PENDAHULUAN
1
b. Preparat untuk keperluan mandi
Jenis penggolongan kosmetik juga mencakup berbagai produk
untuk keperluan mandi, yaitu seperti sabun mandi, produk bath
capsule, serta yang lainnya.
2
i. Preparat untuk menjaga kebersihan badan
Produk ksometik yang memiliki kegunaan dan manfaat untuk
membantu menjaga kebersihan badan termasuk dalam
golongan preparat ini seperti deodorant dan lain-lain.
j. Preparat untuk kuku
Preparat kuku merupakan salah satu golongan kosmetik yang
sangat umum dikenal oleh banyak orang seperti cat kuku,
lotion kuku, pembersih kuku dan lan-lain.
k. Preparat untuk perawatan kulit
Kosmetik-kosmetik yang digunakan untuk membantu menjaga
dan merawat kesehatan atau kecantikan kulit digolongkan
dalam preparat ini, seperti pembersih, pelindung, pelembab,
dan lain-lain.
l. Preparat untuk cukur
Penggolongan alat kosmetik yang termasuk dalam preparat
cukur adalah sabun cukur, dan lain-lain.
m. Preparat untuk suncscreen
Penggolongan kosmetik ini meliputi produk-produk kosmetik
seperti sunscreen foundation, dan produk lainnya.
3
gram. Karena kurang baik dalam air sadah, sampo berbasis
serbuk dalam sabun telah banyak digantikan oleh ditergen
sintetik. Natrium lauril sulfat biasanya dipakai untuk basis
sampo jenis ini.
b. Sampo kering (dry shampoo)
Sampo jenis ini berguna untuk pemakaian pada saat merasa
kurang nyaman bila bersampo menggunakan air. Sebagai basis
sering digunakan serbuk pengabsorpsi seperti talk, amilum, Na
seskaikarbonat. Biasanya sampo ini didiamkan selama 10 menit
pada rambut dan kemudian disikat.
c. Sampo kering cair (Liquid dry shampoo)
Sampo ini digunakan untuk membersihkan rambut dan kulit
kepala pada saat tidak tesedia waktu untuk bersampo dengan
sampo jenis busa biasa. Sampo ini didesain untuk
menghilangkan minyak dengan menggunakan pelarut yang
sesuai seperti alkohol, dimana ketika dipakai dengan pemijatan
yang lembut pada kulit kepala, memberikan efek yang
menyegarkan.
d. Sampo cair jernih (Clear liquid shampoo)
Sebagian besar sampo yang beredar di pasaran merupakan
sampo jenis ini, dengan bahan dasar lemak alkohol tersulfatasi
atau lebih dikenal dengan lauril atau alkil sulfat; juga termasuk
alkohol monohidrat dengan panjang rantai C10-C18. Sifat dari
detergen ini tergantung pada panjang rantai asam lemak
alkohol yang dipakai.
e. Sampo krim cair atau lotion (liquid creame or lotion shampoo)
Sampo ini merupakan sediaan yang mudah dituang yang dibuat
dari asam lemak alkohol sulfat atau dari detergan cair jernih
dengan dicampur bersama stabilator atau apocifying agent yang
sesuai. Kosentrat sampo ini mudah didapat dari produsen
detergen dan cukup hanya dengan dilarutkan dan ditambahkan
zat pewarna serta parfum.
4
f. Sampo krim padat (solid creame shampoo).
Di dalam perdagangan produk ini lebih dikenal dengan sampo
krim tapi ini merupakan nama lain dari sampo pasta. Sediaan
ini mempunyai basis Natrium alkil sulfat yang dibuat dari
fraksi alkohol yang memberikan produk yang mempunyai
konsistensi tetap dengan kecenderungan untuk mengkristal
seperti mutiara. Untuk mempersiapkan pasta diperlukan lilin
seperti setil alkohol sebagai pembangun dan sodium alkil sulfat
berbentuk jarum atau pasta.
g. Sampo Aerosol (aerosol shampoo)
Sampo jenis ini dikemas secara khusus dalam bentuk semprot.
Formulanya harus bisa muncul dari kepala penyemprot dalam
bentuk busa yang lembut dan mudah diatur, tapi cukup kuat
untuk dipakai secara efisien pada rambut di saat keramas busa
sampo disemprotkan pada telapak tangan dan diusapkan pada
rambut yang sudah dibasahi lalu digunakan seperti sampo
biasa.
h. Sampo berminyak (oil shampoo)
Adalah sampo yang berguna untuk menghilangkan kotoran
serta minyak berlebihan pada rambut. Penggunaannya hanya
sebentar saja lalu dicuci sampai bersih.
i. Sampo anti ketombe (anti dandruff shampoo) atau medicated
shampoo
Ketombe bukan disebabkan oleh kulit kepala yang kotor dan
bukan karena jenis sampo yang salah. Ketombe adalah suatu
kelainan kulit terutama pada kulit kepala yang ditandai dengan
tumbuhnya sisik yang berlebihan. Hal ini terjadi karena
percepatan pergantian pelepasan sel epidermal dari aktifitas
kelenjar lemak. Penyebabnya diduga karena jamur yang
disebut pityrosporum ovale. Sampo anti ketombe umumnya
merupakan campuran antara basis sampo dengan suatu
germisida.
5
1.1.3 Syarat dari sediaan sampo
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
7
Kegunaan : Pengawet antimikroba, antiseptik, desinfektan, bah
an pensolubilisasi, bahan pembasah. Benzalkonium
kloridaadalah senyawa amonium kuarterner yang digunakan
dalam formulasi farmasetikal sebagai antimikroba yang
dalamaplikasinya sama dengan surfaktan kation lain,
seperticetrimide.
Stabilitas : Higroskopis, bisa dipengaruhi oleh cahaya, udara da
n logam.
Larutannya stabil pada rentang pH dan temperatur yang lebar
dan bisa disterilisasi dengan autoklaf
Inkompatibilitas : Inkompatibel dengan aluminium, surfaktan a
nionik, sitrat, katun, hidrogen peroksida, hidroksipropil
metilcelulosa.
2. Menthol
Pemerian : hablur berbentuk jarum atau prisma; tidak
berwarna; bau
tajam seperti minyak permen; rasa panas dan
aromatic diikuti rasa dingin
Kelarutan : sukar larut dalam air; sangat mudah larut etanol
(95%) P;
dalam kloroform P dan dalam eter P; mudah
larut dalam
paraffin cair P dan dalam minyak atsiri
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik, di tempat sejuk
Khasiat : korigen; antiiritan
8
B. Sampo Anti Ketombe (Pantene Shampoo Pro-V Anti Dandruff)
9
Stabilitas Stabil disemua keadaan fisik (padat, cair, gas)
Inkompatibilitas air dapat bereaksi dengan obat dan berbagai
eksipien yang rentan akan hidrolisis (terjadi dekomposisi jika
terdapat air atau kelembapan) pada peningkatan temperatur. Air
bereaksi secara kuat dengan logam alkali dan bereaksi cepat
dengan logam alkali tanah dan oksidanya seperti kalsium
oksida dan magnesium oksida. Air juga bisa bereaksi dengan
garam anhidrat menjadi bentuk hidrat.
Penyimpanan : Wadah yang dapat membatasi pertumbuhan
mikroorganisme dan mencegah kontaminasi
kegunaan pelarut
2. Sodium Lauryl Sulfate
Sinonim : Natrii lauryl sulphate
Rumus molekul : C12 H25 NaO 4
Berat molekul : 288.38
Pemerian : serbuk putih, atau cream sampai Kristal kuning
Fungsi : surfaktan anionic, emulsifying agent (0.5-
2,5%), detergen pada shampoo (≈10%)
pH : 7.0-9,5
Kelarutan : sangat larut dalam air, praktis tidak larut dalam
eter dan kloroforom
OTT : garam alkaloid, dan mengendap
3. Sodium Chloride
Rumus molekul : NaCl
Bobot molekul : 58,44
Pemerian : Kristal tidak berbau tidak berwarna atau serbuk
kristal putih, tiap 1g setara dengan 17,1 mmol NaCl. 2,54g
NaCl ekivalen dengan 1 g Na
Kelarutan : 1 bagian larut dalam 3 bagian air, 10 bagian gliserol
Sterilisasi : Autoklaf atau filtrasi (Martindale 28 hal: 635)
Stabilitas : Stabil dalam bentuk larutan. Larutan stabil dapat
menyebabkan pengguratan partikel dari tipe gelas
10
pH : 4,5 –7(DI 2003 hal 1415) 6,7-7,3 ( Excipient hal 672)
OTT : logam Ag, Hg, Fe
4. Citric Acid
Pemerian : Hablur tidak berwarna atau serbuk putih tidak
berbau. Rasa sangat asam, agak higroskopis, merapuh dalam
udara kering dan panas.
Kelarutan : Larut dalam kurang dari 1 bagian air dan dalam 1,5
bagian etanol (95%) P, sukar larut dalam eter.
Incompatibilitas : Asam sitrat income dengan potassium tatrat,
alkali dan alkali tanah karbonat dan bikarbonat, asetat dan
sulfide income terhadap pengoksida basis, pereduksi dan nitrat
berpotensi meledak atau terurai jika dikombinasikan dengan
logam nitrat.
5. Benzoic Acid
Pemerian : Granul putih atau kristal, tidak berbau atau praktis
tidak berbau, stabil diudara
Kelarutan : Mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam
etanol dan lebih mudah larut dalam etanol 90%
Kegunaan : PengawetStabilitas : stabil diudara
OTT : dengan gelatin, garam besi, garam kalsium dan garam
logam berat yang mengandung perak dan merkuri.
6. Glycol Distearate
Pemerian : Cairan kental, jernih, tidak berwarna; rasa khas;
praktis tidak berbau; menyerap iar pada udara lembab.
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, dengan aseton dan
dalam kloroform; larut dalam eter dan dalam beberapa minyak
esensial; tetapi tidak dapat bercampur dalam minyak lemak.
Kegunaan : pengawet (anti mikroba), pelarut atau kosolven
yang dapat bercampur dengan air
OTT : Dengan bahan pengoksidasi seperti kalium permanganat
Stabilitas : Stabil ketika bercampur dengan etanol 95%, dan air.
stabil pada suhu sejuk dan dalam wadah tertutup rapat, tapi
11
pada temperature tinggi dan terbuka dapat mengalami oksidasi.
Stabil jika dicampurkan dengan etanol (95%), gliserin atau air.
7. Benzyl Alcohol
Pemerian : Cairan tidak berwarna, bau aromatik lemah; rasa
membakar tajam. Mendidih pada suhu 206 oC tanpa peruraian .
netral terhadap lakmus.
Kelarutan : agak sukar larut dengan air, mudah larut dalam
etanol 50% bercampur dengan etanol, dengan eter dan dengan
kloroform.
Kegunaan : pengawet
Stabilitas : dapat mengalami oksidasi secara perlahan di udara.
C. Sampo Krim Cair/Lotion (Sunsilk Hijab Refresh)
12
Titik didih : 100 ͦ C
Densitas : 1,00 g/cm3
Konstanta dielektrik 78,54
Deskripsi Air murni adalah air yang dimurnikan yang diperolah
dengan destilasi, perlakuan menggunakan penukaran
ion,osmosis balik,atau proses lain yang sesuai. Dibuat dari air
yang memiliki persyaratan air minum. Tidak mengandung zat
tambahan lain.
Stabilitas Stabil disemua keadaan fisik (padat, cair, gas)
Inkompatibilitas air dapat bereaksi dengan obat dan berbagai
eksipien yang rentan akan hidrolisis (terjadi dekomposisi jika
terdapat air atau kelembapan) pada peningkatan temperatur. Air
bereaksi secara kuat dengan logam alkali dan bereaksi cepat
dengan logam alkali tanah dan oksidanya seperti kalsium
oksida dan magnesium oksida. Air juga bisa bereaksi dengan
garam anhidrat menjadi bentuk hidrat.
Penyimpanan : Wadah yang dapat membatasi pertumbuhan
mikroorganisme dan mencegah kontaminasi
kegunaan pelarut
2. Sodium Lauryl Sulfate
Sinonim : Natrii lauryl sulphate
Rumus molekul : C12 H25 NaO 4
Berat molekul : 288.38
Pemerian : serbuk putih, atau cream sampai Kristal kuning
Fungsi : surfaktan anionic, emulsifying agent (0.5-
2,5%), detergen pada shampoo (≈10%)
pH : 7.0-9,5
Kelarutan : sangat larut dalam air, praktis tidak larut dalam
eter dan kloroforom
OTT : garam alkaloid, dan mengendap
13
3. Sodium Chloride
Rumus molekul : NaCl
Bobot molekul : 58,44
Pemerian : Kristal tidak berbau tidak berwarna atau serbuk
kristal putih, tiap 1g setara dengan 17,1 mmol NaCl. 2,54g
NaCl ekivalen dengan 1 g Na
Kelarutan : 1 bagian larut dalam 3 bagian air, 10 bagian gliserol
Sterilisasi : Autoklaf atau filtrasi (Martindale 28 hal: 635)
Stabilitas : Stabil dalam bentuk larutan. Larutan stabil dapat
menyebabkan pengguratan partikel dari tipe gelas
pH : 4,5 –7(DI 2003 hal 1415) 6,7-7,3 ( Excipient hal 672)
OTT : logam Ag, Hg, Fe
4. Citric Acid
Pemerian : Hablur tidak berwarna atau serbuk putih tidak
berbau. Rasa sangat asam, agak higroskopis, merapuh dalam
udara kering dan panas.
Kelarutan : Larut dalam kurang dari 1 bagian air dan dalam 1,5
bagian etanol (95%) P, sukar larut dalam eter.
Incompatibilitas : Asam sitrat income dengan potassium tatrat,
alkali dan alkali tanah karbonat dan bikarbonat, asetat dan
sulfide income terhadap pengoksida basis, pereduksi dan nitrat
berpotensi meledak atau terurai jika dikombinasikan dengan
logam nitrat.
5. Menthol
Pemerian : hablur berbentuk jarum atau prisma; tidak
berwarna; bau
tajam seperti minyak permen; rasa panas dan
aromatic diikuti rasa dingin
Kelarutan : sukar larut dalam air; sangat mudah larut etanol
(95%) P;
dalam kloroform P dan dalam eter P; mudah
larut dalam
14
paraffin cair P dan dalam minyak atsiri
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik, di tempat sejuk
Khasiat : korigen; antiiritan
6. Benzoic Acid
Pemerian : Granul putih atau kristal, tidak berbau atau praktis
tidak berbau, stabil diudara
Kelarutan : Mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam
etanol dan lebih mudah larut dalam etanol 90%
Kegunaan : PengawetStabilitas : stabil diudara
OTT : dengan gelatin, garam besi, garam kalsium dan garam
logam berat yang mengandung perak dan merkuri.
7. Trietanolamin (TEA)
Pemerian : Berwarna sampai kuning pucat, cairan kental.
Kelarutan : bercampur dengan aseton, dalam benzene 1 : 24,
larut dalam kloroform, bercampur dengan etanol.
Konsentrasi : 2-4%
Kegunaan: Zat pengemulsi
OTT : akan bereaksi dengan asam mineral menjadi bentuk
garam kristal dan ester dengan adanya asam lemak tinggi.
Stabilitas : TEA dapat berubah menjadi warna coklat dengan
paparan udara dan cahaya.
8. Disodium Edetat atau Na-EDTA
Pemerian : Cairan jernih; tidak berwarna atu kuning; bau mirip
amoniak.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam kloroform dan eter, sedikit
larut dalm etanol (95%0; larut dalam 11 bagian air
OTT : Agen oksidasi kuat, basa kuat, dan ion logam polivalen
seperti tembaga, nikel dan tembaga alloy. Asam edetat dan
disodium edetat berkelakuan sebagai asam lemah,
menggantikan karbon dioksida dari karbonat dan bereaksi
dengan logam pada bentuk hydrogen.
Stabilitas : Garam edetat lebih stabil dari pada asam bebas,
15
yang mana dekarboksilat jika dipanasi diatas 150°C. disodium
edetat dihidrat kehilangan air dari Kristal saat dipanasi pada
temperatur 120°C. larutan encer asam edetat atau garam edetat
dapat disterilisasi dengan autoclave, dan dapat disimpan pada
wadah bebas basa
Penyimpanan : Dapat disimpan pada wadah tertutup rapat pada
tempat yang sejuk dan kering.
Penggunaan : Chelating agent 0,005-0,1%
9. Dimethicone
Pemerian : cairan bening dan tidak berwarna yang tersedia
dalam berbagai viskositas
Penggunaan : Pelunak,antifoaming agent
10. Phenoxyethanol
Phenoxyethanol adalah suatu antimikroba yang di gunakan di
dalam kosmetika dan sediaan topical dengan konsentrasi 0,5-
1,0%
Penggunaan : desinfektan,antimikroba
Stabilitas dan kondisi penyimpanan : Larutan Phenoxyethanol
cair stabil dan sterilisasi oleh autoklaf. Bahan missal juga stabil
dan harus disimpan di tempat yang sejuk.
Inkompatibilitas : Aktivitas antimikroba Phenoxyethanol
mungkin berkurang karena interaksi dengan surfaktan nonionik
dan mungkin absorpsi oleh polyvinyl chloride.
D. Sampo Aerosol (Ouai Shampoo Foam)
16
Bentuk Sediaan : Sampo Aerosol
Komposisi : Water, Alcohol Denat., Isobutane,Propane,
Cetearyl Alcohol, Tocopheryl Acetate, Panthenol, Hydrolyzed
Wheat Protein, Hydrolyzed Wheat Starch, PEG-12
Dimethicone, Steapyrium Chloride, Lauryl Methyl Gluceth-10
Hydroxypropyldimonium Chloride, Diatomaceous Earth
Data Praformulasi :
1. Aquades (FI IV hal 112)
Pemerian : Cairan jernih, tidak berbau, tidak berwarna, tidak
berasa
Rumus Kimia H2 O
Kelarutan : Dapat bercampur dengan pelarut polar lainnya
TD dan TB Titik beku : 0ͦ C
Titik didih : 100 ͦ C
Densitas : 1,00 g/cm3
Konstanta dielektrik 78,54
Deskripsi Air murni adalah air yang dimurnikan yang diperolah
dengan destilasi, perlakuan menggunakan penukaran
ion,osmosis balik,atau proses lain yang sesuai. Dibuat dari air
yang memiliki persyaratan air minum. Tidak mengandung zat
tambahan lain.
Stabilitas Stabil disemua keadaan fisik (padat, cair, gas)
Inkompatibilitas air dapat bereaksi dengan obat dan berbagai
eksipien yang rentan akan hidrolisis (terjadi dekomposisi jika
terdapat air atau kelembapan) pada peningkatan temperatur. Air
bereaksi secara kuat dengan logam alkali dan bereaksi cepat
dengan logam alkali tanah dan oksidanya seperti kalsium
oksida dan magnesium oksida. Air juga bisa bereaksi dengan
garam anhidrat menjadi bentuk hidrat.
Penyimpanan : Wadah yang dapat membatasi pertumbuhan
mikroorganisme dan mencegah kontaminasi
kegunaan pelarut
17
2. Stearyl Alcohol
Pemerian : Butiran atau potongan lilin putih, bau khas lemah
, rasa tawarKelarutan : sukar larut dalam air, larut dalam eta
nol dan eter
Stabilitas : Stabil terhadap asam dan alkali dan biasanya men
jadi tengikInkompatibilitas : Tidak kompatibel dengan asam
kuat dan oksidator kuat
Kegunaan : Sebagai emolien dan pengemulsi
3. Tocopheryl Acetate
Pemerian : Cairan berminyak kental, jernih, tidak
berwarna, atau cokelat kekuningan; tidak berbau dan tidak
berasa.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, mudah
larut dalam aseton, etanol, eter, dan minyak nabati.
RM/BM : C29H50O2/430,72
Stabilitas : Tokoferol teroksidasi oleh adanya
oksigen atmosfer secara perlahan dan dipercepat oleh
adanya garam besi dan perak. Tokoferol harus disimpan
dalam gas inert, dalam wadah kedap udara yang sejuk dan
kering dan terlindung dari cahaya.
Kegunaan : Antioksidan
18
Komposisi : Water/Aqua/Eau, sodium lauryl sulfate,
cocamidopropyl betaine, cocamide MEA, glycol distearate,
sodium chloride, propylene glycol, fragrance (parfum),
hydrolyzed collagen, citric acid, DMDM hydantoin or
methylchloroisothiazolinone/methylisothiazolinone.
Data Praformulasi :
1. Aquades
Pemerian : Cairan jernih, tidak berbau, tidak berwarna, tidak
berasa
Rumus Kimia H2 O
Kelarutan : Dapat bercampur dengan pelarut polar lainnya
TD dan TB Titik beku : 0ͦ C
Titik didih : 100 ͦ C
Densitas : 1,00 g/cm3
Konstanta dielektrik 78,54
Deskripsi Air murni adalah air yang dimurnikan yang diperolah
dengan destilasi, perlakuan menggunakan penukaran
ion,osmosis balik,atau proses lain yang sesuai. Dibuat dari air
yang memiliki persyaratan air minum. Tidak mengandung zat
tambahan lain.
Stabilitas Stabil disemua keadaan fisik (padat, cair, gas)
Inkompatibilitas air dapat bereaksi dengan obat dan berbagai
eksipien yang rentan akan hidrolisis (terjadi dekomposisi jika
terdapat air atau kelembapan) pada peningkatan temperatur. Air
bereaksi secara kuat dengan logam alkali dan bereaksi cepat
dengan logam alkali tanah dan oksidanya seperti kalsium
oksida dan magnesium oksida. Air juga bisa bereaksi dengan
garam anhidrat menjadi bentuk hidrat.
Penyimpanan : Wadah yang dapat membatasi pertumbuhan
mikroorganisme dan mencegah kontaminasi
kegunaan pelarut
2. Citric Acid
19
Pemerian : Hablur tidak berwarna atau serbuk putih tidak
berbau. Rasa sangat asam, agak higroskopis, merapuh dalam
udara kering dan panas.
Kelarutan : Larut dalam kurang dari 1 bagian air dan dalam 1,5
bagian etanol (95%) P, sukar larut dalam eter.
Incompatibilitas : Asam sitrat income dengan potassium tatrat,
alkali dan alkali tanah karbonat dan bikarbonat, asetat dan
sulfide income terhadap pengoksida basis, pereduksi dan nitrat
berpotensi meledak atau terurai jika dikombinasikan dengan
logam nitrat.
3. Propilenglikol
Pemerian : Cairan kental, jernih,tidak berwarna ,rasa khas, praktis tidak
berbau, menyerap air pada udara lembab.
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, dengan aseton dan dengan
kloroform, larut dalam eter dan beberapa minyak essensial tetapi tidak
dapat bercampur dengan minyak lemak.
Bj : 1,038 g/cm3
OTT : Dengan zat pengoksidasi seperti Pottasium Permanganat
Konsentrasi : 10-25%
Stabilitas : Higroskopis dan harus disimpan dalam wadah tertutup rapat,
lindungi dari cahaya, ditempat dingin dan kering. Pada suhu yang tinggi
akan teroksidasi menjadi propionaldehid asam laktat, asam piruvat& asam
asetat. Stabil jika dicampur dengan etanol, gliserin, atau air.
Khasiat : Bersifat antimikroba, desinfektan, pelembab, plastisazer,
pelarut, stabilitas untuk vitamin.
20
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Analisa Produk
No Kelengkapan Produk Hasil Keterangan
Analisa
1 Nama Produk √ Pantene Shampoo Pro-V Anti Dandruff
2 Komposisi √ Water, sodium laureth sulfate,
sodium lauryl sulfate, sodium
chloride, dimethicone, glycol
distearate, cocamidopropyl
betaine, fragrance, sodium
citrate, cocamide MEA, sodium
xylenesulfonate, zinc pytlhone,
citric acid, sodium benzoate,
benzyl alcohol, guar
hydroxypropyltrimonium
chloride, panthenol, panthenyl
ethylether, metylsothazolinone,
methylchlorosothiazolinone.
3 Kegunaan √ Membantu mencegah ketombe, merawat
kompleks perlindungan keratin rambut
4 Cara Pemakaian √ Usapkan pada rambut/kulit kepala yang basah
dengan lembut. Bilas hingga bersih
5 Kehalalan produk √ Ada tanda kehalalan produk dari MUI
6 No.Registrasi Produk √ NA18121001831
7 Berat bersih/isi bersih √ 750ml
8 Alamat perusahaan √ Thailand
pembuat produk
9 Nama perusahaan √ P&G Thailand
pembuat
produk/perusahaan
lisensi
21
10 Barcode √ Terdapat barcode
11 Expired Date √ Tertera Exp Date
22
10 Phantenyl Eter Bronkitis, konjungtivitis, sakit kepala, Arthralgia, ruam
kulit
c. OptimasiJenis Humektan
Formula dibuat dengan menggunakan formula seperti di atas dengan
konsentrasi natrium lauril sulfat 15% b/v dan setosteril alkohol 2%
23
b/v. Humektan yang digunakan 10% b/v propilen glikol dan 10% b/v
gliserin. Prosedur pembuatan dilakukan seperti prosedur pada optimasi
jumlah natrium lauril sulfat.
24
dan disimpan pada suhu 25⁰C sedangkan dua belas
vial lainnya digunakan dalam siklus freeze-thaw
untuk disimpan di dalam suhu 4⁰C selama 48 jam
kemudiaan dipindahkan ke suhu 40⁰C selama 48
jam, siklus ini dihitung sebagai satu siklus. Setelah
itu dilanjutkan sampai siklus keenam. Setiap
setengah siklus, dikeluarkan satu vial untuk tiap
formula dan diamati perubahan fisik yang terjadi. Uji
Dipercepat Sebanyak delapan botol vial berisi 15 mL
sediaan disimpan dalam climatic chamber pada suhu
40⁰C dan kelembaban relatif 75%. Setiap satu
minggu satu botol dikeluarkan dan diamati
pemisahan fasa, viskositas, pH, dan uji aktivitas anti
jamur dari sediaan.
b. Pengukuran Tinggi Busa dan Kestabilan Busa
Sediaan diencerkan 100 kali kemudian diukur tinggi
busanya menggunakan uji Ross-Miles. Sebanyak 200
mL sediaan dimasukkan ke dalam labu ukur yang
berada pada bagian atas alat, dan 50 mL sediaan
diletakkan pada pipa yang berada pada bagian bawah
alat. Keran labu dibuka sehingga sediaan akan
mengalir turun dan membentuk busa. Busa yang
terbentuk diukur dan diukur kembali 5 menit
berikutnya untuk melihat kestabilan busa.
Pengukuran ini dilakukan triplo menggunakan dua
jenis media pengenceran, yaitu air suling dan air
sadah yang mengandung 600 ppm CaCl2
3.4.2 Pengukuran pH dan Tegangan Permukaan
Pengukuran pH sediaan dilakukan dengan menggunakan
pH meter Beckman. Sedangkan pengukuran tegangan
permukaan terhadap larutan sampo 1% menggunakan
Tensiometer duNuoy.
25
3.4.3 Pengamatan Organoleptik
Pengamatan organoleptik meliputi bau, warna, dan
pertumbuhan jamur. Uji Viskositas dan pH Pengukuran
viskositas sediaan dilakukan dengan alat viskometer
Brookfield, menggunakan spindle 28 dan putaran 20
rpm.Sediaan diukur pH nya dengan pH meter Beckman.
Pengamatan dilakukan setiap minggu.
3.4.4 Pengujian Aktivitas Anti jamur TeaTree Oil
Pengujian aktivitas anti jamur tea tree oil dilakukan
dengan menggunakan metode pengenceran agar terhadap
M. furfur. Media padat dibuat dengan cara melarutkan
SDA dalam aquadest dan dipanaskan hingga larutan
menjadi bening. Ke dalam larutan tersebut, ditambahkan
1% minyak zaitun. Larutan tersebut dimasukkan ke
dalam botol media dan disterilisasi dalam autoklaf pada
suhu 121⁰C selama 15 menit. lalu dituang ke dalam
wadah media pembiakan dan dibiarkan dingin serta
memadat. Sementara itu Koloni jamur dipelihara pada
media SDA yang ditambah dengan minyak zaitun 1%
dan disimpan pada suhu 8⁰C.
26
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
27
DAFTAR PUSTAKA
Jessi, dkk, 2014, Formulasi Sampo Anti Ketombe yang Mengandung Tea Tree Oil
dan Pengujian Aktivitas Sediaan Terhadap Malassezia furfur, Sekolah Farmasi Institut
Teknologi Bandung
28