Oleh
Supriadin
Nim : 21304A0033
Kelas : A D3 perpustakaan
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat tuhan yang maha Esa,karena berkat limpahan rahmat
dan karunianya sehingga saya dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada
waktunya.Dalam makalah ini saya membahas mengenai “bidang keahlian perpustakaan (koleksi)
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena
itu saya mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun
saya.Konstruktif dari pembaca sangat saya harapkan untuk penyempurnaan Makalahs elanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………………………………….i
Daftar isi…………………………………………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN
a.latar belakang…………………………………………………………………………………1
b.Rumusan Masalah……………………………………………………………………………3
c.Tujuan…………………………………………………………………………………………4
BAB II PEBAHASAN
a.pengertian pengembangan koleksi…………………………………………………………..5
b.tujuan pengembagan koleksi………………………………………………………………...6
c.kegiatan pengembangan koleksi……………………………………………………………..7
d.prinsip pemilihan bahan pustaka…………………………………………………………...8
e.perumusan kebijakan koleksi………………………………………………………………..9
BAB III
Penutup...........................................................................................................................……...10
Kesimpulan……………………………………………………………………………………11
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Adanya perkembangan Iptek sudah semestinya akses informasi dan jenis koleksi pustaka
bertambah pula. Untuk membangun koleksi perpustakaan perlu dilakukan seleksi, tidak
mungkin sebuah perpustakaan bagaimanapun besarnya akan menghimpun semua bahan
pustaka yang ada. Penyeleksian ini bertujuan agar bahan pustaka tidak terlepas dari
perkembangan zaman dan kebutuhan pengguna/user itu sendiri sehingga pemanfaatan
perpustakaan mengenai sasaaran. (Soeatminah,1992:32)
Banyaknya jenis dan jumlah bahan pustaka menjadi sebuah tantangan bagi pustakawan
untuk bisa memilih bahan pustaka yang cocok dan memenuhi kebutuhan pemakaiannya.
Tidak mungkin sebuah perpustakaan koleksi yang tersedia jauh tidak tersentuh dari pengguna
karena terjadi benturan antara pengetahuan masyarakat dengan koleksi yang tersedia di
perpustakaan (tidak sinkron)
B. RUMUSAN MASALAH
a.pengertian pengembangan koleksi
b.tujuan pengembangan koleksi
c.kegiatan pengembangan koleksi
d.prinsip pemilihan bahan pustakan
e.perumusan kebijakan koleksi
C. TUJUAN
a.menjelaskan pengertian pengembangan koleksi
PEMBAHASAN
Tujuan pengembangan koleksi adalah untuk menambah koleksi perpustakaan yang baik
dan seimbang, sehingga mampu melayani kebutuhan pengguna yang berubah dan tuntutan
pengguna masa kini serta masa mendatang.Tujuan pengembangan koleksi perpustakaan perlu
dirumuskan dan disesuaikan dengan kondisi serta kebutuhan pengguna agar perpustakaan
dapat secara berencana mengembangkan koleksinya.
Pengembangan koleksi adalah awal dari pembinaan koleksi perpustakaan bertujuan agar
koleksi tetap sesuai dengan kebutuhan pengguna dan jumlah bahan pustaka selalu
mencukupi. Mutu perpustakaan dibentuk olehkegiatan pengembangan koleksi ini
Koleksi yang baik hanya berasal dari pemilihan bahan perpustakaan yang
baikpula.Untukitu,diperlukan kebijakan yang memandu pengembangan koleksi. Dengan
kebijakan pengembangan koleksi, yang secara resmi disahkan oleh pimpinan sekolah,
perpustakaan memiliki pegangan untuk mengembangkan koleksinya. Selain itu, perpustakaan
juga akan memiliki kekuatan resmi untuk menjalin hubungan dengan berbagai pihak, baik
didalam maupun diluar lembaganya. Pengembangan koleksi haruslah selalu didasari.
Asas tertentu,yang harus dipegang teguh. perpustakaan harus menjaga agar koleksinya
berimbang sehingga mampu memenuhi kebutuhan kepala sekolah, guru, siswa, dan peneliti.
Demikian pula kebutuhan kurikulum perlu diperhatikan. Sebab itu, asas pengembangan
koleksi perlu diperhatikan dalam memili bahan perpustakaan, antara lain, kerelevanan,
berorientasi kepada kebutuhan pengguna, kelengkapan, kemuktahiran, dan kerja sama.
Berdasarkan kebijakan yang telah ditetapkan, perpustakaan memilih dan mengadakan
bahan perpustakaan. Kegiatan ini melibatkan pustakawan, kepala sekolah, guru, siswa, serta
pihak lain yang berkepentingan dengan perpustakaan.
Pemilihan bahan perpustakaan harus cermat sebelum sampai kepada langkah
pengadaannya. Setiap judulyang diusulkan untuk dipesan harus diperiksa kebenaran data
bibliografinya agar tidak menyulitkan pengadaan bahan pustaka tersebut.
Pengadaan bahan perpustakaan merupakan proses yang panjang dan mahal karena
melibatkan berbagai pihak,disamping harga buku yang terus meningkat.Proses yang
panjangdan mahal ini biasanya tidak didasari oleh pengguna. Bahan perpustakaan yang
diterima dibuatkan kedalinya yang berupa katalog, Dengan katalog, perpustakaan
dapatmengenali seluruh koleksinya.
Melaluikatalog,penggunadapatmengetahuikoleksiperpustakaan. Di sinilah peranan
penting pengkatalogan dan pengklasifikasian bahan pustaka perpustakaan. Selain
mengendalikan koleksi, kedua hai itu sekaligus juga menginformasikan
koleksi bahan perpustakaan. Setelah selesai diolah, bahan perpustakaan diserahkan ke
bagian pelayanan. Kebijakan pengembangan koleksididasari asas berikut:
1. Kerelevanan
. Koleksi hendaknya relevan dengan program pendidikan, pengajaran, penelitian, dan
pengabdian pada masyarakat sekolah. Karena itu, perpustakaan perlu memperhatikan
jenis dan jenjang program yang ada. Jenis program berhubungan dengan jumlah dan
besar sekolah,Program studi, lembaga, dan seterusnya. Jenjang program meliputi
program SMA IPA/IPS. Universitas
2. Berorientasi kepada kebutuhan pengguna Pengembangan koleksi harus ditujukan kepada
pemenuhan kebutuhan pengguna. Penggunaperpustakaan sekolah adalah tenaga pengajar,
tenaga administrasi,siswa, yang kebutuhannya akan informasi berbeda-beda.
3. Kelengkapan Koleksi hendaknya jangan hanya terdiri atas buku ajar yang langsung
dipakai dalam pembelajaran, tetapi juga meliputi bidang ilmu yang berkaitan erat dengan
program yang ada secara lengkap (lihat Kep.Mendiknas,No. 0234/U/2000, tentang
Pedoman Pendirian sekolah).
4. Kemutakhiran Koleksi hendaknya mencerminkan kemutakhiran. Ini berarti bahwa
perpustakan harus mengadakan dan memperbaharui bahan perpustakaan sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan.
5. Kerja sama.Koleksi hendaknya merupakan hasil kerja sama semua pihak yang
berkepentingan dalam pengembangan koleksi, yaituantara pustakawan, tenaga pengajar,
dan siswa. Dengan kerja sama, diharapkan pengembangan koleksi dapat berdaya guna
dan berhasil guna.
6. Rangkaian Kegiatan.Pada umumnya, pengembangan koleksi meliputi rangkaian kegiatan
sebagai berikut:
a. Menentukan kebijakan umum pengembangan koleksi berdasarkan identifikasi
kebutuhan pengguna sesuai dengan asas tersebut di atas. Kebijakan ini disusun
bersama oleh sebuah tim yang dibentuk dengan keputusan yayasan dan anggotanya
terdiri atas unsur perpustakaan, sekolah, dan unit lain
b. Menentukan kewenangan, tugas, dan tanggung jawab semua unsur yang terrlibat
dalam pengembangan koleksi.
c. Mengidentifikasi kebutuhan akan informasi dari semua anggota sivitas akademika
yang dilayani. Hal ini dapat dilakukan dengan cara , antara lain:
1. Mempelajari kurikulum setiap program studi
2. Memberikan kesempatan sivitas akademika untuk memberikan usulan melalui
berbagai media komunikasi
3. Menyediakan formulir usulan pengadaan buku, baik secara tercetak maupun maya
4. Menyigi pengguna secara berkala untuk menilai keberhasilanperpustakaan dalam
melayani pengguna.
d. Memilih dan mengadakan bahan perpustakaan lewat pembelian, tukar-menukar,
hadiah, dan penerbitan sendiri menurut prosedur yang tertib
e. Merawat bahan perpustakaan
f. Menyiangi koleksi
g. Menevaluasi koleksi. Untuk melaksanakan semua kegiatan tersebut, diperlukan
anggaran yang memadai, karyawan yang cakap dan berdedikasi, struktur organisasi
yang mantap, dan alat bantu
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat saya simpulkan bahwa Perpustakaan adalah suatu unit
kerja dari suatu lembaga yang berisi koleksi buku sebagai penunjang dalam meningkatkan
sumber belajar yang diatur untuk dibaca, dipelajari, dan dijadikan bahan rujukan. Suatu
lembaga pendidikan tidak mungkin dapat terselenggara dengan baik jika para guru dan para
siswa tidak didukung oleh sumber belajar yang diperlukan untuk penyelenggaraan kegiatan
belajar mengajar. Smith dkk dalam buku ensiklopedianya yang berjudul “EDUCATOR’S
ENCYCLOPEDIA” menyatakan “School Library is a Center for Learning”, yang artinya
perpustakaan itu merupakan sumber belajar…