Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Lebih dari 60 persen populasi di dunia mengalami permasalahan rambut
berketombe. Di Indonesia sendiri, angkanya dapat lebih tinggi karena iklim tropis,
polusi, kebiasaan hidup, serta penggunaan penutup kepala seperti jilbab maupun
helm yang dapat memengaruhi permasalahan kulit kepala selaku media
pertumbuhan rambut. Gangguan kulit kepala seperti sensitif, berminyak
dan berketombe, yang mengganggu pertumbuhan rambut secara normal
seringkali terjadi. Kerontokan rambut pun menjadi permasalahan kulit kepala
lebih serius. Kesadaran untuk merawat kulit kepala memang tidak setinggi
kesadaran untuk
merawat kulit wajah. Sementara itu, problema rambut berawal dari akarnya
yakni kulit kepala. Masalah kulit kepala yang paling umum ialah kulit kepala
bersisik-sisik halus atau ketombe, dan populasi jamur yang semakin subur jika
kondisi kulit kepala terlalu berminyak.

Sampo adalah sejenis cairan, seperti sabun, yang berfungsi untuk


meningkatkan tegangan permukaan kulit kepala sehingga dapat membersihkan
kotoran di kulit kepala. Kegiatan membersihkan kulit kepala dan rambut ini
disebut keramas. Dalam pengerti an ilmiahnya sampo didefinisikan sebagai
sediaan yang mengandung surfaktan dalam bentuk yang cocok dan berguna untuk
menghilangkan kotoran dan lemak yang melekat pada rambut dan kulit kepala
agar tidak membahayakan rambut, kulit kepala, dan kesehatan si pemakai.
Sampo masuk ke dalam 13 kategori kosmetik yaitu kosmetik untuk rambut dan
termasuk dalam kategori perawatan (skin care cosmetic).
1.1.1 Kategori Kosmetik
a. Preparat untuk keperluan Bayi
Penggolongan kosmetik kedalam preparat untuk bayi
mencakup berbagai produk kosmetik yang dibutuhkan untuk
bayi seperti minyak bayi, bedak khusus untuk bayi, dan serta
produk lainnya.

1
b. Preparat untuk keperluan mandi
Jenis penggolongan kosmetik juga mencakup berbagai produk
untuk keperluan mandi, yaitu seperti sabun mandi, produk bath
capsule, serta yang lainnya.

c. Preparat untuk mata


Jenis kosmetik ini digolongkan berdasarkan fungsinya yang
digunakan bagi mata, seperti mascara, eye shadow, eye liner.
d. Preparat untuk keperluan wangi-wangian
Preparat untuk kebutuhan akan wangi-wangian seperti parfum,
toilet water, body cologne, dan lain-lain dikelompokkan secara
terpisah. Terdapat berbagai jenis produk kosmetik wangi-
wangian.
e. Preparat untuk urusan rambut
Penggolongan kosmetik berikutnya adalah segala produk
kosmetik yang digunakan untuk rambut. Produk tersebut
misalnya cat rambut, hair spray, dan lain-lain.
f. Preparat untuk pewarna rambut
Penggolongan kosmetik juga dilakukan terhadap berbagai
produk seperti pewarna rambut dan lain-lain. Kosmetik tersebut
termasuk dalam golongan preparat pewarna rambut.
g. Preparat make up (selain) mata
Penggolongan kosmetik lainnya adalah pengelompokan
berdasarkan fungsinya yang digunakan untuk make-up kecuali
mata. Contoh dari golongan ini adalah bedak, lipstick, dan lain-
lain.
h. Preparat untuk menjaga kebersihan mulut
Berbagai produk seperti pasta gigi, produk mouth washes, serta
produk-produk lain yang berfungsi untuk membantu menjadga
kebersihan mulut.

2
i. Preparat untuk menjaga kebersihan badan
Produk ksometik yang memiliki kegunaan dan manfaat untuk
membantu menjaga kebersihan badan termasuk dalam
golongan preparat ini seperti deodorant dan lain-lain.
j. Preparat untuk kuku
Preparat kuku merupakan salah satu golongan kosmetik yang
sangat umum dikenal oleh banyak orang seperti cat kuku,
lotion kuku, pembersih kuku dan lan-lain.
k. Preparat untuk perawatan kulit
Kosmetik-kosmetik yang digunakan untuk membantu menjaga
dan merawat kesehatan atau kecantikan kulit digolongkan
dalam preparat ini, seperti pembersih, pelindung, pelembab,
dan lain-lain.
l. Preparat untuk cukur
Penggolongan alat kosmetik yang termasuk dalam preparat
cukur adalah sabun cukur, dan lain-lain.
m. Preparat untuk suncscreen
Penggolongan kosmetik ini meliputi produk-produk kosmetik
seperti sunscreen foundation, dan produk lainnya.

1.1.2 Alternatif Bentuk Sediaan


Sampo pada umumnya digunakan dengan
mencampurkannya dengan air dengan tujuan untuk melarutkan
minyak alami yang dikeluarkan oleh tubuh untuk melindungi
rambut dan membersihkan kotoran yang melekat. Namun tidak
semua sampo berupa cairan atau digunakan dengan campuran
air, tetapi ada juga bentuk sediaan yang lain diantaranya sampo
kering cair, sampo kering, sampo cair jernih, sampo krim cair atau
lotion, sampo krim padat, sampo aerosol, sampo berminyak, sampo
anti ketombe.
a. Sampo Serbuk (shampoo powder)
merupakan bentuk sampo yang kurang disenangi, karena
kurang praktis. Untuk sekali pakai biasanya digunakan 3-4

3
gram. Karena kurang baik dalam air sadah, sampo berbasis
serbuk dalam sabun telah banyak digantikan oleh ditergen
sintetik. Natrium lauril sulfat biasanya dipakai untuk basis
sampo jenis ini.
b. Sampo kering (dry shampoo)
Sampo jenis ini berguna untuk pemakaian pada saat merasa
kurang nyaman bila bersampo menggunakan air. Sebagai basis
sering digunakan serbuk pengabsorpsi seperti talk, amilum, Na
seskaikarbonat. Biasanya sampo ini didiamkan selama 10 menit
pada rambut dan kemudian disikat.
c. Sampo kering cair (Liquid dry shampoo)
Sampo ini digunakan untuk membersihkan rambut dan kulit
kepala pada saat tidak tesedia waktu untuk bersampo dengan
sampo jenis busa biasa. Sampo ini didesain untuk
menghilangkan minyak dengan menggunakan pelarut yang
sesuai seperti alkohol, dimana ketika dipakai dengan pemijatan
yang lembut pada kulit kepala, memberikan efek yang
menyegarkan.
d. Sampo cair jernih (Clear liquid shampoo)
Sebagian besar sampo yang beredar di pasaran merupakan
sampo jenis ini, dengan bahan dasar lemak alkohol tersulfatasi
atau lebih dikenal dengan lauril atau alkil sulfat; juga termasuk
alkohol monohidrat dengan panjang rantai C10-C18. Sifat dari
detergen ini tergantung pada panjang rantai asam lemak
alkohol yang dipakai.
e. Sampo krim cair atau lotion (liquid creame or lotion shampoo)
Sampo ini merupakan sediaan yang mudah dituang yang dibuat
dari asam lemak alkohol sulfat atau dari detergan cair jernih
dengan dicampur bersama stabilator atau apocifying agent yang
sesuai. Kosentrat sampo ini mudah didapat dari produsen
detergen dan cukup hanya dengan dilarutkan dan ditambahkan
zat pewarna serta parfum.

4
f. Sampo krim padat (solid creame shampoo).
Di dalam perdagangan produk ini lebih dikenal dengan sampo
krim tapi ini merupakan nama lain dari sampo pasta. Sediaan
ini mempunyai basis Natrium alkil sulfat yang dibuat dari
fraksi alkohol yang memberikan produk yang mempunyai
konsistensi tetap dengan kecenderungan untuk mengkristal
seperti mutiara. Untuk mempersiapkan pasta diperlukan lilin
seperti setil alkohol sebagai pembangun dan sodium alkil sulfat
berbentuk jarum atau pasta.
g. Sampo Aerosol (aerosol shampoo)
Sampo jenis ini dikemas secara khusus dalam bentuk semprot.
Formulanya harus bisa muncul dari kepala penyemprot dalam
bentuk busa yang lembut dan mudah diatur, tapi cukup kuat
untuk dipakai secara efisien pada rambut di saat keramas busa
sampo disemprotkan pada telapak tangan dan diusapkan pada
rambut yang sudah dibasahi lalu digunakan seperti sampo
biasa.
h. Sampo berminyak (oil shampoo)
Adalah sampo yang berguna untuk menghilangkan kotoran
serta minyak berlebihan pada rambut. Penggunaannya hanya
sebentar saja lalu dicuci sampai bersih.
i. Sampo anti ketombe (anti dandruff shampoo) atau medicated
shampoo
Ketombe bukan disebabkan oleh kulit kepala yang kotor dan
bukan karena jenis sampo yang salah. Ketombe adalah suatu
kelainan kulit terutama pada kulit kepala yang ditandai dengan
tumbuhnya sisik yang berlebihan. Hal ini terjadi karena
percepatan pergantian pelepasan sel epidermal dari aktifitas
kelenjar lemak. Penyebabnya diduga karena jamur yang
disebut pityrosporum ovale. Sampo anti ketombe umumnya
merupakan campuran antara basis sampo dengan suatu
germisida.

5
1.1.3 Syarat dari sediaan sampo

1. Shampo harus dapat membentuk busa yang berlebih, yang terbentuk


dengan cepat, lembut dan mudah dihilangkan dengan membilas dengan
air.
2. Shampo harus mempunyai sifat detergensi yang baik tetapi tidak
berlebihan, karena jika tidak kulit kepala menjadi kering.
3. Shampo harus dapat menghilangkan segala kotoran pada rambut, tetapi
dapat mengganti lemak natural yang ikut tercuci dengan zat lipid yang
ada didalam komposisi shampo. Kotoran rambut yang dimaksud
tentunya sangat kompleks yaitu : sekret dari kulit, sel kulit yang rusak,
kotoran yang disebabkan oleh lingkungan dan sisa sediaan kosmetik.
4. Tidak mengiritasi kulit kepala dan juga mata.
5. Shampo harus tetap stabil. Shampo yang dibuat transparan tidak boleh
menjadi keruh dalam penyimpanan. Viskositas dan pHnya juga harus
tetap konstan, shampo harus tidak terpengaruh oleh wadahnya ataupun
jasadrenik dan dapat mempertahankan bau parfum yang ditambahkan
kedalamnya.

6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Contoh Sediaan yang Ada di Pasaran


A. Sampo Kering (Kino Ellips Dry Shampoo)

 Kegunaan : Untuk mengurangi minyak pada rambut dan kulit


kepala, Ellips Dry Shampoo bisa membuat rambut bersih dan indah
mengembang. Produk ini masuk dalam jenis sediaan sampo kering
spray, sebelum menggunakannya dikocok terlebih dahulu. Cukup
semprot pada kepala dalam jarak 30 cm, rambut akan kembali
terasa segar dan harum seperti sehabis keramas.
 Bentuk Sediaan : Sampo Kering (Dry Sampo)
 Komposisi : Propane, Butane, Isobutane, Aluminum
Starch Octenyl Succinate, Alcohol Denat, Silica Fragrance,
Benzalkonium Chloride, Menthol, Cyclopentasiloxane,
Cyclohexasiloxane
 Data Praformulasi :
1. Benzalkonium Chloride
Pemerian : Gel kental atau potongan seperti gelatin, putih atau
putihkekuningan. Biasanya berbau aromatic lemah. Larutan
dalamair berasa pahit, jika dikocok sangat berbusa dan
biasanyasedikit alkali.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air dan etanol, bentuk an
hidrat mudah larut dalam benzena dan agak sukar larut dalam
eter.

7
Kegunaan : Pengawet antimikroba, antiseptik, desinfektan, bah
an pensolubilisasi, bahan pembasah. Benzalkonium
kloridaadalah senyawa amonium kuarterner yang digunakan
dalam formulasi farmasetikal sebagai antimikroba yang
dalamaplikasinya sama dengan surfaktan kation lain,
seperticetrimide.
Stabilitas : Higroskopis, bisa dipengaruhi oleh cahaya, udara da
n logam.
Larutannya stabil pada rentang pH dan temperatur yang lebar
dan bisa disterilisasi dengan autoklaf
Inkompatibilitas : Inkompatibel dengan aluminium, surfaktan a
nionik, sitrat, katun, hidrogen peroksida, hidroksipropil
metilcelulosa.
2. Menthol
Pemerian : hablur berbentuk jarum atau prisma; tidak
berwarna; bau
tajam seperti minyak permen; rasa panas dan
aromatic diikuti rasa dingin
Kelarutan : sukar larut dalam air; sangat mudah larut etanol
(95%) P;
dalam kloroform P dan dalam eter P; mudah
larut dalam
paraffin cair P dan dalam minyak atsiri
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik, di tempat sejuk
Khasiat : korigen; antiiritan

8
B. Sampo Anti Ketombe (Pantene Shampoo Pro-V Anti Dandruff)

 Kegunaan : Untuk mengurangi ketombe


 Bentuk Sediaan : sampo anti ketombe
 Komposisi : Water, sodium laureth sulfate, sodium lauryl sulfate,
sodium chloride, dimethicone, glycol distearate, cocamidopropyl
betaine, fragrance, sodium citrate, cocamide MEA, sodium
xylenesulfonate, zinc pytlhone, citric acid, sodium benzoate,
benzyl alcohol, guar hydroxypropyltrimonium chloride, panthenol,
panthenyl ethylether, metylsothazolinone,
methylchlorosothiazolinone.
 Data Praformulasi :
1. Aquades (FI IV hal.112)
Pemerian : Cairan jernih, tidak berbau, tidak berwarna, tidak
berasa
Rumus Kimia H2 O
Kelarutan : Dapat bercampur dengan pelarut polar lainnya
TD dan TB Titik beku : 0ͦ C
Titik didih : 100 ͦ C
Densitas : 1,00 g/cm3
Konstanta dielektrik 78,54
Deskripsi Air murni adalah air yang dimurnikan yang diperolah
dengan destilasi, perlakuan menggunakan penukaran
ion,osmosis balik,atau proses lain yang sesuai. Dibuat dari air
yang memiliki persyaratan air minum. Tidak mengandung zat
tambahan lain.

9
Stabilitas Stabil disemua keadaan fisik (padat, cair, gas)
Inkompatibilitas air dapat bereaksi dengan obat dan berbagai
eksipien yang rentan akan hidrolisis (terjadi dekomposisi jika
terdapat air atau kelembapan) pada peningkatan temperatur. Air
bereaksi secara kuat dengan logam alkali dan bereaksi cepat
dengan logam alkali tanah dan oksidanya seperti kalsium
oksida dan magnesium oksida. Air juga bisa bereaksi dengan
garam anhidrat menjadi bentuk hidrat.
Penyimpanan : Wadah yang dapat membatasi pertumbuhan
mikroorganisme dan mencegah kontaminasi
kegunaan pelarut
2. Sodium Lauryl Sulfate
Sinonim : Natrii lauryl sulphate
Rumus molekul : C12 H25 NaO 4
Berat molekul : 288.38
Pemerian : serbuk putih, atau cream sampai Kristal kuning
Fungsi : surfaktan anionic, emulsifying agent (0.5-
2,5%), detergen pada shampoo (≈10%)
pH : 7.0-9,5
Kelarutan : sangat larut dalam air, praktis tidak larut dalam
eter dan kloroforom
OTT : garam alkaloid, dan mengendap
3. Sodium Chloride
Rumus molekul : NaCl
Bobot molekul : 58,44
Pemerian : Kristal tidak berbau tidak berwarna atau serbuk
kristal putih, tiap 1g setara dengan 17,1 mmol NaCl. 2,54g
NaCl ekivalen dengan 1 g Na
Kelarutan : 1 bagian larut dalam 3 bagian air, 10 bagian gliserol
Sterilisasi : Autoklaf atau filtrasi (Martindale 28 hal: 635)
Stabilitas : Stabil dalam bentuk larutan. Larutan stabil dapat
menyebabkan pengguratan partikel dari tipe gelas

10
pH : 4,5 –7(DI 2003 hal 1415) 6,7-7,3 ( Excipient hal 672)
OTT : logam Ag, Hg, Fe
4. Citric Acid
Pemerian : Hablur tidak berwarna atau serbuk putih tidak
berbau. Rasa sangat asam, agak higroskopis, merapuh dalam
udara kering dan panas.
Kelarutan : Larut dalam kurang dari 1 bagian air dan dalam 1,5
bagian etanol (95%) P, sukar larut dalam eter.
Incompatibilitas : Asam sitrat income dengan potassium tatrat,
alkali dan alkali tanah karbonat dan bikarbonat, asetat dan
sulfide income terhadap pengoksida basis, pereduksi dan nitrat
berpotensi meledak atau terurai jika dikombinasikan dengan
logam nitrat.
5. Benzoic Acid
Pemerian : Granul putih atau kristal, tidak berbau atau praktis
tidak berbau, stabil diudara
Kelarutan : Mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam
etanol dan lebih mudah larut dalam etanol 90%
Kegunaan : PengawetStabilitas : stabil diudara
OTT : dengan gelatin, garam besi, garam kalsium dan garam
logam berat yang mengandung perak dan merkuri.
6. Glycol Distearate
Pemerian : Cairan kental, jernih, tidak berwarna; rasa khas;
praktis tidak berbau; menyerap iar pada udara lembab.
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, dengan aseton dan
dalam kloroform; larut dalam eter dan dalam beberapa minyak
esensial; tetapi tidak dapat bercampur dalam minyak lemak.
Kegunaan : pengawet (anti mikroba), pelarut atau kosolven
yang dapat bercampur dengan air
OTT : Dengan bahan pengoksidasi seperti kalium permanganat
Stabilitas : Stabil ketika bercampur dengan etanol 95%, dan air.
stabil pada suhu sejuk dan dalam wadah tertutup rapat, tapi

11
pada temperature tinggi dan terbuka dapat mengalami oksidasi.
Stabil jika dicampurkan dengan etanol (95%), gliserin atau air.
7. Benzyl Alcohol
Pemerian : Cairan tidak berwarna, bau aromatik lemah; rasa
membakar tajam. Mendidih pada suhu 206 oC tanpa peruraian .
netral terhadap lakmus.
Kelarutan : agak sukar larut dengan air, mudah larut dalam
etanol 50% bercampur dengan etanol, dengan eter dan dengan
kloroform.
Kegunaan : pengawet
Stabilitas : dapat mengalami oksidasi secara perlahan di udara.
C. Sampo Krim Cair/Lotion (Sunsilk Hijab Refresh)

 Kegunaan : Untuk melindungi rambut dari kelepekan


 Bentuk Sediaan : Sampo Krim Cair/Lotion
 Komposisi : Water (aqua), sodium laureth sulfate, dimethiconol,
sodium chloride, perfume, carbomer, citric acid, menthol, tea-
docylbenzenesulfonate, sodium hydroxide, tea-sulfate, sodium
benzoate, edta, phenoxyethanol, , titanium dioxide, magnesium
nitrate, urea, acrylamidopropyltrimonium chloride/ acrylamide
copolymer, glycerin, methychloroisothiazolinone, magnesium
 Data Praformulasi :
1. Aquades (FI IV hal 112)
Pemerian : Cairan jernih, tidak berbau, tidak berwarna, tidak
berasa
Rumus Kimia H2 O
Kelarutan : Dapat bercampur dengan pelarut polar lainnya
TD dan TB Titik beku : 0ͦ C

12
Titik didih : 100 ͦ C
Densitas : 1,00 g/cm3
Konstanta dielektrik 78,54
Deskripsi Air murni adalah air yang dimurnikan yang diperolah
dengan destilasi, perlakuan menggunakan penukaran
ion,osmosis balik,atau proses lain yang sesuai. Dibuat dari air
yang memiliki persyaratan air minum. Tidak mengandung zat
tambahan lain.
Stabilitas Stabil disemua keadaan fisik (padat, cair, gas)
Inkompatibilitas air dapat bereaksi dengan obat dan berbagai
eksipien yang rentan akan hidrolisis (terjadi dekomposisi jika
terdapat air atau kelembapan) pada peningkatan temperatur. Air
bereaksi secara kuat dengan logam alkali dan bereaksi cepat
dengan logam alkali tanah dan oksidanya seperti kalsium
oksida dan magnesium oksida. Air juga bisa bereaksi dengan
garam anhidrat menjadi bentuk hidrat.
Penyimpanan : Wadah yang dapat membatasi pertumbuhan
mikroorganisme dan mencegah kontaminasi
kegunaan pelarut
2. Sodium Lauryl Sulfate
Sinonim : Natrii lauryl sulphate
Rumus molekul : C12 H25 NaO 4
Berat molekul : 288.38
Pemerian : serbuk putih, atau cream sampai Kristal kuning
Fungsi : surfaktan anionic, emulsifying agent (0.5-
2,5%), detergen pada shampoo (≈10%)
pH : 7.0-9,5
Kelarutan : sangat larut dalam air, praktis tidak larut dalam
eter dan kloroforom
OTT : garam alkaloid, dan mengendap

13
3. Sodium Chloride
Rumus molekul : NaCl
Bobot molekul : 58,44
Pemerian : Kristal tidak berbau tidak berwarna atau serbuk
kristal putih, tiap 1g setara dengan 17,1 mmol NaCl. 2,54g
NaCl ekivalen dengan 1 g Na
Kelarutan : 1 bagian larut dalam 3 bagian air, 10 bagian gliserol
Sterilisasi : Autoklaf atau filtrasi (Martindale 28 hal: 635)
Stabilitas : Stabil dalam bentuk larutan. Larutan stabil dapat
menyebabkan pengguratan partikel dari tipe gelas
pH : 4,5 –7(DI 2003 hal 1415) 6,7-7,3 ( Excipient hal 672)
OTT : logam Ag, Hg, Fe
4. Citric Acid
Pemerian : Hablur tidak berwarna atau serbuk putih tidak
berbau. Rasa sangat asam, agak higroskopis, merapuh dalam
udara kering dan panas.
Kelarutan : Larut dalam kurang dari 1 bagian air dan dalam 1,5
bagian etanol (95%) P, sukar larut dalam eter.
Incompatibilitas : Asam sitrat income dengan potassium tatrat,
alkali dan alkali tanah karbonat dan bikarbonat, asetat dan
sulfide income terhadap pengoksida basis, pereduksi dan nitrat
berpotensi meledak atau terurai jika dikombinasikan dengan
logam nitrat.
5. Menthol
Pemerian : hablur berbentuk jarum atau prisma; tidak
berwarna; bau
tajam seperti minyak permen; rasa panas dan
aromatic diikuti rasa dingin
Kelarutan : sukar larut dalam air; sangat mudah larut etanol
(95%) P;
dalam kloroform P dan dalam eter P; mudah
larut dalam

14
paraffin cair P dan dalam minyak atsiri
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik, di tempat sejuk
Khasiat : korigen; antiiritan
6. Benzoic Acid
Pemerian : Granul putih atau kristal, tidak berbau atau praktis
tidak berbau, stabil diudara
Kelarutan : Mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam
etanol dan lebih mudah larut dalam etanol 90%
Kegunaan : PengawetStabilitas : stabil diudara
OTT : dengan gelatin, garam besi, garam kalsium dan garam
logam berat yang mengandung perak dan merkuri.
7. Trietanolamin (TEA)
Pemerian : Berwarna sampai kuning pucat, cairan kental.
Kelarutan : bercampur dengan aseton, dalam benzene 1 : 24,
larut dalam kloroform, bercampur dengan etanol.
Konsentrasi : 2-4%
Kegunaan: Zat pengemulsi
OTT : akan bereaksi dengan asam mineral menjadi bentuk
garam kristal dan ester dengan adanya asam lemak tinggi.
Stabilitas : TEA dapat berubah menjadi warna coklat dengan
paparan udara dan cahaya.
8. Disodium Edetat atau Na-EDTA
Pemerian : Cairan jernih; tidak berwarna atu kuning; bau mirip
amoniak.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam kloroform dan eter, sedikit
larut dalm etanol (95%0; larut dalam 11 bagian air
OTT : Agen oksidasi kuat, basa kuat, dan ion logam polivalen
seperti tembaga, nikel dan tembaga alloy. Asam edetat dan
disodium edetat berkelakuan sebagai asam lemah,
menggantikan karbon dioksida dari karbonat dan bereaksi
dengan logam pada bentuk hydrogen.
Stabilitas : Garam edetat lebih stabil dari pada asam bebas,

15
yang mana dekarboksilat jika dipanasi diatas 150°C. disodium
edetat dihidrat kehilangan air dari Kristal saat dipanasi pada
temperatur 120°C. larutan encer asam edetat atau garam edetat
dapat disterilisasi dengan autoclave, dan dapat disimpan pada
wadah bebas basa
Penyimpanan : Dapat disimpan pada wadah tertutup rapat pada
tempat yang sejuk dan kering.
Penggunaan : Chelating agent 0,005-0,1%
9. Dimethicone
Pemerian : cairan bening dan tidak berwarna yang tersedia
dalam berbagai viskositas
Penggunaan : Pelunak,antifoaming agent
10. Phenoxyethanol
Phenoxyethanol adalah suatu antimikroba yang di gunakan di
dalam kosmetika dan sediaan topical dengan konsentrasi 0,5-
1,0%
Penggunaan : desinfektan,antimikroba
Stabilitas dan kondisi penyimpanan : Larutan Phenoxyethanol
cair stabil dan sterilisasi oleh autoklaf. Bahan missal juga stabil
dan harus disimpan di tempat yang sejuk.
Inkompatibilitas : Aktivitas antimikroba Phenoxyethanol
mungkin berkurang karena interaksi dengan surfaktan nonionik
dan mungkin absorpsi oleh polyvinyl chloride.
D. Sampo Aerosol (Ouai Shampoo Foam)

Kegunaan : Untuk melembutkan rambut, untuk rambut


berminyak

16
Bentuk Sediaan : Sampo Aerosol
Komposisi : Water, Alcohol Denat., Isobutane,Propane,
Cetearyl Alcohol, Tocopheryl Acetate, Panthenol, Hydrolyzed
Wheat Protein, Hydrolyzed Wheat Starch, PEG-12
Dimethicone, Steapyrium Chloride, Lauryl Methyl Gluceth-10
Hydroxypropyldimonium Chloride, Diatomaceous Earth
 Data Praformulasi :
1. Aquades (FI IV hal 112)
Pemerian : Cairan jernih, tidak berbau, tidak berwarna, tidak
berasa
Rumus Kimia H2 O
Kelarutan : Dapat bercampur dengan pelarut polar lainnya
TD dan TB Titik beku : 0ͦ C
Titik didih : 100 ͦ C
Densitas : 1,00 g/cm3
Konstanta dielektrik 78,54
Deskripsi Air murni adalah air yang dimurnikan yang diperolah
dengan destilasi, perlakuan menggunakan penukaran
ion,osmosis balik,atau proses lain yang sesuai. Dibuat dari air
yang memiliki persyaratan air minum. Tidak mengandung zat
tambahan lain.
Stabilitas Stabil disemua keadaan fisik (padat, cair, gas)
Inkompatibilitas air dapat bereaksi dengan obat dan berbagai
eksipien yang rentan akan hidrolisis (terjadi dekomposisi jika
terdapat air atau kelembapan) pada peningkatan temperatur. Air
bereaksi secara kuat dengan logam alkali dan bereaksi cepat
dengan logam alkali tanah dan oksidanya seperti kalsium
oksida dan magnesium oksida. Air juga bisa bereaksi dengan
garam anhidrat menjadi bentuk hidrat.
Penyimpanan : Wadah yang dapat membatasi pertumbuhan
mikroorganisme dan mencegah kontaminasi
kegunaan pelarut

17
2. Stearyl Alcohol
Pemerian : Butiran atau potongan lilin putih, bau khas lemah
, rasa tawarKelarutan : sukar larut dalam air, larut dalam eta
nol dan eter
Stabilitas : Stabil terhadap asam dan alkali dan biasanya men
jadi tengikInkompatibilitas : Tidak kompatibel dengan asam
kuat dan oksidator kuat
Kegunaan : Sebagai emolien dan pengemulsi
3. Tocopheryl Acetate
Pemerian : Cairan berminyak kental, jernih, tidak
berwarna, atau cokelat kekuningan; tidak berbau dan tidak
berasa.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, mudah
larut dalam aseton, etanol, eter, dan minyak nabati.
RM/BM : C29H50O2/430,72
Stabilitas : Tokoferol teroksidasi oleh adanya
oksigen atmosfer secara perlahan dan dipercepat oleh
adanya garam besi dan perak. Tokoferol harus disimpan
dalam gas inert, dalam wadah kedap udara yang sejuk dan
kering dan terlindung dari cahaya.
Kegunaan : Antioksidan

E. Sampo Berminyak (Mane n Tail Shampoo)

 Kegunaan : Untuk menghilangkan kotoran serta minyak


berlebih
 Bentuk Sediaan : Sampo Berminyak

18
 Komposisi : Water/Aqua/Eau, sodium lauryl sulfate,
cocamidopropyl betaine, cocamide MEA, glycol distearate,
sodium chloride, propylene glycol, fragrance (parfum),
hydrolyzed collagen, citric acid, DMDM hydantoin or
methylchloroisothiazolinone/methylisothiazolinone.
 Data Praformulasi :
1. Aquades
Pemerian : Cairan jernih, tidak berbau, tidak berwarna, tidak
berasa
Rumus Kimia H2 O
Kelarutan : Dapat bercampur dengan pelarut polar lainnya
TD dan TB Titik beku : 0ͦ C
Titik didih : 100 ͦ C
Densitas : 1,00 g/cm3
Konstanta dielektrik 78,54
Deskripsi Air murni adalah air yang dimurnikan yang diperolah
dengan destilasi, perlakuan menggunakan penukaran
ion,osmosis balik,atau proses lain yang sesuai. Dibuat dari air
yang memiliki persyaratan air minum. Tidak mengandung zat
tambahan lain.
Stabilitas Stabil disemua keadaan fisik (padat, cair, gas)
Inkompatibilitas air dapat bereaksi dengan obat dan berbagai
eksipien yang rentan akan hidrolisis (terjadi dekomposisi jika
terdapat air atau kelembapan) pada peningkatan temperatur. Air
bereaksi secara kuat dengan logam alkali dan bereaksi cepat
dengan logam alkali tanah dan oksidanya seperti kalsium
oksida dan magnesium oksida. Air juga bisa bereaksi dengan
garam anhidrat menjadi bentuk hidrat.
Penyimpanan : Wadah yang dapat membatasi pertumbuhan
mikroorganisme dan mencegah kontaminasi
kegunaan pelarut
2. Citric Acid

19
Pemerian : Hablur tidak berwarna atau serbuk putih tidak
berbau. Rasa sangat asam, agak higroskopis, merapuh dalam
udara kering dan panas.
Kelarutan : Larut dalam kurang dari 1 bagian air dan dalam 1,5
bagian etanol (95%) P, sukar larut dalam eter.
Incompatibilitas : Asam sitrat income dengan potassium tatrat,
alkali dan alkali tanah karbonat dan bikarbonat, asetat dan
sulfide income terhadap pengoksida basis, pereduksi dan nitrat
berpotensi meledak atau terurai jika dikombinasikan dengan
logam nitrat.
3. Propilenglikol
Pemerian : Cairan kental, jernih,tidak berwarna ,rasa khas, praktis tidak
berbau, menyerap air pada udara lembab.
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, dengan aseton dan dengan
kloroform, larut dalam eter dan beberapa minyak essensial tetapi tidak
dapat bercampur dengan minyak lemak.
Bj : 1,038 g/cm3
OTT : Dengan zat pengoksidasi seperti Pottasium Permanganat
Konsentrasi : 10-25%
Stabilitas : Higroskopis dan harus disimpan dalam wadah tertutup rapat,
lindungi dari cahaya, ditempat dingin dan kering. Pada suhu yang tinggi
akan teroksidasi menjadi propionaldehid asam laktat, asam piruvat& asam
asetat. Stabil jika dicampur dengan etanol, gliserin, atau air.
Khasiat : Bersifat antimikroba, desinfektan, pelembab, plastisazer,
pelarut, stabilitas untuk vitamin.

20
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Analisa Produk
No Kelengkapan Produk Hasil Keterangan
Analisa
1 Nama Produk √ Pantene Shampoo Pro-V Anti Dandruff
2 Komposisi √  Water, sodium laureth sulfate,
sodium lauryl sulfate, sodium
chloride, dimethicone, glycol
distearate, cocamidopropyl
betaine, fragrance, sodium
citrate, cocamide MEA, sodium
xylenesulfonate, zinc pytlhone,
citric acid, sodium benzoate,
benzyl alcohol, guar
hydroxypropyltrimonium
chloride, panthenol, panthenyl
ethylether, metylsothazolinone,
methylchlorosothiazolinone.
3 Kegunaan √ Membantu mencegah ketombe, merawat
kompleks perlindungan keratin rambut
4 Cara Pemakaian √ Usapkan pada rambut/kulit kepala yang basah
dengan lembut. Bilas hingga bersih
5 Kehalalan produk √ Ada tanda kehalalan produk dari MUI
6 No.Registrasi Produk √ NA18121001831
7 Berat bersih/isi bersih √ 750ml
8 Alamat perusahaan √ Thailand
pembuat produk
9 Nama perusahaan √ P&G Thailand
pembuat
produk/perusahaan
lisensi

21
10 Barcode √ Terdapat barcode
11 Expired Date √ Tertera Exp Date

3.2 Analisis Komposisi


No. Komposisi Efek Samping
1 Sulfat atau SLS Mengakibatkan rambutjadi kering, kusam, dan mudah
(sodium lauryl sulfate), rusak. Sulfat mengiritasi kulit, mata, mulut, dan bahkan
SEL (sodium laureth paru-paru, membuat produk ini wajib dihindari orang-
sulfate), natrium lauril orang yang punya kulit sensitif. Selain itu, periset
sulfat, natrium lauret menduga bahwa SLS dapat bercampur dengan bahan
sulfat, amonium lauret kimia lain yang ada di shampo Anda untuk membentuk
sulfat, dan amonium nitrosamin, sebuah zat penyebab kanker.
lauril sulfat.

2 Paraben Paraben bekerja meniru hormon estrogen alami manusia.


Ini dapat mengganggu keseimbangan hormon dalam
tubuh dan diduga dapat menjadi pemicu kanker
3 Isopropil alcohol Isopropil alkohol adalah bahan kimia dalam shampo yang
berbahaya, yang digunakan untuk mengurangi minyak
rambut. Masalahnya adalah isopropil alkohol bekerja
terlalu efektif untuk menguras minyak sehingga rambut
jadi terlalu kering dan mudah patah.
4 Propilen glikol Dapat mengiritasi mata
5 Polyethylene Glycol Dapat mengganggu perkembangan manusia. PEG juga
diketahui terkontaminasi oleh dioxane, zat penyebab
kanker.
6 Triclosan Dapat menimbulkan masalah kekebalan tubuh, penurunan
berat badan, dan reproduksi sel tubuh yang tidak
terkontrol.
7 Parfum Dapat menimbulkan iritasi atau bahkan reaksi alergi pada
orang-orang yang punya kulit sensitif.
8 Methylisothiazolinone Penggunaan yang berlebihan
terhadap methylisothiazolinone bahwa bahan ini
neurotoksik
9 Zinc phylton Ruam, FotosensitifitasIritasi kulit

22
10 Phantenyl Eter Bronkitis, konjungtivitis, sakit kepala, Arthralgia, ruam
kulit

3.3 Cara Pembuatan (Jessie dkk,2014)


3.3.1 Formulasi Sediaan
Untuk mendapatkan formulasi sediaan sampo yang baik dilakukan
optimasi jumlah natrium lauril sulfat, setosteril alkohol sebagai
surfaktandan pemilihan jenis humektan.

a. Optimasi Jumlah Natrium Lauril Sulfat


Formula sampo dibuat dengan menggunakan 15% tea tree oil b/v, 10%
b/v propilen glikol, 3% b/v setosteril alkohol, 0,01% b/v BHA, 0,1%
b/v Na2EDTA, 0,18% b/v metil paraben dan 0,02% b/v propil paraben
serta natrium lauril sulfat dengan jumlah yang bervariasi, yaitu 10, 15,
dan 20% b/v. Setostearil alkohol dan BHA ditambahkan ke dalam tea
tree oil, sedangkan sejumlah natrium lauril sulfat, propilen glikol,
Na2EDTA, metil paraben, dan propil paraben ditambahkan ke fasa air.
Kedua fasa dipanaskan di atas penangas air sampai temperatur 50-
55ºC, kemudian dicampur dan dilakukan pengadukan dengan
kecepatan 300 rpm selama 10 menit. Kestabilan fisik formula diamati
berdasarkan pengukuran tinggi sedimentasi (Hu/Ho)dan juga, pH,
tegangan permukaan serta evaluasi tinggi dan kestabilan busa.

b. Optimasi Jumlah Setosteril Alkohol


Formula dibuat dengan menggunakan formula yang seperti di atas
dengan konsentrasi natrium lauril sulfat 15% dan jumlah setostearil
alkohol yang bervariasi, yaitu 1, 2, 3, 4, dan 5% b/v. Prosedur
pembuatan dilakukan seperti prosedur pada optimasi jumlah natrium
lauril sulfat.

c. OptimasiJenis Humektan
Formula dibuat dengan menggunakan formula seperti di atas dengan
konsentrasi natrium lauril sulfat 15% b/v dan setosteril alkohol 2%

23
b/v. Humektan yang digunakan 10% b/v propilen glikol dan 10% b/v
gliserin. Prosedur pembuatan dilakukan seperti prosedur pada optimasi
jumlah natrium lauril sulfat.

3.1.2 Pembuatan Sediaan Sampo


Dari hasil optimasi yang dilakukan, diperoleh formula
akhir yang digunakan adalah sejumlah 2 g setostearil
alkohol dan 10 mg BHA ditambahkan ke dalam fasa
minyak yang berupa 15 g tea tree oil, sedangkan
sejumlah 15 g natrium lauril sulfat, 10 g propilen glikol,
100 mg Na2EDTA, 180 mg metil paraben, dan 20 mg
propil paraben ditambahkan ke fasa air. Kedua fasa
dipanaskan di atas penangas air sampai temperatur 50-
55ºC, kemudian kedua fasa dicampur dan dilakukan
pengadukan dengan kecepatan 300 rpm selama 10 menit.
Sediaan sampo dibuat sebanyak tiga bets.

3.4 Evaluasi dan Cara Kerja Evaluasi (Jessie dkk,2014)


3.4.1 Uji Kestabilan Fisik
Untuk menguji kestabilan fisik sediaan digunakan
metode sentrifugasi, metode freeze-thaw, dan uji
dipercepat.
a. Metode Sentrifugasi
Sediaan sebanyak 10 mL dimasukkan ke dalam
tabung sentrifuga lalu disentrifuga dengan kecepatan
3750 rpm selama lima jam dengan interval waktu
pengamatan setiap satu jam. Diamati pemisahan fasa
minyak dan fasa air yang terjadi setiap interval waktu
1 jam pengamatan. Metode Freeze-Thaw Sediaan
sebanyak 10 mL dimasukkan ke dalam vial. Formula
disiapkan sebanyak tiga bets masing-masing tiga
belas vial. Satu vial akan digunakan sebagai kontrol

24
dan disimpan pada suhu 25⁰C sedangkan dua belas
vial lainnya digunakan dalam siklus freeze-thaw
untuk disimpan di dalam suhu 4⁰C selama 48 jam
kemudiaan dipindahkan ke suhu 40⁰C selama 48
jam, siklus ini dihitung sebagai satu siklus. Setelah
itu dilanjutkan sampai siklus keenam. Setiap
setengah siklus, dikeluarkan satu vial untuk tiap
formula dan diamati perubahan fisik yang terjadi. Uji
Dipercepat Sebanyak delapan botol vial berisi 15 mL
sediaan disimpan dalam climatic chamber pada suhu
40⁰C dan kelembaban relatif 75%. Setiap satu
minggu satu botol dikeluarkan dan diamati
pemisahan fasa, viskositas, pH, dan uji aktivitas anti
jamur dari sediaan.
b. Pengukuran Tinggi Busa dan Kestabilan Busa
Sediaan diencerkan 100 kali kemudian diukur tinggi
busanya menggunakan uji Ross-Miles. Sebanyak 200
mL sediaan dimasukkan ke dalam labu ukur yang
berada pada bagian atas alat, dan 50 mL sediaan
diletakkan pada pipa yang berada pada bagian bawah
alat. Keran labu dibuka sehingga sediaan akan
mengalir turun dan membentuk busa. Busa yang
terbentuk diukur dan diukur kembali 5 menit
berikutnya untuk melihat kestabilan busa.
Pengukuran ini dilakukan triplo menggunakan dua
jenis media pengenceran, yaitu air suling dan air
sadah yang mengandung 600 ppm CaCl2
3.4.2 Pengukuran pH dan Tegangan Permukaan
Pengukuran pH sediaan dilakukan dengan menggunakan
pH meter Beckman. Sedangkan pengukuran tegangan
permukaan terhadap larutan sampo 1% menggunakan
Tensiometer duNuoy.

25
3.4.3 Pengamatan Organoleptik
Pengamatan organoleptik meliputi bau, warna, dan
pertumbuhan jamur. Uji Viskositas dan pH Pengukuran
viskositas sediaan dilakukan dengan alat viskometer
Brookfield, menggunakan spindle 28 dan putaran 20
rpm.Sediaan diukur pH nya dengan pH meter Beckman.
Pengamatan dilakukan setiap minggu.
3.4.4 Pengujian Aktivitas Anti jamur TeaTree Oil
Pengujian aktivitas anti jamur tea tree oil dilakukan
dengan menggunakan metode pengenceran agar terhadap
M. furfur. Media padat dibuat dengan cara melarutkan
SDA dalam aquadest dan dipanaskan hingga larutan
menjadi bening. Ke dalam larutan tersebut, ditambahkan
1% minyak zaitun. Larutan tersebut dimasukkan ke
dalam botol media dan disterilisasi dalam autoklaf pada
suhu 121⁰C selama 15 menit. lalu dituang ke dalam
wadah media pembiakan dan dibiarkan dingin serta
memadat. Sementara itu Koloni jamur dipelihara pada
media SDA yang ditambah dengan minyak zaitun 1%
dan disimpan pada suhu 8⁰C.

26
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dalam makalah ini adalah :


1. Sampo adalah sejenis cairan, seperti sabun, yang berfungsi
untuk meningkatkan tegangan permukaan kulit kepala sehingga dapat
membersihkan kotoran di kulit kepala.
2. Ada 13 kategori kosmetik yaitu Preparat untuk keperluan Bayi, Preparat
untuk keperluan mandi, Preparat untuk mata, Preparat untuk keperluan
wangi-wangian, Preparat untuk urusan rambut, Preparat untuk pewarna
rambut, Preparat make up (selain) mata, Preparat untuk menjaga
kebersihan mulut, Preparat untuk menjaga kebersihan badan, Preparat
untuk kuku, Preparat untuk perawatan kulit, Preparat untuk cukur,
Preparat untuk suncscreen.
3. Alternatif Bentuk Sediaan yaitu meliputi Sampo Serbuk (shampoo
powder), Sampo kering (dry shampoo), Sampo kering cair (Liquid dry
shampoo), Sampo cair jernih (Clear liquid shampoo), Sampo krim cair
atau lotion (liquid creame or lotion shampoo), Sampo krim padat (solid
creame shampoo), Sampo Aerosol (aerosol shampoo), Sampo
berminyak (oil shampoo), Sampo anti ketombe (anti dandruff shampoo)
atau medicated shampoo

27
DAFTAR PUSTAKA

Allen, L. V., 2009, Handbook of Pharmaceutical Excipients, Sixth Edition, Rowe R.


C., Sheskey, P. J., Queen, M. E, (Editor), London, Pharmaceutical press and American
Pharmacists Assosiation.

Anonim, 1979, Farmakope Indonesia, Edisi III, Departemen Kesehatan Republik


Indonesia, Jakarta.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1995, Farmakope Indonesia, Edisi IV,


606, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Jessi, dkk, 2014, Formulasi Sampo Anti Ketombe yang Mengandung Tea Tree Oil
dan Pengujian Aktivitas Sediaan Terhadap Malassezia furfur, Sekolah Farmasi Institut
Teknologi Bandung

28

Anda mungkin juga menyukai