DISUSUN OLEH:
1. Erwin Sahat Hamonangan Siregar [070100093]
2. Sheba Julia Tarigan [070100190]
MENTOR
dr. M. Faisal Fahmi
PEMBIMBING
dr. Fadjrir, SpOG
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia,
rahmat kesehatan, dan keselamatan kepada penulis sehingga mampu
menyelesaikan laporan kasus ini. Penulis juga ingin menyampaikan terima kasih
kepada kedua orangtua penulis, dokter pembimbing, dr. Fadjrir, Sp.OG, dan
teman-teman yang telah mendukung dalam penulisan laporan kasus ini.
Penulisan laporan kasus ini bertujuan untuk mengetahui pencapaian
pembelajaran dalam kepaniteraan klinik senior.Penulisan laporan kasus ini
merupakan salah satu untuk melengkapi persyaratan Departemen Ilmu Kebidanan
dan Penyakit Kandungan Rumah Sakit Umum dr. Pirngadi Medan.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan kasus ini masih memiliki
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun untuk menyempurnakan laporan kasus
ini.Akhir kata, penulis berharap agar laporan kasus ini dapat memberi manfaat
kepada semua orang.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
Anamnesa ............................................................................................................... 13
Follow up ............................................................................................................... 20
BAB IV ANALISA KASUS................................................................................. 23
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
1.3. Manfaat
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi
Letak lintang adalah suatu keadaan dimana sumbu panjang janin kira-kira
tegak lurus dengan sumbu panjang tubuh ibu (janin melintang di dalam uterus)
dengan kepala terletak di salah satu fossa iliaka dan bokong pada fossa iliaka yang
lain. Pada umumnya bokong berada sedikit lebih tinggi daripada kepala janin,
sedangkan bahu berada pada pintu atas panggul.1,2
Pada letak lintang bahu menjadi bagian terendah yang juga disebut sebagai
presentasi bahu atau presentasi akromnion dimana arah akromion yang
menghadap sisi tubuh ibu menentukan jenis letaknya yaitu letak akromion kiri
atau kanan.1
2.3. Etiologi1,2
2.4. Diagnosis
Adanya letak lintang sering sudah dapat diduga hanya dengan inspeksi.
Uterus tampak lebih melebar dan fundus uteri membentang hingga sedikit di atas
umbilikus sehingga lebih rendah tidak sesuai dengan umur kehamilannya.1,2
Pada letak lintang dengan ukuran panggul normal dan janin cukup bulan,
tidak dapat terjadi persalinan spontan. Bila persalinan dibiarkan tanpa
pertolongan, akan menyebabkan kematian janin dan ruptur uteri. Setelah ketuban
pecah, jika persalinan berlanjut, bahu janin akan dipaksa masuk ke dalam panggul
sehingga rongga panggul seluruhnya terisi bahu dan tangan yang sesuai sering
menumbung. Setelah terjadi sedikit penurunan, bahu tertahan oleh tepi pintu atas
panggul,dengan kepala di salah satu fossa iliaka dan bokong pada fossa iliaka
yang lain. Bila proses persalinan berlanjut, bahu akan terjepit kuat di bagian atas
panggul.1,2
Janin tidak dapat turun lebih lanjut dan terjepit dalam rongga panggul.
Dalam usaha untuk mengeluarkan janin, segmen atas uterus terus berkontraksi
dan beretraksi sedangkan segmen bawah uterus melebar serta menipis, sehingga
batas antara dua bagian itu makin lama makin tinggi dan terjadi lingkaran retraksi
patologis (Ring Van Bandle). Keadaan demikian dinamakan letak lintang kasep
(neglected transverse lie) sedangkan janin akan meninggal.
Bila tidak segera dilakukan pertolongan, akan terjadi ruptur uteri (sehingga janin
yang meninggal sebagian atau seluruhnya keluar dari uterus dan masuk ke dalam
rongga perut) atau kondisi dimana his menjadi lemah karena otot rahim kelelahan
dan timbul infeksi intrauterin sampai terjadi timponia uteri. Ibu juga berada dalam
keadaan sangat berbahaya akibat perdarahan dan infeksi, dan sering menyebabkan
kematian.1
Bila janin kecil (< 800 gram) dan panggul sangat lebar, persalinan spontan
dapat terjadi meskipun kelainan letak tersebut menetap. Janin akan tertekan
dengan kepala terdorong ke abdomen. Bagian dinding dada di bawah bahu
kemudian menjadi bagian yang paling bergantung dan tampak di vulva. Kepala
dan dada kemudian melewati rongga panggul secara bersamaan dan bayi dapat
dikeluarkan dalam keadaan terlipat (conduplicatio corpora) atau lahir dengan
envolusio spontanea dengan dua variasi yaitu (1) menurut Denman dan (2)
menurut Douglas.1,2
Pada cara Denman bahu tertahan pada simfisis dan dengan fleksi kuat di
bagian bawah tulang belakang, badan bagian bawah, bokong dan kaki turun di
rongga panggul dan lahir,kemudian disusul badan bagian atas dan kepala.
2.6. Penatalaksanaan
LAPORAN KASUS
STATUS PASIEN
I. ANAMNESA PRIBADI
Nama : Ny. R
Umur : 29 tahun
No MR : 56.95.40
Pendidikan : Tamat SLTA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Indonesia
Alamat : Jl. Karya Sehati Gg. Sepakat No. 7A Medan
Masuk RSUPM : 20 Maret 2012
Jam : 11.30 WIB
Riwayat Persalinan :
1. ♀, aterm, SC a/i ?, RS, dokter, 4200 gr, 4 tahun, sehat.
2. Hamil ini.
C. PEMERIKSAAN DALAM
Dokter : PPDS
VT : Cx tertutup
ST : lendir darah (-)
Effacement : tubuler (0%)
Bagian terbawah : (-)
Ketuban : belum dapat dinilai
Turunnya bagian terdepan : (-)
Caput : (-)
III. PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Tanggal 20/03/2012
Darah rutin:
Hb : 10, 9 gr/dl
Leukosit : 10. 430 / mm3
Ht : 32,7 %
Trombosit : 285.000/mm3
KGD ad Random : 110 mg/dl
V. PENATALAKSANAAN
- Diet MB
- IVFD RL 20 gtt/i
- Inj. Ampicillin 1 gr/IV/12 jam (loading dose 2 gr/IV) skin test
VI. RENCANA
- SC elektif tanggal 21 Maret 2012
- Konsul bagian Anestesi
- Konsul bagian Anak
VII. PROGNOSIS
Baik.
Follow up pre-op 21 Maret 2012
KU : Persiapan operasi
Status Presens :
Sens : CM
TD : 130/80 mmhg
Pols : 98 x/i
RR : 20 x/i
Temp : 37˚C
Status Obstetrikus :
Abdomen : membesar, asimetris
TFU : ½ pusat-px
Tegang :
Terbawah :
Gerak : (+)
His : (-)
DJJ : 140 x/i
EBW : 3400-3600 gr (palpasi)
Diagnosa : Prev. Sc 1x a/i ? + KDR (40 mggu) + Letak Lintang + AH + B.Inpartu
Rencana : SC elektif hari ini tanggal 21 Maret 2012
Laporan Sectio Caesaria
Pasien dibaringkan di meja operasi dengan infus dan kateter terpasang baik.
Dilakukan spinal anestesi dan tindakan aseptik dan antiseptik diseluruh abdomen
dengan larutan betadine dan alkohol 70% dan ditutup dengan doek steril kecuali
lapangan operasi. Dilakukan insisi Pfannenstiel pada bekas luka operasi yang
lama mulai kutis, sub kutis, dan fascia digunting dari kiri ke kanan. Dengan
menyisipkan pinset anatomis dibawahnya, fascia digunting ke kiri dan kanan.
Otot dikuakkan dan perineum dijinjing keatas dengan klem di gunting keatas dan
kebawah tampak uterus gravidarum sesuai usia kehamilan. Plika vesikouterina
digunting ke kiri dan ke kanan kemudian di bebaskan ke arah blast. Uterus di
insisi secara konkaf sampai subendometrium dan ditembus secara tumpul.
Dengan traksi pada kaki posterior sampai kedua kaki lahir, dilakukan Louset &
Maricean, lahir bayi perempuan dengan BB: 3500 gr, PB: 52 cm, APGAR score
8/9, anus (+). Dengan traksi tali pusat, plasenta dilahirkan. Kavum uteri
dibersihkan dari sisa selaput ketuban dengan kasa steril terbuka, sampai tidak ada
selaput ketuban atau bagian yang tertinggal. Kemudian uterus dijahit dengan
chromic catgut no.2 secara continues interlocking dan overhecting kemudian
dilakukan repitonealisasi. Evaluasi perdarahan pada uterus, kesan: tidak ada
perdarahan. Cavum abdomen dibersihkan dari sisa darah dan air ketuban.
Kemudian dijahit lapis demi lapis mulai dari peritoneum, fascia, otot, hingga
subkutis dan dilanjutkan penjahitan subkutikuler pada kutis. Luka operasi ditutup
dengan sufratul, hypafix dan kasa steril. Dilakukan vulva toilet. Keadaan umum
ibu post SC stabil.
VIII. NEONATUS
Jenis kelahiran : tunggal
Lahir tanggal : 21 Maret 2012
Keadaan lahir : lahir hidup
APGAR score : 8/9
Bantuan pernafasan : (-)
Jenis kelamin : perempuan
Berat badan : 3500 gr
Panjang badan : 52 cm
Kelainan bawaan : tidak ada
Trauma : tidak ada
Konsul : (-)
IX. KALA IV
Jam 13.00 13.30 14.00 14.30
TD 130/90 mmHg 130/80 mmHg 120/80 mmHg 120/70 mmHg
Pols 88 x/menit 88 x/menit 80 x/menit 80 x/menit
Pernafasan 24 x/menit 22 x/menit 20 x/menit 20 x/menit
Kontraksi Kuat Kuat Kuat Kuat
uterus
Perdarahan - - - -
Terapi Oxitocin 10 U/I - - -
Hasil laboratorium 2 jam post persalinan
Darah rutin:
Hb : 10,6 gr/dl
Leukosit : 12.800 /mm3
Ht : 33,9 %
Trombosit : 316.000 /mm3
X. FOLLOW UP
Follow up post Sectio Caesaria
Hari ke NH 1 NH 2 NH 3 NH 4
Tanggal 22 Maret 2012 23 Maret 2012 24 Maret 2012 25 Maret 2012
KU Nyeri luka Nyeri luka Nyeri luka Nyeri luka
operasi operasi operasi operasi
Sensorium CM CM CM CM
TD 130 / 80 mmHg 130 / 80 mmHg 120 / 80 mmHg 120 / 70 mmHg
Frek Nadi 84 x / menit 88 x / menit 76 x / menit 80 x / menit
Frek Nafas 24 x / menit 22 x / menit 20 x / menit 20 x / menit
Temp. 37,5 ºC 36,7 ºC 37,3 ºC 36,5 ºC
Abdomen Soepel, Soepel, Soepel, Soepel,
peristaltik(+) N peristaltik(+) N peristaltik(+) N peristaltik(+) N
ASI Belum ada Sedikit Sedikit Banyak
TFU 1 jari di bawah 2 jari di bawah 3 jari di bawah 3 jari di bawah
pusat pusat pusat pusat
Kontraksi Baik Baik Baik Baik
P/V Lochia rubra Lochia rubra (+) Lochia rubra (+) Lochia
(+) sanguelenta
BAB/BAK - / kateter +/+ +/+ +/+
terpasang(+)
Diagnosa Post Sectio Caesaria a/i Letak Lintang
Terapi - IVFD RL + - IVFD RL 20 - Amoxicilin - Amoxicilin
Oksitosin gtt/menit tab 2x500 mg tab 2x500 mg
10-5-5 20 - Inj. - As. - As.
gtt/menit Ampicillin 1 Mefenamat Mefenamat
- Inj. gr/IV/12 tab 1x1 tab 1x1
Ampicillin jam - Vit B. - Vit B.
1 gr/IV/12 - I Farmadol Kompleks Kompleks
jam drips/8 jam tab 1x1 tab 1x1
Farmadol
drips/8 jam
BAB IV
ANALISA KASUS
Letak lintang adalah suatu keadaan dimana sumbu panjang janin tegak
lurus dengan sumbu panjang ibu. Etiologi pada letak lintang adalah multiparitas,
janin prematur, adanya kelainan letak plasenta atau tumor di jalan lahir,
polihidramnion, gemelli, bentuk uterus yang abnormal, dan lumbar skoliosis. Pada
kasus ini faktor risiko terjadinya letak lintang adalah multiparitas.
Berdasarkan teori, pada pemeriksaan fisik, inspeksi ditemukan perut
melebar atau membesar asimetris. Pada palpasi, tinggi fundus uteri tidak sesuai
dengan usia kehamilan, fundus uteri dan bagian bawah kosong, dan kepala teraba
di kanan atau di kiri. Pada auskultasi, denyut jantung janin terdengar di sekitar
umbilikus. Pada kasus ini, pada inspeksi perut ibu terlihat melebar, tinggi fundus
uteri 30 cm dengan usia kehamilan 40 minggu, posisi kepala teraba di sebelah kiri
perut ibu, denyut jantung janin 148 x/menit, reguler, terdengar di sekitar
umbilikus.
Berdasarkan teori, apabila pada pemeriksaan ditemukan letak lintang, versi
luar dapat dilakukan apabila memenuhi syarat dan kontraindikasi. Diusahakan
diubah menjadi presentasi kepala atau bokong. Bila versi luar gagal dilakukan
atau terdapat kontraindikasi maka dilanjutkan dengan sectio caesaria. Tindakan
ini merupakan pertolongan pertama pada letak lintang. Pada kasus ini, versi luar
tidak dapat dilakukan pada ibu karena ibu memiliki riwayat sectio caesaria
sebelumnya yang merupakan kontraindikasi versi luar. Dilakukan sectio caesaria
elektif pada ibu.
PERMASALAHAN
1. Apakah boleh dilakukan VBAC pada kehamilan berikutnya?
2. Kontrasepsi apa yang dianjurkan pada ibu?
DAFTAR PUSTAKA