Anda di halaman 1dari 21

Pengelolaan limbah dan

tumpahan sitostatika
Penanganan Tumpahan Sitostatika

 Penanganan tumpahan sitotoksi adalah


upaya untuk menghilangkan tumpahan
bahan sitotoksik maupuncairan tubuh
dari pasien dengan terapi sitotoksik di
lantai maupun permukaan yang lain
sehingga aman untuk pengelolaan
selanjutnya
tujuan

 Mengurangi dampak buruk bagi


petugas, pengunjung maupun pasien
 Mengurangidampak buruk tumpahan
terhadap pencemaran lingkungan
Diperlukan adanya
kebijakan jika terjadi
tumpahan
Adanya petugas yang
terlatih
Harus ada Spill kit
Alat dan Bahan (spill kit)

 Instruksi penggunaan spill kit


 APD
 Tissu, kassa penyerap, kail lap
 Detergen cair
 Aquadest
 Kantong plastic ungu
 Pinset/ karton tebal
 Botol / sharp container
Membersihkan tumpahan di luar BSC
dalam ruang steril
 a) Meminta pertolongan, jangan tinggalkan area sebelum diizinkan.
 b) Beri tanda peringatan di sekitar area.
 c) Petugas penolong menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
 d) Angkat partikel kaca dan pecahan-pecahan dengan menggunakan
alat seperti sendok dan tempatkan dalam kantong buangan.
 e) Serap tumpahan cair dengan kassa penyerap dan buang dalam
kantong tersebut.
 f) Serap tumpahan serbuk dengan handuk basah dan buang dalam
kantong tersebut.
Membersihkan tumpahan di luar BSC
dalam ruang steril
 g) Cuci seluruh area dengan larutan detergent.
 h) Bilas dengan aquadest.
 i) Ulangi pencucian dan pembilasan sampai seluruh obat terangkat. j) Tanggalkan
glove luar dan tutup kaki, tempatkan dalam kantong pertama.
 k) Tutup kantong dan tempatkan pada kantong kedua.
 l) Tanggalkan pakaian pelindung lainnya dan sarung tangan dalam, tempatkan dalam
kantong kedua.
 m) Ikat kantong secara aman dan masukan dalam tempat penampung khusus untuk
dimusnahkan dengan incenerator.
 n) Cuci tangan.
Membersihkan tumpahan di dalam
BSC

 a) Serap tumpahan dengan kassa untuk tumpahan cair atau


handuk basah untuk tumpahan serbuk.
 b) Tanggalkan sarung tangan dan buang, lalu pakai 2 pasang
sarung tangan baru.
 c) Angkat hati-hati pecahan tajam dan serpihan kaca sekaligus
dengan alas kerja/meja/penyerap dan tempatkan dalam
wadah buangan.
Membersihkan tumpahan di dalam
BSC

 d) Cuci permukaan, dinding bagian dalam BSC dengan detergent, bilas


dengan aquadestilata menggunakan kassa. Buang kassa dalam wadah
pada buangan.
 e) Ulangi pencucian 3 x.
 f) Keringkan dengan kassa baru, buang dalam wadah buangan.
 g) Tutup wadah dan buang dalam wadah buangan akhir.
 h) Tanggalkan APD dan buang sarung tangan, masker, dalam wadah
buangan akhir untuk dimusnahkan dengan inscenerator.
 i) Cuci tangan.
Jika staf terkontaminasi dengan agen
sitotoksik, prosedur berikut seharusnya
diikuti:
 Semua pakaian pelindung yang terkontaminasi harus ditanggalkan dan ditempatkan di
wadah limbah sitotoksik.
 Semua pakaian yang terkontaminasi harus dibuang dan jika sudah terkontaminasi harus
dibuang ke dalam wadah limbah sitotoksik. Pakaian dengan jumlah minimal kontaminasi
harus dicuci secara terpisah dan dibilas dengan baik.
 Shower darurat harus digunakan jika sesuai. Jika ini tidak tersedia, maka area kulit yang
terkontaminasi harus dicuci dengan sabun dan dibilas dengan sejumlah besar air.
 Mata yang sudah terkontaminasi harus dialiri dengan natrium 0,9% klorida atau irigasi
tetes mata yang sesuai lainnya solusi. Tidak dianjurkan untuk mengairi mata langsung
dengan air mengalir dari keran karena potensinya untuk tekanan air dapat merusak
mata.
Tertusuk jarum

 a) Jangan segera mengangkat jarum. Tarik kembali plunger untuk menghisap obat yang mungkin
terinjeksi.
 b) Angkat jarum dari kulit dan tutup jarum, kemudian buang.
 c) Jika perlu gunakan spuit baru dan jarum bersih untuk mengambil obat dalam jaringan yang
tertusuk.
 d) Tanggalkan sarung tangan, bilas bagian yang tertusuk dengan air hangat.
 e) Cuci bersih dengan sabun, bilas dengan air hangat.
 f) Tanggalkan semua APD.
 g) Catat jenis obat dan perkirakan berapa banyak yang terinjeksi.
 h) Laporkan ke supervisor.
 i) Lengkapi format kecelakaan kerja.
 j) Segera konsultasikan ke dokter.
Pengelolaan Limbah

1. Seperti limbah B3
2. Bekerja sama dengan bagian sanitasi
3. Pemisahan limbah :
 - Limbah non sitostatika
 - Limbah sitostatika
 4. “Packaging” kantong plastik dengan warna yang berbeda
 5. “Labelling”
 6. Transportasi PPE!
 7. Dibakar di incenerator dengan suhu 1100 0C
Limbah sitostatika

 semua bahan yang telah bersentuhan dengan


obat-obatan sitotoksik selama proses
rekonstitusi dan pemberian
Antara lain jarum suntik, jarum, vial kosong atau
vial yang digunakan sebagian, sarung tangan,
APD, masker respirator, dan material dari
pembersihan tumpahan sitotoksik.
 Filter udara
Limbah sitostatika

 Semua limbah sitotoksik harus ditempatkan secara tertutup


sistem sebelum dikeluarkan dari LAF
 Semua limbah benda tajam harus ditempatkan di sharp
container
 Semua limbah sitotoksik harus ditempatkan di kemasan
sekunder dan disegel untuk memastikan kebocoran tidak
dapat terjadi, dan harus diberi label yang jelas untuk
menunjukkan adanya limbah sitotoksik.
 Transportasi dan penyimpanan Sampah sitotoksik
Waste handling &patient excreta

 Handling of CT waste
 contamination waste
 Labelling
 Transport &storage
 disposal

 Handling patient excreta


 Precautin should be taken for up to 7 days after treatment

Anda mungkin juga menyukai