ber
mengembalikanny urang.
mm dporos = 85 mm
Muliyadi : Rancangan Motor Diesel Penggerak Generator Listrik Untuk Memenuhi Kebutuhan Listrik Pada PT
Dow
Agrosciences Indonesia,
2009. USU Repository © 2009
π 2
(30 – 7,5 )
2
= 4
2
= 662,34 cm
= 10395
10395 . 3600
= 2
1500 . 0,4 . (1/80)
= 332,6 kg
64 Ø
Bantalan
kecepatan yang tinggi dan pada daerah yang panas, maka dalam perencanaan ini
bersan gkut an. Bantalan-bantalan tersebut berbentuk bagian silinder rdinding tipis.
Misalkabe n diameter bantalan adalah Db cm, panjang bantalan Lbm, dan beban
bantala c nnya Fb kg. Maka, untuk mesin-mesin putaran tinggi, kanan bidang
bantalate nnya, yaitu beban bantalan dibagi oleh luas bidang bantalan, Db . Lb),
kira-
kira 300 Fb/( ertambah tipis
20
dengan kg/cm2 atau lebih tinggi . Tebal lapisan minyak pelumas b ya kecepatan
tekananoros. Jadi, bantalan poros engkol motor bakar torak yang biaspuan bantalan
menahabidang yang tinggi, boleh dikatakan hampir terkikis. Kemam milihan bahan
bantalan yang setepat-tepatnya, tetalii juga dad cara pelumasan dan pendinginan
yang sebaik-baiknya.
20
Arismunandar Wiranto, Koichi Tsuda, Motor Diesel Putaran Tinggi, Pradnya Paramita, Jakarta 1979
Bantalan ini dilapisi logam putih (babbitt) setebal 0,5 mm, dengan kandungan 85
(k) =
60 – 300 kg/cm2.
Menentukan ukur an
57,6
Ø Ø
106 Ø
87 96
Katup berfungsi sebagai pengatur udara dan keluar masuknya gas bekas. Katup
pengatur udara masuk disebut katup masuk (intake-valve) sedang katup pengeluar
karena temperatur tinggi (akibat dilalui gas bekas), korosi, kebocoran, kehausan dan
sebagainya.
a. Diagram katup
Pada katup isap rnulai terbuka 20% sebelum TMA, tertutup pada 40° sesudah
TMB Sudut
embukaan 20° + 180° + 40° = 240°
Pada katup buang mulai terbuka 40° sebelum TM B, tertutup pada 20° esudah TMA
TMA
= 1,1 . 70 mm = 77 mm
Tinggi bagian silinder katup (h1) = (0,025 ÷ 0,045) dthr diambil 0,045
= 0,045 . 70 mm = 3,15 mm
= 0,13 . 70 mm = 9,1 mm
= 0,95 . 70 mm = 66,5 ~ 67 mm
Lebar
udukan katup (b ) = (0,10 ÷ 0,12) dthr diambil 0,11
= 0,11 . 70 = 7,7 mm
Diamete
r batang katup ( ds ) = (0,18 ÷ 0,23) dthr diambil 0,20
= 0,20 . 70 mm = 14 mm
Mencari
sudut
h2 –miring
h1 katup ( q)
tg φ = 0,5 (d2 – d1)
9, 1 – 3,15
=
0,5 (77 – 67)
= 1,19
o
φ = 50
h d d2 – d1
Tinggi bukaan katup (hv) = = =
Cos φ Cos φ Cos φ
hv = 77 – 67
o
Cos 50
= 15,6 ~ 16 mm
Ukuran katup buang dalam perencanaan mi dibuat sama dengan ukuran yang
terdapat up masuk,
pada kat hanya diameter batang katup (dS)exh = (0,22 ÷ dthr
= 0,25 . 70 = 17,5 mm ~ 18 mm
Cam berfungsi sebagai pengubah gerak putar menjadi gerak lurus pada katup
atau sebagai pengatur saat-saat pembukaan katup. Pada poros cam juga berfungsi
Poros cam digerakkan oleh poros engkol (crank shaft) melalui transmisi roda-
roda gigi.
alamD hal ini perbandingan tranmisinya 1 : 2. Dalam perenca naan ini
cam dituang
dengan porosnya. Bentuk sisinya dipakai sisi cembung. Ben tuk cam
katupnya sama.
Karena putaran cam shaft adalah ½ kali putaran crank-shaft, maka su dut profil cam
adalah ½ kali sudut pembukaan katup, dengan adanya clearance antar a cam dengan
pangkal push-rod, maka sudut profil cam harus ditambah sudut ce ditentukan
28° clearan
pad
a tiap sisi.
Bahan c
am diambil steel grade 45°
Sudut
rofil cam :
2φ = 2
o
φ = 88
R1 = 2 . 10 mm = 20 mm
R1 – R1
Tinggi clearance C =
Cos β
β = sudut clearance
o
β = 28
20
C= o – 20 = 2,72 mm
Cos 28
Jarak pusat lingkaran alas dengan puncak.
Dcs = h + clearance + R1 – r
Ditentukatup. kan r = 3 mm
Dcs = 10 + 2,72 + 20 – 3
= 29,72 mm
a = DWc2
D = 29,72 mm = 0,02972 m
750
Wc = 2 . 3,14 60 = 78,5 rod/detik.
2 2
a = 0,02972 . 78,5 = 183,142 m/det
Koreksi 2
terhadap tappet push-rod aecelaration (a/W C)
2
Wac = 2
183,142
78,5
= 0,02971
a. Katup
2 2
Volume = 0,785 . 7,7 . 0,77 + 0,785 . 1,4 . 11,6
3
= 44,943 cm
Berat = 0,044943 . 7,8 = 0,35055 kg
0,35055 2
Massa (m1) = = 0,03577 kg det /m
9,8
Jumlah pegas yang aktif (i) = 5, yang tidak aktif (i) = 2, jumlah uhnya 7
Muliyadi : Rancangan Motor Diesel Penggerak Generator Listrik Untuk Memenuhi Kebutuhan Listrik Pada PT
Dow
Agrosciences Indonesia,
2009. USU Repository © 2009
c. Pasak
2 2
Volume pasak = 0,785 (2,0 – 1,4 )
20
14 Ø 3
= 1,6014 cm
= 0,01249 kg
2
0,01249 4 kg det /m
18 Massa (m3) = = 0,00127
9,8
d. Piring pegas.
2 2 2 2 2
volume = 0,785 . 4 . 1 – 0,785 (3,6 – 2 ) 0,8 + 0,785 (2 – 1 ) 1,6 – vol pasak
= 12,56 – 5,62688 + 3,768 – 1,6014
3
= 9,09972 cm
= 0,117936 kg
Massa (m5) = 0,117936 2
= 0,0120342 kg det /m
9,8
D = 160 mm
1 . 160 = 0,2 mm
d= 800
d = pitc
h diameter
d=Z.
m
Z = jumlah gigi
Z = 7 ÷ 12,diambil Z = 12
m = modul gigi
m = 3 ÷ 5, diambil m = 4
d = 4 . 12 = 48 mm
KEPALA SILINDER (SILINDER
HEAD)
: Ni : 0,2 – 2,1 %
Mo : 0,3 %
Cu : 50000 Psi
Fs (Factor Safety) : 7
50000
Sehingga Sallowable.=
7
= 7142,8 psi = 492,6 kg/cm2
c.p
Tebal kepala silinder (t) = D
S
Dimana :
D = diameter silinder
c = konstanta = 0,1
diameter alas ( da ) = (Z – 2) . 4
= (12—2) . 4 = 40 mm.
6
75 . 10 = 3,14 . 48 . L . 60 . 750 . 0,80.
L = 13,8 ~ 14 mm
Cop . Po
Nop = (PK)
2700 . ηop
Dimana :
4.9. PENDINGIN
pembakaran yang terjadi di dalam silinder dapat menghasilkan suhu yan g amat
baik menyerap panas, pengaruh air terhadap besi (korosi) tidak begitu besar.
jam (Qcool)
Qcool = 0,3 . F . Q1 . No max kkal/jam
di mana
Q1 = 10000 kkal/kg
Nb= 420 HP
Jadi
= 236829,8 kkal/jam
tin = tout – Δ t
KESIMPULAN
Indonesia deng
an rencana pertumbuhan produksi sebesar 12% dan
dita
mbah dengan
ana penambahan pasilitas aminasi sebesar 30% daya adalah 227
renc ,86 KW
gan kebutuhan daya listrik sebesar 227,86 KW, maka besarny
2. Den a daya motor
gerak yang dibutuhkan adalah 310 KW atau 420 HP.
peng
gan besar daya sebesar 420 HP dan pemakaian yang tidak
3. Den ifat kontinue,
bers a putaran motor yang sesuai adalah 1500 RPM
mak
mponen utama motor bakar diesel yang dipilih adalah sebagai
4. Kobe rikut :
a. Ukuran Torak/Piston :
b. Ukuran silinder
mm
Diameter luar silinder (Dos) = 180
mm
c. Batang penggerak
J
arak sumbu baut pengikat penggerak bawah (C) = 129,6 mm
d. Crank shaft
(Lmj) = 26,32 kg
f. Lmj
g. Cam shaft
5. Sistem pendingin menggunakan air dengan kebutuhan air sebanyak 3497 liter/jam
DAFTAR PUSTAKA
[1] Wiranto Arismunandar, Koichi Suda, “Motor Diesel Putaran Tinggi” Pradnya
[11] Stevens Jr, William D, Elements of Power System Analysis (Mc Graw Hill
[13] http://gudangilmu.org