Anda di halaman 1dari 24

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN KAMPUS LUMAJANG
JL. Brigjend Katamso TELP (0334) 882262, 885920 Fax. 882262 Lumajang 67312
Email : d3keperawatan@unej.ac.id

LATIHAN UKOM KEPERaWATAN KELUARGA

1. Perawat X melakukan skrining pada keluarga yang beresiko terkena/tertular TB paru di sekitar pasar Lumajang.
Kegiatan ini dilakukan dalam rangka mendeteksi dini dan menemukan kasus TB paru baru yang belum terdata
sebelumnya sebagai langkah dalam mensukseskan program TB tahun 2016 “Reach, Treath, and Cure”.
Apa kewenangan perawat berdasar ilustrasi di atas . . .
a. prevensi primer b. prevensi sekunder c. prevensi tersier d. resosialisasi e. case finding
2. Ny Anis dirawat post operasi hernia H+3, sekarang Ny. Anis merasa sangat gerah, haus, dan nyeri pada bagian
luka operasi dan pinggang belakang. Menurut Ny. Anis nyeri pada daerah pinggul diakibatkan oleh bekas
anestesi yang dilakukan sebelum operasi dan rasanya sangat sakit sekali sehingga Ny Anis minta perawat untuk
minta penjelasan terkait nyeri post anestesi yang dialaminya.
Peran perawat apakah yang sedang dijalankan oleh perawat saat ini . .
a. Pendidik b. Konsultan c. Advocate d. Pengelola e. Pelaksana

3. Perawat puskesmas giat mengadakan inovasi dalam cara berfikir, bersikap, bertingkah laku serta meningkatkan
keterampilan keluarga binaannya di wilayah kerja puskesmas Kunir agar berperilaku hidup bersih dan sehat.
Apakah peran yang dilaksanakan oleh perawat tersebut . . .
a. edukator b. change agent c. role model d. manajemen kasus e. advokat

4. Perawat X melaksanakan home visite pada keluarga yang memiliki balita BGM. Perawat tersebut melakukan
pendidikan kesehatan tentang gizi menggunakan food model, mendemonstrasikan pembuatan kudapan biskuit
kelor, serta menganjurkan ibu untuk memberikan porsi makan bervariasi, sedikit tetapi sering pada balita dalam
rangka memenuhi kebutuhan pemenuhan nutrisi balita BGM.
Fungsi apakah yang dilaksanakan oleh perawat tersebut . . .
a. dependen b. independen c. interdependen d. mandatori e. Supplemental
5. Perawat X menegakkan diagnosa nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada An Y. data tentang antropometri,
tanda klinis dan diaet sudah lengkap. Kini ia ingin melihat biokimia yaitu kadar albumin dan Hb di data
laboratorium yang ada di buku status kesehatan klien.
Apakah metode pengumpulan data yang digunakan . . .
a. pemeriksaan fisik b. wawancara c. observasi d. data sekunder e. kuesioner

6. Sebuah keluarga, suami umur 30 tahun dan istri umur 32 tahun menikah sejak 5 tahun lalu. Suami istri
menginginkan untuk menunda punya anak dengan alasan menunggu kesiapan finansial dan dapat menyewa
rumah yang layak.
Apakah tugas perkembangan keluarga yang sudah tercapai sesuai dengan kasus di atas . . .
a. Mendiskusikan rencana memiliki anak
b. Menjaga hubungan intim dengan pasangan
c. Menyesuaikan dengan peran baru sebagai orang tua
d. Membina hubungan intim yang menyenangkan dan memuaskan
e. Membina hubungan dengan hubungan lain, teman, kelompok sosial

7. Perawat Puskesmas Yosowilangun melakukan kunjungan rumah (home visit) pada Anak Bimbim yang
mengalami ketergantungan pada obat-obatan terlarang. Kunjungan pertama ini bertujuan untuk mengkaji data-
data Anak Bimbim dan keluarganya.
Apakah data yang tepat untuk dikaji . . .
a. menanyakan klien mengapa ia mulai mengonsumsi obat-obatan terlarang
b. menanyakan klien jumlah penggunaan obat-obatan terlarang dan efeknya
c. menanyakan klien berapa lama ia berfikir bahwa ia dapat mengonsumsi obat tanpa diketahui orang lain
d. tidak menanyakan beberapa pertanyaan yang memuat klien cemas, menyangkal dan akan mengusir perawat
dari rumah
e. menanyakan kepada klien siapa yang mengajaknya menggunakan obat terlarang
hal 1 dari 24
8. Seorang perawat puskesmas melakukan kunjungan rumah pada klien yang terdiagnsosis TB paru. Saat dikaji,
pasien menyatakan bahwa sakit paru-paru tersebut disebabkan karena sebulan kemarin jatuh dari tangga dan
pernah mengalami mimpi bertemu dengan seorang kiai (tokoh agama) yang menyatakan bahwa dirinya sakit.
Apakah etiologi pada kasus di atas . . .
a. Ketidakmampuan dalam mengenal masalah kesehatan
b. Ketidakmampuan keluarga dalam memutuskan tindakan yang tepat
c. Ketidakmampuan dalam merawat anggota keluarga yang sakit
d. Ketidakmampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan
e. Ketidakmampuan keluarga dalam memanfaatkan fasilitas kesehatan

9. Keluarga Tn X mempunyai sifat negatif terhadap masalah kesehatan, mereka menganggap bahwa TB paru
merupakan penyakit kutukan dan guna-guna; mereka juga kurang percaya terhadap pelayanan petugas kesehatan
di wilayah setempat; keluarga Tn X takut mendapat akibat dari tindakan yang akan dilakukan serta tidak
sanggup memilih tindakan diantara beberapa pilihan.
Apa tugas kesehatan keluarga yang bermasalah pada kasus di atas . . .
a merawat anggota keluarga yang sakit d memanfaatkan fasilitas kesehatan
b memutuskan tindakan yang tepat e memodifikasi lingkungan
c mengenal masalah kesehatan

10. Ny M pernah mengalami stroke. Saat dikaji mengatakan dia tidak bisa beraktifitas apa-apa, ia mau beraktifitas
bila ada yang memapah. Dia juga mengatakan bahwa dia dulu pernah belajar berjalan menggunakan tongkat tapi
semenjak jatuh dia takut untuk belajar lagi, semenjak itu kalau tidak dipapah tidak mau berjalan. Ny M hanya
tiduran di tempat tidur/duduk di kursi, tidak mau melakukan ROM pasif. Dia mengalami keterbatasan rentang
gerak sendi, melambatnya pergerakan.
Apakah diagnosa keperawatan yang bisa diangkat . . .
a. hambatan mobilitas fisik pada Ny M b.d ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang
sakit
b. intoleransi aktifitas pada Ny M b.d ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit
c. gangguan perfusi jaringan serebral pada Ny M b.d ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah
kesehatan
d. defisit perawatan diri pada Ny M b.d ketidakmampuan keluarga dalam memutuskan tindakan yang tepat
e. gangguan integritas kulit pada Ny M b.d ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang
sakit

11. Perawat keluarga sedang melakukan analisa data pada keluarga yang mengalami pola pengaturan program terapi
penyakit kronis ke dalam proses keluarga yang mengganggu pencapaian tujuan kesehatan. Keluarga mengatakan
bahwa mengalami kesulitan dengan pelaksanaan program terapi penyakit kronis. Keluarga kesulitan ekonomi.
Kurang perhatian terhadap penyakit (cuek), Ketidaksesuaian aktivitas keluarga untuk mencapai tujuan
kesehatan.
Apakah masalah keperawatan yang bisa diangkat berdasarkan analisa di atas . . .
a. ketidakefektifan pelaksanaan program terapeutik keluarga d. ketidakefektifan perlindungan diri
b. ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan e. tidak efektif penyangkalan
c. ketidaksiapan performa peran

12. Pada keluarga Tn X terjadi disorganisasi kronik fungsi psikososial, spiritual, dan fisiologis unit keluarga yang
menimbulkan konflik, penyangkalan masalah, keengganan untuk berubah, ketidakefektifan pemecahan masalah
dan rangkaian krisis yang berulang.
Apakah masalah keperawatan yang muncul pada keluarga tersebut . . .
a. disfungsi proses keluarga d. kegagalan tumbuh kembang orang dewasa
b. perilaku kekerasan terhadap diri sendiri dan orang lain e. Gangguan proses pikir
c. ketidakmampuan koping keluarga

13. Ada seorang perempuan berusia 40 tahun mengeluh nyeri kepala, dan wajahnya terasa kaku, kedua tungkai
kakinya kesemutan, TD 190/95 mmHg. Kepala keluarga mengatakan lebih senang membeli obat sakit kepala di
warung terdekat walau pernah mendapatkan obat dari puskesmas dan mengagap penyakitnya biasa dan akan
sembuh dengan sendirinya kondisi rumah tidak teratur.
Apa penyebab masalah pada keluarga tersebut . . .
a. Ketidakmampuan dalam menentukan masalah d. Tidak mampu modifikasi lingkungan
b. Tidak mampu membuat memutuskan e. Tidak mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan
c. Tidak mampu merawat keluarga
hal 2 dari 24
14. Perawat keluarga memberikan terapi Purse Lips Breathing (PLB) pada keluarga binaannya saat kunjungan
keluarga yang kedua kalinya.
Apakah jenis implementasi keperawatan keluarga berdasarkan ilustrasi di atas . . .
a. HE b. observasi c. tindakan keperawatan mandiri d. tindakan kolaborasi keperawatan e. promotif

15. Seorang ibu usia 35 tahun datang ke ponkesdes, untuk mengkonsultsikan anaknya umur 15 bulan yang belum
bisa berjalan. Keluarga merasa bingung dan tidak tahu apa yang harus dilakukan.
Apakah tindakan keperawatan pertama yang harus dilakukan pada kasus tersebut . . .
a. edukasi tumbuh kembang balita d. mengukur tumbuh kembang balita
b. menciptakan lingkungan kondusif latihan berjalan e. pendampingan latihan motorik kasar pada anak
c. edukasi tentang pentingnya latihan fisik

16. Seorang perawat puskesmas melakukan pengkajian pada Tn X yang mengalami hipertensi. Tn X mengeluhkan
dadanya berdebar setelah minum obat hipertensi. Saat dikaji ternyata ia mendapatkan obat dari apotek tanpa
resep, jenis dan dosisnya ia sesuaikan dengan obat yang digunakan oleh tetangga samping rumahnya yang
memiliki riwayat hipertensi.
Apakah intervensi utama pada kasus di atas . . .
a. Mengganti obat dengan dosis yang aman
b. Menyarankan untuk kontrol ke pelayanan kesehatan terdekat
c. Mengadvokasi tetangga yang telah menyarankan obat tersebut
d. Memberikan pendidikan kesehatan tentang prinsip pemberian obat
e. Memberikan peringatan pada apotik yang telah melayani obat tanpa resep

17. Diagnosa yang ditegakkan perawat Angga pada keluarga binaannya adalah Nutrisi kurang dari kebutuhan pada
An X keluarga Tn Y berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam memutuskan tindakan yang tepat.
Implementasi yang tepat untuk diaplikasikan pada keluarga tersebut diantaranya adalah . . .
a. mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah
b. mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga
c. mendemonstrasikan cara merawat balita dengan gizi kurang
d. mendiskusikan konsekuensi tiap melakukan/tidak sebuah tindakan
e. memperkenalkan fasilitas kesehatan yang ada seperti puskesmas, posyandu

18. Seorang pasien, Ny.S post op sectiosaecaria hari ke-3. Ny.S telah dibawa pulang oleh keluarganya untuk
dilakukan rawat jalan. Hari ini perawat melakukan kunjungan ke rumah pasien untuk memberikan intervensi dan
melakukan follow up.
Apakah tindakan yang dilakukan oleh perawat tersebut . . .
a. holistic care d. perawatan total
b. perawatan kesehatan rumah e. perawatan memandirikan keluarga
c. perawatan berkelanjutan

19. Seorang perawat melakukan kunjungan ke keluarga yang anggota keluarganya mengalami HIV/AIDS. Dari hasil
observasi klien terlihat murung, klien mengatakan masih belum bisa menerima kondisinya. Perawat melakukan
konseling dan menjelaskan tentang penyakit yang diderita klien.
Apakah hasil evaluasi yang diharapkan dari kegiatan yang dilakukan perawat . . .
a. Klien dan keluarga mampu menyebutkan pengertian HIV
b. Klien dan keluarga menerima kondisi penyakitnya
c. Klien mampu menyebutkan cara perawatan HIV
d. Keluarga memberikan dukungan pada klien
e. Klien tidak terlihat murung dan sedih

20. Pada musim kemarau tahun lalu, di desa R terjadi kekurangan air sehingga masyarakat banyak yang
menggunakan air sungai untuk mandi, cucu, kakus, dan minum. Masyarakat yang menggunakan air sungai
tersebut kemudian mengalami penyakit kulit dan diare.
Intervensi utama yang harus dilakukan perawat adalah . . .
a. Pendidikan kesehatan d. Advokasi pengelolaan lingkungan sehat
b. Advokasi dalam pengelolaan air bersih e. Advokasi dalam pembuatan jamban sederhana
c. Pembinaan PHBS dimasyarakat

hal 3 dari 24
21. Perawat mengkaji sebuah desa yang penduduknya percaya terhadap seorang dukun dalam
menghadapipersalinan. Kepercayaan tersebut begitu kuat sehingga mayoritas penduduk lebih mengandalkan
dukun dibanding petugas kesehatan.
Tindakan perawat untuk mengubah kepercayaan masyarakat di desa tersebut adalah . . .
a. Penyuluhan masyarakat d. Kolaborasi dengan pemerintah
b. Sebagai advokat masyarakat e. Melakukan asuhan persalinan
c. Negosisasi dengan masyarakat

22. Tn J Seorang laki-laki berumur 55 tahun sejak tahun bulan Juli 2016 sudah terkena TB dan mendapat
pengobatan OAT yang diberikan oleh Puskesmas Pasirian. Menurut informasi keluarganya yang menjadi PMO,
Tn J tidak meminum obatnya.
Apa yang perawat jelaskan sebagai edukator mengenai tugas utama PMO. . .
a mengawasi penderita dalam berobat ke puskesmas
b memberi penyuluhan pada keluarga klien tentang TB
c mengingatkan klien agar menelan obat secara teratur sesuai dosis
d memberi dorongan keluarga untuk mendapatkan biaya pengobatan
e mengingatkan penderita untuk pemeriksaan kesehatan setelah obatnya habis

23. Seorang perawat melakukan kunjungan rumah didapatkan anak laki-laki berumr 9 tahun mengeluh gatal-gatal di
sekitar anus. Hasil pemeriksaan : anak pucat dan lesu, perut buncit. Keluarga mengatakan anak sering main bola
tanpa sepatu dan tidak tahu penyebab penyakit anak. Perawat sudah memberikan pendidikan kesehatan tentang
pengertian, penyebab, tanda dan gejala kecacingan pada keluarga.
Apakah tindakan keperawatan selanjutnya pada kasus tersebut . . .
a. memodifikasi lingkungan yang aman bagi anak kecacingan
b. menjelaskan akibat lanjut dari penyakit kecacingan pada anak
c. menjelaskan gangguan tumbuh kembang pada anak dengan kecacingan
d. menjelaskan tentang pengertian, penyebab, dan tanda gejala kecacingan
e. mengajarkan cara pembuatan obat tradisional untuk anak kecacingan

24. Tn X mengalami serangan stroke dan dirawat di rumah sakit selama 2 minggu. Ia mengalami kelemahan pada
kaki kanan dan tangan kanannya.Seorang perawat puskesmas melakukan home visit kepada Tn X.
Apakah prevensi tersier yang dapat dilakukan pada Tn X . . .
a. Memberikan pendidikan kesehatan tentang stroke
b. Kolaborasi pemberian obat dan terapi akupuntur
c. Menyarankan untuk memanfaatkan puskesmas terdekat
d. Melatih ROM supaya tidak terjadi kontraktur dan atrofi
e. Melakukan deteksi dini pada seluruh anggota keluarga Tn X

25. Perawat melakukan kunjungan rumah pasien (45 tahun) dengan hipertensi sudah mendapatkan pendidikan
kesehatan tentang penyakitnya dan sudah minum obat teratur. Keluarga sudah mendukung cara perawatan pada
klien tersebut. Klien ingin tekanan darahnya tetap stabil.
Apakah tindakan keperawatan selanjutnya pada kasus di atas . . .
a. menjelaskan tentang definisi, penyebab dan tanda gejala
b. menjelaskan tentang akibat lanjut dari hipertensi
c. mendemonstrasikan cara perawatan hipertensi
d. melakukan rujukan ke pelayanan kesehatan
e. menganjurkan olahraga dengan rutin

26. Dari hasil pengkajian keluarga didapatkan data : seorang laki-laki berumur 65 tahun, mengeluh pusing, nyeri
ditengkuk, leher terasa kaku, badan terasa lemas, sering kesemutan, tidak nafsu makan dan mudah marah. Hasil
pemeriksaan fisik TD 160/100 mmHg. Perawat sudah mengajarkan cara perawatan dan modifikasi lingkungan
untuk klien hipertensi.
Apakah langkah tindakan keperawatan selanjutnya pada kasus di atas . . .
a. mendemonstrasikan pengobatan tradisional untuk hipertensi
b. memotivasi keluarga untuk mengambil keputusan
c. melakukan rujukan ke palyanan kesehatan
d. menjelaskan tentang penyakit hipertensi
e. mengjarkan manajemen stress

27. Seorang perawat melakukan kunjungan rumah ke tempat klien (50 tahun). Dari hasil pengkajian perawat
mendapati salah seorang anak klien mengalami batuk berdahak lebih dari 3 minggu dan juga disertai dengan

hal 4 dari 24
penurunan nafsu makan. Klien mengatakan bahwa dirinya merupakan perokok aktif dan belum pernah
membawa anaknya untuk berobat ke puskesmas.
Apakah intervensi keperawatan yang tepat berdasar kasus di atas . . .
a. mengajarkan anak batuk efektif
b. memberikan pendidikan kesehatan kepada klien penyakit TB dan pengobatannya
c. menganjurkan klien untuk menjaga kebersihan lingkungan rumah
d. menganjurkan klien membawa anaknya pergi berobat dan pemeriksaan dahak
e. memberikan klien obat untuk TB

28. Seorang klien (42 tahun) baru pulang dari rawatan RS dengan post laparatomi. Klien memutuskan untuk
perawatan luka operasinya dilanjutkan di rumah dengan bantuan perawat home care. Berdasarkan pengkajian
perawat : perban luka operasi klien tampak basah dan sedikit berbau.
Apakah tindakan keperawatan yang tepat dilakukan pertama kali . . .
a. menganjurkan klien untuk mengonsumsi makanan tinggi protein
b. melakukan tindakan perawatan luka sesuia jenis luka
c. mengganti perban yang basah dengan perban kering
d. memberikan informasi kepada keluarga klien terkait cara perawatan luka yang benar
e. memonitor perkembangan luka dan merujuk ke fasilitas kesehatan terdekat

29. Keluarga Tn X sangat senang mendapat kunjungan rumah perawat ponkesdes. Mereka juga berpartisipasi dalam
setiap proses perawatan gout arthritis yang diderita kakeknya. Keluarga sudah mengetahui tentang makanan
yang menjadi pantangan serta sudah mampu mendemonstrasikan senam dan perawatan sederhana sesuai yang
dianjurkan namun keluarga belum mampu melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif.
Apakah klasifikasi (keluarga mandiri) keluarga Tn X tersebut . . .
a. KM-I b. KM-II c. KM-III d. KM-IV e. KM-V

30. Perawat melaksanakan asuhan keperawatan keluarga pada keluarga Tn X yang mengalami DM. Perawat
melakukan implementasi selama 3 kali kunjungan ke keluarga Tn. X. Kunjungan pertama berupa HE tentang
makanan/nutrisi terkait DM. Kunjungan kedua berupa senam diabetes. Sementara pertemuan ketiga memberikan
cara perawatan keluarga dengan DM. Perawat selalu melaksanakan evaluasi setiap kunjungan/setiap melakukan
tindakan keperawatan.
Jenis evaluasi yang dilaksanakan perawat adalah . . .
a fakultatif b sumatif c kumulatif d fasilitatif e formatif

hal 5 dari 24
hal 6 dari 24
hal 7 dari 24
hal 8 dari 24
hal 9 dari 24
hal 10 dari 24
hal 11 dari 24
hal 12 dari 24
hal 13 dari 24
hal 14 dari 24
hal 15 dari 24
hal 16 dari 24
hal 17 dari 24
hal 18 dari 24
hal 19 dari 24
hal 20 dari 24
hal 21 dari 24
hal 22 dari 24
hal 23 dari 24
hal 24 dari 24

Anda mungkin juga menyukai