ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN POST OPERASI CA MAMAE

DENGAN FOKUS STUDI PENGELOLAAN NYERI

DI RSUD KABUPATEN MAGELANG

Abstrak

Nyeri pada paska operasi merupakan salah satu nyeri yang paling sering terjadi. Kontrol
nyeri tetap merupakan problem signifi kan pada pelayanan kesehatan di seluruh dunia.
Penanganan nyeri yang efektif tergantung pada pemeriksaan dan penilaian nyeri yang seksama
berdasarkan informasi subjektif maupun objektif. Anamnesis pasien nyeri sebaiknya
menggunakan kombinasi pertanyaan terbuka dan tertutup untuk memperoleh informasi masalah
pasien. Selain itu, perhatikan juga factor-faktor seperti tempat wawancara, sikap yang suportif
dan tidak menghakimi, tanda-tanda verbal dan nonverbal, dan meluangkan waktu yang cukup.
Penggunaan mnemonik PQRST (Provokatif Quality Region Severity Time) juga akan membantu
mengumpulkan informasi vital yang berkaitan dengan proses nyeri pasien. Tujuan untuk
meminimalisir terjadinya sensitisasi pusat system saraf pusat yang mengakibatkan nyeri. Metode
yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu menggambarkan kasus kelolaan secara sistematis.
Hasil dari penelitian didapatkan selama 3x24 jam adalah masalah teratasi sesuai dengan kriteria
yang ditetapkan. Mengingat pentingnya rasa nyaman pada tubuh maka perawat perlu
memberikan perhatian yang lebih terhadap pengelolaan nyeri dengan memperhatikan rasa
nyaman sesuai dengan kondisi setiap pasien.
Kata kunci : Nyeri, Mammae, Post mammae

Penduhuluan

Operasi merupakan salah satu penyebab teserig terjadinya nyeri. Dalam studi ang dilakukan pada
5130 pasien pasca operasi dan trauma sebanyak 22,5% pasien mengalami nyeri pasca operasi
Nyeri adalah sensasi yang penting bagi tubuh. Provokasi saraf-saraf sensorik nyeri menghasilkan
reaksi ke tidaknyamanan, distress, atau penderitaan.1Kontrol nyeri tetap merupakan problem
signifikan pada pelayanan kesehatan di seluruh dunia. Penanganan nyeri yang efektif tergantung
pada pemeriksaan dan penilaian nyeri yang seksama baik berdasarkan informasi subjektif
maupun objektif.2 Teknik pemeriksaan/penilaian oleh tenaga kesehatan dan keengganan pasien
untuk melaporkan nyeri merupakan dua masalah utama. Masalah-masalah yang berkaitan dengan
kesehatan, pasien, dan sistem pelayanan kesehatan secara keseluruhan diketahui sebagai salah
satu penghambat dalam penatalaksaan nyeri yang tepat.Penanganan nyeri adalah upaya
mengatasi nyeri yang dilakukan pada pasien bayi,anak,dewasa
 Tujuan

Tujuannya untuk meminimalisir terjadinya sensitisasi pusat system saraf pusat yang
mengakibatkan nyeri

Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan menekankan pada dampak dari
intervensi keperawatan untuk mengatasi masalah gangguan rasa nyaman (nyeri),sampel diambil
dari data rekam medik di instalasi Rekam Medik di RSUD TIDAR Magelang kemudian data
diolah berdasarkan variabel yang di teliti

Pembahasan
Pada pasien Ny. S berusia 61 tahun datang ke RSUD tidar pada tanggal 11 juli 2018 dengan
keluhan merasa nyeri pada mammae sebelah kanan. Pasien pernah dirawat diRSUD Tidar
dengan keluhan demm berdarah pada tanggal 22 Mei 2016. Pasien tidak memiliki penyakit
menurun seperti hipertensi dan diabetus. Pada pola persepsi kognitif didapatkan data:
P : tumor mammae
Q: tertusuk tusuk
R: payudara sebelah kanan
S : skala 3
T : hilang timbul
Pmeriksaan fisik didapatkan keadaan umum lemah, kesadaran umum composmentis, tekanan
darah 140/80 mmhg, pernafasan 20 x/menit,suhu 366̊c, nadi 73 x/menit, mukosa bibir lembab,
konjungtiva tidak anemis. Pemeriksaan penunjang didapatkan leukosit 7,13 ribu/ uL,eritrosit
4,44 100̂6/uL hemoglobin 12,7 gr/dL, hematokrit 39,7 %, trombsit 315 ribu/uL, pemeriksaan USG
mammae,Mammae dextra, jaringan kulit dan subkutis normal,tampak lesi anechair bentuk bulat
batas tegas dengan sludge (-) internal,ECHO (-) ukuran 1,2 x 1,5 x 1,9 cm arah jam 3. Diagnosa
pada kasus ini Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik (prosedur bedah) ditandai
dengan keluhan intensitas menggunakan skala nyeri (skala penilaian numerik), ekspresi wajah