Referat Penyakit Parkinson Felix
Referat Penyakit Parkinson Felix
PENYAKIT PARKINSON
Pembimbing:
dr. Samadhi Tulus Makmud, Sp.S
Penyusun:
Felix Setiawan
406171041
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
Penyakit Parkinson (PP) adalah salah satu kelainan gangguan gerak yang dapat
mempengaruhi kemampuan untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Meskipun PP
dikaitkan dengan berbagai macam gejala, ada gejala khas yang sering muncul
pada PP. Gejala ini biasanya dibagi menjadi gejala yang mempengaruhi
pergerakan (gejala motorik) dan yang tidak mempengaruhi pergerakan (gejala
non-motor).
2.1.2 Epidemiologi
2.1.4 Patofisiologi
Hasil akhir dari disfungsi input dopaminergik dari kedua neuron striatum
tersebut adalah peningkatan aktivitas GPi melalui jalur langsung dan tidak
langsung sehingga memberikan efek inhibisi ke talamus dan korteks, terjadi
disfungsi inisiasi, kecepatan dan amplitudo gerak.1
Gambar 2. Sirkuit Ganglia Basal pada Keadaan Normal dan Penyakit Parkinson.4
2.1.5 Etiologi
2.1.6.1 Tremor
Tremor merupakan salah satu gambaran khas PP, namun 30% pasien dapat tidak
mengeluhkan tremor pada awal gejala dan sekitar 25% kasus tanpa tremor selama
perjalanan penyakit. Tremor seringkali terjadi pada ekstremitas, lengan lebih
sering terkena dibandingkan dengan tungkai. Pada awal penyakit, tremor bersifat
unilateral, kemudian seiring perjalanan penyakit, terjadi pada ekstremitas
kontralateral. Hal ini juga dapat terjadi secara intermiten pada rahang, bibir dan
lidah.
Tremor sebagian besar terjadi pada bagian distal dan lebih jelas pada jari-
jari tangan atau kaki. Gerakan berupa felksi ekstensi yang melibatkan jari-jari atau
pronasi supinasi pergelangan tangan yang disebut “pill rolling tremor” meskipun
tanpa melakukan gerakan rotatoar seperti saat melakukan pill rolling. Tremor
mencapai amplitudo maksimal saat istirahat, sehingga dikenal sebagai tremor
istirahat atau resting tremor.
2.1.6.2 Rigiditas
Rigiditas merupakan peningkatan tonus otot di seluruh lingkup gerak sendi dan
tidak tergantung dari kecepatan otot saat digerakkan. Rigiditas dapat ditemukan
pada leher, badan dan ekstremitas dalam keadaan relaksasi. Pemeriksaan
pergelangan tangan dengan gerakan fleksi ekstensi merupakan salah satu cara
deteksi adanya rigiditas roda gigi (cogwheel) dan dapat dilakukan juga pada sendi
siku.
2.1.6.3 Akinesia
Akinesia merupakan salah satu gejala yang sangat mempengaruhi kualitas hidup
pasien, karena gerakan volunter pasien menjadi lambat. Pasien mengalami
kesulitan menginisiasi gerakan dan mengubah berbagai gerakan motorik. Akinesia
dapat ditemukan pada inspeksi secara umum. Pasien duduk diam dengan ekspresi
wajah minimal seperti topeng (facial amimia atau masked face). Gestur,
komunikasi dan gerakan pasien juga berkurang.
Terapi simptomatik pada umumnya efektif pada stadium awal penyakit. Namun
dengan berjalannya waktu, sebagian besar pasien akan mengalami penyulit yang
beragam dan disabilitas yang berkelanjutan akibat progresivitas penyakit. Oleh
karena itu perlu pemberian terapi untuk memperlambat atau menghentikan
progresivitas penyakit.
Terapi farmakologis yang ada saat ini masih bersifat simtomatik untuk
meningkatkan kualitas hidup pasien. Karena bertujuan simtomatik umumnya
klinisi berupaya mengurangi gejala dengan dosis terkecil yang paling efektif
untuk menghindari efek samping yang diinginkan. Dengan demikian terapi
bersifat individual disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pasien.
Hingga saat ini agen yang dapat meningkatkan konsentrasi domapin atau
menstimulasi reseptor domapin, yakni levodopa dan agonis dopamin masih
menjadi terapi utama untuk gejala motorik pada PP. Meskipun levodopa
merupakan baku emas pada terapi PP namun memiliki resiko tinggi terjadinya
komplikasi motorik. Sementara agonis dopamin efektifitasnya masih lebih inferior
dibandingkan levodopa serta memiliki efek samping cukup banyak dan lebih berat
dibandingkan levodopa seperti gangguan kognitif, halusinasi, hipotensi ortostatik
dan gangguan kontrol impuls. Meskipun demikian, risiko terjadinya komplikasi
motorik lebih rendah dibandingkan levodopa. Oleh karena itu pada usia lanjut
dengan gejala yang lebih berat levodopa merupakan terapi pilihan utama.
Sebaliknya pada pasien usia muda dapat diberikan agonis dopamin atau inhibitor
MAO-B.