Anda di halaman 1dari 5

Nama : Widia Krisdayanti

Kelas : B

NIM : 115124

Penjelasan :

1. Secara garis besar, tanggung jawab kepala ruangan terbagi menjadi empat yaitu
perencanaan,pengorganisasian,pengarahan dan pengawasan.
a. Perencanaan
Perencanaan merupakan fungsi dasar manajemen. Perencanaan adalah pandangan
ke depan dan merupakan fungsi yang paling penting suatu rencana kegiatan yang
berisi tujuan apa yang harus dicapai, bagaimana cara mencapainya, tempat
kegiatan tersebut dilaksanakan,bagaimana indikator/tolak ukur untuk mencapai
tujuan, serta kegiatan apa yang harus dilakukan.
Perencanaan dalam keperawatan merupakan upaya dalam meningkatkan
profesionalisme pelayanan keperawatan sehingga mutu pelayanan keperawatan
dapat dipertahankan, bahkan ditingkatkan. Dengan melihat pentingnya fungsi
perencanaan, dibutuhkan perencanaan yang baik dan professional. Perencanaan
yang baik harus berdasarkan sasaran, bersifat sederhana,mempunyai standar,
fleksibel, seimbang dan menggunakan sumber-sumber yang tersedia terlebih
dahulu secara efektif.
b. Pengorganisasian
Rencana yang telah disusun sedemikian rupa tidak akan artinya jika tidak segera
dilaksanakan. Pelaksana rencana dilakukan oleh satuan-satuan kerja yang
merupakan bagian dari organisasi. Mau tidak mau setelah dibuat suatu rencana,
langkah selanjutnya adalah pengorganisasian. Efektifitas dan efisiensi
pelaksanaan kegiatan yang akan dikerjakan dipengaruhi oleh bagaimana individu-
individu yang ada didalam satuan kerja tadi bekerja secara maksimal sesuai
tanggung jawab dan wewenangnya. Untuk itu, pengorganisasian menjadi langkah
penting setelah kegiatan perencanaan. Dalam pelayanan keperawatan,
pengorganisasian dapat dilakukan mulai dari tingkat atas sampai dengan tingkat
ruangan. Struktur organisasi diruangan menyesuaikan dengan metode penugasan
yang dijalankan di ruang perawatan. Dari kasus yang ada., bisa menggunakan
metode tim. Dimana metode tim adalah metode pemberian asuhan keperawatan
yang mencirikan bahwa sekelompok tenaga keperawatan yang memberikan
asuhan keperawatan dipimpin oleh seorang perawat professional yang sering
disebut dengan “ketua tim”. Menurut Sitorus (2006 dalam Asmuji,2013,hlm.48)
bahwa dengan metode penugasan tim, setiap anggota kelompok/tim mempunyai
kesempatan untuk berkontribusi dalam merencanakan dan memberikan asuhan
keperawatan sehingga pada perawat timbul motivasi dan rasa tanggung jawab
yang tinggi. Berikut struktur metode penugasan tim :
1) Kepala ruang
a) Pendekatan manajemen
(1) Fungsi perencanaan
(a) Menyusun visi,misi dan filosofi
(b) Menyusun rencana jangka pendek (harian, bulanan dan tahunan)
(2) Fungsi perorganisasian
(a) Menyusun struktur organisasi
(b) Menyusun jadwal dinas
(c) Membuat daftar alokasi pasien
(3) Fungsi pengarahan
(a) Memimpin operan
(b) Menciptakan iklim motivasi
(c) Mengatur pendelagasian
(d) Melakukan supervisi
(4) Fungsi pengendalian
(a) Mengevaluasi indikator mutu
(b) Melakukan audit dokumentasi
(c) Melakukan survey kepuasan pasien, keluarga pasien dan perawat
(d) Melakukan survey masalah kesehatan/keperawatan
b) Compensatory reward
(1) Melakukan penilaian kinerja ketua tim dan perawat pelaksana
(2) Merencanakan dan melaksanakan pengembangan staf keperawatan
c) Hubungan professional
(1) Memimpin rapat keperawatan
(2) Memimpin konferensi kasus
(3) Melakukan rapat tim kesehatan
(4) Melakukan kolaborasi dengan dokter
d) Asuhan keperawatan
Mampu melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien
2) Ketua tim
a) Pendekatan manajemen
(1) Fungsi perencanaan
(a) Menyusun rencana jangka pendek (harian, bulanan dan tahunan)
(2) Fungsi perorganisasian
(a) Menyusun jadwal dinas bersama kepala ruang
(b) Membuat daftar alokasi psien kepada perawat pelaksana
(3) Fungsi pengarahan
(a) Memimpin pre-conference dan post conference
(b) Menciptakan iklim motivasi didalam timnya
(c) Mengatur pendelegasian dalam timnya
(d) Melakukan supervise kepada anggota timnya
(4) Fungsi pengendalian
(a) Melakukan observasi terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan
kepada pasien yang dilakukan oleh perawat pelaksana
b) Compensatory reward
Melakukan penilaian kinerja perawat pelaksana
c) Hubungan professional
(1) Melaksanakan konferensi kasus
(2) Melakukan kolaborasi dengan dokter
d) Asuhan keperawatan
Mampu melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien
3) Perawat pelaksana
a) Pendekatan manajemen
Fungsi perencanaan : menyusun rencana jangka pendek (harian)
b) Asuhan keperawatan
Mampu melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien
Kepala ruang dan ketua tim menjalankan tugas manajerial dan asuhan
keperawatan,sedangkan perawat pelaksana murni menjalankan asuhan
keperawatan. Batasan ini harus dipahami secara benar oleh masing-masing posisi
sebagai acuan untuk melaksanakan tugas limpah (pendelegasian)
c. Pengarahan
Organisasi pelayanan keperawatan merupakan salah satu bagian penting dalam
organisasi pelayanan kesehatan. Organisasi pelayanan keparawatan memegang
kendali dalam menentukan mutu pelayanan kesehatan. Faktor manusia menjadi
titik penting dalam terselenggaranya roda organisasi pelayanan keperawatan.
Manusia merupakan modal utama suatu organisasi. Berhasil ataupun rusaknya
organisasi ditentukan oleh manusianya. Untuk itu, seorang kepala ruang dituntut
untuk dapat mengelola sumber daya manusia yang ada supaya dapat bekerja
secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Salah
satunya adalah pengarahan yang bertujuan mengusahakan suasana lingkungan
kerja yang dapat meningkatkan motivasi dan prestasi kerja staf. Kepala ruang
yang baik adalah kepala ruang yang mampu menciptakan lingkungan kerja yang
kondusif dan menciptakan hubungan interpersonal yang harmonis. Selain itu,
kepala ruang yang adil merupakan kunci kesuksesan dalam memberikan motivasi
kerja dan meningkatkan prestasi kerja perawat bawahan. Motivasi sebagai ujung
tombak pelayanan kesehatan, pelayanan keperawatan mempunyai peranan yang
sangat penting dalam menentukan mutu pelayanan kesehatan. Dengan demikian
rendahnya kinerja pelayanan keperawatan akan berpengaruh pada pelayanan
kesehatan.
d. Pengawasan
Pengendalian merupakan kegiatan atau proses pengawasan untuk semua kegiatan
guna memastikan bahwa apa yang dikerjakan sekarang ini sesuai atau sejalan
dengan tujuan yang telah ditetapkan. Pengendalian menjadi tahap yang sangat
penting karena dengan pengendalian akan dapat diketahui sampai seberapa jauh
pencapaian suatu tujuan yang telah ditetapkan,kegagalan/kekurangan/kesalahan
yang terjadi dan hambatan-hambatan apa yang menyebabkan kegagalan. Dengan
hal ini, kepala ruang dapat mengkoreksi kinerja dari perawat seperti halnya
menghilang saat jam kerja, datang terlambat, sering cuti. Sebagai upaya antisipasi
supaya tidak sampai terjadi kegagalan yang berulang.

e. Manajemen konflik
Ruang perawatan merupakan suatu sistem tempat manusia berinteraksi. Interaksi
yang terjadi dalam ruang perawatan mempunyai kemungkinan terjadinya konflik.
Konflik dapat terjadi antara individu dan individu, individu dengan kelompok atau
juga kelompok dengan kelompok. Untuk menangani konflik tersebut, kepala
ruang harus berkolaborasi dengan ketua tim dan perawat pelaksana. Dalam proses
kolaborasi ini, pihak-pihak yang terlibat konflik melakukan kerja sama untuk
memecahkan konflik. Kolaborasi merupakan penanganan konflik yang
menitikberatkan pada situasi yang mana pihak-pihak yang berkonflik sepenuhnya
saling memuaskan kepentingan semua pihak.

Anda mungkin juga menyukai