Manajemen Resiko
Manajemen Resiko
l. PENDAHULUAN
1. LatarBelakang
2. Tujuan
Tujuan kegiatan manajemen risiko adalah:
A. KEGIATAN MANAJEMENRISIKO
a. Identifikasirisiko
b. Menetapkan prioritasrisiko
c. Pelaporan tentangresiko.
d. Manajemenresiko
e. InvestigasiKTD
B. METODE PELAKSANAAN
a. AuditMedik
.
8. Cara penegasan dan penangguiangan kasus yang tidak memenuhi
kriteria
9. Mempelajari lagi tapik yang sama di kemudian hari, misalnya
setelah 6 bulan kemudian, untuk menilai dan meyakinkan bahwa
kelemahan / kekurangan yang diidentifikasi telah diperbaiki dan
tidak diulangkembali.
10. Perlu ditegaskan bahwa, audit medik ini bukan acara
pengadilan dari kekuarangan peiayanan yang ada dari sarana
peiayanan yang lebih tinggi terhadap jenjang yang iebih rendah,
tetapi bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu
peiayanan. Peran dan jenjang yang Iebih tinggi ini justru sebagai
narasumber untuk peningkatan mutu pelayanan tersebut. Seperti
kita ketahui bahwa pelayanan kesehatan dapat teriaksana dengan
baik apabila diksanakan secara tim yang solid. Perawat
merupakan mitra dokter sehari hari dalam melaksanakan
peiayanandiberbagaijenjang sarana pelayanan kesehatan,
sehingga audit bukan hanya ditujukan terhadap pelayanan
mediksaja
b. FMEA
Langkahlangkah FMEA
Langkah 3B
Gambarkan Alur SubProses
Jelaskan Sub Proses kegiatan yang dipilih untuk ditindak lanjuti, isikan
pada kabupatenkA,B,C,D,E.
Masing - masing Sub Proses sampai Sub Proses terakhir dicari modus
kegagalannya, isikan pada baris 1, 2, 3, 4, 5
1 > 2 > 3 > 4 > 5 > 6
Langkah 4
isikan masing masing modus kegagalan dan efek analisisnya pada Iembar
kerja
1. ModusKegagalan
Apa yang anda amati ketika kesalahan terjadi, masing masing beri nilai
pada nomor selanjutnya
4. Pendeteksian I Detectability ( D)
Seberapabesarkemungkinanyang
kitadapatuntukmendeteksikesalahan ataupenyebabnya?
Nilai 1 = mudah
dideteksiNilai 5 =
agak susah dideteksi
Nilai 7 = susah
dideteksi
Nilai 10 = tidak dapat dideteksi
5. RPN
Hasil perkalian S X 0 X D
Langkah 6
Langkah 7
1. Bila proses yang baru sudah selesai dibuat, periu dilakukan proses
FMEA yang baru untuk menguji apakah proses tersebut masih
berpotensi menimbulkankegagalan
2. Untuk Failure mode dengan high RPN, jangan lupa mencari banyak
jalan untuk mengeliminasi / meminimalkanrisiko
Langkah 8
C. WAKTUPELAKSANAAN
Pelaksanaaan kegiatan manajemen risiko dilaksanakan minimal 1
kali dalam setiap tahun dan apabila terdapat insiden keselamatan
pasien di Rumah Sakit Umum Ar-Royyan
.
D. BIAYA
Biaya pelaksanaan kegiatan manajemen resiko dibebankan pada
anggaran pendapatan belanja Rumah Sakit Ar-Royyan.
E. PENCATATAN DAN PELAPORAN
Kegiatan pencatatan dan pelaporan manajemen risiko dilakukan
oleh staf komite PMKP dan dilaporkan kepada direktur Rumah
Sakit Ar-Royyan.
III. EVALUASI
Evaluasipelaksanaanprogramdilakukansetiaptahun
IV. PENUTUP
DITETAPKAN DI : INDRALAYA
TANGGAL : NOVEMBER 2018
DIREKTUR RUMAH SAKIT AR-ROYYAN